- Beranda
- Stories from the Heart
( Horror Story) Cerita tentang mereka yang sebenarnya ada namun tak terlihat
...
TS
hrdnty
( Horror Story) Cerita tentang mereka yang sebenarnya ada namun tak terlihat
Salam hangat untuk para warga kaskus 

Sebagai salah satu penghuni kaskus yang eksistensinya jarang tercium (?) , ane pengen menceritakan salah satu kisah yang tak biasa, jika ada yang bertanya apakah ini fiksi atau bukan , silahkan berimajinasi semampu agan sekalian . Jika memang dirasa tidak masuk akal maka silahkan anggap bahwa cerita ini hanya karangan semata dari seseorang yang baru belajar menulis.
Mohon maaf jika bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kehendak agan sekalian , karna harus ane akui , menulis dan merangkai kata itu bahkan lebih sulit dari menceritakannya kembali secara lisan.
Juni 2008 (Setting waktu sengaja diubah)
Halo, namaku Yuana, dan aku tidak percaya hantu.
Ya memang begitulah pada awalnya.
Namun seperti yang kalian tau , kadang ada waktu dimana manusia harus menarik kembali perkataanya.
Tak terkecuali denganku, yang akhirnya harus terjebak dalam kenyataan dari cerita yang kubangun sendiri,
Semuanya berawal saat kelulusanku dari sekolah menengah atas , karna keterbatasan biaya, aku memilih untuk tidak segera melanjutkan pendidikanku. Namun karena 'uang' tetaplah menjadi prioritas untuk membawa diri menuju bangku kuliah, karena itulah, aku pun berniat mencari pekerjaan dan mencoba peruntunganku untuk melamar menjadi salah seorang staff di sebuah perusahaan yang lumayan besar dengan 'income' yang cukup menjanjikan.
Kupikir itu adalah pilihan yang tepat , namun sepertinya aku harus menarik perkataanku untuk kedua kalinya.
Karna dari sejak saat itulah , semua cerita tak masuk akal tentang mereka.... dimulai ...
PART 1 : Awal Yang Tak Biasa
PART 2 : Sebuah Keganjilan
PART 3 : Hal Tak Terduga
PART 4 : Hari Yang Aneh
PART 5 : Dia Datang!
PART 6 : Satu Kesalahan
PART 7 : Semuanya Berawal
PART 8 : Sebuah Mimpi
PART 9 : Teka-Teki Baru
PART 10 : Permintaan Yang Mustahil
PART 11 : Datangnya Orang Baru
PART 12 : Kesaksian Orang Itu (1)
PART 13 : Kesaksian Orang Itu (2)
PART 14 : Kesaksian Orang Itu (3)
PART 15 : Kesaksian Orang Itu (4)


Sebagai salah satu penghuni kaskus yang eksistensinya jarang tercium (?) , ane pengen menceritakan salah satu kisah yang tak biasa, jika ada yang bertanya apakah ini fiksi atau bukan , silahkan berimajinasi semampu agan sekalian . Jika memang dirasa tidak masuk akal maka silahkan anggap bahwa cerita ini hanya karangan semata dari seseorang yang baru belajar menulis.
Mohon maaf jika bahasa yang digunakan tidak sesuai dengan kehendak agan sekalian , karna harus ane akui , menulis dan merangkai kata itu bahkan lebih sulit dari menceritakannya kembali secara lisan.
Quote:
PROLOG
Quote:
Kamu tidak akan pernah tahu kapan suatu hal yang kecil akan membuat suatu perubahan besar dalam hidupmu
Sampai ada suatu saat dimana hal kecil yang kamu sebut dengan "pilihan" itu , menjadi sebuah awal dimana ia akan mengubah pemikiranmu yang kamu yakini selama ini adalah "benar"
Sampai ada suatu saat dimana hal kecil yang kamu sebut dengan "pilihan" itu , menjadi sebuah awal dimana ia akan mengubah pemikiranmu yang kamu yakini selama ini adalah "benar"
Juni 2008 (Setting waktu sengaja diubah)
Halo, namaku Yuana, dan aku tidak percaya hantu.
