Kaskus

Story

konigswoodAvatar border
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael


Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini





Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright

Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!

Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya

Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
konigswoodAvatar border
TS
konigswood
#262

Kemudian aku dan Ghea saling lirik - lirik

"Gua colok juga nih Ghe" ucapnya sambil mengangkat garpu

"Gini - gini, jangan teken Ghea okay, gua yang cerita, please jangan intimidasi Ghea lagi"

"Jadi gini waktu itu Ghea pernah liat gua pas abis di kroyok sama preman karena gua ga mau bayar uang palakan sehabis ngamen, gua berantem, cuman gua kan ga ada basic martial art ya habis lah gua, gua kena luka tusuk di bagian perut kiri, saat itu udah malem jam 11an, gua nggak tahu, Ghea bisa ada disana saat itu, dia bawa gua ke RS, dia biayain semuanya, cuman gua bilang jangan kasih tau kalian, awalnya dia nolak tapi gua yakinin dia kalau gua bisa survive, dan sejak itu gua di rawat beberapa hari di RS, ghea selalu kesana setelah gua keluar dari RS gua jual komputer gua yang di apartment? Maaf gua ga ninggalin note kalau gua jual, dan setelah itu gua minta Ghea untuk antar ke terminal supaya gua bisa memulai hidup baru, and here i am" jelasku panjang lebar

Thia shock berat, nangis jelas... Thia gitu masa ga nangis

"Anjing ya lu Ghe, kita semua udah kebingungan nyari Graham, lu yang tau posisi dia dimana dan lu rawat dia lu diam - diam aja gitu? Lu tuh bego banget sih Ghe" ucap Nathan keras sambil memukul kepala Ghea

"Nathan!, lu nggak ngehargain gua? Gua udah bilang stop intimidasi Ghea, lu paham? Selamat tinggal gua mau ketemu Papa sekarang, terima kasih sambutannya Nathan" ucapku yang kemudian meninggalkan meja makan dan berjalan menuju rumah, lumayan sekitar 2km dari rumah Nathan

Dirumah pintu di kunci, dan sedari tadi mobil thia berjalan mengikutiku dengan sigap dia membuka pagarnya

Setelah pagar dibuka aku langsung masuk dan mencari papa di kamarnya

Pria tua 50 tahun itu ada di sofa kamarnya mendengar alunan lagu dari Farid Hardja dengan tongkat di tangan kanannya serta kacamata hitam

"Papa...." Ucapku sambil terisak

Papa yang nampak tidak menikmati momen langsung mengecilkan suara lagu itu melalui remote

"Siapa?"
"Aku Graham pa.., apa ini pa?"
"Graham? Pergi kamu, saya sudah bilang pergi dan jangan pernah kembali, dasar bajingan!"
"Papa, maaf pa"
"Saya bukan Papamu, get out of my house, Lisa please take this shitty guy out" teriaknya

Dalam hati kecilku menangis jujur saja itu adahal hal pahit dalam hidupku, kemudian Mama Lisa datang dan coba menenangkan papa dari amarahnya

Selagi Mama Lisa mencoba menenangkan Papa, Thia mengajakku ke taman dan coba sedikit menghiburku yang sudah penuh dengan air mata

"I know how it felt, tapi papa itu sayang sama kamu sayang, setiap hari dia tanya kamu kapan pulang, selalu tanya gimana perkembangan karir kamu ke aku, kamu jangan salah tangkap ya!" Kemudian dikecupnya bibirku

"Eh, mama ganggu ya?" Kami berdua kedapatan kissing, dan ini yang kedua kalinya kita ketangkap basah

"Kakak, Mama boleh pinjam Masnya sebentar? Sepuluh menit aja"

"Iya ma, Papa gimana ma?"

"Ada di kamar, cuman masih emosi aja"

Thia berjalan masuk kedalam rumah, meninggalkan aku dan Mama Lisa

"Mas, Mama boleh peluk kamu?" Tanyanya

Kujawab dengan anggukan kecil, pelukan hangat dari seorang Ibu Tiri yang belum lama ini tinggal serumah

"Mama kangen sama Mas, kamu nggak usah pergi lagi Mas, ini rumah kamu mas, bantu Papa dapatin semangat lagi mas, semenjak kamu pergi, Papa nggak pernah berangkat kerja, perusahaan Papa pun yang handle Thia sama Mama yang nggak punya basic apa - apa di kontruksi bangunan, makan pun sehari cuman sekali, dan minumnya pun cuman segelas teh susu, yang kata Papa itu minuman favoritmu, tolong Papa mas"

"Maaf ma, Aku nggak bisa, aku nggak berhak untuk itu" sambil kulepaskan pelukan dan kutatap wajah wanita setengah tua yang lusuh karena air mata

"Mas, kamu tega? Apa kamu nggak kasian sama Papa? Mama tau, ucapan papa tadi sakit sekali, tapi Papa sudah sedari kecil merawatmu tanpa pamrih, dengan harapan secerca cahaya di hari tuanya, namub cahaya di hari tua itu semakin lama semakin meredup, perusahaan yang selalu di kejar PKPU, apa kamu tega kalau nantinya Mama nggak sanggup untuk biayain kuliah Claudia? Mama ngerti Claudia bukan adik kandungmu, tapi tolong kasihani saya Mas, saya mohon handle perusahaan Papa" kemudian wajah mama sudah sangat berat dan seperti sedih karena jawaban tidak dariku

Sekitar jam 3 pagi, aku mengemudi mobil berdua dengan Thia menuju bilangan bandung, hari itu kita menuju Mama Lena..

to be continue...
Diubah oleh konigswood 13-08-2017 23:22
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.