Selepas resign dari sana, gue coba untuk menyebar lagi lamaran ke beberapa unit perusahaan, hampir sekitar 20 nama perusahaan waktu itu yang coba gue masukan berkas lamaran, dan selalu gue perbaharui pada tiap minggunya, dengan harapan lamaran gue dapat segera terbaca atau malah syukur2 bisa langsung diterima oleh personalia nya, beberapanya gue sudah sempat mendapat panggilan interview, dan dari kesemuanya juga telah gue penuhi! sekarang tinggal menunggu panggilan kerja jika gue dinyatakan diterima, tetapi kesempatan itu rupanya tak pernah datang
Sudah 2 bulan lamanya gue hanya jadi seorang pengangguran di rumah, dan jujur mulai sedikit putus asa, beberapa kali gue terpaksa meminta loby kerja ke beberapa orang kenalan jika diperusahaan mereka memiliki lowongan, sebenerya ada banyak yang telah menawarkan! tapi dari beberapanya yang telah gue seleksi tak ada passion yang sesuai dengan bidang keahlian gue, hingga pada suatu hari gue secara tak sengaja bertemu dengan Mantan Bos gue yang dulu berhasil melobykan sebuah pekerjaan di tempat P. Dirman, waktu itu sepertinya beliau sedang ada janji metting menemui seseorang disana, dengan keadaan gue sekarang! sebenernya gue cukup malu jika harus bertemu lagi dengan beliau, secara keadaan gue yang sekarang menganggur, setelah memutuskan resign dari instansi tempat kenalanya, sedang sekarang malah menenteng sebuah map lamaran, apa nanti kata beliau? namun hari itu entah jadi hari sial atau malah beruntung gue justru terpergok olehnya saat gue hendak meninggalkan kafe tersebut, segera saja nama gue dipanggil untuk disuruhnya menuju kemejanya
Quote:
Bos : Jadi Gri! ngapain kamu disini? jam kerja bukanya masih ada di kantor malah keluyuran, gak dicari boss kamu nanti? ini juga apa yang sedang kamu bawa
Gue : Anu Boss! sebenernya saya sudah berhenti kerja di tempatnya P. Dirman, tepatnya sudah sejak 2 bulanan yang lalu, ini sengaja tadi habis muter2 nyari lowongan di tempat lain
Bos : Loh kok bisa! bukanya dulu kamu baik2 aja disana? malah saya dengar juga dari P. Dirman kamu dapat kenaikan posisi kan? jadi apa alasanya hingga kamu kali ini resign? gak betah? gaji kecil? atau suatu hal yang lain
Gue : Gak ada masalah Bos sebenernya dengan P. Dirman nya sendiri maupun instansi nya, insyaallah saya betah2 aja disana, gaji juga sebenernya cukup, saya pamit resign dari sana pun juga dengan baik2, bahkan sempat ditahan2 oleh beliau, masalah sebenernya hanya faktor intern saja dengan salah seseorang pegawai nya yang tak menghendaki saya berada disana
Bos : Oh! jadi ada orang yang tak suka dengan kenaikan promosimu begitu! baiklah sebut aja nama orangnya dan apa jabatanya, biar nanti tak laporkan langsung ke P. Dirman
Gue : Jangan Bos! bukan seperti itu! gimana ya? susah juga saya menjelaskanya! pokoknya kejadianya bukan seperti itu, gak ada hubunganya tentang kerjaan, hanya masalah pribadi
Bos : Jadi apa alasanya? jangan bilang jika kali ini pun juga karena masalah wanita? ada seseorang yang kamu suka disana, terus ketika kalian sudah gak cocok lagi, akhirnya kamu terpaksa resign untuk menghidari sasaran kebencianya, benar seperti itu Gri!
Gue : Yah! anggep sajalah seperti itu Bos! walau sebenernya kurang tepat sih, tapi cukup mendekati lah! heran kok Bos bisa langsung tahu?
