- Beranda
- Stories from the Heart
Gw berteman dengan Kolong Wewe..
...
TS
juraganpengki
Gw berteman dengan Kolong Wewe..


Salam Kenal gan and Sis.. Ane really fresh newbie nih.. Awalnya cuma jadi SR yg suka baca cerita2 yg keren-keren di Kaskus.. Sekarang ane nyoba buat nyalurin hobi menulis ane..Karena ane termasuk kategori penulis kacangan alias yg masih belajar, jadi harap maklum jika dari gaya penulisan dan bahasa serta jalan ceritanya bisa tiba2 ga nyambung.. Cerita ane ini fiksi koq..
Rules nya sama dengan Rules SFTH pada umumnya Gan and Sis..
PROLOG
Kata orang, setiap anak kecil yang di ambil Kolong wewe psikologisnya akan terganggu. Ada yg bilang jika sampai di beri makan oleh mahluk tersebut maka si anak akan bisu. Tapi yg terjadi dengan gw berbeda.. Justru itu lah yang menjadi Titik awal perubahan hidup gw saat menginjak remaja.. Banyak pengalaman yg gw rasakan terutama yang berhubungan dengan MEREKA...
Anak Hilang
Anak Hilang (2)..
Anak Hilang (3)..
Kolong Wewe..
kolong wewe (2)..
10 Tahun Kemudian..
Me and The Gank..
Apes Banget Gw Sama Rio..
Cleaning Service Sehari
Cleaning Service sehari (2)
Ngerokok Dulu kita, Men..
Hutan Bambu..
Mimpi..
Sekar Kencana..
Ki Suta...
Terbukanya Mata Bathin..
Para Penghuni Gedung Sekolah..
Aura.. Tanpa Kasih..
Kekuatan Mata Batin Yang Sama..
Serunya Ngerjain Sekar Dan Rio..
Viny Ayundha, Gw Sayang Lu, Tapi...
Mati Satu Tumbuh Seribu..
Me Versus Ramon..
Pengakuan Viny..
Ki Sabdo, Penjaga Gerbang Utara..
Tasya..
Ngerjain Rio, lagi....
Kisah Kasih Tak Sampai, Bayu Barata..
Pembalasan Ramon Dan Kesempatan Gw Menjajal Ilmu..
Rio, Orang Pertama Yang Tahu Rahasia Gw..
Maafin Aku, Sya...
Munculnya Calon Penjaga Batu Mustika Gerbang Selatan..
Bangun Donk, Sya...
Beraninya Keroyokan, Kampungan!!!
Pedang Jagat..
Munculnya Kedua Calon Penjaga Batu Mustika Terakhir..
Berkumpulnya Keempat Calon Penjaga Batu Mustika..
Empat Penjaga Gerbang...
Empat Penjaga Gerbang (2)...
Sekar Ikutan Nge'Lounge...
Terima Kasih, Tasya...
Masa Keterpurukan Apa Masa Move On???..
Masa Keterpurukan Apa Masa Move On??? (2)..
No Woman No Cry..
Anggie Angelita Hapsari, Will You Be My....
Retaknya Hubungan Persaudaraan..
Retaknya Hubungan Persaudaraan (2)...
Suluh, Gw Dan Rangga...
Pedihnya Sebuah Rasa Kehilangan...
Pedihnya Sebuah Rasa Kehilangan (2)..
Kami Akan Menjaga Mu Suluh...
Munculnya Pengganti Rangga...
Manisnya Anggie Gw..
Pertunangan Tasya Dengan Rasya Bin Kampret..
Hilangnya Suluh...
Kekuatan Batu Mustika Gerbang Barat...
Kekuatan Batu Mustika Gerbang Barat (2)...
Binar, Sang Juru Kunci...
Ungkapan Hati Tasya...
Liburan Bareng Anggie Dan Sebuah Pengakuan...
Liburan Bareng Anggie Dan Sebuah Pengakuan (2)..
Liburan Bareng Suluh Dan Sebuah Pengakuan (3)
Pelet Si Bayang Bayang
Rampak Tantra...
