25 april 2015


" grejek grejek, , , grejek grejek, , , grejek grejek "

suara roda kereta yang melaju kencang diatas rel menjadi pengiring perjalanan.
aku bersandar di dalam salah satu dinding gerbong kereta logawa yang akan membawaku kembali ke bangil.
pikiranku masih melayang layang. .
betapa jalan hidup tiada yang bisa tahu kecuali sang penciptanya.
baru dua bulan yang lalu aku masih bimbang akan masa depanku.
hari hari kulalui dengan beban pikiran dan pertanyaan seputar masa depan.
namun hari ini, ,
aku sudah berada di kereta yang akan membawaku kedalam babak perjalanan hidup yang baru.
bismillah, aku harus bersemangat dalam menjalaninya!.

" CKIIITTTTT, , , , , JEESSHHHH!! "

suara kereta logawa yang berhenti di jalur 2 stasiun bangil.
aku beranjak turun perlahan lahan bersama beberapa penumpang lainnya.
setelah para penumpang di depanku turun, aku melangkahkan kaki kiriku ke peron stasiun.
mendadak semua bayangan masa lalu yang sudah sekian lama terpendam muncul kembali.

aku seakan akan melihat kenangan tentang aku dan shita.
masa masa di mana aku sering mengantarkan dia ke stasiun untuk pulang ke malang.

" aah, , sudah kuduga, kenangan ini muncul lagi "

kataku kepada diriku sendiri.
rupanya walau sudah empat tahun berlalu,
namun semua kenangan ini langsung terbongkar dengan begitu mudahnya.
hanya karena suasana sore itu mirip suasana di dalam kenangan.
mungkin nanti kalau ada kesempatan aku akan berziarah ke makam shita dan mengunjungi rumahnya.
aku kembali melangkahkan kakiku keluar stasiun.
dan dari sana aku langsung naik becak ke rumah pakdhe tukul.

pakdhe tukul menyambutku dengan suka cita.
beliau langsung menanyakan kabar dari keluarga di rumah dan juga perihal tentang kedatanganku yang tiba tiba ini.
( pakdhe tukul menerima kabar jika aku akan datang ke rumah beliau kemarin pagi )
aku menceritakan kepada pakdhe kabar dan juga apa yang membawaku kemari lagi.
pakdhe nampak ikut senang mendengarnya.
beliau berpesan agar aku selalu bersyukur terhadap apa yang sudah kualami.
aku mengangguk dan kemudian bersiap untuk pergi ke mushala karena adzan maghrib sudah berkumandang.

=====

keesokan paginya aku berangkat ke kantor pusat PT PJ*S yang terletak di daerah waru.
pakdhe tukul mengantarkanku menggunakan motor yang beliau beli dari aku dulu.
rupanya motor tersebut dirawat dengan baik.
hanya saja warnanya sudah sedikit kusam.
mungkin karena belum di cuci.

pakdhe mengantarkanku hingga didepan gerbang dimana disana juga sudah ada banyak calon peserta OJT.
aku berterimakasih dan mencium tangan pakdhe sambil tak lupa berpesan agar berhati hati dalam perjalanan pulang.
pakdhe berkata agar aku juga berhati hati dan kemudian beliau berbalik pulang.

aku bertemu dengan teman temanku yang sama sama tes di jakarta.
rupanya mereka sudah datang kemari bersama sama dengan menggunakan kereta.
mereka ada yang bermalam di hotel di daerah surabaya,
ada juga yang memilih menginap di dalam gedung sini.
bersama kami juga berkumpul para calon peserta yang tempat tesnya di jogja dan surabaya.

