- Beranda
- Stories from the Heart
Hidup, Kerja, Mati
...
TS
anak86come
Hidup, Kerja, Mati
Hidup, Kerja, Mati
YANG TERBUANG
Lahir, besar, tetap hidup, dan memenuhi kebutuhan hidup
Penuh rasa, penuh cinta, penuh harapan
Aku tak tahu apakah hidup itu untuk kerja kemudian mati
Atau hidup itu untuk mati setelah kerja
Atau…
Semburat cahaya menyinariku saat mata pertama terbuka
Peluh setelah rintihan mencampakkan ku
Senyum getir, napas tersengal Aku di dunia
Pagi berganti siang, siang berganti malam
Cepat… sangat cepat baginya
Tidak bagi ku
Dewasa… dewasa… dan terus dewasa
Berjuang… berjuang… dan terus berjuang…
Sampai kapan?
Tertatih, jatuh, bangun
Bangun, jatuh, tertatih
Hidup, kerja, mati
Lahir, besar, tetap hidup, dan memenuhi kebutuhan hidup
Penuh rasa, penuh cinta, penuh harapan
Aku tak tahu apakah hidup itu untuk kerja kemudian mati
Atau hidup itu untuk mati setelah kerja
Atau…
Semburat cahaya menyinariku saat mata pertama terbuka
Peluh setelah rintihan mencampakkan ku
Senyum getir, napas tersengal Aku di dunia
Pagi berganti siang, siang berganti malam
Cepat… sangat cepat baginya
Tidak bagi ku
Dewasa… dewasa… dan terus dewasa
Berjuang… berjuang… dan terus berjuang…
Sampai kapan?
Tertatih, jatuh, bangun
Bangun, jatuh, tertatih
Hidup, kerja, mati
Selamat Membaca
INDEX
BAB I
BAB II
BAB III
BAB IV
BAB V
BAB VI - Penyebab
BAB VII
BAB VIII
BAB IX - The end of the Nila
BAB X - Tamat
Diubah oleh anak86come 25-08-2017 10:24
anasabila memberi reputasi
1
3.9K
30
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anak86come
#30
BAB X
Berkutat kembali dengan rutinitas harian, sedikit berkurang beban kerja karena sudah terbagi dengan jelas batasan-batasan yang harus Aku selesaikan. Dulu Aku bisa ngurusin banyak Perusahaan, namun kini hanya satu saja, fokus sekali, bisa dibilang santai sangat santai. Aku tidak terbiasa dengan ini semua karena bukan passion bukan sombong, tapi memang Aku bisa dikatakan gila kerja, ya benar-benar gila, kata teman-temanku sih… tapi selama itu menghasilkan sesuatu yang positif ya why not? Semua kucurahkan untuk sebuah ‘pengakuan’ di Perusahaan A, apapun itu sepanjang bukan dalam arti ‘menjilat’.
Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti tahun, wujud yang namanya ‘pengakuan’ tak kunjung didapat, yang ada hanya ke hampaan yang meradang. Dedy, Aku, Wati, Meli sudah gerah dengan keadaan ini, ingin rasanya berteriak keras. Perbedaan terus meluncur deras tidak mengenal waktu, segala lini perbedaan itu mendera siapa pun.
“gw capek dibuat kayak gini Lex” tegas Dedy mengutarakan ke galau-annya
“kita harus buat perubahan Ded, elo mau gk berjuang sama-sama” tegas ku menjawab ke galauan Dedy
Tatapan heran dan keraguan nampak jelas diwajah Dedy, namun terlihat dia sangat penasaran dan ingin tahu ide apa yang akan Aku luncurkan.
“kita lawan Ded, lawan… biar kita tahu reaksinya” lantang ku
“… … …” Dedy dengan diam seribu Bahasa
“Sudah tidak ada harapan” batin ku
Ku hanya bisa merenung memikirkan kelanjutan hidup ku, kuambil kertas kosong dan ku corat-coret, ku tulis-tuis kata-kata tanpa melihat ke arah kertas apa yang sudah Aku tulis, hampa yang kurasakan apakah keitdakjelasan ini akan terus merudapaksa ku dengan biadab. Tanpa sengaja Aku membuat torehan-torehan kecil, ku baca, dan tersenyum kecut
YANG TERBUANG
Lahir, besar, tetap hidup, dan memenuhi kebutuhan hidup
Penuh rasa, penuh cinta, penuh harapan
Aku tak tahu apakah hidup itu untuk kerja kemudian mati
Atau hidup itu untuk mati setelah kerja
Atau…
Semburat cahaya menyinariku saat mata pertama terbuka
Peluh setelah rintihan mencampakkan ku
Senyum getir, napas tersengal Aku di dunia
Pagi berganti siang, siang berganti malam
Cepat… sangat cepat baginya
Tidak bagi ku
Dewasa… dewasa… dan terus dewasa
Berjuang… berjuang… dan terus berjuang…
Sampai kapan?
Tertatih, jatuh, bangun
Bangun, jatuh, tertatih
Hidup, kerja, mati
-TAMAT-
Penuh rasa, penuh cinta, penuh harapan
Aku tak tahu apakah hidup itu untuk kerja kemudian mati
Atau hidup itu untuk mati setelah kerja
Atau…
Semburat cahaya menyinariku saat mata pertama terbuka
Peluh setelah rintihan mencampakkan ku
Senyum getir, napas tersengal Aku di dunia
Pagi berganti siang, siang berganti malam
Cepat… sangat cepat baginya
Tidak bagi ku
Dewasa… dewasa… dan terus dewasa
Berjuang… berjuang… dan terus berjuang…
Sampai kapan?
Tertatih, jatuh, bangun
Bangun, jatuh, tertatih
Hidup, kerja, mati
-TAMAT-

Quote:
Diubah oleh anak86come 16-08-2017 11:10
0