- Beranda
- Stories from the Heart
Guardian Angel
...
![brienna](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/04/26/avatar9714820_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
brienna
Guardian Angel
Quote:
Prolog
Quote:
Namaku sabrina biasa dipanggil brina, ayahku seorang wirausahawan yang sering pergi keluar kota entah kemana, ibuku pun sama seorang wirausahawan dan sering berpergian seperti ayahku.
Aku mewarisi darah jepang dari ayahku, secara fisik aku lebih mewarisi ayahku dibanding ibuku. Tapi aku mempunyai mata yang indah dan sifat seperti ibuku, terkadang aku menjadi keras kepala seperti ayahku.
Aku sangat menyukai musik, bagiku musik adalah bahasa universal manusia untuk menyatakan perasaannya. Aku berbeda dengan teman-temanku, aku tidak suka bergosip apalagi tentang membicarakan laki-laki.
Bagiku semua perempuan sama saja, hanya memikirkan tentang kuliner, fashion dan travelling. Entahlah aku juga tidak tahu kenapa aku berbeda dengan kebanyakan perempuan.
Aku merasa kesepian tidak ada yang peduli denganku, hari-hariku sangat membosankan setiap hari aku mencari kegiatan untuk menghilangkan rasa bosanku.
Tidak semua orang yang tersenyum memiliki cerita yang indah, tidak semua orang yang tertawa memiliki cerita yang lucu.
Saat aku bermain piano, aku memikirkannya entah kenapa dia selalu ada dipikiranku. Aku menjadi diriku sendiri saat berada disampingnya, mengapa dia selalu tersenyum apapun yang terjadi.
Ah dia mengacaukan permainan pianoku, mengganggu pikiranku. Apa yang sebenarnya aku rasakan ini, mengapa aku selalu memikirkannya membuatku menangis di atas piano ini.
Aku beruntung bisa menemui seseorang sepertimu malaikat penjaga, akankah aku bisa menemukan seseorang sepertimu lagi.
Quote:
Malaikat penjaga yang tidak bersayap dan tidak rupawan
Yang selalu menjaga tapi tidak ada yang menjaganya
Sendirian dalam kesepian, keheningan dan kehampaan
Dalam kegelapan malam, hingga esok hari terbit
Mengapa orang baik seperti selalu tidak disadari kehadirannya
Hanya penyesalan yang ada, penyesalan yang ada diakhir cerita
Yang selalu menjaga tapi tidak ada yang menjaganya
Sendirian dalam kesepian, keheningan dan kehampaan
Dalam kegelapan malam, hingga esok hari terbit
Mengapa orang baik seperti selalu tidak disadari kehadirannya
Hanya penyesalan yang ada, penyesalan yang ada diakhir cerita
Guardian Angel
Mungkin aku terlalu berharap padanya, aku selalu ingin berada disampingnya. Jika nanti semuanya tak lagi sama berjanjilah ada disampingku. Tetapi semuanya sudah berlalu ya penyesalan hanya diakhir, aku selaku melakukan kesalahan yang membuatmu kesal.
Kini terus berlanjut berjalan ke depan, aku selalu ingin bersamamu. Bayangan dirimu selalu ada di setiap hariku, aku selalu tersenyum saat memikirkanmu. Adakah hari indah bersamamu nanti, aku bermimpi untuk selalu bersamamu.
Mungkin aku terlalu berharap padanya, aku selalu ingin berada disampingnya. Jika nanti semuanya tak lagi sama berjanjilah ada disampingku. Tetapi semuanya sudah berlalu ya penyesalan hanya diakhir, aku selaku melakukan kesalahan yang membuatmu kesal.
Kini terus berlanjut berjalan ke depan, aku selalu ingin bersamamu. Bayangan dirimu selalu ada di setiap hariku, aku selalu tersenyum saat memikirkanmu. Adakah hari indah bersamamu nanti, aku bermimpi untuk selalu bersamamu.