ketika jam menunjukan pukul setengah delapan,
kami semua disuruh untuk berbaris di halaman depan.
setelahnya panitia mengabsen kami sesuai dengan undangan tempo hari.
setelah absen, kami dipersilahkan naik ke aula yang letaknya di lantai paling atas gedung.
disana kami diberikan penjelasan mengenai perusahaan dan juga apa saja yang akan kami lalui setelah ini.
setelah itu, panitia memberikan kami surat perjanjian yang harus kami tanda tangani.
disana berisi perjanjian tentang sistem kerja yang akan kami laksanakan dimana kami akan melaksanakan masa On The Job training selama satu tahun.
setelah masa OJT selesai,
kami akan melaksanakan masa ikatan dinas selama tiga tahun.
selama dua masa tersebut kami dilarang untuk keluar atau resign dengan ancaman denda sesuai yang tertulis jika melanggar.

aku membaca perlahan lahan surat perjanjian kerja tersebut,
dimana poin yang aku garis bawahi adalah sistem kerja,
dimana kami akan bekerja disini hingga usia pensiun 46 tahun sesuai peraturan dari PLN.
dan kami terikat kontrak penempatan,
dimana kami harus bersedia ditempatkan dimanapun di seluruh indonesia setelah menandatangani perjanjian tersebut.
aku langsung menandatangani surat itu karena sudah memahami konsekuensi yang harus kuterima.
sebuah berkah dapat bekerja hingga usia 46 tahun dimana sekarang mencari pekerjaan adalah hal yang luar biasa sulit.
apalagi untuk lulusan SMK dengan usia memasuki 25 tahun sepertiku.

setelah selesai seluruh proses registrasi,
kami dipersilahkan makan siang dan istirahat sholat.
panitia meminta kami kembali berkumpul pukul 13:00 untuk pengarahan lanjutan.

pukul 13:00 kami sudah kembali berkumpul di aula, dimana ternyata bersama panitia sudah ada beberapa orang TNI.
panitia menjelaskan jika setelah ini kami akan menerima diklat kedisiplinan selama dua minggu.
barulah kami akan menerima diklat pembekalan dan teknik selama satu minggu.
aku teringat cerita shita dulu dimana dia juga menerima diklat seperti ini.
kami harus terpisah selama beberapa hari karena alat komunikasi harus dikumpulkan selama proses diklat.


==

pukul 13:45 kami semua dipersilakan turun ke lantai bawah untuk menerima bekal berupa tas berisi seragam, sepatu, dan kelengkapan bekerja lainnya.
setelah itu, para bapak bapak TNI menyuruh kami untuk naik ke truk tentara yang sudah terparkir di depan kantor sesuai dengan nama yang dipanggil.
kami semua mulai merasakan sedikit tegang karena bapak bapak TNI tersebut memberikan perintah dengan tegas.
nampaknya dua minggu kedepan akan menarik.
karena beberapa peseta OJT juga sudah mulai menerima bentakan bentakan atas ketidaksigapan mereka.

truk berjalan keluar dari daerah waru dan langsung beriringan menuju ke malang.
dimana markas rindam V brawijaya menjadi tujuan kami.
sepanjang perjalanan aku memilih untuk tidur di bagian depan bak truk.
sebab, perjalanan akan panjang karena jalanan nampak ramai dan padat.

benar saja, ketika kami memasuki kota malang,
kami mulai berjalan dengan sangat perlahan.
terlebih sedang ada aksi dari aremania yang menutup jalanan.
polisi sempat menyuruh iring iringan untuk berputar,
namun para bapak TNI tidak gentar.
rombongan truk tetap menerobos lurus menuju ke kumpulan aremania yang sedang beraksi.

para peserta yang duduk didalam truk mulai riuh,
sebab didepan kami nampak ada ratusan, bahkan mungkin lebih dari seribu orang berpakaian biru yang memblokade jalan.
aku tidak tahu ada masalah apa,
namun salah seorang bapak TNI turun untuk membuka jalan.
beliau meminta para demonstran memberikan jalan kepada iring iringan truk tersebut.
tak lama, kerumunan masa tersibak dan kami melewati tengah tengah masa yang bernyanyi dan nge"chant".
aku hanya tersenyum melihat para aremania. .
teringat almarhumah shita yang juga aremanita.

