- Beranda
- Stories from the Heart
Black Part Of Woman
...
TS
anism
Black Part Of Woman
Spoiler for Peringatan:
Spoiler for Anissa : Aku Bukan pramuria:
Spoiler for Ibu?!:
Spoiler for I Must Found a Father for You:
Wanita itu unik. Karena itu perlakuan terhadap mereka pun berbeda-beda dan spesial.
mereka selalu punya cerita menarik yang pantas disimak
Anism & (edit by) Fanzangela
Diubah oleh anism 30-05-2019 11:43
devarisma04 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
48.2K
379
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#187
Bad Influence
Anissa melihat ke arah jalan yang membawanya ke galeri Ario. Dia sangat menginginkan kehangatan di masa lalu. Ada Luna, Bima dan Ario. Sekarang Ario telah menghilang. Apakah benar dia membutuhkan mereka semua atau hanya seorang Ario.
Anissa selalu ingin mencoba melangkah ke sana namun Ia tidak bisa. Dan sekarang di usianya yang ke sembilan belas. Dia dihadapkan pada satu tahap baru dalam kehidupan. Dia harus melepas pemikirannya yang kanak-kanak. Tentang mimpi-mimpi indah yang selalu dikhayalkannya. Ini adalah kehidupan nyata. Tidak selalu hidup seseorang akan berakhir indah.
Anissa pun sampai di tahap itu, dia diterima oleh suatu universitas swasta di Jakarta. Anissa memulai hari-harinya di kampus. Dia memiliki banyak teman baru. Berkat pertemuannya dengan Ario, dia menjadi mudah bergaul.
Anissa melewati hari-hari bersama temannya. Bersamaan dengan hal itu, pelan-pelan Anissa pun melupakan Ario. Anissa memiliki banyak teman pria. Iya, Anissa tidak tertarik untuk pacaran. Tapi ia menikmati saat dimana ia bisa bersenang-senang dengan teman-teman prianya. Sebuah pergaulan bebas.
Anissa kerap keluar bersama teman-temannya hingga larut malam. Dia jadi sering bertengkar lagi dengan mamanya. Kalau mamanya ingin berbicara baik-baik dengannya. Anissa memilih menutup telepon.
Seperti malam ini. Anissa kesal karena mamanya meneleponnya terus menerus saat dia mau pergi keluar dengan temannya. Dia baru saja mau bersenang-senang bersama Hartono. Teman baru yang ditemuinya saat dia pergi menonton balap liar.
Handphone Anissa kembali berdering untuk sekian kalinya. Anissa melihat layar nama di sana. Ia merengut dan mensilent hpnya. Hartono memberinya sebuah gelas berisi minuman beralkohol. Anissa tidak pernah benar-benar meminum minuman tersebut. Dia takut Hartono memanfaatkan kesempatan saat dia mabuk. Tapi Ia senang dengan minuman yang diminumnya. Saat dia pulang, dia menjadi mudah tidur dan melupakan pria itu.
Anissa melihat ke arah jalan yang membawanya ke galeri Ario. Dia sangat menginginkan kehangatan di masa lalu. Ada Luna, Bima dan Ario. Sekarang Ario telah menghilang. Apakah benar dia membutuhkan mereka semua atau hanya seorang Ario.
Anissa selalu ingin mencoba melangkah ke sana namun Ia tidak bisa. Dan sekarang di usianya yang ke sembilan belas. Dia dihadapkan pada satu tahap baru dalam kehidupan. Dia harus melepas pemikirannya yang kanak-kanak. Tentang mimpi-mimpi indah yang selalu dikhayalkannya. Ini adalah kehidupan nyata. Tidak selalu hidup seseorang akan berakhir indah.
Anissa pun sampai di tahap itu, dia diterima oleh suatu universitas swasta di Jakarta. Anissa memulai hari-harinya di kampus. Dia memiliki banyak teman baru. Berkat pertemuannya dengan Ario, dia menjadi mudah bergaul.
Anissa melewati hari-hari bersama temannya. Bersamaan dengan hal itu, pelan-pelan Anissa pun melupakan Ario. Anissa memiliki banyak teman pria. Iya, Anissa tidak tertarik untuk pacaran. Tapi ia menikmati saat dimana ia bisa bersenang-senang dengan teman-teman prianya. Sebuah pergaulan bebas.
Anissa kerap keluar bersama teman-temannya hingga larut malam. Dia jadi sering bertengkar lagi dengan mamanya. Kalau mamanya ingin berbicara baik-baik dengannya. Anissa memilih menutup telepon.
Seperti malam ini. Anissa kesal karena mamanya meneleponnya terus menerus saat dia mau pergi keluar dengan temannya. Dia baru saja mau bersenang-senang bersama Hartono. Teman baru yang ditemuinya saat dia pergi menonton balap liar.
Handphone Anissa kembali berdering untuk sekian kalinya. Anissa melihat layar nama di sana. Ia merengut dan mensilent hpnya. Hartono memberinya sebuah gelas berisi minuman beralkohol. Anissa tidak pernah benar-benar meminum minuman tersebut. Dia takut Hartono memanfaatkan kesempatan saat dia mabuk. Tapi Ia senang dengan minuman yang diminumnya. Saat dia pulang, dia menjadi mudah tidur dan melupakan pria itu.
Diubah oleh anism 12-08-2017 19:49
0