Bos : Yah! yang seperti itu dimana2 juga sudah lazim Gri, makanya kedepan kalau mau cari pasangan, kalau bisa jangan dari satu kerjaan, susahnya ya seperti ini, ketika suatu saat nanti kalian marahan! ujung2nya ya seperti ini! masak iya kamu masih tetap biasa aja jika orang yang kamu benci berada seruangan denganmu, mungkin gak seperti itu?
Gue : Ya sangat2 gak mungkin Bos
Bos : Yaudah sekarang rencana kamu selanjutnya gimana? dari beberapa yang udah kamu masukin berkas! apa sudah ada yang memanggilmu interview
Gue : Beberapanya sudah, sekarang tinggal nunggu panggilan kerja aja jika saya diterima
Bos : Sayang sekali Gri! kali ini saya gak bisa banyak bantu, soalnya perusahaan sendiri keadaanya masih belum membutuhkan karyawan lagi, beberapa kenalan yang saya punya sepertinya juga sama demikian juga, atau kamu mau menunggu dulu, orang yang mau janjian ketemu dengan saya hari ini, nanti coba saya kenalkan kemereka, siapa tahu jika diperusahaanya sedang membutuhkan lowongan untuk coba kamu masukin, gimana Gri?
Gue : Baiklah! walau sedikit aji mumpung, gak pa2 akan saya coba! kali emang beruntung!
Akhirnya setelah lama menunggu, orang yang kita tunggu2 datang juga, dan rupanya gue mengenalnya, ternyata dia adalah calon suami Nindy, sebut aja namanya Bari, segera setelah dia duduk, setelah menyalami gue dan Bos gue, kita lanjut ngobrol2
Quote:
Bari : Loh! ada Mas Agri disini? lagi apa mas? kamu kenalanya Pak ***** juga toh
Gue : Udah jangan terlalu resmi! cukup panggil nama aja! kita masih seumuran juga kok! wah kebetulan beliau ini bukan sekedar kenalan! beliau adalah mantan bos gue dulu, ya gue sempet jadi anak buah beliau selama beberapa tahun sebelum akhirnya gue resign dan sekarang nganggur
Bari : Owh begitu toh, emang dulu kerjaanya di bidang apa Gri, siapa tahu gue bisa bantu carikan lowongan di tempat gue, maaf sebelumnya jika gue lancang! jika gak tertarik juga gak pa2 kok, gue niat bantu aja! kali2 aja lo mau nyoba! enak kok kerjanya gajinya juga menarik
Gue : Emang di tempat lo lagi ada lowongan Bar? yaudah gue coba deh
Bari : Ya kebetulan ada beberapa posisi yang lagi kosong sekarang, dan membutuhkan tenaga professional dibidangnya, bagian distribusi barang Gri! tapi skalanya besar bukan lagi jasa angkut ketengan tapi kelas berat, gimana lo tertarik? jika iya! berkas2nya cukup lo kasih ke gue aja! ntar gue langsung serahin ke meja, kebetulan yang jadi tim penilainya masih Om gue sendiri, jadi gampang lah nanti bisa diatur
Boss : Nah kebetulan jika begitu, Agri ini adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi itu, soalnya minat dan keahlianya memang berada di sana, dulu sewaktu masih ikut bekerja di perusahaan Bapak, dia kebetulan yang memegang divisi itu, divisi yang sempat lama kosong selama bertahun2 karena Bapak belum bisa menemukan orang dengan talenta yang cukup cakap dan terampil di bidang tersebut, dan kebetulan tantangan tersebut hanya Agri lah yang berhasil menjawabnya, hanya dia yang sanggup menjalankanya waktu dulu, jadi jangan khawatir! soalnya Agri ini dulu Bapak sendiri yang menggemblengnya, jadi semuanya bisa Bapak jamin, Agri gak akan mengecewakan
Bari : Begitu ya, jika Bapak saja sudah tak ragu, saya pun juga yakin bahwa Agri emang bener2 mampu, yaudah jika begitu Gri! lo siapin aja semua keperluan yang mesti lo lengkapi, kumpulin jadi satu berkasnya! terus habis itu bisa langsung lo serahin gue, gue tunggu aja disini atau gue ambil ke rumah lo! terserah! untuk sekalian gue bawa nanti
Gue : Nah kebetulan berkas2nya udah siap semua, jadi gampanglah! btw Bar! lo emang yakin mau lakuin ini, lo udah tau kan gue ini orang seperti apa, gue seorang mantan narapidana yang juga lo udah tau sendiri ketika lo dulu jenguk gue bersama Nindy, emang gak akan ada masalah?