Ya memang begitulah pada awalnya.
Namun seperti yang kalian tau , kadang ada waktu dimana manusia harus menarik kembali perkataanya.
Tak terkecuali denganku, yang akhirnya harus terjebak dalam kenyataan dari cerita yang kubangun sendiri,
Semuanya berawal saat kelulusanku dari sekolah menengah atas , karna keterbatasan biaya, aku memilih untuk tidak segera melanjutkan pendidikanku. Namun karena 'uang' tetaplah menjadi prioritas untuk membawa diri menuju bangku kuliah, karena itulah, aku pun berniat mencari pekerjaan dan mencoba peruntunganku untuk melamar menjadi salah seorang staff di sebuah perusahaan yang lumayan besar dengan 'income' yang cukup menjanjikan.
Kupikir itu adalah pilihan yang tepat , namun sepertinya aku harus menarik perkataanku untuk kedua kalinya.
Karna dari sejak saat itulah , semua cerita tak masuk akal tentang mereka.... dimulai ...
Quote:
INDEX CERITA
PART 1 : Awal Yang Tak Biasa
PART 2 : Sebuah Keganjilan
PART 3 : Hal Tak Terduga
PART 4 : Hari Yang Aneh
PART 5 : Dia Datang!
PART 6 : Satu Kesalahan
PART 7 : Semuanya Berawal
PART 8 : Sebuah Mimpi
PART 9 : Teka-Teki Baru
PART 10 : Permintaan Yang Mustahil
PART 11 : Datangnya Orang Baru
PART 12 : Kesaksian Orang Itu (1)
PART 13 : Kesaksian Orang Itu (2)
PART 14 : Kesaksian Orang Itu (3)
PART 15 : Kesaksian Orang Itu (4)
Diubah oleh hrdnty 05-09-2017 11:30
joewan memberi reputasi
1
74.4K
Kutip
238
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
hrdnty
#130
Spoiler for PART 13 : KESAKSIAN ORANG ITU (2):
PART 13 : KESAKSIAN ORANG ITU (2)
Aku tak pernah membenci Senin , tak pernah sekalipun .
Namun saat tau hari ini adalah hari dimana aku akan bertemu dengan Kina , ku rasa aku harus menarik kata-kataku kembali.
Jelas bukan karna alasan aku tak menyukainya ,hanya saja aku memilih untuk tak berurusan dengannya lagi , sebab aku tak pernah tau apa yang ada di dalam pikirannya dan apa yang menjadi rahasianya. Terlebih semenjak hari dimana aku melihatnya melemparkan tatapan kemarahan itu , ku rasa pilihan terbaik bagiku adalah untuk tidak mencari tau lebih jauh tentangnya.
Senin pada hari ini , adalah awal dimana aku harus memulai mimpi burukku yang datang terlalu cepat.
Kupikir memang begitu pada awalnya , namun ternyata atmosfir berbeda datang dari Kina yang kembali menyapaku dengan ramah seperti biasanya. Melihat senyum yang ia buat, aku berani bertaruh , sapaan yang baru saja dia tujukan padaku , bukanlah sekedar formalitas ataupun sesuatu yang dipaksakan. Dia tulus , begitulah tepatnya.
Heran atas perubahan perilakunya tersebut, membuatku hampir lupa untuk menjawab salamnya , beserta dengan semangat yang kembali muncul,aku pun mengangkat tanganku dan ikut mengucapkan selamat pagi dengan lantang , bersamaan dengan seseorang yang baru saja masuk , seseorang yang sebelumnya tak pernah ku lihat.
“Hai ..” sapaku padanya.
“Kerja di divisi mana ?”
Pertanyaan itu kutujukan padanya saat kami menaiki tangga menuju lantai 2 ,tak langsung menjawab, orang itu lantas mendiamkanku sebentar , memberiku sedikit waktu untuk memperhatikan tampilannya.
