Setelah hari itu gue masih sering datang kesana, biasanya setiap seminggu sekali gue sengaja memborong puluhan roti yang sendirinya gue juga bingung mau gue apakan setelahnya, alasanya tentu jelas! karena gue ingin selalu melihatnya lagi dan lagi, rutinitas ini berlangsung cukup lama hampir beberapa bulan, namun gue sama sekali tak mendapat kemajuan berarti, sekedar menyapa atau mengajaknya bicara aja gue masih belum cukup berani, jadi terpaksa setiap gue datang kesana gue selalu beralasan mengajak ngobrol Nuri yang anaknya emang lebih enak diajak bicara, namun yang tak gue sadari jika dari itu justru nanti berujung sebuah kesalah pahaman
Suatu ketika pas gue datang kesana! gue gak mendapati cew bernama Nova tersebut, kurang tau atas alasan apa waktu itu dia gak masuk! yang pasti posisinya hari itu digantikan oleh orang lain, kesempatan bagus tesebut akhirnya gue pergunakan untuk bertanya2 langsung tentangnya dari Nuri, namun mengandalkan Nuri ini bisa dibilang keputusan gue yang cukup bodoh, yang tak gue ketahui sebelumnya! ternyata dia adalah seorang pemalak expert, dia begitu pandai memanfaatkan sebuah kesempatan, sehingga seucap informasi darinya dihargainya cukup mahal, kalau gak minta imbalan sejumlah nominal pulsa, tiket nonton, janji dinner, atau gak minta diajak jalan2
Awal2 gue masih percaya aja! karena yang gue lihat sehari2nya dia emang cukup deket dengan cew bernama Nova tersebut, jadilah beberapa kali permintaanya selalu saja gue kabulkan, termasuk permintaanya untuk menemani bermalam minggu, hingga beberapa kegiatan yang layaknya dilakukan sepasang muda mudi sedang berpacaran umumnya, makan malam candelight dinner, nonton, nganter dia belanja, kadang juga piknik ke sebuah tempat tujuan wisata, tentang Nuri ini jika diamati cukup seksama sebenernya cukup menarik juga, ibarat mungkin jika saat itu gak ada orang lain yang sedang gue tunggu, gue pasti menempatkan dia di posisi pertama dalam datar list gue, untuk ukuran seorang wanita dia terbilang cukup tinggi skitar 168cm kira2, rambut panjang sedikit ikal, kulit putih, bola mata yang besar, hidung mancung, bibir yang mungil, hanya saja sayang wajahnya sepertinya kurang terawat dengan baik karena banyak tumbuh jerawat, tapi kalau untuk sekedar jaga gengsi didepan teman2, biar gue gak dibilang jomblo lagi, dia bukanlah pilihan yang buruk
Setelah beberapa waktu gue jalan dengan Nuri, dan tak gue dapati sebuah kemajuan berarti, dia masih seperti biasa yang masih irit bicara, hingga akhirnya gue jadi gak sabar juga, gue seakan hanya dipermainkan dan dimanfaatkan untuk kesenanganya, sempat suatu ketika gue secara frontal bertanya padanya tentang Nova, gue merasa merugi atas waktu dan biaya yang selama ini telah gue kasih untuknya, sedang tak ada apapun yang bisa gue dapatkan darinya, suatu malam gue bertengkar hebat dengan Nuri tentang masalah ini, hingga membuatnya hari itu menangis sejadinya, diakhiri dengan dua buah tamparan telaknya di kedua pipi gue sebelum dia kemudian pergi
Quote:
Nuri : Bodoh! bodoh! bodoh! gue bener2 benci lo Gri! kenapa lo masih mencari orang lain jika yang sekarang ada di dekat lo pun juga bisa memberi lo segalanya, apakah beberapa bulan ini belum cukup untuk lo merasakan perhatian dari gue? lalu perhatian seperti apa lagi yang masih kurang buat lo? sebenernya apa sih beda gue denganya sehingga lo masih saja memilihnya?