Bari : Bagi gue rekam jejak seseorang memang penting Gri! tapi gue lebih mengutamakan rekam jejak pekerjaanya ketimbang catatan kriminal, walaupun sama2 penting tapi prestasi kerja tentu yang lebih diutamakan perusahaan, seburuk apapun lo dimasa lalu, toh lo sudah mendapatkan apa ganjaranya kan? jadi apa salahnya memberi lo kesempatan lagi, gue yakin setelah menghabiskan masa tahanan lo dulu, lo pasti sudah berubah menjadi orang yang berbeda dari yang sebelumnya, buat gue pribadi itu sih gak ada masalah, yang masalah itu jika lo nanti menggelapkan uang perusahaan dan menjadikan perusahaan merugi, itu beda lagi!
Gue : Baiklah? tapi jujur aja Bar! andai saja gue bukan kenalanya Nindy, apa lo masih akan berbuat demikian juga ke gue, gue gak enak aja! gue merasa dispesialkan jika beneran begitu
Bari : Sejujurnya ada beberapanya emang karena faktor Nindy Gri! dulu sebelum gue resmi diterima olehnya, dia banyak cerita tentang lo, seorang laki2 tegar yang menurutnya selalu sanggup menghadapi semua masalah sendirian, bahkan yang terburuk yang pernah ditakdirkan untuknya, kehilangan orang tersayang yang dipisahkan oleh maut, awal2 jujur gue sempet cemburu sebenernya, bagaimana bisa ketika Nindy sedang bersama gue, dia justru menceritakan kisah hidup lo, namun setelah beberapa waktu Nindy jadi sedikit berubah sikapnya, sehingga gue pun jadi sedikit terkesan! dan lo mau tau siapa yang telah banyak merubahnya? itu karena lo Gri, hingga terakhir kemudian dia akhirnya mau menerima gue, dengan Nindy meminta syarat ke gue untuk dapat melampaui lo, jadi entah bagaimana setelah ini lo menyimpulkan, mungkin bisa lo artikan bahwa ini sedikit balas budi gue ke lo karena telah mengembalikan lagi Nindy ke pelukan gue, dan atas semua itu gue sangat berterima kasih
Gue : Begitu ya! maaf jadi ngerepotin kan
Bari : Udah biasa aja! bantuan kecil seperti ini sama sekali gak sebanding dengan usaha lo dulu untuk coba kembalikan hubungan gue dengan Nindy
Gue : Baiklah Bar! Bos! sepertinya sudah cukup siang! gue pamit sekarang ya? takutnya ganggu metting kalian nanti
Bari : Halah kayak siapa aja! udah ikut gabung aja sekalian! kita gak lagi ngomongin tentang kerjaan kok! kita kebetulan lagi ngumpul2 biasa antara mentor dengan bekas muridnya
Bos : Iya ikutan gabung aja Gri! kamu kan sama juga bekas murid saya, sama juga dengan Bari dan lainya
Waktu itu beberapa yang lain akhirnya turut pula bergabung, kalau tak salah ada hampir sekitar 7 orang termasuk gue dan Bos gue, gue jadi banyak mendapat ilmu dari mereka yang waktu itu hadir, masalah2 yang terjadi di perusahaan tempat mereka bekerja akhirnya ikut dikupas dan dicari penyelesaian bersama, dari kumpul2 ini gue jadi banyak mengenal orang dari berbagai macam golongan, termasuk juga loby2 yang bisa saja berguna untuk pekerjaan gue nanti, beberapa yang hadir disana bisa dibilang tak main2, banyak diantaranya adalah orang2 besar, paling minim jabatanya setingkat manager perusahaan (Bari), sedang yang lain antaranya, Dirut/ Kepala Rumah Sakit, Pejabat teras di lingkungan Pemkot, Pejabat dirjen pajak, Pejabat badan POM, hingga Pejabat di Kementrian Agama, entah bagaimana mantan Bos gue dulu dapat menemukan talenta2 mereka sehingga semuanya bisa menjadi orang2 yang sukses seperti sekarang, gue termasuk beruntung sempat mendapatkan pengajaran dan bimbingan dari beliau