Kedua Putra Yang terbuang, Rampak Tantra Dan Bimo..
Galau...
Terluka...
Tapa Brata...
Tapa Brata (2)...
Aku Kembali...
Empat Senjata Sakti...
Empat Senjata Sakti (2)...
Sebuah Permintaan Tolong..
Sebuah Permintaan Tolong (2)...
Bad Day For Love...
Sekar Kembali...
Pertarungan Tanpa Hati...
Pertarungan Tanpa Hati (2)...
Sebuah Pengakuan Dan Sebuah Kejutan, Yang...?
Sebuah Pengakuan Dan Sebuah Kejutan, Yang...? (2)
Cinta Tanpa Syarat...
Santet...
Santet (2)...
Datangnya Si Pengirim Santet...
Munculnya Ratu Kala Wanara...
Munculnya Ratu Kala Wanara (2)...
Pemberian Batu Mustika Penjaga Gerbang..
Melepas Mu...
The Last Moment With Her...
Pertempuran Terakhir...
Pertempuran Terakhir (2)...
Pertempuran Terakhir (3)...
Pertarungan Terakhir (4)...
Puncak Pertempuran Terakhir...Lenyapnya Satu Angkara Murka (Tamat, jilid satu)
Diubah oleh juraganpengki 15-10-2017 22:10
alasjurik721 dan 57 lainnya memberi reputasi
56
752.3K
1.7K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juraganpengki
#74
Ki Suta
Seseorang tampak berdiri sambil bertolak pinggang di samping gw.. Gw merasa sedikit pusing karena kepala gw sempat terbentur sesuatu ketika jatuh.. “Hentikan permainan mu Jin Kafir!” Kata laki2 tua dengan berpakaian gamis serba putih di lengkapi sorban dengan warna yg sama yg melingkar di atas kepalanya.. Wajahnya yang tampak berwibawa di hiasi kumis putih dan jenggot panjang yg berwarna sama.. Gw lihat dalam jarak kira-kira 5 meter, Sekar sedang menatap Laki2 yg tadi menarik tubuh gw itu dengan tatapan penuh amarah.. “Apa urusan mu, Ki Suta.. Berani nya kau ikut campur..” Bentak wanita itu dengan suara lantang.. “Sudah cukup kau perdaya pemuda ini, dia jelas2 bukan Jagat Tirta suami mu.. Dia hanya satu dari sekian ratus keturunan ku yg wajahnya kebetulan mirip dengan mendiang suami mu..” Balas laki-laki bernama Ki Suta masih dengan sikap tenang, namun getaran suara nya mampu membuat dinding bangunan megah tempat kami berada terasa bergetar.. Jelas sekali orang yg saat ini sedang berdiri di depan Sekar bukan orang sembarangan..
Gw yg mendengar mereka adu mulut, memutuskan untuk sedikit menjauh.. Firasat gw, mereka berdua pasti akan bertarung.. Tapi tunggu, Kakek tadi bilang gw ini keturunannya yg ke sekian ratus.. Memang nya siapa dia.. Batin gw dalam hati.. Sejenak gw memperhatikan Kakek itu, wajahnya memang seperti tidak asing bagi gw..
“Memangnya apa perduli mu jika dia memang bukan suami ku, kakek tua!!!“ Bentak Sekar lagi.. Kakek itu tersenyum mendengar bentakannya.. “Selama kau tidak mau bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus, maka aku akan tetap ikut campur dengan urusan mu.. Apalagi kali ini ada sangkut pautnya dengan salah satu keturunan ku langsung..” Jawab laki2 yg bernama Ki Suta dengan wajah lebih seius..
Sekar terlihat semakin marah.. Kedua tangannya di sematkan di depan dada. Mata nya terpejam dengan mulut komat kamit.. Tiba2 tubuh sekar di selimuti asap hitam dan gw kaget setengah mati saat melihat Sekar sudah berubah menjadi mahluk yg sangat mengerikan dengan dua buah dada yg panjang menggantung.. Gw meludah beberapa kali dan menggosok gosok kan ujung baju yg gw kenakan ke mulut gw.. “Sialan, tadi sempet gw cium tuh setan!!!” Kata gw sambil bergidik.. Berkali-kali gw merasa mual membayangkan ciuman pembawa sengsara itu..