Gue : Mungkinkah lo juga Nur? gak! kita gak boleh gini! lo inget kan janji dan komitmen kita sebelumnya! lo gak boleh suka sama gue Nur! bahkan sekedar memiliki perasaan spesial lo sungguh gak berhak! selama ini gue hanya minta bantuan dari lo! dan harusnya hubungan kita gak boleh lebih dari itu
Gue : Susah sebenernya melihat beda antara kalian, karena kalian berdua terlihat memang gak ada beda sama sekali, kalian sama2 cantik, dan sama2 menarik, hanya yang jadi masalahnya lo memang bukanlah dia Nur, bukanlah orang yang telah gue suka sebelumnya, jadi gue gak bisa terima itu dari lo, sebuah keadaan yang mungkin tak dapat lo mengerti sekarang, tapi nanti akan sendirinya terjawab oleh waktu, intinya kami dulu memang pernah berjodoh di waktu sebelumnya, hanya bedanya sekarang antara kami tak lagi saling mengenal satu sama lain, gue tahu ini susah untuk bisa buat lo percaya! tapi itulah kebenaranya
Nuri : Itu sengaja akal2an lo aja kan untuk nolak gue? gue bener2 gak bisa nerima ini Gri
Gue : Sumpah demi Allah gue berani janji Nur, jika perkataan gue bukan pada kebenarannya gue berani menerima azab hari ini juga, bahkan di depan mata lo
Nuri : Plak! plak! (nampar muka gue) bodoh! gue pulang aja! dan jangan berani susul gue! asal lo tau sampai kapanpun gue gak akan berhenti mengharapkan lo Gri, walau suatu saat gue telah tau kebenaran itu sekalipun (menangis)
Semenjak saat itu! kurang lebih hampir 1 bulan gue gak ada kontak lagi dengan Nuri, pesan gue gak pernah dibalasnya, panggilan gue juga selalu direject, gue juga jadi malas untuk datang lagi ke tokonya, hingga pada suatu hari akhirnya gue kepepet mesti harus datang kesana, kebetulan ada temen kantor gue berniat mengadakan syukuran atas kenaikan jabatanya, dan dia meminta anter gue memesan catering disana, kedatangan gue waktu itu segera disambut muka kurang bersahabat dari Nova, sedang disana gue gak mendapati Nuri bekerja, setelah menyelesaikan pesanan, Nova kemudian mendekati gue
Quote:
Nova : Mau apa lagi lo dateng kesini? mau nyari Nuri? anggep aja jika sekarang dia udah gak kerja lagi disini, kalian dulu sempet pacaran kan? dan kalian barusan udahan! masih belum puas lo udah sakitin dia? dasar laki2 emang suka mau menang sendiri? gue minta ya lo segera tinggalin dia! dan jangan pernah berani temuin dia lagi jika hanya untuk buat lo sakitin lagi, jujur gue sebagai temenya gak terima
Gue : (hampir aja gue mau nangis waktu itu setelah mendapati reaksi Nova justru seperti itu, dia benar2 bukan seperti orang yang dulu pernah gue kenal) sebelumnya boleh gue jelaskan!
Nova : Gak ada yang perlu lo jelaskan! karena semua sudah terlihat jelas dimata gue! jadi lo mau menyangkal apa lagi? bener kan! bahwa rupanya semua sudah seperti yang telah gue duga sebelumnya, nyesel gue dulu gak coba ngelarang Nuri untuk hubungan sama lo jika tau akhirnya jadi begini
Gue : Bukankah setiap kesalahan pasti ada alasanya, untuk itu gue perlu jelaskan!
Nova : Sayangnya gue gak mau denger semua itu dari lo! untuk apa lagi! udah percuma kan biar lo jelaskan juga! palingan lo hanya mau coba membela diri lo dan mencari pembenaran! gue rasa itu gak perlu!