==

pukul 16:40 kami sampai di rampal ( sebutan untuk rindam V brawijaya ).
kami langsung diperlakukan seperti prajurit baru.
para anggota TNI yang ternyata adalah para pelatih,
menyuruh kami untuk segera berbaris untuk di bagi penempatan di barak nantinya.
paara pelatih berulang kali membentak kami karena kami masih tidak teratur dan juga tidak disiplin dengan istruksi.
kamipun menerima sambutan pertama. . .

"push up"

kami semua yang berjumlah 135 orang langsung mengambil posisi push up di aspal.
dan setelah itu pelatih langsung memberikan komando agar kami melaksanakan hukuman dengan serentak.

" satu turun!! "
teriak salah seorang pelatih.
kami menurunkan tubuh kami keatas aspal dengan bertumpu pada kedua tangan dan ujung kaki.

" dua naik!!! "
lanjutnya.
serentak kammi semua naik hingga tangan kami lurus menopang tubuh.

tiga turun!! "
pelatih melanjutkan aba abanya hingga kami semua melaksanakan push up terkomando sebanyak sepuluh kali.
dan setelah itu barulah kami disuruh berdiri.
pelatih menekankan kepada kami agar selalu disiplin dan tertib.
sebab jika tidak hukuman sudah menanti.
kira kira begitulah yang akan berlaku kepada kami selama dua minggu kedepan didalam sini.
kami semua menjawab serentak sesuai perintah pelatih.
barulah setelah itu kami dipersilahkan berbaris dengan tertib menuju ke barak masing masing.
barak dimana tempat kami akan tinggal selama dua minggu kedepan.
barak yang akan menjadi saksi bisu perubahan diri kami semua.

==

setelah maghrib,
seorang pelatih datang ke barak kami.
dia menyuruh kami untuk bersiap,
sebab setelah ini kami semua akan digundul layaknya para prajurit baru.
selamat tinggal rambut.
begitulah yang diucapkan pelatih yang belakangan kuketahui namanya sebagai serma rudi.

kami semua digundul hingga rambut kami hanya tersisa beberapa milimeter saja.
nyaris gundul sepenuhnya.
kecuali para peserta perempuan tentunya.
beberapa orang tertawa melihat perubahan drastis rekannya yang tadinya berambut panjang.
dari yang tadinya klimis berpomade, kini sudah gundul.
kami semua hampir tidak bisa membedakan satu sama lain kecuali dengan melihat wajahnya.
setelah itu kami dipersilahkan mandi, lalu melaksanakan pemeriksaan kesehatan.
sekembalinya dari sana, pelatih menyuruh kami untuk mengumpulkan semua alat komunikasi, juga elektronika menjadi satu untuk kemudian diserahkan kepada pelatih penanggung jawab.
dia juga tidak lupa menyuruh kami memilih satu orang yang akan menjadi ketua barak.
orang yang akan menjadi penangung jawab terhadap semua hal di barak yang akan kami tempati ini.
dan entah bagaimana,
aku yang saat itu sedang berbicara didepan para penghuni barak tentang rencana pengumpulan alat komunikasi,
malah ditunjuk secara masal oleh mereka untuk menjadi ketua.
jadilah mulai malam itu aku menjadi ketua barak.

aku berbicara kepada teman teman disana mengenai apa yang menjadi rencana kegiatan kami selama dua minggu kedepan.
semua sudah ditulis pada buku panduan.
mulai dari rutinitas yang akan kami jalani setiap harinya.
hingga konsekuensi selama berada didalam markas tentara ini.
kuharapkan kepada teman teman agar kooperatif dan tetap solid,
sebab setahuku,
sistem punishment yang akan kami terima adalah masal,
dimana jika ada salah satu anggota yang melakukan kesalahan,maka teman temannya akan ikut menanggung hukumannya.
teman teman setuju dan kamipun membubarkan diri setelah mengumpulkan alat komunikasi.