Di lain pihak, Sekar mulai menyerang Laki2 yg di panggilnya Ki Suta.. Sekar yg sudah menjelma menjadi Kolong Wewe melayangkan serangannya dengan mencakar ke arah Ki Suta menggunakan kukunya yg tiba-tiba memanjang dan tampak sangat tajam, tapi kelihatannya Ki Suta memang bukan lawan yg seimbang bagi dirinya.. Beberapa kali serangan Kolong Wewe hanya mengenai udara kosong.. Dengan gesit Ki Suta berpindah tempat secepat kilat guna menghindari serangan yg cukup mematikan itu.. Lalu, dengan sekali pukulan darinya yg tepat mengenai punggung Kolong Wewe membuat mahluk tersebut terjungkal jatuh beberapa meter ke belakang.. Tampak cairan hitam keluar dari mulut Kolong Wewe..
Selanjutnya, Ki Suta duduk bersila dan menaikkan tangan kanannya.. Mulutnya yg tertutup kumis putih tampak bergerak-gerak.. Seiring tangan nya yg naik, bersamaan dengan itu pula tubuh Kolong Wewe yg masih berusaha bangkit dari jatuhnya, ikut terangkat ke atas.. Gw yg masih melihat adegan kolosal itu, hanya bisa melongo.. “Sakti juga tuh kakek..” Puji gw dalam hati.. Berkali-kali Kolong Wewe berontak, mencoba melepaskan diri namun tubuhnya tak bisa bergerak seperti terikat oleh sebuah tali yg tak kasat mata.. “Hentikan.. Ampun Ki Suta.. Ampun.. panas...” Teriakan Kolong Wewe terdengar cumiakkan telinga. Tubuh mahluk itu perlahan seperti terbakar oleh api yg berwarna hitam.. “Aampuun.. Lepaskan Aku.. Panaaas...” Teriaknya lagi, kali ini terdengar lebih pilu.. “Berjanjilah kau untuk bertaubat, maka akan aku ampuni kau..” Teriak Ki Suta.. “ Aku berjanji.. Aku berjanji.. Lepaskan aku, aku mohon..” Suara Kolong Wewe semakin melemah seiring sebagian tubuhnya yg hangur terbakar api hitam.. Perlahan, Ki Suta menurunkan tangannya.. BUGG.. Tubuh Kolong wewe terbanting keras di atas lantai.. Lalu dengan susah payah, dia berusaha untuk duduk bersila dan menengadahkan kedua tangannya ke atas.. Hal yg aneh pun kembali terjadi.. Asap putih mulai muncul dan menyelubungi tubuh Kolong Wewe beberapa saat.. Gw terkesiap melihat mahluk itu sudah berubah kembali menjadi sosok Sekar begitu asap putih menghilang..
Ki Suta berjalan menghampiri Sekar yg masih duduk bersila dengan mata tertutup.. Tiba-tiba Ki Suta mengeluarkan benda mirip tasbih dan langsung melemparkannya ke arah Sekar.. Ajaib, tasbih berwarna keemasan itu langsung menggulung di leher Sekar.. “Janji mu sudah terikat bersama Tasbih yg mengikat leher mu.. Kelak, jika kau ingkar maka leher mu pun akan putus seiring patahnya sumpah mu..” Ucap Ki Suta.. Sekar dengan wajah pasrah mengangguk.. Selanjutnya, dengan khidmat Kakek sakti itu menuntun Sekar untuk kembali bersyahadat.. Perlahan, terjadi keanehan pada diri Sekar.. Beberapa bunga kantil secara ajaib keluar dari tubuhnya dan langsung menguap menjadi asap hitam saat menyentuh lantai.. “Semua kesaktian mu yg hitam sudah ku lenyapkan.. Bersiaplah menerima ilmu putih sebagai pelindung diri mu sendiri kelak cah Ayu, karena saat ini ilmu kanuragan saja yang masih tersisa di dirimu..” Ucap Ki Suta lalu menempelkan telapak tangan kanan nya ke kening Sekar.. Tubuh jin wanita itu bergetar sesaat lalu tak lama mulai kembali tenang..
