Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#266
Bandung 05.45 WIB tahun 2014 hari minggu

"Nanti lu cerita semua sama Mama Lena, gua ga mau tau!, air matanya di lap dulu, malu sama Papa Mich (suami Mama Lena)" ucapnya sambil turun dari mobil

Dipencetlah bel rumah tersebut

"Ting Tong"

Mama akhirnya membukakan pintu untuk kami berdua sambil menggendong Laura di punggung belakangnya

"Mas, Thia? Loh? Masuk yuk" ucapnya

"Mama apa kabar?" Tanyaku

"As you saw, kamu kemana aja Mas? Sampai Thia tiba - tiba datang kesini nangis - nangis katanya kamu di usir Papa, kalau Papa udah nggak mau nerima kamu, kamu ke Mama dong Mas, cerita sini sama Mama" ucapnya sambil memegang pundakku dan mempersilahkan duduk di ruang tamu

"Mama, semuanya udah berubah Ma, Aku kangen Mama" ucapku sambil memeluk mama erat - erat

Saat aku kecil Mama adalah tempatku mengadu dari perkelahian dimasa kecil, rebutan mainan dengan tetangga, Mama juga lah yang mengurus semua permasalahan di sekolah semasa SMP, mulai dari membolos, merokok, mabuk, dan banyak lainnya tapi Mama punya hati yang lembut yang bisa melunakan berbagai permasalahan dalam hidupku

"Mama, Maafin Graham Ma, Graham jadi anak yang memalukan Mama" ucapku sambil menangis

"Udah mas, ga usah di lanjut kalau kamu sedih gitu, selama ini kamu tinggal dimana mas?"

"Lembang Ma, deket dari sini, tapi aku mau belajar hidup mandiri Ma" ucapku sambil memberi senyum, karena aku yakin Mama pasti tidak mengizinkanku untuk balik ke rumah Pak Indra

"Nah gitu dong, Graham yang gua kenal fresh dan ceria" senggol Thia yang sedari tadi cuman nguping aja di sofa ini

"Apasih..." Ucapku

"Eh kalian berdua udah..." Sambil memberikan tanda simbol

"Maaf Ma, Thia khilaf waktu itu"

"Terus kalian belum menikah sampai sekarang? Eh?" Tanyanya bingung

"Aku nunggu dilamar sama Masnya aja kok Ma, aku selalu siap"

"Thia, jangan di ledekin terus dong anak Mama yang paling ganteng ini" ucap mama

Terkadang aku suka berfikir saat Mama sama Papa masih bersama, kalimat anak paling ganteng ya iyalah, anaknya cuman satu, ada Laura dia kan perempuan satu ibu beda ayah ga mungkin dong di bilang ganteng juga?

"Mama udah tau semuanya ya dari Thia?" Tanyaku pelan
"Iya, Mama keep contact sama Thia, karena Mama khawatir sama kamu, kamu ini lho, ada - ada aja, pake neko - neko perjanjian segala sama Papa, kaya baru kenal sehari dua hari aja sama Papa" dan ini menurun hingga strict melekat di tubuh ini, sekali agreement di buat ya udah nggak ada nego lagi
"Semalam aku pulang kerumah, Papa masih marah sama aku, cuman aku kasian sama kondisi Papa" ucapku
"Iya Mama udah tau kok, kan Mama yang pesen suruh bawa kamu kesini kalau kamu udah pulang, dan bener kan dibawa"
"Selain itu, Aku disuruh handle pekerjaan Papa sama Mama Lisa Ma, cuman aku nggak berhak Ma, untuk jadi penerusnya, Aku sudah bukan bagian dari keluarga." Omonganku di potong Mama dan di arahkan telunjuknya ke mulutku
"Nggak boleh ngomong gitu sama Papa sendiri, Kamu handle aja ya dari jauh, Thia bantuin kamu kok Mas, Mama ngerti kamu pengen hidup sendiri, tapi bantuin Papa mas"
"Iya Ma"
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.