Gue : Baiklah jika memang seperti itu! tentang apa yang telah lo yakini benar itu, gue minta maaf sebelumnya bahwa semua itu hanyalah kesalah pahaman, saat ini mungkin gue emang gak bisa jelaskan, tapi mungkin suatu hari nanti kebenaran itu akan dapat lo ketahui sendiri dari Nuri, gak ada maksud gue dulu mendekatinya untuk menyakitinya, dulu gue hanya minta bantuanya untuk mendekatkan gue dengan lo Nov, ya! lo lah sebenernya orang yang gue suka
Nova : Apa! jadi setelah lo puas udah menyakiti Nuri, sekarang lo juga mau jadikan gue korban lo berikutnya, gue harap lo sekedar bermimpi ya! maaf gue gak akan pernah ada waktu untuk menanggapi semua tentang lo
Gue : Baiklah! emang salah gue sendiri juga yang dulu begitu bodoh! maafin gue jika di pertemuan kita sekarang kurang memiliki kesan yang baik buat lo, namun gue masih minta lo bisa memikirkanya lagi, gue gak main2 atas apa yang gue rasakan ke lo, maafin gue karena beberapa waktu lalu tak memiliki cukup keberanian untuk bisa menghadapi lo secara langsung, sehingga terciptalah kesalah pahaman ini
Nova : Gue gak peduli! bukan salah gue juga berarti! gue menilai sesuatu dari apa yang cukup telah gue lihat aja, gue juga gak minta pendapat lo kok!
Gue : Ok! gue tak akan banyak beralasan, karena sulit sepertinya menjelaskanya ke lo yang lagi emosi, tapi gue yakin pada masanya nanti lo akan mengerti, bahwa lo memiliki takdir dengan gue di waktu sebelumnya
Berikutnya gue tinggalkan toko tersebut dengan sedikit tergesa, gue udah gak tahan harus mengahadapinya lebih lama, beberapa hari berikutnya gue masih tetap kesana, tapi bedanya gue tak lagi masuk ke dalam tokonya, gue sengaja hanya mengawasinya dari sebrang jalan berharap hari itu Nuri masuk kerja untuk kemudian gue suruh dia mengaku ke Nova, namun rupanya hari itu gue kurang beruntung, sampai jam kerja habis gue gak lihat Nuri masuk kerja, tentang Nuri ini gue sendiri juga bingung dia masih belum ada khabar sejak hari itu
Gue masih berada disana ketika itu, sampai suatu ketika Nova seperti baru saja keluar dari toko dan hendak menuju kearah gue, heran juga! bagaimana dia bisa tau kalau gue berada disini, tapi ternyata hanya anggepan gue saja! dari arah jalanya sepertinya dia tak menyadari kehadiran gue disana, sampai kita semakin dekat, dia justru kaget waktu gue sapa
Quote:
Gue : Nov! gimana tentang Nuri? apa hari ini dia masuk?
Nova : Ngapain lo masih nyari2 dia lagi! udah gue bilang kan kemaren untuk lo jauhin dia! dia gak pantes buat lo! lo cari aja orang lain!
Gue : Ya! dan orang lain itu adalah lo Nov! jadi lo mau kemana gue anter ya?
Nova : Gak perlu! siapa juga yang mau dianter sama lo! dah sono lo pergi! gue mau kerja lagi! jadi jangan ganguin gue, atau gak nanti gue bakal teriak! gue ada banyak kenalan disini!
Gue : Ok, habis ini gue akan segera pergi! tapi sebelumnya boleh gue minta waktu sama lo buat kita bisa bicara, ada yang perlu gue sampaikan ke lo penting tentang sebuah hal, mungkin bukan hari ini! jika lo sibuk! bisa nanti kapan2
Nova : Ogah ah gue! males! lo pasti ada niatan buruk kan? lagian gue udah terlanjur gak percaya sama lo
Gue : Jika lo khawatir gue ada niatan buruk untuk macem2in lo, lo boleh tentuin sendiri nanti tempatnya, dimana yang menurut lo nyaman buat lo, gue akan ngikut aja, gue ngerasa banget perlu bicarain ini ke lo biar lo tahu kebenaranya
Nova : Maaf! tapi gue gak ada waktu buat ladenin orang gak penting seperti lo, gue masih ada banyak kerjaan ya! jadi baiknya lo gak usah ganggu
Gue : Baiklah! beritahu aja dimana tempat lo kerja Nov? atau gue anter ya?