Ki Suta tersenyum dan menoleh ke arah gw..” Kesinilah, Ngger!!!” Ucapnya ke arah gw.. Gw yg mendengar sedikit ragu untuk mengikuti perintahnya. “Kesinilah, jangan takut!!!” Ucap Ki Suta lagi.. WUUST.. Tubuh gw tiba-tiba melayang sejengkal dari lantai dan seperti di tarik mendekat ke arah Kakek tersebut.. Dan beberapa detik kemudian gw sudah berada di samping Ki Suta.. “Wajahmu memang mirip sekali dengan putra ku Jagat Tirta, pantas Sekar Kencana berniat sekali untuk memiliki mu, Ngger..” Kata Ki Suta dengan suara yg lembut.. “Maaf, jika tidak sopan, siapa kah gerangan Kakek dan Gadis itu mengapa saya juga di libatkan?” Kata gw yg mencoba memberanikan diri untuk bertanya.. “Aku adalah kakek moyangmu dari ratusan tahun yg lalu.. Terpaksa aku muncul disini untuk mengembalikan menantuku Sekar Kencana yg sudah di butakan oleh dendam untuk kembali ke jalan Allah.. Cukup lama aku mengawasinya yg terkadang membuat resah manusia dengan ulahnya dengan menjadi mahluk yg kalian sebut Kolong Wewe.. Sekarang sudah waktunya aku kembali ke alamku sekaligus membawa Sekar pulang..” Terang Ki Suta cukup panjang.
“Tunggu, Ki..” Kata Sekar Kencana Tiba2 sambil setengah bersujud.. “Bangun lah, Cah Ayu.. Bersujudlah hanya pada Allah SWT, bukan di hadapan ku..” Ucap Ki Suta.. Sekar lalu berdiri dengan sedikit meringis. Nampaknya luka dalam akibat pukulan Ki Suta masih berbekas.. “Ampuni aku, Ki.. Aku mohon, izin kan aku untuk mendampingi dan menuntun pemuda itu karena aku sempat menerawangnya di masa depan akan ada banyak kesulitan yang ia akan hadapi, terutama karena Mata Batinnya yang sudah terbuka saat ini,. akan sulit bagi nya yg masih muda, untuk menerima perubahan besar itu..” Kata Sekar sambil tertunduk..
Ki Suta tampak tertegun sambil memainkan jenggot panjangnya yg memutih.. Sesaat ia menatapku, aku juga tertunduk. Rasanya segan sekali untuk balas menatapnya.. “Kamu memang istimewa, Ngger..” Kata Ki Suta.. “Baiklah, kau ku izin kan untuk mendampingi keturunan ku, karena aku yakin kau tidak bodoh untuk berani mengelabuiku..” Ucap Ki Suta sambil melirik ke arah kalung tasbih di leher Sekar.. Sekar Kencana tertunduk.. “Mohon maaf Eyang, boleh saya tahu apa arti mata batin?” Tanya gw menyela.. “Kelak, Sekar Kencana yg akan menjelaskannya pada mu, Ngger.. Waktu ku sudah cukup disini, sebelum aku pergi terimalah hadiah kecil dari ku..” Kata Ki Suta seraya menepuk bahu gw sekali.. NYESS.. Gw refleks menangkis tangan Ki Suta yg masih ada di bahu.. Bahu gw terasa panas lalu berubah menjadi sedingin Es..
