- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#100
Talisman, Johnny, dan Ru Gui : Sebuah Pengakuan
“Tidak ada yang gratis didunia ini apabila kau tidak punya orang tua kandung. Ingat itu.”
Romeo terbangun. Ia terengah-engah. Mereka selalu mengalami teror mimpi apabila tidak dalam keadaan tenang.
Johnny yang tertidur karena menunggui Romeo ikut terbangun.
“Mimpi buruk?”, tanya Johnny sambil menuangkan segelas air untuk Romeo.
“Iya. Wanita itu lagi.”, ujar Romeo.
“Mungkin karena kau mengalaminya dari kecil hingga kau beranjak remaja. Kau tahu itu sama seperti saat aku harus selalu mencuri roti di toko. Rasa tegangnya sama.”, Johnny tersenyum dan menyerahkan segelas air kepada Romeo.
“Aku memberitahu soal ibu tirimu pada Arelia. Tepatnya mereka semua. Maaf teman.”, ujar Johnny menundukkan kepalanya. Romeo terdiam. Namun, ia tersenyum. “Lupakan saja. Aku tidak masalah soal itu. Oh ya, Johnny. Aku akan mengatakannya padamu.”, ujar Romeo.
“Soal apa?”, jelas Johnny. “Orang yang menyerangku.”, suara Romeo agak tercekat.
Johnny segera mendekati Romeo. “Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran sedrastis ini? Kepalamu terbentur? Dia membentur kepalamu?”, Johnny berusaha tampak meyakinkan. Romeo tertawa.
“Sepertinya kita berdua memang cocok John. Kau tahu, aku sering merasa kalau mereka semua itu cerdas dan tidak berbaur denganku. Tapi kau beda Johnny.”, ujar Romeo.
“Aku lebih cerdas darimu. Ingat tes IQ itu.”, Johnny kembali melihat senyum sumringah dari Romeo.
“Aku tidak mau menyusahkan yang lainnya.”, Romeo menatap jauh.
“Tapi kenapa awalnya kau tidak mau bilang siapa pelakunya kalau kau tahu? Kau membuat kami bingung, Romeo.”,ujar Johnny.
“Aku mau tahu alasan orang itu melakukan pembunuhan. Aku tahu siapa pelakunya.”, ujar Romeo.
“Kita bisa menanyainya. Kau cukup beritahu siapa orang itu.”,bujuk Johnny.
“Ru Gui. Aku merasa dia satu-satunya orang itu. Tangan yang mengobati lukaku keriput.”, ucap Romeo pelan.
“Tidak ada yang gratis didunia ini apabila kau tidak punya orang tua kandung. Ingat itu.”
Romeo terbangun. Ia terengah-engah. Mereka selalu mengalami teror mimpi apabila tidak dalam keadaan tenang.
Johnny yang tertidur karena menunggui Romeo ikut terbangun.
“Mimpi buruk?”, tanya Johnny sambil menuangkan segelas air untuk Romeo.
“Iya. Wanita itu lagi.”, ujar Romeo.
“Mungkin karena kau mengalaminya dari kecil hingga kau beranjak remaja. Kau tahu itu sama seperti saat aku harus selalu mencuri roti di toko. Rasa tegangnya sama.”, Johnny tersenyum dan menyerahkan segelas air kepada Romeo.
“Aku memberitahu soal ibu tirimu pada Arelia. Tepatnya mereka semua. Maaf teman.”, ujar Johnny menundukkan kepalanya. Romeo terdiam. Namun, ia tersenyum. “Lupakan saja. Aku tidak masalah soal itu. Oh ya, Johnny. Aku akan mengatakannya padamu.”, ujar Romeo.
“Soal apa?”, jelas Johnny. “Orang yang menyerangku.”, suara Romeo agak tercekat.
Johnny segera mendekati Romeo. “Kenapa tiba-tiba kau berubah pikiran sedrastis ini? Kepalamu terbentur? Dia membentur kepalamu?”, Johnny berusaha tampak meyakinkan. Romeo tertawa.
“Sepertinya kita berdua memang cocok John. Kau tahu, aku sering merasa kalau mereka semua itu cerdas dan tidak berbaur denganku. Tapi kau beda Johnny.”, ujar Romeo.
“Aku lebih cerdas darimu. Ingat tes IQ itu.”, Johnny kembali melihat senyum sumringah dari Romeo.
“Aku tidak mau menyusahkan yang lainnya.”, Romeo menatap jauh.
“Tapi kenapa awalnya kau tidak mau bilang siapa pelakunya kalau kau tahu? Kau membuat kami bingung, Romeo.”,ujar Johnny.
“Aku mau tahu alasan orang itu melakukan pembunuhan. Aku tahu siapa pelakunya.”, ujar Romeo.
“Kita bisa menanyainya. Kau cukup beritahu siapa orang itu.”,bujuk Johnny.
“Ru Gui. Aku merasa dia satu-satunya orang itu. Tangan yang mengobati lukaku keriput.”, ucap Romeo pelan.
Diubah oleh anism 29-07-2017 10:30
0