Seminggu setelah hari itu, di suatu pagi gue menerima sebuah khabar gembira, bahwasanya gue telah dijadwalkan mengikuti tes interview di perusahaan tempat Bari bekerja, (jika ada diantara kalian kaskuser asal kota tahu, pasti tak asing dengan nama perusahaan ini, perusahaan yang memiliki unsur 3 pada penyebutan namanya, tapi bukan dibaca angka, perusahaan yang bergerak pada jasa kontraktor, persiapan proyek, pengaspalan dan pekerjaan jalan raya, distribusi barang dan angutan berat, penyediaan alat2 dan kendaraan proyek skala besar)
Sedikitnya ada sekitar 180 orang waktu itu yang datang melamar dari 15 posisi yang dibutuhkan, kemudian akan terus diseleksi menurut keahlian masing2, sampai akhirnya tiba pada giliran gue, penginterview yang juga kemungkinan adalah Om nya Bari langsung menyodorkan jabat tangannya ke gue dan memberikan selamat, dan hari itu gue berhasil lolos seleksi tanpa pernah sekalipun gue ditanya atau diharuskan menjalani tes, setelah gue tau alasanya! ternyata gue telah banyak di rekomendasikan oleh Bari juga Mantan Bos gue, gue baru tahu bahwa nama beliau cukup populer disini, katanya orang yang bisa tahan dalam gemblengan mantan bos gue dulu sudah dipastikan menjadi orang besar nantinya, orang yang telah siap ilmu dan mentalnya untuk bekerja dalam tekanan
Beberapa minggu setelah hari itu, setelah gue resmi menjalani training singkat disana, gue mendapatkan pertama kalinya seragam pegawai berikut pula tanda pengenal perusahaan, bangga rasanya setelah mendapat kesempatan bekerja di perusahaan ini, gue tahu yang ingin seperti gue diluar sana mungkin sampai ribuan, sepertinya kesempatan ini begitu berharga buat gue, seperti sebuah mimpi yang baru saja terwujud, untuk sementara! karena gue masih orang baru, gue masih ditempatkan dibawah divisi orang lain, tak langsung menduduki jabatan yang gue lamar, itung2 masih belajar dan pengenalan perusahaan, gue menjalaninya dari tingkat terbawah, sebagai petugas di lapangan, yang setiap harinya terus berhadapan langsung dengan teriknya matahari, alhasil belum genap 6 bulan gue kerja, penampilan gue pun banyak berubah, kulit jadi semakin gelap, sedang badan sedikit agak kurusan, banyak temen2 gue yang akhirnya menyayangkan perubahan diri gue, yang bukanya terlihat semakin bagus, gue justru terlihat seperti kurang terurus, tapi apa gue peduli apa kata mereka, yang penting gue udah bekerja dengan ikhlas, sepanjang gue telah memberikan yang terbaik buat perusahaan, perubahan penampilan tak lagi gue pedulikan
Hingga genap hampir 1 tahun gue bekerja disana, gue mendapat promosi kenaikan jabatan sedikit dibawah wakil divisi, di beberapa pengambilan tander atau proyek sekala kecil maupun menengah, satu suara gue cukup bisa diperhitungkan, untuk menentukan gol atau tidaknya kesepakatan kontrak kerja sama, suatu kali gue sempet menyelamatkan taji perusahaan, dengan menggagalkan sebuah tander pembangunan jembatan, karena keputusan manager yang gue nilai sedikit terlalu terburu2 yang beresiko merugi jika proyek jadi dilaksanakan, dan pada posisi inilah yang akhirnya mengantarkan gue bertemu lagi denganya, dengan orang yang kemudian nanti menjadi seorang istri dan ibu dari anak2 gue, takdir memang tak dapat diduga, gue dipertemukan lagi denganya dengan cara yang juga tak terduga