Ki Suta tersenyum sesaat. Kau bisa menggunakannya untuk membela diri jika sedang dalam kesulitan, cukup sebut saja nama Jagat Tirta, karena Tasbih milik putra ku sudah tertanam di tubuhmu.. Gw mencoba melirik ke arah bahu.. Memang terlihat seperti ada jejak sebuah benda melingkar disana.. “Aku undur diri, Sekar Kencana aku titip keturunan ku pada mu.. Assalammualaikum” Pesan Ki Suta.. "Waalaikumsalam“ Jawab Sekar Kencana sambil mengangguk .. Gw yg masih melirik ke arah bahu menjadi kaget saat menyadari Ki Suta telah menghilang.. “Terus apa yg harus aku lakukan di sini Sekar?” Tanya gw.. Gadis itu tersenyum genit dan berjalan mendekati gw.. “Masih ada beberapa waktu sebelum aku mengembalikan mu, Imam.. Tidak ada salahnya kita lanjutkan permainan kita yang tadi sempat tertunda..” Kata Sekar dengan wajah menggoda sambil menggigit ujung bibirnya.. “Ogaahhh!!!” Teriak gw dengan suara kencang...
Seseorang tampak berdiri sambil bertolak pinggang di samping gw.. Gw merasa sedikit pusing karena kepala gw sempat terbentur sesuatu ketika jatuh.. “Hentikan permainan mu Jin Kafir!” Kata laki2 tua dengan berpakaian gamis serba putih di lengkapi sorban dengan warna yg sama yg melingkar di atas kepalanya.. Wajahnya yang tampak berwibawa di hiasi kumis putih dan jenggot panjang yg berwarna sama.. Gw lihat dalam jarak kira-kira 5 meter, Sekar sedang menatap Laki2 yg tadi menarik tubuh gw itu dengan tatapan penuh amarah.. “Apa urusan mu, Ki Suta.. Berani nya kau ikut campur..” Bentak wanita itu dengan suara lantang.. “Sudah cukup kau perdaya pemuda ini, dia jelas2 bukan Jagat Tirta suami mu.. Dia hanya satu dari sekian ratus keturunan ku yg wajahnya kebetulan mirip dengan mendiang suami mu..” Balas laki-laki bernama Ki Suta masih dengan sikap tenang, namun getaran suara nya mampu membuat dinding bangunan megah tempat kami berada terasa bergetar.. Jelas sekali orang yg saat ini sedang berdiri di depan Sekar bukan orang sembarangan..
Gw yg mendengar mereka adu mulut, memutuskan untuk sedikit menjauh.. Firasat gw, mereka berdua pasti akan bertarung.. Tapi tunggu, Kakek tadi bilang gw ini keturunannya yg ke sekian ratus.. Memang nya siapa dia.. Batin gw dalam hati.. Sejenak gw memperhatikan Kakek itu, wajahnya memang seperti tidak asing bagi gw..
“Memangnya apa perduli mu jika dia memang bukan suami ku, kakek tua!!!“ Bentak Sekar lagi.. Kakek itu tersenyum mendengar bentakannya.. “Selama kau tidak mau bertaubat dan kembali ke jalan yang lurus, maka aku akan tetap ikut campur dengan urusan mu.. Apalagi kali ini ada sangkut pautnya dengan salah satu keturunan ku langsung..” Jawab laki2 yg bernama Ki Suta dengan wajah lebih seius..
Sekar terlihat semakin marah.. Kedua tangannya di sematkan di depan dada. Mata nya terpejam dengan mulut komat kamit.. Tiba2 tubuh sekar di selimuti asap hitam dan gw kaget setengah mati saat melihat Sekar sudah berubah menjadi mahluk yg sangat mengerikan dengan dua buah dada yg panjang menggantung.. Gw meludah beberapa kali dan menggosok gosok kan ujung baju yg gw kenakan ke mulut gw.. “Sialan, tadi sempet gw cium tuh setan!!!” Kata gw sambil bergidik.. Berkali-kali gw merasa mual membayangkan ciuman pembawa sengsara itu..
Di lain pihak, Sekar mulai menyerang Laki2 yg di panggilnya Ki Suta.. Sekar yg sudah menjelma menjadi Kolong Wewe melayangkan serangannya dengan mencakar ke arah Ki Suta menggunakan kukunya yg tiba-tiba memanjang dan tampak sangat tajam, tapi kelihatannya Ki Suta memang bukan lawan yg seimbang bagi dirinya.. Beberapa kali serangan Kolong Wewe hanya mengenai udara kosong.. Dengan gesit Ki Suta berpindah tempat secepat kilat guna menghindari serangan yg cukup mematikan itu.. Lalu, dengan sekali pukulan darinya yg tepat mengenai punggung Kolong Wewe membuat mahluk tersebut terjungkal jatuh beberapa meter ke belakang.. Tampak cairan hitam keluar dari mulut Kolong Wewe..