aku berjalan menuju ke pelatih penanggung jawab untuk menyerahkan HP bersama ihsan.
disana kami menyerahkan semua HP tersebut dan pelatih memberikan kepadaku nasi kotak yang harus kubagikan kepada para penghuni barak.
dia juga berpesan kepadaku jika mulai besok agar melaksanakan kegiatan sesuai jadwal.
akupun mengangguk.
setelahnya aku kembali ke barak dengan membawa nasi kotak.
nasi yang akan menjadi pengisi perut kami malam ini.
sebelum mulai menjalani kawah chandradimuka esok pagi.

==

" PRIT PRIT PRIT PRIT!!!!! "

suara peluit berbunyi Cumiakkan telinga.
aku terbangun dengan kaget.
jam di dinding barak menunjukan pukul 03:30.

" AYO BANGUN BANGUN !! PEMALAS!! BANGUN SEMUA AYO!! "

suara bentakan pelatih membangunkan kami semua.

" AYO LEKAS BERSIAP SIAP! SEMUA YANG MUSLIM HARUS MELAKSANAKAN IBADAH SUBUH BERJAMAAH! PUKUL 04:00 HARUS SUDAH BERADA DI MASJID! JANGAN TERLAMBAT!! "

pelatih kembali meneruskan ucapannya.
aku bergegas bangkit dan menemui pelatih yang akan berjalan keluar.

aku: " maaf ndan, bagaimana untuk yang non muslim "
pelatih: " silahkan tetap berada di barak, tapi jangan tidur! "
aku: " siap, terimakasih "

pelatih meneruskan langkahnya menuju keluar.
sedangkan aku berbalik masuk kedalam dan memberikan pengumuman kepada teman teman bahwa yang non muslim bisa tetap berada di barak, namun dilarang tidur.
sebab seingatku ada dua orang yang beragama kristen didalam barak ini.
teman teman mengiyakan pengumumanku.
beberapa ada yang menggerutu karena masih merasa mengantuk.
namun sebagian lainnya langsung mandi di kamar mandi yang letaknya di bagian belakang barak.

==

pagi itu dimulai dengan olahraga pagi,
dimana kami semua harus kembali menerima hukuman push up karena ketidak disiplinan kami.
peserta sholat subuh tidak semua yang beragama muslim karena ada yang membandel dengan terus tertidur.
itupun kami tidak berbaris dalam prosesnya menuju ke masjid.
efeknya kami semua harus menerima hukuman.
sebuah hal yang nampaknya akan akrab kepada kami semua hingga dua minggu kedepan.

dari hal ini kami semua mempelajari beberapa hal.
kami diajarkan untuk disiplin terhadap waktu,
dan yang lebih utama pelatih menekankan agar kami memiliki jiwa kebersamaan yang solid.
istilahnya adalah jiwa korsa.
satu salah, semua menerima akibatnya.

kami juga diajari etika keprajuritan selama berada disini.
dimana peraturan utama:

1. KAMI ADALAH SISWA, DAN PARA BAPAK TNI ADALAH PELATIH.
2. PARA PELATIH SELALU BENAR, DAN SISWA SELALU SALAH.
3. JIKA PELATIH SALAH, MAKA KEMBALI KE NOMOR 2.

sekilas terdengar arogan,
namun sebenarnya ini mengajarkan dan mendidik kami agar terus instropeksi atas apa yang sudah kami lakukan.
kami akan benar benar berpikir sebelum bertindak.
jika tindakan kami salah, maka kami akan menerima konsekuensinya.
yaitu hukuman.
kebanyakan hukuman yang kami terima adalah hukuman yang sifatnya memperkuat fisik,
seperti push up, sit up.

