Akupun langsung berdiri.
“minum gua ketinggalan”, kataku sambil kembali ke meja semula.
“anjir, sentuhannya pasti berasa tah itu bos”, ledek Pris
Akupun melihat ke arah Abay dan dia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi tidak jadi, dan akupun hanya menggeleng saja.
“ngaso dulu”, kataku sambil minum
“udah sana nanti di samperin lagi sama yayang Angel repot lu”, kata Kiki
“serius, lu sama dia ada hubungan apa?”, tanya Iam
“temen SD, udah lama ga ketemu, dia emang aneh Am”, kataku
“dulu kalian deket?”, tanya Abay
“waktu SD?”, tanyaku
“iya”, kata Abay
“gua kenal dari kelas 1, Cuma kelas 4 gua beda kelas, soalnya dia masuk kelas unggulan. Deketnya anak SD kaya gimana sih Bay”, kataku
“yang laen mungkin iya tapi lu itu beda”, kata Abay
“intinya gini ya Bay, gua sama dia itu ga ada apa-apa dan kita itu baru ketemu lagi hari ini, gua juga ga tau kalo dia itu temen gua waktu SD”, kataku
“iya kita temen SD dulu dan baru ketemu lagi sekarang”, kata Angel yang sudah ada di belakangku.
“ngapain lagi sih ini cewe”, gumamku dalam hati
“mbak cantik balik lagi”, kata Al
“Al”, kataku
“sory sory”, katanya
Angel pun melihatku lalu tersenyum.
“udah minumnya kan? Temenin gua lagi”, katanya
“gini ya Angel, gua kan ke sini sama temen gua, jadi ga enak kalo gua misah sama mereka, lagian kan ada Ciel temen lu disana, kasian kali
dia lu tinggal-tinggal gini”, kataku
“ok”, katanya lalu pergi
“jir makanan gua belum abis”, kataku
“ambil sana”, kata Iam
“sama aja nganter nyawa Am”, kataku
“btw, lu sedeket apa sih dulu sama dia?”, kata Kiki
“ya biasa lah, kita sering 1 kelompok, ya Sd lah belum tau apa itu cinta-cintaan, tapi memang pas kelas 5 SD itu gua udah jarang ketemu dia,
kalau pun ketemu ya gitu-gitu aja. ga da rasa apa-apa.”, kataku
“gua percaya sama cerita lu tapi kita belum tau cerita dari si cewenya”, kata Abay
“nah itu dia”, kata Al
Sekarang kita nikmatin dulu lah ini moment nganggurnya, ga usah bahas yang laen”, kataku
Akupun kembali ke kelompokku, kami seru-seruan dan melakukan hal konyol di sana. Aku tidak terlalu memikirkan persoalan dengan
Angel. Sore pun datang dan kami memutuskan untuk pulang.
“lu mau ngapain?”, tanya Pris
“balik lah”, kataku
“pamit dulu sana ga enak sih”, katanya
Akupun melihat ke arah Angel dan Ciel.
“iya dah”, kataku
“ehh eh, gua anter dah, sekalian mau kenalan sama temennya”, kata Al
Aku dan Al pun mendekati Angel dan Ciel.
“Ta, gua balik dulu”, kataku
“hmph”, responnya dingin
“Ciel gua balik ya”, kataku
“iya, thanks ya buat tempatnya”, kata Ciel
Al pun menyenggol tanganku.
“oh iya, ini temen gua Al, katanya mau kenalan sama lu Ciel”, kataku
“hei, gua Al”, kata Al
“Ciel”, kata Ciel sambil menjabat tangannya
“duluan”, kataku meninggalkan mereka
Tiba-tiba Angel memegang tanganku.
“sory”, katanya
“ya, gua balik dulu”, kataku
“temenin bentar”, katanya
Akupun duduk di sebelah Angel dan Al duduk di sebelah Ciel.
“gua tau, gua ga punya hak nanya tapi ada hubungan apa sih lu sama Teo?”, tanya Al
“gua sama Teo ga ada hubungan apa-apa, Cuma temen”, kata Angel
“tapi sikap lu berlebihan deh Lit”, kata Ciel
Angel pun melihat ke arahku.
“jadi gini”, Angel pun menceritakan alasannya.
Quote:
Jadi dulu aku seharusnya masuk kelas 4A, yaitu kelas unggulan, tapi aku menolaknya dan itu juga di setujui oleh ortuku. Bukan karena masalah yang rumit, tapi karena aku tidak betah, anak-anaknya kaku dan sebagainya. Angel cerita di situ dia sedih karena tidak ada yang dia kenal di kelas tersebut. Dan sebelum tahun ajaran baru di mulai aku pernah bilang padanya. “temen itu mau di kelas mana aja ya tetep temen lah Ta”, kata-kata itu yang membuat Angel tenang, hubungan kami pun baik, hanya saja pas kelas 5 jadi agang renggang. Karena aku, Rathi dkk yang selalu bersama. Dan ada di satu moment dimana aku kelelahan dan bersandar di depan kelasku lalu Angel mendekatiku dan bertanya.
“kenapa kamu?”, tanya Angel
“cape, kebanyakan jalan”, kataku
Akupun duduk dan Angel duduk di kelasku.
“Ta, elusin kepala dong, pengen tidur”, kataku
Angel pun mengelus kepalaku.
“kalau aja kita ga beda kelas Ta, enak tiap hari bisa lu elusin gini”, kat
aku
Kata-kata itu sangat berkesan baginya, dari situlah rasa suka itu muncul, sekali dua kali memang aku suka minta di elus kepalaku oleh Angel, tapi di situ ada Rathi dan Rathi yang menggantikan peran Angel.
“jadi gitu”, kata Angel
“jir, seriusan itu?”, tanya Al padaku
“gua malah ga inget sih”, kataku
“mangkanya ketemu lu lagi disini, gua seneng”, katanya senyum.