Selanjutnya, Ki Suta duduk bersila dan menaikkan tangan kanannya.. Mulutnya yg tertutup kumis putih tampak bergerak-gerak.. Seiring tangan nya yg naik, bersamaan dengan itu pula tubuh Kolong Wewe yg masih berusaha bangkit dari jatuhnya, ikut terangkat ke atas.. Gw yg masih melihat adegan kolosal itu, hanya bisa melongo.. “Sakti juga tuh kakek..” Puji gw dalam hati.. Berkali-kali Kolong Wewe berontak, mencoba melepaskan diri namun tubuhnya tak bisa bergerak seperti terikat oleh sebuah tali yg tak kasat mata.. “Hentikan.. Ampun Ki Suta.. Ampun.. panas...” Teriakan Kolong Wewe terdengar cumiakkan telinga. Tubuh mahluk itu perlahan seperti terbakar oleh api yg berwarna hitam.. “Aampuun.. Lepaskan Aku.. Panaaas...” Teriaknya lagi, kali ini terdengar lebih pilu.. “Berjanjilah kau untuk bertaubat, maka akan aku ampuni kau..” Teriak Ki Suta.. “ Aku berjanji.. Aku berjanji.. Lepaskan aku, aku mohon..” Suara Kolong Wewe semakin melemah seiring sebagian tubuhnya yg hangur terbakar api hitam.. Perlahan, Ki Suta menurunkan tangannya.. BUGG.. Tubuh Kolong wewe terbanting keras di atas lantai.. Lalu dengan susah payah, dia berusaha untuk duduk bersila dan menengadahkan kedua tangannya ke atas.. Hal yg aneh pun kembali terjadi.. Asap putih mulai muncul dan menyelubungi tubuh Kolong Wewe beberapa saat.. Gw terkesiap melihat mahluk itu sudah berubah kembali menjadi sosok Sekar begitu asap putih menghilang..
Ki Suta berjalan menghampiri Sekar yg masih duduk bersila dengan mata tertutup.. Tiba-tiba Ki Suta mengeluarkan benda mirip tasbih dan langsung melemparkannya ke arah Sekar.. Ajaib, tasbih berwarna keemasan itu langsung menggulung di leher Sekar.. “Janji mu sudah terikat bersama Tasbih yg mengikat leher mu.. Kelak, jika kau ingkar maka leher mu pun akan putus seiring patahnya sumpah mu..” Ucap Ki Suta.. Sekar dengan wajah pasrah mengangguk.. Selanjutnya, dengan khidmat Kakek sakti itu menuntun Sekar untuk kembali bersyahadat.. Perlahan, terjadi keanehan pada diri Sekar.. Beberapa bunga kantil secara ajaib keluar dari tubuhnya dan langsung menguap menjadi asap hitam saat menyentuh lantai.. “Semua kesaktian mu yg hitam sudah ku lenyapkan.. Bersiaplah menerima ilmu putih sebagai pelindung diri mu sendiri kelak cah Ayu, karena saat ini ilmu kanuragan saja yang masih tersisa di dirimu..” Ucap Ki Suta lalu menempelkan telapak tangan kanan nya ke kening Sekar.. Tubuh jin wanita itu bergetar sesaat lalu tak lama mulai kembali tenang..
