Setelah menyelesaikan semua urusan di rumah makan, kita selanjutnya bertolak menuju ke makam Astri terlebih dulu, sebelumnya Risma memang sengaja belum gue beritahu jika mereka berdua telah tiada, sampai akhirnya kita tiba disana, gue memarkir motor dan membeli bunga di depan makam tersebut
Quote:
Risma : Gri! kita sebenernya mau ngapain sih? masak mau dateng bertamu ke rumah orang perlu bawa2 bunga segala
Gue : Udah! kamu ntar juga tau sendiri
Risma : Lhah ditanyain malah gitu jawabnya!
Gue : Udah! sekarang kamu ikut masuk aja (kemudian langsung gandeng tangannya)
Risma : Emangnya kamu punya keluarga yang dimakamin disini Gri?
Gue : Gak juga! bukanya kemaren kamu sendiri ya yang minta untuk diantar menemui mereka! nah disinilah tempat tinggal mereka sekarang!
Risma : Hah! mungkinkah dia sudah!
Gue : Ya! tepat didepan kita sekarang ini Ris! adalah makam Astri, dia memang udah tiada sejak 3 tahun yang lalu, maaf sebelumnya jika aku gak kasih tau kamu lebih dulu, aku memilih merahasiakanya darimu karena aku tahu suatu saat nanti kamu bakal mengetahuinya sendiri, dan benar demikianlah kenyataanya Astri telah wafat
Gue : As! akhirnya aku sampai lagi disini, tapi kali ini berbeda aku tak lagi datang sendiri, aku telah datang ditemani seorang yang insyaallah nanti menjadi jodohku, andai saja kamu gak lebih dulu pergi As! tentu aku akan dengan bangga bisa memperkenalkannya padamu, namun sepertinya kesempatan itu takkan pernah tiba lagi, betapapun aku ingin kamu melihat kebahagiaanku dalam pernikahanku! begitulah As! dengan demikian aku telah memenuhi salah satu janjiku dulu padamu untuk menziarahi makammu bersama orang yang nanti menjadi Istriku
Risma : (nangis) As! aku tahu bahwa kita mungkin gak terlalu deket sebagai sahabat, tepatnya aku hanya sekedar kebetulan mengenalmu sekilas di masa lalu, tapi biar gimanapun aku juga menghormatimu, bersama Aning! kalian adalah orang yang selama ini telah banyak menjadi panutanku, aku tak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya, tapi setelah mengetahui keadaanya jadi seperti ini, sekarang aku akan meminta ijinmu untuk dapat menjaga dan merawat Agri! aku akan menggantikan peran dan tempatmu sebelumnya mulai dari sekarang, berikutnya beristirahatlah dalam damai As! dapatkan tempat disisi-Nya dan semoga khusnul kotimah!
Kita keluar dari sana dengan keadaan Risma yang masih terus menangis, sempat kutanyakan padanya tujuan kita berikutnya, namun tanpa menjawab apapun dia langsung duduk di atas jok, perjalanan selanjutnya adalah ke tempat makam Aning, seharusnya perjalanan kesana tak membutuhkan waktu cukup lama, tapi melihat kondisi Risma masih demikian, sengaja waktu itu gue ajak muter2 dulu biar Risma rada tenang dan tangisnya sedikit reda, sampai setelah kita akhirnya tiba didepan makam Aning seperti sebelumnya gue memarkir motor dan kemudian membeli bunga lagi
Quote:
Risma : Beli bunga lagi Gri! jangan bilang jika dia juga telah! Gri katakan bahwa itu gak bener kan?
Gue : Kalau aja aku juga dapat menyangkalnya Ris, tapi kenyataanya memang benar demikian, Aning saat ini juga telah beristirahat disini untuk selama lamanya, yuk mari kita masuk!
