- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•1Anggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#130
Dia Akan Kecewa
“Dengar. Kau salah karena datang bersamanya. Baiklah. Selamat bekerja. Aku tidak merasa kalau itu adalah sebuah bentuk mengkhianati teman. Kalian bekerja untuk kami kali ini. Profesionalitas.”, ujar Johnson kepada Romeo.
Sesaat sebelum Romeo dan Johnny meninggalkan ruangan . Terdengar sebuah suara yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya.
“Dengar. Aku menanti dan menggunakan hampir separuh hidupku untuk mencari tentang dirinya. Kalau kalian bisa membantu, aku akan sangat berterima kasih.”
“Semua karena kau sembarangan berbicara tentang reaksi Charles mengenai King Killer itu. Kau begitu sama dengan menuduhnya.”, Romeo tidak senang.
“Kita tidak menuduh. Ini hanya menyelidiki.”, ujar Johnny.
“Bukan. Kau melakukan semuanya karena uang!”, erang Romeo.
Johnny menatap Romeo tajam. Romeo terkejut dan terdiam.
“Sungguh. Aku merasa kamu memang kurang cerdas, Romeo. Kau terlalu bergerak dengan perasaan. Aku tahu harus berbuat apa. Kita tidak mengkhianati Charles. Kalau memang benar Charles terlibat sesuatu yang berkaitan dengan King Killer. Aku yang akan maju pertama untuk membelanya di depan sir Johnson.”, ujar Johnny.
“Apa?”, Romeo berkata dengan hampir mendesis.
“Tenang saja. Aku percaya Charles tidak sesensitif dirimu. Jadi tenanglah dan lakukan saja misi kita.”, gelak Johnny. Sedangkan Romeo menatap Johnny dengan tatapan sebal.
“Aku akan mencari cara agar bisa membujuk Charles mengajakku pulang ke kampung halamannya.”, ujar Johnny.
“Aku bisa melakukannya.”, tegas Romeo.
Johnny mendengus. “Sudahlah. Aku tidak mau kau diiris King Killer.”
Romeo menatap Johnny dengan tatapan sangat kesal. Johnny hanya tertawa. “Kau baik-baik saja disini. Kau punya tugas mulia. Jaga Arelia dan Lativa.”
Romeo memandang Johnny. “Johnny, kau tidak berpikir untuk bertemu seorang pembunuh kejam sendirian kan? Aku tidak mau bertanggung jawab atas Lativa.”
Johnny tersenyum. “Tidak perlu.”
Romeo mendengus sekali lagi. “Charles akan kecewa pada kita. Aku yakin itu.”
“Dengar. Kau salah karena datang bersamanya. Baiklah. Selamat bekerja. Aku tidak merasa kalau itu adalah sebuah bentuk mengkhianati teman. Kalian bekerja untuk kami kali ini. Profesionalitas.”, ujar Johnson kepada Romeo.
Sesaat sebelum Romeo dan Johnny meninggalkan ruangan . Terdengar sebuah suara yang tidak pernah mereka dengar sebelumnya.
“Dengar. Aku menanti dan menggunakan hampir separuh hidupku untuk mencari tentang dirinya. Kalau kalian bisa membantu, aku akan sangat berterima kasih.”
“Semua karena kau sembarangan berbicara tentang reaksi Charles mengenai King Killer itu. Kau begitu sama dengan menuduhnya.”, Romeo tidak senang.
“Kita tidak menuduh. Ini hanya menyelidiki.”, ujar Johnny.
“Bukan. Kau melakukan semuanya karena uang!”, erang Romeo.
Johnny menatap Romeo tajam. Romeo terkejut dan terdiam.
“Sungguh. Aku merasa kamu memang kurang cerdas, Romeo. Kau terlalu bergerak dengan perasaan. Aku tahu harus berbuat apa. Kita tidak mengkhianati Charles. Kalau memang benar Charles terlibat sesuatu yang berkaitan dengan King Killer. Aku yang akan maju pertama untuk membelanya di depan sir Johnson.”, ujar Johnny.
“Apa?”, Romeo berkata dengan hampir mendesis.
“Tenang saja. Aku percaya Charles tidak sesensitif dirimu. Jadi tenanglah dan lakukan saja misi kita.”, gelak Johnny. Sedangkan Romeo menatap Johnny dengan tatapan sebal.
“Aku akan mencari cara agar bisa membujuk Charles mengajakku pulang ke kampung halamannya.”, ujar Johnny.
“Aku bisa melakukannya.”, tegas Romeo.
Johnny mendengus. “Sudahlah. Aku tidak mau kau diiris King Killer.”
Romeo menatap Johnny dengan tatapan sangat kesal. Johnny hanya tertawa. “Kau baik-baik saja disini. Kau punya tugas mulia. Jaga Arelia dan Lativa.”
Romeo memandang Johnny. “Johnny, kau tidak berpikir untuk bertemu seorang pembunuh kejam sendirian kan? Aku tidak mau bertanggung jawab atas Lativa.”
Johnny tersenyum. “Tidak perlu.”
Romeo mendengus sekali lagi. “Charles akan kecewa pada kita. Aku yakin itu.”
Diubah oleh anism 29-08-2017 19:21
0