Ki Suta tersenyum dan menoleh ke arah gw..” Kesinilah, Ngger!!!” Ucapnya ke arah gw.. Gw yg mendengar sedikit ragu untuk mengikuti perintahnya. “Kesinilah, jangan takut!!!” Ucap Ki Suta lagi.. WUUST.. Tubuh gw tiba-tiba melayang sejengkal dari lantai dan seperti di tarik mendekat ke arah Kakek tersebut.. Dan beberapa detik kemudian gw sudah berada di samping Ki Suta.. “Wajahmu memang mirip sekali dengan putra ku Jagat Tirta, pantas Sekar Kencana berniat sekali untuk memiliki mu, Ngger..” Kata Ki Suta dengan suara yg lembut.. “Maaf, jika tidak sopan, siapa kah gerangan Kakek dan Gadis itu mengapa saya juga di libatkan?” Kata gw yg mencoba memberanikan diri untuk bertanya.. “Aku adalah kakek moyangmu dari ratusan tahun yg lalu.. Terpaksa aku muncul disini untuk mengembalikan menantuku Sekar Kencana yg sudah di butakan oleh dendam untuk kembali ke jalan Allah.. Cukup lama aku mengawasinya yg terkadang membuat resah manusia dengan ulahnya dengan menjadi mahluk yg kalian sebut Kolong Wewe.. Sekarang sudah waktunya aku kembali ke alamku sekaligus membawa Sekar pulang..” Terang Ki Suta cukup panjang.
“Tunggu, Ki..” Kata Sekar Kencana Tiba2 sambil setengah bersujud.. “Bangun lah, Cah Ayu.. Bersujudlah hanya pada Allah SWT, bukan di hadapan ku..” Ucap Ki Suta.. Sekar lalu berdiri dengan sedikit meringis. Nampaknya luka dalam akibat pukulan Ki Suta masih berbekas.. “Ampuni aku, Ki.. Aku mohon, izin kan aku untuk mendampingi dan menuntun pemuda itu karena aku sempat menerawangnya di masa depan akan ada banyak kesulitan yang ia akan hadapi, terutama karena Mata Batinnya yang sudah terbuka saat ini,. akan sulit bagi nya yg masih muda, untuk menerima perubahan besar itu..” Kata Sekar sambil tertunduk..
Ki Suta tampak tertegun sambil memainkan jenggot panjangnya yg memutih.. Sesaat ia menatapku, aku juga tertunduk. Rasanya segan sekali untuk balas menatapnya.. “Kamu memang istimewa, Ngger..” Kata Ki Suta.. “Baiklah, kau ku izin kan untuk mendampingi keturunan ku, karena aku yakin kau tidak bodoh untuk berani mengelabuiku..” Ucap Ki Suta sambil melirik ke arah kalung tasbih di leher Sekar.. Sekar Kencana tertunduk.. “Mohon maaf Eyang, boleh saya tahu apa arti mata batin?” Tanya gw menyela.. “Kelak, Sekar Kencana yg akan menjelaskannya pada mu, Ngger.. Waktu ku sudah cukup disini, sebelum aku pergi terimalah hadiah kecil dari ku..” Kata Ki Suta seraya menepuk bahu gw sekali.. NYESS.. Gw refleks menangkis tangan Ki Suta yg masih ada di bahu.. Bahu gw terasa panas lalu berubah menjadi sedingin Es..
Ki Suta tersenyum sesaat. Kau bisa menggunakannya untuk membela diri jika sedang dalam kesulitan, cukup sebut saja nama Jagat Tirta, karena Tasbih milik putra ku sudah tertanam di tubuhmu.. Gw mencoba melirik ke arah bahu.. Memang terlihat seperti ada jejak sebuah benda melingkar disana.. “Aku undur diri, Sekar Kencana aku titip keturunan ku pada mu.. Assalammualaikum” Pesan Ki Suta.. "Waalaikumsalam“ Jawab Sekar Kencana sambil mengangguk .. Gw yg masih melirik ke arah bahu menjadi kaget saat menyadari Ki Suta telah menghilang.. “Terus apa yg harus aku lakukan di sini Sekar?” Tanya gw.. Gadis itu tersenyum genit dan berjalan mendekati gw.. “Masih ada beberapa waktu sebelum aku mengembalikan mu, Imam.. Tidak ada salahnya kita lanjutkan permainan kita yang tadi sempat tertunda..” Kata Sekar dengan wajah menggoda sambil menggigit ujung bibirnya.. “Ogaahhh!!!” Teriak gw dengan suara kencang...
bakuman10995 dan 20 lainnya memberi reputasi
21