Risma : Masyaallah Gri! aku bener2 baru tahu gimana perasaanmu selama ini, ditinggalkan mereka berdua tentu sangat berat buatmu, aku dapat merasakan itu karena dulu aku pernah juga sempat mengalaminya ketika ditinggalkan oleh kedua orang tuaku, jika seandainya bukan kamu orangnya yang mendapat ujian tersebut! sudah dapat kupastikan gak akan ada orang yang sanggup!
Gue : Jangan berlebihan memujiku Ris, sebaliknya kamupun juga begitu, dengan segala kehilangan yang dulu sempat kamu alami, kamu masih sanggup untuk membuktikanya padaku, kamu masih sanggup berdiri menghadapiku, dan atas itu ku ucapkan banyak terima kasih Ris, berikutnya tolong bantu aku mewujudkanya, mimpi untuk memperoleh bahagia bersamamu nanti
Risma : Pasti Gri! tak perlu kamu minta aku akan memenuhinya, akan kucoba menggantikan peran mereka berdua, kepada orang sepertimu rasanya aku tak perlu khawatir untuk menggantungkan masa depanku selanjutnya
Kita cukup lama berada disana, selain berdo’a kepada almarhumah, sekaligus juga membacakan janji2 gue yang telah terpenuhi kepada almarhumah hari itu, antara lain dengan menemukan Risma dan memperkenalkanya kepada keluarganya, Risma pun demikian juga, dia berjanji seperti yang sebelumnya telah diucapkannya ketika di makam Astri, selesai dari sana perjalanan kita berikutnya adalah ke rumah Aning, dan kedatangan kita disana telah disambut hangat oleh kedua orang tuanya, saat begitu kita sampai bshkan Nyokap Aning dengan sedikit emosional langsung berhambur memeluk Risma
Quote:
Nyokap Aning : Apakah kamu yang bernama Risma nak! terima kasih karena telah mau datang! Tante telah lama mengunggu datangnya hari ini, hari dimana kamu akan bertamu kesini, ternyata kamu persis seperti yang dulu pernah tante bayangkan tentangmu, mari2 silahkan masuk nak Risma! nak Agri juga mari silahkan masuk
Risma : Eh! iya Tante! kok tante udah tau nama saya! padahal baru sekalinya ini bertemu, juga belum pernah kenalan sebelumnya kan!
Nyokap Aning : Benar! tapi walau begitu Tante merasa sudah sangat lama mengenalmu! tante tau banyak tentangmu dari anak Tante, almarhumah Aning! dialah yang meramalkanmu sebelumnya bahwa suatu hari kamu akan datang kesini, dan tibalah sampai hari ini kamu telah benar2 datang
Risma : Gri! apa itu bener! kok kamu gak pernah cerita sebelumnya
Gue : Rasanya tak perlu aku yag memberitahumu, karena suatu hari kamu juga akan mengetahuinya sendiri, karena untuk saat ini bukan aku yang berhak mengatakanya padamu Ris!
Nyokap Aning : Baiklah nak Risma nak Agri mau minum apa biar Tante buatkan?
Risma : Anu! gak usah repot2 Tante, tadi kami udah sempat mampir di tempat sebelumnya
Nyokap Aning : Begitu! yaudah! jadi habis dari mana aja kalian hari ini?
Risma : Tadi kita sempat mampir ziarah dulu ke makam Aning dan Astri tante, baru setelahnya kita kesini, sebelumnya saya turut berduka Tante atas kepergian Almarhumah
Nyokap Aning : Iya nak Risma, terima kasih karena telah juga sempat mengunjungi makamnya, pasti almarhumah senang disana mengetahuinya, ngomong2 habis ini kalian ada acara kemana lagi? jika tak mengganggu bisakah kita ngobrol2 dulu lebih lama?
Gue : Sepertinya gak ada Tante! sampe sore nanti sepertinya saya gak ada acara, jadi bisalah saya temenin Tante, kalau kamu gimana Ris?