Dia wanita berkulit pucat , bertubuh sama tinggi dan juga terlihat seumuran denganku. Melihat dari bola matanya yang berwarna kebiruan , terlihat dengan jelas bahwa dia adalah keturunan campuran , tentu saja ditambah dengan wajahnya yang memang terlihat kebaratan dengan rambut blonde yang sengaja dia samarkan dengan cat rambut berwarna coklat gelap.
Namun satu hal yang membuatku sempat merasa aneh dengan orang ini , tepatnya itu terjadi saat dia menjawab pertanyaan yang baru saja ku lontarkan.
“Saya di bagian produksi ..”
Aku termangu dan tak melanjutkan langkahku ke anak tangga selanjutnya, sedang ia telah mendahuluiku tanpa menoleh kepadaku yang ada di belakangnya.
Aku memutar badanku menuruni tangga menuju ke lantai 1 kembali , sedikit berlari aku menghampiri meja receptionist dan menemui seseorang yang baru saja kusapa disana.
“Kina ..”
Mendengar namanya dipanggil , ia pun menegakan kepala nya dan menatap kearahku.
“Ya, kenapa ?” jawabnya.
Aku menunjuk ke arah tangga.
“Orang itu kenapa bisa ada disini ?”
Kina memasang ekspresi heran atas pertanyaanku.
“Orang itu yang mana?” tanyanya sambil mendongakan kepalanya ke arah yang ku tunjuk.
Aku menghentakan tanganku ke atas meja , pelan sebenarnya tapi entah kenapa suara hentakan itu terdengar keras hingga Kina pun terlihat terkejut.
“Yang baru saja naik tangga denganku..”
“Aku tak melihat siapa-sia....”
“Jangan bohong!” potongku , kali ini dengan suara yang kutegaskan.
Kupikir itu akan membuatnya menjadi sedikit gugup , namun nyatanya tak ada perubahan berarti dari mimik wajahnya yang masih terlihat biasa saja, bahkan setelah gertakanku tadi.
Aku menghela kemudian menghembuskan nafas panjang berulang kali.
“Kina ...” Aku memelankan suaraku.
“Aku paham jika ada sesuatu yang kamu sembunyikan , dan pastinya aku memang tak berhak tahu atas itu. Tapi untuk yang tadi ..”
Aku menghentikan ucapanku sesaat.
“Bagaimana bisa ada manusia dengan kaki buntung itu bisa ada disini dan berjalan seperti manusia normal! Tidak ! dia bukan manusia , dia HANTU dan kamu bisa melihatnya !”
Aku tak bisa menyembunyikan ketakutanku , bahkan yang ku rasa kaki dan tanganku saat ini tengah bergetar hebat.
Ketakutan yang memang beralasan , dan satu-satunya jawaban dari Kina yang kupikir akan menenangkan itu nyatanya tidak memenuhi harapanku , justru ia malah memperburuk keadaan.
“Kalau kamu tidak ingin hidupmu terganggu , segeralah pergi dan jangan pernah kembali lagi kesini ..” ucapnya yang kemudian disusul dengan sebuah senyum misterius.
Sebelumnya...
“Selamat pagi juga Kina ..” jawabku dengan lantang. Ia membalasnya dengan senyuman , bertepatan dengan masuknya seseorang dari pintu depan.
Aku pun melanjutkan langkahku menuju tangga , orang yang baru saja masuk tadi pun mengikuti dari belakang , sebentar tapi nampak , aku melirik ke arah Kina dan aku melihat dengan jelas ia menundukan kepalanya namun dengan matanya yang masih mengarah ke “kami”.
Aku mendahulukan wanita itu untuk naik tangga di depan karna memang begitulah etikanya , namun jalannya yang terlalu lambat membuatku pun akhirnya menjajaki anak tangga yang sama dengannya.
“Kerja di divisi mana ?” tanyaku basa-basi.
Masih dengan tatapan kosongnya , ia tak langsung menjawab pertanyaanku.
