Anak Hilang (3)

Pandangan Bu Sumi tak berpindah dari batang2 pohon bambu yg bergoyang, sambil terus dia memanggil nama anaknya. Di tangan kanannya, sebuah pistol mainan kesayangan anaknya terus ia genggam dengan erat.. Pak Ustdaz yg juga melihat keanehan itu bebicara perlahan ke pada rombongan yg ada di belakangnya untuk terus berdiam diri dan memantau Bu Sumi..
Imaam..Dimana kamu sayang, ini ibu yang menjemputmu.. Kata Bu Sumi Lirih.. Beberapa kali wanita itu merasakan bulu kuduknya berdiri, terlebih saat bambu2 yg di lihatnya terus bergoyang.. Tapi demi buah hati nya, ia mencoba untuk terus menekan rasa takutnya yg mulai menjalar.. Tiba tiba, suasana berubah sunyi.. Jangkrik2 yg tadi berbunyi untuk menyambut rombongan itu di kawasannya seperti takut untuk kembali berderik..

Angin yg awalnya masih terasa hangat berubah menjadi sejuk lalu berubah lagi menjadi dingin.. Cahaya obor yg di pegang oleh beberapa orang di rombongan mulai meredup.. Pak Ustadz terlihat lebih serius memutar tasbih yg ada di tangannya.. Sebagian anggota rombongan mulai menunjukkan wajah2 yg ketakutan.. Beberapa orang bahkan ada yg saling berpelukan atau setidaknya merapatkan diri ke teman yg ada di dekatnya.. Bu Sumi yang memang sudah siap lahir dan bathin untuk menemukan anaknya terus melapalkan ayat2 suci Al-Qur‘an dalam hati..

Suasana benar-benar hening.. Semua tampak menunggu apa gerangan yang akan terjadi selanjutnya..BUGGG..Tiba2 terdengar suara seperti benda jatuh atau seseorang atau sesuatu yg mendarat di atas tanah.. Bu Sumi yg memang sedang bersiaga, berusaha mencari dari mana datangnya suara tadi.. Lagi2 pandangannya bertumpu ke beberapa batang pohon bambu yg tadi sempat bergoyang dengan kencang.. Mata nya nanar melihat ada dua buah bayangan di tempat yg sejak tadi ia perhatikan.. Bayangan itu seperti bayangan 2 orang.. yang Satu tinggi besar dan yang satu kecil.. Imam.. Ini ibu nak.. Lagi2 Bu Sumi mencoba memanggil anaknya. Naluri keibuannya menuntunnya untuk terus memanggil anaknya.. Kedua bayangan yg masih ia perhatian itu tetap berdiri mematung..

Ibuu.... Bu Sumi terkejut saat mendengar suara yg memanggilnya ibu. Itu suara Imam anaknya.. Tidak salah lagi, seorang ibu pasti sudah hafal betul dengan suara anaknya.. Imamm.. Ini ibu nak.. Ayo pulang sama ibu.. Kata Bu Sumi, kali ini ia sudah tak sanggup menahan air matanya untuk tak keluar.. Ibuu... Tiba2 Imam anaknya muncul dari balik bayangan tersebut. Bu Sumi hampir ingin berlari saat melihat buah hatinya ada beberapa langkah di samping kirinya. Tapi niatnya untuk langsung memeluk Imam harus ia tahan karena ia melihat sebelah tangan Imam masih ada dalam bayangan, seperti sedang di pegangi oleh seseorang atau sesuatu.. Ibuu... teriak Imam sambil mengulurkan tangan kanannya.. anak itu setengah meronta. Seperti ingin melepaskan diri dari sesuatu yg memegangi tangan kirinya..