Risma : Sepertinya aku juga sama! aku nganut kamu aja
Nyokap Aning : Baiklah! kalau begitu boleh kita ngobrol aja dikamar Alamarhumah jika kalian semua gak keberatan!
Risma : Tentu saja tante kami gak akan keberatan!
Akhirnya kita semua masuk kekamar Aning, kamarnya masih sama seperti dulu terakhir gue kesana, bahkan gue masih sangat hafal setiap sudutnya, letak beberapa benda2 yang tertata di dalamnya, yang berbeda mungkin adalah beberapa foto kenangan gue dulu bersama almarhumah yang sebelumnya banyak tertempel di dinding sekarang sudah tidak ada lagi, berganti kini dengan sebuah foto baru yang didalamnya terdapat gambar Risma dan Aning ketika dulu waktu mereka berada di sebuah rumah sakit, foto yang sama dengan yang dulu pernah sempat gue temukan juga, segera setelah kita semua masuk! Nyokap Aning segera membuka pembicaraan
Quote:
Nyokap Aning : Baiklah! nak Risma! nak Agri! tahukah sebab sengaja Tante kumpulkan kalian di ruangan ini?
Risma : Eh! gak tahu tante!
Nyokap Aning : Nak Risma! bagaimana menurutmu kamar ini?
Risma : Cukup luas dan bersih Tante, dan sepertinya cukup nyaman
Nyokap Aning: Baiklah! jika kamu suka, kamu boleh menempatinya, kamu boleh memilikinya untukmu, termasuk semua barang yang ada disini, barang2 peninggalan dari Almarhumah dulu bisa menjadi kepunyaanmu, tanpa perlu kamu harus menyewa atau membayar untuk apapun, hanya asalkan kamu bersedia tinggal bersama kami
Risma : Eh! maaf Tante! bukan saya bermaksud menolak dan berniat tak menghargai tawaran dari Tante, hanya saja saya telah memiliki kehidupan sendiri dan juga tempat tinggal sendiri Tante, walau memang masih belum layak tapi sudah cukup nyaman buat saya tempati, dalam hidup saya, saya tak mau bergantung pada orang lain, selama saya sanggup mengusahakan sendiri saya gak mau berhutang budi
Nyokap Aning : Tante sudah menduga bahwa jawaban kamu akan seperti itu, persis seperti yang telah Tante dulu pikirkan sebelumnya tentangmu, sebenernya kamu tak perlu menganggap kami orang lain buatmu, bahkan mulai sekarang kamu boleh menganggap kami juga keluargamu, Tante sebelumnya sudah mengetahui sedikit latar belakangmu dan tempat dimana kamu tinggal, dari yang dulu pernah Almarhumah banyak ceritakan, dan juga dari Agri yang kemaren baru saja memberitahukanya, buat kami sih gak ada masalah, kami dapat menerima apapun keadaanmu, karena hanya kamulah satu2nya orang yang telah diinginkan Almarhumah dalam wasiatnya, sebagai pengganti kehadiranya di keluarga ini, mungkin kamu dapat menolak keinginan Tante ataupun Agri, tapi mohon pertimbangakan lagi jika ini adalah permintaan dari Almarhumah yang terakhir di suratnya, jadi maukah kamu memikirkanya lagi
Risma : Baiklah Tante! saya akan menerimanya!
Nyokap Aning : Terima kasih! sebenernya bukan keinginan Om dan Tante sih untuk memaksamu mengikuti kemauan kami, hanya aja Tante sangat merindukan memiliki anak perempuan lagi, karena semenjak Almarhumah wafat nyaris tak ada lagi kehangatan dan keceriaan di keluarga ini, Tante hanya berharap dengan hadirnya kamu disini, sedikit banyak bisa mengobati rasa rindu tersebut, dan dapat mengembalikan lagi keadaan keluarga ini seperti semula, memang keberadaan Almarhumah tak dapat tergantikan bagi kami, tapi kami berjanji akan berusaha menerima dan memperlakukanmu layaknya anak kami sendiri
Risma : Iya! terima kasih Tante, untuk berikutnya bagaimana saya harus memulainya lebih dulu?