Nova : Bukan urusan lo! gue juga gak perlu dianter siapa2! gue bisa sendiri
Gue : Tapi gak masalah kan seandainya gue ikutin?
Nova : Udah gue bilang gak perlu! dah lo pulang aja sana! dan cari cew lain yang mau sama lo
Gue : Gue maunya hanya sama lo Nov, please! Ok deh gue tunggu aja sampai lo nanti selesai kerja gimana?
Nova : Terakhir kali ya gue peringatin lo! jangan pernah ganggu gue lagi! jika gak! beneran lo akan bisa rasain sendiri nanti akibatnya
Akibat ancaman tersebut, terpaksa akhirnya gue ikhlaskan dia untuk pergi waktu itu, terkesan sedikit frontal ya gaya pendekatan gue, ya emang gue akui benar demikian, soalnya sebelum2nya gue terlanjur terbiasa untuk selalu mendapat pernyataan itu lebih dulu dari lawan2 jenis gue, tanpa perlu sebelumnya melatih ataupun banyak berusaha, hanya dengan menunggu biasanya mereka akan datang sendiri ke pelukan gue, tapi beda dulu dan sekarang rupanya begitu kontras, saat ini gue dituntut untuk berusaha sendiri, sedang sekarang gue bahkan tak memiliki bekal ketrampilan apapun untuk bisa menghadapi situasi ini, sehingga di waktu saat dibutuhkan seringnya malah jadi hancur dan gagal total, seperti kali ini juga
Hampir aja gue putus asa waktu itu! sebelum akhirnya datang sebuah panggilan dari nomor Nuri meminta janji untuk bertemu pada hari itu, entah tumben2an dia yang menghubungi gue duluan, setelah hampir berbulan2 dia gak ada kabar, skip! rupanya saat itu dia telah menunggu di tempat biasa kita dulu sering janjian, sampai akhirnya setelah gue tiba disana
Quote:
Gue : Ada apa Nur? tumben2an lo hubungi gue duluan, biasanya hp lo gak pernah aktif saat gue hubungi, btw ngilang kemana aja sih lo selama ini? hingga gak ada kabarnya
Nuri : Gue akan jelaskan habis ini, sebelumnya pesenin dulu gue minum
Gue : Ok, bentar lagi minuman lo segera diantar
Nuri : Makasih! btw hari ini lo free kan? soalnya gue akan butuh waktu lama untuk bisa jelasin semuanya ke lo
Gue : Iya free kok! begadang ampe pagi juga ayuk
Nuri : Baiklah! sebelumnya gue minta maaf dulu tentang yang kemaren2! gue gak sengaja waktu itu pas nampar lo, gue hanya spontan aja karena gue lagi emosi, berikutnya gue akan jelasin alasan kenapa gue minta lo datang kesini, sebelumnya gue udah banyak merenung tentang perkataan lo malam itu, dan lo sepertinya benar bahwa guelah yang banyakan terlalu egois, padahal lo telah banyak penuhin semua keinginan gue namun sebaliknya gue gak bisa kasih jawaban yang lo inginkan, jadi mulai hari ini lo boleh nanya2 lagi tentang Nova! akan gue jawab semua yang gue tau, tapi seperti biasa gue minta imbalan untuk itu semua, hanya kali ini bedanya, gue gak ingin imbalan di muka, nanti setelah di akhir2 gue selesai menjelaskan, akan gue tagih, sekarang mulai darimana? silahkan bertanya
Gue : Ok! kita mulai dulu dari nama panjang Nova? selanjutnya alamat dan kontak hp nya
Nuri : Setahu gue namanya sesuai dengan yang tertera pada name tag nya, yaitu “Nova Alfianti” mengenai no kontak, seingat gue dia gak punya! sejak pertama kali gue kenal dia memang dia tak pernah terlihat memegang hp, sedang untuk alamat rumah gue sendiri sebenernya juga kurang tau, karena sejak dulu dia emang gak pernah mengijinkan gue untuk datang bertamu ke rumahnya, hanya yang gue pernah denger dari temen dia indekost di belakang Gedung Balai Kota
Gue : Tentang asal-usulnya! lo tahu dia berasal dari mana? dan apakah orang tuanya masih ada dan tinggal bersamanya saat ini?