Pelan, aku pun memperhatikannya wajahnya lekat , dan kesan awal yang kubuat untuknya adalah , dia cantik namun entah kenapa terasa agak aneh.
“Saya di bagian produksi ............” jawabnya.
Aku menghentikan langkahku sembari mengernyitkan kening , menyadari bahwa di kantor ini tidak ada bagian produksi membuatku menjadi bertanya-tanya , apa yang baru saja dia bicarakan?
Sempat ingin menyusulnya yang kini ada di depanku , namun niat itu cepat kuurungkan. Tentu saja saat akhirnya aku melihat dia yang ternyata hanya berjalan dengan satu kakinya , sedang yang satunya hilang entah kemana namun masih dengan darah yang menempel disela kulit dan sendinya yang terpotong.
Tau dengan siapa aku baru saja berbicara , aku pun membalikan badanku cepat untuk menuruni tangga, tapi langkah dari sepatu karetku yang berdecit nyatanya tak membuat aku kehilangan pendengaran atas sesuatu yang wanita itu ucapkan dari atas sana.
“Tapi itu sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu ...”
Aku tak pernah membenci Senin , tak pernah sekalipun .
Namun saat tau hari ini adalah hari dimana aku akan bertemu dengan Kina , ku rasa aku harus menarik kata-kataku kembali.
Jelas bukan karna alasan aku tak menyukainya ,hanya saja aku memilih untuk tak berurusan dengannya lagi , sebab aku tak pernah tau apa yang ada di dalam pikirannya dan apa yang menjadi rahasianya. Terlebih semenjak hari dimana aku melihatnya melemparkan tatapan kemarahan itu , ku rasa pilihan terbaik bagiku adalah untuk tidak mencari tau lebih jauh tentangnya.
Senin pada hari ini , adalah awal dimana aku harus memulai mimpi burukku yang datang terlalu cepat.
Kupikir memang begitu pada awalnya , namun ternyata atmosfir berbeda datang dari Kina yang kembali menyapaku dengan ramah seperti biasanya. Melihat senyum yang ia buat, aku berani bertaruh , sapaan yang baru saja dia tujukan padaku , bukanlah sekedar formalitas ataupun sesuatu yang dipaksakan. Dia tulus , begitulah tepatnya.
Heran atas perubahan perilakunya tersebut, membuatku hampir lupa untuk menjawab salamnya , beserta dengan semangat yang kembali muncul,aku pun mengangkat tanganku dan ikut mengucapkan selamat pagi dengan lantang , bersamaan dengan seseorang yang baru saja masuk , seseorang yang sebelumnya tak pernah ku lihat.
“Hai ..” sapaku padanya.
“Kerja di divisi mana ?”
Pertanyaan itu kutujukan padanya saat kami menaiki tangga menuju lantai 2 ,tak langsung menjawab, orang itu lantas mendiamkanku sebentar , memberiku sedikit waktu untuk memperhatikan tampilannya.
Dia wanita berkulit pucat , bertubuh sama tinggi dan juga terlihat seumuran denganku. Melihat dari bola matanya yang berwarna kebiruan , terlihat dengan jelas bahwa dia adalah keturunan campuran , tentu saja ditambah dengan wajahnya yang memang terlihat kebaratan dengan rambut blonde yang sengaja dia samarkan dengan cat rambut berwarna coklat gelap.
Namun satu hal yang membuatku sempat merasa aneh dengan orang ini , tepatnya itu terjadi saat dia menjawab pertanyaan yang baru saja ku lontarkan.
“Saya di bagian produksi ..”
Aku termangu dan tak melanjutkan langkahku ke anak tangga selanjutnya, sedang ia telah mendahuluiku tanpa menoleh kepadaku yang ada di belakangnya.
Aku memutar badanku menuruni tangga menuju ke lantai 1 kembali , sedikit berlari aku menghampiri meja receptionist dan menemui seseorang yang baru saja kusapa disana.
“Kina ..”
Mendengar namanya dipanggil , ia pun menegakan kepala nya dan menatap kearahku.
“Ya, kenapa ?” jawabnya.