Nyokap Aning : Mungkin kamu bisa mencobanya dari yang termudah, kamu bisa memanggil kami sebagai papa dan mamamu mulai dari sekarang, seperti dulu almarhumah juga biasa memanggil kami, dan untuk berikutnya kamu bisa mulai mengemasi semua barangmu disana dan bersedia pindah bersama kami
Risma : Terima kasih sekali lagi Tante, saya tak akan bisa melupakan kebaikan kalian, sebaliknya saya juga akan berusaha untuk dapat berbakti dan membanggakan kalian nanti
Berikutnya gue dan Risma kembali ke rumah kost lama Risma, untuk mengemasi semua barang2nya sekaligus pamit kepada semua yang tinggal disana, gue minta bantuan Beruk waktu itu untuk mengangkutnya, awalnya Beruk cukup kaget setelah mengetahui gue telah mempunyai pasangan lagi, karena sebelumnya gue emang udah lama menjomblo, sedang berikutnya dia juga sedikit mempermasalahkan tentang lingkungan tempat tinggal Risma yang dinilainya buruk
Quote:
Beruk : Wah laku juga akhirnya lo! gue kira lo bakal selamanya membujang!
Gue : Kampret! bukanya bersyukur temen lo akhirnya gak jomblo lagi, malah lo bully, do’ain ya Ruk kali ini gue berhasil sampai finish gak seperti yang udah2
Beruk : Amin, seperti biasa! hidup lo bisa selalu beruntung gitu ya, seingat gue gak ada sebelumnya dari semua pilihan yang pernah lo kenalin ke gue itu jelek pasti semuanya cantik2, termasuk juga yang ini! btw siapa namanya Nyuk? dapet kenal dari mana lo dulu
Gue : Owh itu sebenernya hanya kebetulan aja sih, bukanya gue yang hobi milih2, Risma namanya Ruk! kita kenal dulu saat di rumah sakit
Beruk : Suster Nyuk?
Gue : Bukan! jika lo masih inget! dia adalah salah satu pasien juga yang dulu ikut sama2 dirawat bersama Almarhumah Aning ketika dapet accident tanganya tertusuk, awal hanya kenal biasa, dan setelah 14 tahun lamanya kebetulan aja kita dapat ketemu lagi dan kemudian jadi deket lagi seperti sekarang
Beruk : Owh, mungkin gue yang udah lupa soalnya udah lama juga! btw kok dia bisa tinggal di lingkungan kayak gini sih Nyuk! apa lo gak khawatir gimana2? bisa aja kan dia jadi ikut terpengaruh, lo tahu kan mayoritas yang sewa ditempat ini profesinya sebagai apa?
Gue : Iya gue tau kok Ruk! tapi kepada Risma mungkin lo menuduh orang yang salah! memang bener lingkunganya mayoritas seperti itu, tapi gue yakin Risma gak kayak gitu anaknya! gue udah percaya sama dia, bagi gue dia tetep adalah orang baik yang hanya tak sengaja aja gue temukan disini, gue tau banget kok gimana keseharianya dan juga pekerjaanya, jadi gak mungkin dia melakukan hal yang aneh2 semacam itu
Beruk : Yaudah kalau menurut lo baik sih! gue emang bisa apa! kan gue hanya sekedar mengingatkan, barangkali aja lo berbuat hal khilaf, btw tujuan kita sekarang sebenernya mau kemana sih Nyuk, serius lo mau bawa dia pulang langsung kerumah dan tinggal bersama lo?