selain itu, pelatih juga selalu menekan kami dengan bentakan bentakan.
setiap ada yang tidak benar dan tidak sesuai,
maka bisa dipastikan kami akan menerima bentakan.
walau sebenarnya bapak bapak tadi adalah pribadi pribadi yang baik.
aku tahu karena sebagai ketua aku selalu berinteraksi dengan beliau beliau diluar jam pengajaran.
aku berkomunikasi dengan aktif menyangkut hal hal yang perlu dan tidak diperlukan selama kami berada disini.
tentang tugas dan kewajiban, juga hak kami.
ternyata tanggapan bapak bapak pelatih juga hangat.
mereka menjelaskan layaknya warga sipil biasa.
rupanya bentakan dan juga sosok tegas di lapangan adalah karakter yang harus mereka perankan demi kebaikan kami.

aku jadi mengerti jika prajurit TNI memang benar benar pribadi yang terlatih.
mereka selalu dibiasakan berada dalam kondisi disiplin seumur hidup mereka berada di kesatuan.
jadi ketika hal tersebut terbawa ke luar kesatuan,
menurutku adalah hal yang wajar.
hanya saja memang ada oknum TNI yang kemudian memanfaatkan kondisi tersebut dengan bersikap sewenang wenang terhadap masyarakat sipil.
padahal prajurit yang hangat dan rendah hati juga masih sangatlah banyak.

==

kegiatan kami selama di rampal amatlah padat.
dimulai dari bangun pukul 03:30, ,
melaksanakan ibadah subuh,
kemudian olahraga pagi hingga matahari terbit.
setelah itu kami diberi waktu satu setengah jam untuk bebersih dan melaksanakan makan pagi bersama sama.
dilanjutkan apel pukul 07:00 yang disambung materi pendidikan,
materi kelas meliputi pengenalan rindam V brawijaya sebagai tempat kami melaksanakn diklat kedisiplinan,
wawasan kebangsaan, bela negara,proxy war, kedisiplinan, tata upacara, narkoba dan longdarlap,
hingga materi luar yang meliputi PBB, navigasi darat, penguatan fisik, hingga bela diri militer.
semua itu kami terima selama dua minggu berada di rampal.
setelah pendidikan selesai disiang harinya,
kami masih harus melaksanakan apel malam.
apel malam berfungsi sebagai penutupan kegiatan harian.

setelah apel, aku biasanya mengumpulkan teman teman barang sepuluh atau dua puluh menit untuk melaksanakan evaluasi.
evaluasi ini memang tidak ada perintah dari pelatih,
hanya saja aku merasa perlu mengajak teman teman untuk evaluasi.
dimana kami akan membahas apa saja yang sudah kami lalui hari ini.
dari situ kami akan tahu kesalahan apa yang sudah terjadi hingga menyebabkan kami semua dihukum.
efeknya kami akan bersama sama mencari solusi untuk esok hari,
agar kesalahan yang sama tidak terulang dan kami tidak perlu dihukum.

rupanya kegiatan ini memberikan efek positif,
kami menjadi semakin akrab satu sama lain.
kami juga jadi lebih kritis dan juga peka.
yang nantinya akan membawa barak kami menjadi barak yang tertib.
lebih tertib daripada barak lainnya.
setelah itu barulah kami bisa beristirahat dengan menyisakan dua orang untuk berjaga.
yang mana setiap satu jam dua orang tersebut berganti.
aku bertanggung jawab untuk mengatur penentuan petugas jaga agar tidak bertubrukan dengan petugas piket dan juga petugas upacara dalam setiap apel.
sebuah tanggung jawab yang membuatku belajar untuk memanajemen rekan rekan dan juga belajar tentang leadership.
aku harus bisa mengatur bagaimana caranya agar semua bisa bertugas secara rata dalam dua minggu.
karena kami memiliki banyak tanggung jawab selama berada disini yang harus dikerjakan secara berkelompok.

==