Pada suatu hari, karena hanya ada gue satu2nya disana dari divisi gue yang masih single dan belum berkeluarga, yang dinilai masih memiliki banyak waktu fleksibel, gue diamanatkan untuk mencari tempat reservasi berikut juga catering untuk keperluan rapat tahunan perusahaan, yang sedianya bakal dihadiri kesemua divisi juga jajarannya, ditaksir waktu itu yang bakal hadir sekitar kurang dari 250 an orang, dalam waktu yang cukup mendadak yaitu hanya sekitar 3 hari, bagaimana bisa deadline itu bisa terkejar? beruntung gue punya kenalan seorang yang kerja di bidang event organizer jadi masalah sewa gedung gue bisa percayakan padanya, tinggal nanti loby dan nego soal harga hingga deal, sedang masalahnya catering! dari mana gue mesti harus mencarinya, merasa buntu! gue coba minta pendapat ke Bari juga Mantan Bos lama gue, dari mereka akhirnya ditunjuklah sebuah nama toko roti yang cukup terkenal di kota gue ****** bakery, letaknya ada persis di depan sebuah pusat perbelanjaan di kota gue, sampai saat itu gue masih belum ngeh bahwa di tempat yang sama inilah tempat Putri dan kenalanya bekerja
Selepas pulang bekerja, masih mengenakan pakaian seragam, belum mandi juga belum apa, gue segera berangkat kesana menanyakan pemesanan dengan skala besar dalam waktu yang cukup sedikit mepet, kebetulan kedatangan gue langsung dilayani sendiri oleh pemiliknya, jadi tak perlu harus repot negosiasi harga dan lain2, tanpa menyebut dulu tempat gue bekerja tampaknya beliau telah cukup sigap melayani pesanan gue, tampaknya tokonya emang biasa dijadikan langganan oleh perusahaan gue, ketika sedang menunggu penghitungan struk pemesanan, gue dikejutkan dengan sapaan lembut dari salah seorang pegawai disana yang menyapa seorang pengunjung yang baru saja tiba, sedikit penasaran dengan pemilik suara tersebut, gue akhirnya sedikit menoleh ke arahnya, yang berikutnya langsung membuat lutut gue jadi lemes seketika, ternyata dia adalah orang yang selama ini telah gue cari, orang yang telah belasan tahun ini gue memiliki janji untuk menemukannya, penampilanya sekarang memang telah banyak berubah dari yang terakhir gue inget dulu, dia semakin cantik dengan balutan hijabnya, badanya kini juga sedikit lebih berisi, persis seperti yang dulu ada dalam mimpi gue
Beberapa menit berlalu dengan gue masih terus memperhatikanya, senyumnya ketika sedang melayani pembeli, masih sama seperti dulu ketika terakhir bertemu, senyum yang selama belasan tahun itu terus selalu gue rindukan, gue yakin gue tak mungkin keliru! bahwa dialah orang itu, sampai saat ini gue masih mengenali pemilik gigi rapi itu, gue masih mengenali pemilik tahi lalat di ujung hidung tersebut, tapi entah kenapa hari itu gue seperti tak memiliki keberanian untuk sekedar menyapanya, mulut gue seperti terkunci dan tak diijinkan untuk mengeluarkan suara
Lama terpaku melihatnya, gue dikejutkan dengan tepukan lembut di bahu gue oleh ibu2 pemilik toko yang memberitahukan struk pemesananya telah selesai dibuat
Quote:
Ibu Toko : Ini Mas! struknya udah jadi, mau di DP dulu atau Cash
Gue : Sekalian di cash aja Buk! jadi berapa totalnya (mata gue masih sibuk perhatiin cew tersebut)
Ibu Toko : Cantik ya Mas! jika Mas tertarik boleh saya kenalkan! btw jadi total nya Rp******* Mas! dan ini silahkan struknya
Gue : Eh gak usah Buk! (keluarin uang sejumlah yang di struk) terima kasih Buk! pesanan bisa diantar apa diambil sendiri Buk?