Gue : Terima kasih udah mau khawatir Ruk! tapi seperti yang gue bilang gak ada yang perlu dikhawatirin kok, gue udah percaya sama Risma, btw kita langsung aja ke rumahnya Aning Ruk, sementara sebelum Risma diwisuda dan sebelum kita nanti nikah! dia akan tinggal dulu disana, dijadikan anak angkat oleh mereka
Beruk : Lhoh kok bisa! emang keluarganya pada kemana Nyuk? wheis Nikah! berarti lo serius dong dengan yang satu ini? terus gimana dulu dengan calon yang rencana mau dikenalkan Putri?
Gue : Ceritanya panjang Ruk! tapi singkatnya kini Risma udah yatim piatu dan gak ada lagi keluarga yang bisa menjadi walinya, untuk itulah orang tua Aning bersedia mengangkatnya sebagai anak agar bisa menjadi walinya nanti, dan begitulah Ruk! sepertinya kali ini gue sudah menemukanya! orang yang pantas untuk mendampingi hidup gue selanjutnya, diantara yang selama ini pernah gue kenalkan ke lo, mungkin baru inilah yang paling mendekati sosok Aning dan Astri menurut gue, dan tentang Putri! itulah yang sengaja gue pingin minta bantuan juga ke lo untuk meyakinkanya, bilang ke dia sepertinya gue gak bisa meneruskan rencana perkenalanya soalnya gue sudah menemukan orang yang telah gue cari, do’akan semoga kali ini berjalan lancar ya Ruk!
Beruk : Pasti2 Nyuk! gue akan selalu do’ain lo, semua untuk kebahagiaan lo
Hari itu juga akhirnya Risma resmi tinggal di rumah Aning, menghuni bekas kamar yang dulu sempat digunakan oleh Almarhumah ketika masih hidup, tak lupa juga sebelumnya gue belikan Risma sebuah Hp baru untuk kita bisa seterusnya dapat berhubungan setelahnya, gue pamit dari sana setelah selesai membantunya beres2 sekitar jam 9 malam
Hampir 4 hari setelah hari itu gue mendapat panggilan dari Putri yang menanyakan perihal rencana perkenalan dengan salah seorang temanya yang gue batalkan, ternyata dia tak dapat menerimanya, dia minta bisa gak bisa gue mesti disuruh tetap menemui temannya tersebut untuk membicarakannya sendiri, kebetulan katanya temanya sekarang telah memiliki Hp, sedang nomor gue juga sudah diberikanya, temanya ini ceritanya mau meminta janji bertemu, yang sungguh gue gak sangka bahwa ternyata temen Putri yang sedia akan dikenalkanya ke gue itu justru adalah Risma
Ceritanya beberapa hari sebelumnya gue mendapat sms dari nomer asing yang menayakan tentang kesediaan gue untuk bertemu denganya, sedikit urgen katanya, jadi dia ingin membicarakanya langsung dengan gue, gue tebak saat itu orang itu adalah temenya Putri, hingga pada sebuah malam dimana waktu yang telah dijanjikan tersebut, karena suatu hal gue terpaksa tiba disana sedikit terlambat, gue lihat disana telah banyak orang bahkan hampir penuh sesak dan membludak, beberapa meja telah penuh terisi pasangan2 muda mudi yang sedang memadu kasih, hanya mungkin beberapa diantaranya saja sedang duduk sendiri seperti menunggu seseorang, gue perhatikan satu persatu diantaranya barangkali salah satunya dapat gue kenali, dan benar saja hari itu gue justru menemukan Risma berada disana
Awalnya sengaja hanya gue dekati mejanya untuk sekedar memastikan, setalah mengetahui pasti bahwa itu adalah dia, gue pun berlanjut menyapanya, dan tentu saja dia kaget waktu mengetahui kedatangan gue yang telah berada disana, sebelum akhirnya dia meminta gue duduk menemaninya ngobrol
Quote:
Risma : Kok kamu tahu kalau aku ada disini, kamu buntutin ya?
Gue : Gak juga! kebetulan aku kesini juga karena ada janji bertemu dengan seseorang, kamu sendiri ngapain?