Nuri : Untuk yang sedetail itu gue kurang tau, gue gak pernah nanya sampai begitu jauh tentang latar belakangnya, soalnya anaknya sendiri agak tertutup untuk kehidupan pribadinya, untuk keluarganya terakhir gue tahu sudah gak ada, tapi dulu gue denger dia tinggal disini dan diasuh oleh tantenya, yang kebetulan sekarang beliaunya juga sudah wafat
Gue : Selanjutnya apa selama ini dia pernah dekat dengan seorang laki2
Nuri : Kalau itu susah sebenernya itu untuk gue jawab, soalnya teman lelakinya gue ketahui ada cukup banyak, beberapa dari teman kerjanya selain yang di toko, juga ada beberapa teman2 kampusnya, tapi kalau yang cukup dekat hingga saat ini dalam artian mereka pacaran sepertinya masih belum ada
Gue : Jadi selain di toko roti dia bekerja dimana lagi? dan juga dimana dia mengambil kuliahnya
Nuri : Pekerjaanya sendiri setahu gue ada cukup banyak, namun yang telah gue ketahui pasti hanya ada 3, selain paginya dia menjadi pegawai di toko roti, malamnya dia merangkap sebagai kasir di parkiran mall, terus juga seorang SPG minuman berenergi dan spring bed, namun itu jika ada event2 tertentu saja, jika gak ada ya cukup hanya 2 yang tadi, sebenernya cukup kasihan tentang nasibnya, kalau gue sendiri yang menjalaninya gue yakin gak akan sanggup seperti dia, hidup hanya sebatang kara tanpa dukungan keluarga, sedang terpaksa dituntut untuk terus hidup dan memenuhi semua kebutuhanya sendiri, itulah kenapa gue selalu berharap bahwa dia kelak mendapat jodoh yang tepat untuknya, yang bisa mengentaskanya dari hidupnya yang kini serba susah, gue gak rela aja jika sampai dia nanti bertemu dengan jodoh yang salah, kasihan dia! sejauh ini gue belum pernah lihat dia benar2 bahagia menikmati hidupnya, sehari2nya yang gue tahu hanya dijalaninya secara monoton untuk bekerja memenuhi bekalnya untuk makan dan bayar biaya kuliah, saat ini dia mengambil kuliah di Universitss Terbuka sudah mau masuk semester akhir dan bentar lagi wisuda, karena dulu dia bercita2 ingin jadi seorang guru
Gue : Terus apakah dia pernah mengeluh sebelumnya tentang sesuatu, misalnya meminta atau meminjam uang dari lo?