Spoiler for original soundtrack:
![](https://img.youtube.com/vi/mzX0rhF8buo/0.jpg)
![](https://img.youtube.com/vi/Soa3gO7tL-c/0.jpg)
![](https://img.youtube.com/vi/Q7Em4fUOrZo/0.jpg)
Spoiler for index:
Polling
0 suara
Akhir cerita :
Diubah oleh brienna 04-08-2017 18:19
0
51.8K
Kutip
455
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
![Stories from the Heart](https://s.kaskus.id/r200x200/ficon/image-51.png)
Stories from the Heart![KASKUS Official KASKUS Official](https://s.kaskus.id/kaskus-next/next-assets/images/icon-official-badge.svg)
31.6KThread•42.8KAnggota
Tampilkan semua post
![brienna](https://s.kaskus.id/user/avatar/2017/04/26/avatar9714820_1.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
brienna
#295
part 30
Quote:
"Kamu tuh ya paling cantik tahu gak"
"Kalo sama sherlyn" ucapku cemberut
"Ya mmm"
"Tuhkan" ucapku kecewa
"Jujur ya aku tuh lebih milih kamu dibanding sherlyn, tapi ada sesuatu yang gak bisa aku omongin yang buat aku jadi jauhin kamu"
"Sampai kapan sih kamu gantungin aku terus dulu alesan kita putus juga gak jelas, kamu tuh bikin bingung aku aja"
"Ih dasar cowok jahat" ucapku melepaskan tangannya dibahuku dan memukul-mukul dadanya
"Na, kamu tuh jangan gimana ya kalo sama aku gitulah kamu kan udah pacar gimana sih"
"Kamu takut ya" ucapku mengarahkannya
"...................." dia diam
"Ni apa jangan-jangan kamu udah pernah lihat sherlyn yang itu ya?" ucapku marah
"Yang mana?" ucapnya seakan tidak tahu
"Jangan bohong" ucapku menatap tajam dan menurutku dia benar tidak tahu
"Beneran"
Piring-piring beterbangan saat malam hari, aku pun tidak bisa tidur karena itu hal yang biasa aku mendengar dari ayah yang menampar ibu.
Akupun ingin pergi dari rumah sekarang, kenapa mereka tidak bercerai saja agar aku tidak harus mengahdapi ini semua.
"Eh, Ni kok ada disini" ucapku mengusap air mata
"Lagi pengen ke sini aja" ucapnya tersenyum
"Bohong banget, nafasnya aja gitu kayak lagi dikejar" ucapku menatap tajam
"Kamu kenapa, Sab?" tanyajya
"Gakpapa, udah dibilang aku sukanya dipanggil Brina" ucapku cemberut
"Iya aku tahu, iya kan, Sab" ucapnya cengengesan
"Ni ajak aku kemana gitulah" ucapku mengerlingkan mata
"Ini udah jam 11.45" ucapnya melihat jam di handphone
Tanpa menunggu persetujuannya aku sudah duduk dimotornya dengan tersenyum manis, dan diapun tidak bisa apa-apa selain mengajakku.
"Kamu mau ajak aku kemana, Ni?" tanyaku pelan
"Ke rumah Andre"
"Aku nurut kok sama kamu mau kemana aja"
Kamipun sampai di rumah Rian, dan dia menyuruhku sendiri menunggunya di motor. Saat dia selesai dengan urusannya akupun menunjukkan wajah yang kesal agar dia sadar seharusnya kan dia mengajakku.
"Kamu kok tega sih, ninggalin aku disini sendirian" ketusku
"Lah bukannya udah biasa sendiri ya" ucapku bercanda
"Kamu mau aku ajak kemana sih, ini udah jam 12 cewek gak boleh main malem-malem"
"Ajak aku kemana gitu, apalah sampai jam 1" ucapku cemberut
".................."
"Anterin aku ke minimarket mau beli eskrim, apa cokelat"
"Gak punya uang"
"Masa sama pacar sendiri aja, gak mau beliin" ucapku bercanda dengan mengerlingkan mata
"Pacar apaan?" bantahnya
Saat aku menikmati eskrim tiba-tiba saja air mataku menetes, dan dia mengusap air mataku dengan jari telunjuknya.