Ibu Toko : Diantar bisa! diambil sendiri pun juga silahkan! terserah Mas nya aja
Gue : Kalau gitu saya ambil sendiri aja deh Buk
Berikutnya gue meninggalkan toko tersebut, namun sebelumnya gue sengaja lewat didepan cew tersebut, sekedar memastikan apakah dia benar2 orang yang selama ini telah gue cari, setelah kita cukup dekat! gue sedikit melirik ke arah name tag pada kemeja yang dikenakanya waktu itu, dan disana terbaca namanya“ Nova Alfianti” apakah gue telah salah orang? padahal gue merasa yakin sekali bahwa gue tak mungkin salah mengenalinya, tapi kenapa namanya berbeda dengan orang yang dulu pernah gue kenal, reaksinya pun sekilas setelah bertemu gue juga tampak biasa2 aja, tak menunjukkan bahwa dia pernah mengenal gue sebelumnya, sapaannya yang ramah ke gue juga sama gue rasakan seperti ke pengunjung yang lain di tokonya, Damn! padahal baru saja gue sedikit berharap! langsung saja gue dibikin bingung! mungkinkah ada di dunia ini seseorang begitu kembar identik namun mereka tak memiliki hubungan saudara? bagaimana bisa gadis itu begitu mirip dengan orang yang ada dalam mimpi gue itu? itulah pertanyaan yang selalu memenuhi pikiran gue saat perjalanan gue pulang
2 hari berselang dimana hari itu adalah jadwal gue untuk mengambil pesanan di toko tersebut, jujur gue masih berharap dapat bertemu lagi denganya, dan benar! sepertinya hari itu memang jadi hari keberuntungan gue, rupanya dia sendiri dan seorang temanya yang ketika itu melayani menyiapkan pesanan gue, ikut pula membantu membawa masuk pesanan gue ke dalam mobil, gue lihat waktu itu mereka cukup kecapekan, jadi gue tawarkan mereka minum yang sengaja gue bawa dari rumah, niatanya sih mau gue kasih duluan ke cew bernama Nova tersebut! namun segera disambar oleh temenya yang terakhir gue ketahui bernama Nuri
Quote:
Nuri : Wah asik nih abis kerja rodi minum ginian yang seger2, makasih ya!
Gue : Iya sama2 mbak, gue makasih juga tadi udah dibantuin, abisin aja mbak! jika masih kurang di dalem masih ada banyak
Nuri : Udah ini aja cukup! wah gak sangka lo ternyata hebat ya? masih muda! kerjaan udah mapan! punya mobil sendiri! pacar btw udah punya belum? kalau belum gue bersedia deh jadi pacarnya! rela gue putusin pacar gue yang sekarang
Gue : Halah sama aja kok mbak! gue juga masih buruh ngikut orang, nih mobil aslinya juga bukan punya gue sendiri tapi milik perusahaan! nah kebetulan tuh Mbak! gue juga lagi jomblo nih! boleh bantu cariin gak?
Nuri : Sumpah lo! lah serius kalau sama gue aja gimana?
Gue : Eh! bercanda kok Mbak! sebenernya sudah ada, hanya sekarang orangnya belum nyadar aja (sedikit melirik ke arah Nova)