Risma : Sama aku juga! maaf sebelumnya! gak kasih tau kamu lebih dulu jika aku keluar, terlebih aku ada janji ketemu dengan seorang cow, tapi kamu jangan dulu cemburu ya! aku bisa jelasin semuanya kok! aku sengaja mengajaknya ketemu untuk sekedar menegaskan, tentang aku yang sekarang telah memiliki pacar, yaitu kamu, dia adalah orang yang dulu sempat akan dikenalkan temanku padaku, yang setelah mengetahui keadaan sekarang aku telah memilikimu, aku rasa tak ada alasan untukku tetap menerimanya, dan untuk itulah aku ingin memintanya berhenti berharap atas acara perkenalan ini, kalau kamu sendiri?
Gue : Mungkin hampir sama denganmu, aku juga ada janji menemui seseorang disini yang sebelumnya juga sempat akan dikenalkan padaku dari seorang teman, hanya saja aku belum pernah sekalipun bertemu denganya, bahkan melihat fotonya secara langsung pun gak pernah, baiklah jika aku mengganggu disini mungkin aku bisa pergi! aku akan coba mencari meja lain yang kosong
Risma : Gak perlu! kamu cukup disini aja temenin aku, malah bagus kan! jadi aku tak perlu susah2 beralasan, mungkin dengan cukup lihat kita berdua aja, dia akan mengerti sendiri kenapa aku meminta membatalkan rencana perkenalan ini, dan juga sebaliknya denganmu
Akhirnya gue pun setuju, setelah sekian lama menungggu ternyata orang yang masing2 kita tunggu tetap gak datang2 juga, karena penasaran gue coba suruh aja Risma untuk menghubunginya lagi
Quote:
Gue : Dari jam berapa kamu tadi sampai disini Ris? dan janjianya jam berapa?
Risma : Harusnya sih sebelum jam 8 tadi, tapi orangnya gak tau kemana masih belum dateng2 juga, atau mungkin lupa kali ya!
Gue : Ya mungkin saja! atau gak! kenapa gak coba kamu hubungi lagi aja langsung ke nomornya, tanyakan apakah dia bersedia datang!
Risma : Wah iya juga ya! coba kek dari tadi! daripada kita harus nunggu kelamaan gini
Dan tak berapa lama malah kemudian ringtone di hp gue yang tiba2 berbunyi, sedang gue lihat terdapat panggilan dari nomor tak dikenal yang mengirimi sms ke gue sehari sebelumnya, kenapa bisa kebetulan gini ya! bahwa ternyata Risma adalah orang yang sama yang rencananya akan dikenalkan ke gue oleh Putri, dan heranya kami sama2 tak menyadarinya
Quote:
Gue : Tunggu sebentar Ris! mungkinkah jika aku sebenarnya orang yang sedang kamu tunggu? dan teman yang coba mengenalkan kita itu adalah orang yang sama, jadi nama temanmu adalah.....
Risma : Putri! (jawab kami kemudian bersamaan)
Tanpa pikir panjang selanjutnya langsung saja gue coba hubungi nomor Putri untuk meminta kesedianya untuk datang waktu itu guna menyusul kita
Quote:
Gue : Heh! kurang ajar lo Put! ini semua tentang orang yang kemaren sempet mau lo kenalin ke gue, gue sekarang lagi terlibat masalah denganya disini, cepetan lo datang kesini segera! ajak serta Beruk sekalian, pokoknya kalian harus bertanggung jawab atas semua ini setelahnya nanti
Putri : Emang ada masalah apa Gri? baik gue akan segera menuju kesana! lo tunggu aja kita akan secepetnya sampe
Gue : Iya gue tunggu, 10 menit aja kalian nanti sampe terlambat, anggep aja kalian gak dapet traktiran
Putri : Eh! maksudnya?
Gue : Masih pake nanya lagi, udah sekarang kalian segera berangkat