- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#125
Mereka Membicarakan Ayahku
Perang dingin terjadi lagi antara Romeo dan Arelia. Namun sepasang mata diantara mereka mulai memandang mereka semua dengan tatapan berbeda. Ada luka dan ketakutan disana…
“Apakah Sir Johnson mungkin membenci King Killer?”, tanya Charles saat dia, Romeo dan Johnny sedang duduk bersama dan menikmati secangkir kopi.
“Sepertinya sudah tidak.”, jawab Johnny ceplas-ceplos.
“Kau tahu darimana? Dasar sok tahu.”, tawa Romeo.
“Soalnya kau pikir saja. Dia tidak pernah memaki-maki seseorang soal itu kan? Yang sering dia bicarakan itu soal kematian istrinya. Tepatnya Sir Reynard yang sering menggosipkan hal itu diam-diam.”, ujar Johnny.
“Istri Sir Johnson?”, tanya Charles.
“Iya. Benar. Beliau menemukan istrinya meninggal tergeletak dan ada banyak darah mengalir dari kepala istrinya. Di dalam toilet rumahnya, namun air kerannya masih mengalir deras.”, ujar Johnny.
“Terjatuh di toilet?”, ujar Romeo tak bersalah.
“Dasar bodoh! Dia pasti dibunuh. Risiko keluarga kepolisian.”, ujar Johnny.
“Hey, jatuh di toilet itu juga bisa meninggal.”, Romeo mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah meminta persetujuan dari Johnny. Johnny menggaruk kepalanya.
“Apa yang bakal Sir Johnson lakukan kalau dia bisa bertemu lagi dengan King Killer?”, ujar Charles.
“Pasti dia akan memeluknya dan bilang ‘Oh, sobat… Aku pikir kau sudah mati. Kenapa kau tidak bilang-bilang kalau kau masih hidup. Aku dapat foto kalau kau dihukum mati.’ Ayo kita makan di sebuah kafe. Dan …. Tamat”, Brian yang bergabung tidak lama menirukan sebuah lelucon. Namun, sayang yang lain tidak menanggapinya.
“Aku rasa tidak ada yang salah untuk berteman dengannya. Kalau dia sudah berubah.”, ujar Romeo.
“Kalau sampai pada akhirnya, ternyata dia masih bangga dengan jati dirinya?”, Charles kembali bertanya. Romeo menatapnya dengan sebuah pandangan menilai. Namun Romeo tidak mau berasumsi. dia memilih tersenyum.
“Mungkin itu memang jalan hidupnya.”, Romeo meneguk habis kopinya.
Perang dingin terjadi lagi antara Romeo dan Arelia. Namun sepasang mata diantara mereka mulai memandang mereka semua dengan tatapan berbeda. Ada luka dan ketakutan disana…
“Apakah Sir Johnson mungkin membenci King Killer?”, tanya Charles saat dia, Romeo dan Johnny sedang duduk bersama dan menikmati secangkir kopi.
“Sepertinya sudah tidak.”, jawab Johnny ceplas-ceplos.
“Kau tahu darimana? Dasar sok tahu.”, tawa Romeo.
“Soalnya kau pikir saja. Dia tidak pernah memaki-maki seseorang soal itu kan? Yang sering dia bicarakan itu soal kematian istrinya. Tepatnya Sir Reynard yang sering menggosipkan hal itu diam-diam.”, ujar Johnny.
“Istri Sir Johnson?”, tanya Charles.
“Iya. Benar. Beliau menemukan istrinya meninggal tergeletak dan ada banyak darah mengalir dari kepala istrinya. Di dalam toilet rumahnya, namun air kerannya masih mengalir deras.”, ujar Johnny.
“Terjatuh di toilet?”, ujar Romeo tak bersalah.
“Dasar bodoh! Dia pasti dibunuh. Risiko keluarga kepolisian.”, ujar Johnny.
“Hey, jatuh di toilet itu juga bisa meninggal.”, Romeo mengangguk-anggukkan kepalanya seolah-olah meminta persetujuan dari Johnny. Johnny menggaruk kepalanya.
“Apa yang bakal Sir Johnson lakukan kalau dia bisa bertemu lagi dengan King Killer?”, ujar Charles.
“Pasti dia akan memeluknya dan bilang ‘Oh, sobat… Aku pikir kau sudah mati. Kenapa kau tidak bilang-bilang kalau kau masih hidup. Aku dapat foto kalau kau dihukum mati.’ Ayo kita makan di sebuah kafe. Dan …. Tamat”, Brian yang bergabung tidak lama menirukan sebuah lelucon. Namun, sayang yang lain tidak menanggapinya.
“Aku rasa tidak ada yang salah untuk berteman dengannya. Kalau dia sudah berubah.”, ujar Romeo.
“Kalau sampai pada akhirnya, ternyata dia masih bangga dengan jati dirinya?”, Charles kembali bertanya. Romeo menatapnya dengan sebuah pandangan menilai. Namun Romeo tidak mau berasumsi. dia memilih tersenyum.
“Mungkin itu memang jalan hidupnya.”, Romeo meneguk habis kopinya.
Diubah oleh anism 21-08-2017 22:47
0