Bosaaaaaan
Quote:
“sory Ta”, kataku
“hmm. Ga apa-apa, sory juga”, katanya
“gua kebawa suasana Ta”, kataku
Angel tidak menjawab, suasana seketika menjadi canggung.
“gua…”, kata kami berbarengan
“lu dulu….”, lagi-lagi kami berbarengan
“gua ke dalem dulu”, kata Angel
Akupun hanya mengangguk. Akupun memukul-mukul pipiku, berfikir kenapa aku bisa terbawa suasana seperti tadi.
Semenjak kejadian itu, hal menjadi agak tanggung ketika kami bertemu. Sebenarnya aku mencoba untuk menghindar dari Angel tapi Al yang selalu merengek untuk di temani kalau akan bertemu dengan Ciel. Sudah seminggu kecanggungan ini terus berlangsung , hubunganku dengan Angel pun masih saja tetap canggung. Sedangkan dengan Wina dan Luna, weekend kemarin Wina datang kerumahku, dan selama dua hari kami hanya jalan dan makan, sedangkan untuk Luna, sampai sekarang kabarnya masih belum jelas, selalu saja di sibukkan dengan hal yang aku sendiri tidak tau. Akupun mencoba bertanya ke Abay tapi dia pun tidak tau apa yang mereka lakukan disana.
Hari ini hari Rabu di minggu yang baru, dan lagi-lagi Al merengek memintaku menemaninya jalan bersama Ciel.
“gua lagi males, lu aja sendiri”, kataku
“please dah, temenin”, katanya
“Al, gua males”, kataku
Diapun seperti kesal lalu pergi meninggalkanku. Jam menunjukan jam 12 siang, akupun berjalan ke kantin dan memesan minuman serta makanan. Saat sedang asik makan.
“Luna nih”, kata Abay yang tiba-tiba datang dan duduk di sampingku.
“halo”, kataku
“yang, kangen”, katanya
“aku lebih kangen kali yang, kamu susah banget di hubunginnya. Emang sih gara-gara aku ga ada hp kali ya”, kataku
“bukan gitu yang, tapi emang ribet disini, pergi kesana-kesini, banyak kenalan papah. Jadinya ga enak kalo misalnya aku ga kenal dan ga ikut papah juga”, katanya
“iya ga apa-apa sih yang, sekarang lagi sibuk?”, tanyaku
“ga ko yang, aku baru bangun terus liat sms dari Abay langsung telepon deh”, katanya
“siang banget yang bangunnya, mandi dulu sana”, kataku
“entar ah yang, masih males. Cape. Hari ini kamu mau kemana?”, tanyanya
“ga tau, langsung pulang kayanya. Males ngapa-ngapain”, kataku
Kamipun ngobrol cukup lama sampai akhirnya Abay berteriak.
“WARTEL MAHAL WOI!”, teriaknya
“hahahaha. Yang itu Abay?”, tanyanya
“iya yang, mulai ngamuk tuh dia ngacak-ngacak mi goreng”, kataku
“itu mah lagi ngaduk kali yang, yaudah nanti aku telepon kerumah ya, hari ini ga kemana-mana jadi bisa telepon kamu”, katanya
“yaudah aku tutup ya, yang punya udah merong aja nih. Dadah”, kataku
“dadah”, kata Luna
“thanks Bay”, kataku
“bayar”, katanya
“etdah Bay, sama temen sendiri gitu amat lu”, kataku
“temen ya temen kalo bisnis ya bisnis”, katanya
“buset jadi lu bisnis sewa hp sekarang? Tuh mi goreng gua bayarin”, kataku
“nah gitu dong, kan jadi enak guanya. Hahahhaa”, katanya
“maunya elu itu mah”, kataku
“btw, lug a sama Al?”, tanya Abay
“kaga, cape gua jadi obat nyamuk kalo sama dia”, kataku
“ka nada Angel sih”, katanya meledek
“ga usah mulai deh Bay. Percuma mereka sibuk bertiga, mending gua kaga usah ikut lah”, kataku
Lalu kamipun membahas hal lain, Abay pun banyak bercerita tentang hal yang terjadi selama aku tidak nongkrong dengan yang lain, entah itu masalah ribut-ribut, cinta, bahkan sampai hal yang konyol.
“jam berapa Bay?”, tanyaku
“setengah dua, kenapa?”, tanyanya
‘gila, ga kerasa udah jam segitu aja, lug a balik?”, tanyaku
“kaga. Lagi males gua, mending disini lah bisa nyantai”, katanya
“sama sih, di rumah juga paling Cuma tiduran doang gua. Ngapain ya Bay enaknya sekarang?”, tanyaku
“muter-muter dah sapa tau ada yang bisa di kerjain”, katanya
Kamipun mengelilingi sekolah, minggu ini kelas 2 sudah masuk dan belajar seperti biasa, jadi sudah sangat ramai. Terlihat di lapangan kelas 3 yang lain sedang bermain bola, ada juga yang lesehan di DPR.
“eh Bay, lu punya cewe ga sih?”, tanyaku
“kaga”, jawabnya
“beneran?”, tanyaku
Dia diam sejenak.
“yang lagi deket sih ada Cuma gua ga niat macarin”, katanya
“hah, siapa?”, tanyaku
“tuh anaknya”, katanya
Akupun melihat kea rah yang di tunjuk Abay, ada beberapa anak kelas dua sedang ngobrol dekat pos satpam.
“semuanya?”, tanyaku
“emang gua elu, itu yang pake kaca mata, terus di kuncir”, katanya
“kenapa ga lu pacarin?”, tanyaku
“lu tau kan gua orangnya sama kaya lu, cuek banget. Yang ada dia sakit hati kali pacaran sama gua”, katanya
“kan belum di coba Bay”, kataku
“nanti dah, gua males mikirin gituan. Lu aja tuh urusin 3 cewe lu”, katanya
“2 Bay”, kataku
“kan sama Angel”, ledeknya
Akupun hanya diam, malas menanggapinya.