Nuri : Sejauh ini! untuk masalah ekonomi sepertinya dia gak pernah mengeluh, sekalinya pernah mengeluh adalah karena tugas2 kuliahnya yang dirasanya sulit, kadang dia sampai harus bergadang katanya untuk belajar dan mengerjakan tugas, tapi pernah sih dulu suatu ketika mungkin pas dia lagi bokek gak ada uang sepeserpun, entah uangnya mungkin telah habis untuk biaya dia kuliah, pada suatu hari dia meminta ijin pemilik toko untuk membawa pulang irisan roti yang sudah tak terpakai lagi yang seringya jadi sisa dan hanya terbuang, alasanya waktu itu untuk dibuat bahan experimentnya dikampus, tapi gue tahu bahwa dia berbohong! sudah pasti itu untuk bekal dia makan ketika pulang, untuk mengganjal perutnya yang lapar belum terisi makanan, entahlah gue sendiri juga cukup heran dengan tingkah Nova ini, dia terlalu gengsi untuk sekedar membagi permasalahan hidupnya, padahal kalaupun sebenernya dia mau meminta bantuan kepada kami! kita2 temanya pasti akan bantu yang kami dapat berikan untuknya, namun rupanya itu tak pernah terjadi, mungkin buatnya haram hukumnya menerima bantuan dan berhutang ke orang lain, lebih baik dia menahan lapar dan sekalian berpuasa daripada harus mengeluh
Nuri : Gara2 ini juga dulu! pernah dia sempet dirawat hampir selama 4 hari di rumah sakit karena radang lambung, kata dokter yang rawat waktu itu dia kekurangan gizi dan asupan makanan selain juga pola hidupnya yang kurang baik, sebuah hal yang fatal nurut gue karena tubuhnya terus diforsir untuk bekerja berat, sementara gak pernah istirahat! masih harus dikombinasikan lagi dengan pola makan yang buruk (pernah beberapa hari bahkan gak makan) berikut harus ditambah lagi dengan tugas kampusnya yang seabrek, kadang gue sendiripun heran darimana dia mendapat kekuatan untuk tetap bertahan, soalnya kalau orang biasa yang menjalaninya dapat gue pastikan dia akan berakhir di RSJ atau gak terkena disfungsi otak dengan banyaknya tekanan dihidupnya, amit2 deh gue gak pernah sampai untuk bisa membayangkan
Gue : Terakhir! pernahkan dia dulu bercerita tentang harapan dan cita2nya? tentang alasanya harus menetap di kota ini
Nuri : Selain yang gue tau bahwa dia bercita2 ingin menjadi seorang Guru, sepertinya dia juga sedang menunggu seseorang untuk dapat menemukanya Gri, dulu sekali seinget gue dia pernah cerita bahwa suatu kali dia pernah memiliki sebuah janji dengan seseorang untuk tetap setia menunggunya hingga datang kembali dalam hidupnya, untuk itulah sepertinya dia sekarang berusaha keras dengan terus memantaskan diri memperoleh pendidikan terbaik, biar suatu ketika saat kesempatan itu datang lagi padanya, saat dia akhirnya telah dipertemukan lagi dengan orang tersebut! dia tak akan mengecewakanya, padahal janji itu sebenernya telah diucapkanya lebih dari belasan tahun lamanya, sungguh gue hampir gak percaya bahwa dia masih terus meyakininya hingga sekarang
Gue : Jadi menurut lo siapa kira2 orang yang sedang ditunggunya itu? apa lo mengenalnya?
Nuri : Gue gak tau juga sih! tapi bisa mungkin saja ada diantara salah satu temen gue, sementara ini gue masih belum ada clue yang menunjuk ke ciri2 orang tersebut, seperti yang dulu pernah sempat disampaikan oleh Nova
Gue : Bagaimana jika seandainya orang itu adalah gue Nur! orang yang sedang lo hadapi sekarang di depan lo?
Nuri : Tak mungkin! tak mungkin benar kan jika lo orangnya Gri? memang apa buktinya?
Gue : Gak ada yang dapat gue buktikan ke lo saat ini Nur, tapi gue yakin! semua akan jelas nanti setelah gue ketemu dengan Nova, untuk itu ijinkan gue pergi sekarang! gue akan segera menyusulnya! lo gak apa2 kan gue tinggal sendiri disini
Nuri : Maaf! tapi gue gak bisa ijinkan lo pergi untuk saat ini Gri, tidak sebelum lo dapat jelaskan dan kasih gue imbalan atas pertanyaan lo tadi