Aku menunjuk ke arah tangga.
“Orang itu kenapa bisa ada disini ?”
Kina memasang ekspresi heran atas pertanyaanku.
“Orang itu yang mana?” tanyanya sambil mendongakan kepalanya ke arah yang ku tunjuk.
Aku menghentakan tanganku ke atas meja , pelan sebenarnya tapi entah kenapa suara hentakan itu terdengar keras hingga Kina pun terlihat terkejut.
“Yang baru saja naik tangga denganku..”
“Aku tak melihat siapa-sia....”
“Jangan bohong!” potongku , kali ini dengan suara yang kutegaskan.
Kupikir itu akan membuatnya menjadi sedikit gugup , namun nyatanya tak ada perubahan berarti dari mimik wajahnya yang masih terlihat biasa saja, bahkan setelah gertakanku tadi.
Aku menghela kemudian menghembuskan nafas panjang berulang kali.
“Kina ...” Aku memelankan suaraku.
“Aku paham jika ada sesuatu yang kamu sembunyikan , dan pastinya aku memang tak berhak tahu atas itu. Tapi untuk yang tadi ..”
Aku menghentikan ucapanku sesaat.
“Bagaimana bisa ada manusia dengan kaki buntung itu bisa ada disini dan berjalan seperti manusia normal! Tidak ! dia bukan manusia , dia HANTU dan kamu bisa melihatnya !”
Aku tak bisa menyembunyikan ketakutanku , bahkan yang ku rasa kaki dan tanganku saat ini tengah bergetar hebat.
Ketakutan yang memang beralasan , dan satu-satunya jawaban dari Kina yang kupikir akan menenangkan itu nyatanya tidak memenuhi harapanku , justru ia malah memperburuk keadaan.
“Kalau kamu tidak ingin hidupmu terganggu , segeralah pergi dan jangan pernah kembali lagi kesini ..” ucapnya yang kemudian disusul dengan sebuah senyum misterius.
Sebelumnya...
“Selamat pagi juga Kina ..” jawabku dengan lantang. Ia membalasnya dengan senyuman , bertepatan dengan masuknya seseorang dari pintu depan.
Aku pun melanjutkan langkahku menuju tangga , orang yang baru saja masuk tadi pun mengikuti dari belakang , sebentar tapi nampak , aku melirik ke arah Kina dan aku melihat dengan jelas ia menundukan kepalanya namun dengan matanya yang masih mengarah ke “kami”.
Aku mendahulukan wanita itu untuk naik tangga di depan karna memang begitulah etikanya , namun jalannya yang terlalu lambat membuatku pun akhirnya menjajaki anak tangga yang sama dengannya.
“Kerja di divisi mana ?” tanyaku basa-basi.
Masih dengan tatapan kosongnya , ia tak langsung menjawab pertanyaanku.
Pelan, aku pun memperhatikannya wajahnya lekat , dan kesan awal yang kubuat untuknya adalah , dia cantik namun entah kenapa terasa agak aneh.
“Saya di bagian produksi ............” jawabnya.
Aku menghentikan langkahku sembari mengernyitkan kening , menyadari bahwa di kantor ini tidak ada bagian produksi membuatku menjadi bertanya-tanya , apa yang baru saja dia bicarakan?
Sempat ingin menyusulnya yang kini ada di depanku , namun niat itu cepat kuurungkan. Tentu saja saat akhirnya aku melihat dia yang ternyata hanya berjalan dengan satu kakinya , sedang yang satunya hilang entah kemana namun masih dengan darah yang menempel disela kulit dan sendinya yang terpotong.
Tau dengan siapa aku baru saja berbicara , aku pun membalikan badanku cepat untuk menuruni tangga, tapi langkah dari sepatu karetku yang berdecit nyatanya tak membuat aku kehilangan pendengaran atas sesuatu yang wanita itu ucapkan dari atas sana.
“Tapi itu sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu ...”
Diubah oleh hrdnty 29-08-2017 14:47
0
Kutip
Balas