"Kamu kenapa tadi nangis?" ucapku sembari menikmati eskrim
"Ni" ucapnya pelan
"Apa yang harus kulakukan ya?" ucapnya sayu
Aku menceritakan hubungan diantara kedua orang tuaku, ayahku seringkali membawa gadis muda kerumahku dan tidak hanya itu ayahku juga sering berjudi. Ibuku pun berselingkuh dengan banyak orang, meskipun keluargaku memang kaya akan tetapi aku tidak pernah menerima kasih sayang.
Aku menangis di pundaknya saat menceritakan keluargaku, dan aku bingung harus bagaimana menjalaninya.
"Makasih ya eskrimnya, lain kali beliin lagi ya" ucapku tersenyum
"Ah males" ketusnya
"Ni hp kamu ada notif tuh" ucapku menunjuk handphone yang menyala dan dia pun langsung membukanya
(Dari Rian)
*Thanks ya
(Dari Sherlyn)
*Pasti sekarang lagi sama sabrina, kan?
*Lagi ngapain ya
"Dari siapa sih, Ni?" ucapku merebut handphonenya
"Heh ngrebut-ngrebut aja" ucapnya pasrah
"Ih kok ada pesan dari Sherlyn sih" ucapku kesal
"Kalo sama sherlyn" ucapku cemberut
"Ya mmm"
"Tuhkan" ucapku kecewa
"Jujur ya aku tuh lebih milih kamu dibanding sherlyn, tapi ada sesuatu yang gak bisa aku omongin yang buat aku jadi jauhin kamu"
"Sampai kapan sih kamu gantungin aku terus dulu alesan kita putus juga gak jelas, kamu tuh bikin bingung aku aja"
"Ih dasar cowok jahat" ucapku melepaskan tangannya dibahuku dan memukul-mukul dadanya
"Na, kamu tuh jangan gimana ya kalo sama aku gitulah kamu kan udah pacar gimana sih"
"Kamu takut ya" ucapku mengarahkannya
"...................." dia diam
"Ni apa jangan-jangan kamu udah pernah lihat sherlyn yang itu ya?" ucapku marah
"Yang mana?" ucapnya seakan tidak tahu
"Jangan bohong" ucapku menatap tajam dan menurutku dia benar tidak tahu
"Beneran"
Piring-piring beterbangan saat malam hari, aku pun tidak bisa tidur karena itu hal yang biasa aku mendengar dari ayah yang menampar ibu.
Akupun ingin pergi dari rumah sekarang, kenapa mereka tidak bercerai saja agar aku tidak harus mengahdapi ini semua.
"Eh, Ni kok ada disini" ucapku mengusap air mata
"Lagi pengen ke sini aja" ucapnya tersenyum
"Bohong banget, nafasnya aja gitu kayak lagi dikejar" ucapku menatap tajam
"Kamu kenapa, Sab?" tanyajya
"Gakpapa, udah dibilang aku sukanya dipanggil Brina" ucapku cemberut
"Iya aku tahu, iya kan, Sab" ucapnya cengengesan
"Ni ajak aku kemana gitulah" ucapku mengerlingkan mata
"Ini udah jam 11.45" ucapnya melihat jam di handphone
Tanpa menunggu persetujuannya aku sudah duduk dimotornya dengan tersenyum manis, dan diapun tidak bisa apa-apa selain mengajakku.
"Kamu mau ajak aku kemana, Ni?" tanyaku pelan
"Ke rumah Andre"
"Aku nurut kok sama kamu mau kemana aja"
Kamipun sampai di rumah Rian, dan dia menyuruhku sendiri menunggunya di motor. Saat dia selesai dengan urusannya akupun menunjukkan wajah yang kesal agar dia sadar seharusnya kan dia mengajakku.
"Kamu kok tega sih, ninggalin aku disini sendirian" ketusku
"Lah bukannya udah biasa sendiri ya" ucapku bercanda
"Kamu mau aku ajak kemana sih, ini udah jam 12 cewek gak boleh main malem-malem"
"Ajak aku kemana gitu, apalah sampai jam 1" ucapku cemberut
".................."
"Anterin aku ke minimarket mau beli eskrim, apa cokelat"
"Gak punya uang"
"Masa sama pacar sendiri aja, gak mau beliin" ucapku bercanda dengan mengerlingkan mata
"Pacar apaan?" bantahnya
Saat aku menikmati eskrim tiba-tiba saja air mataku menetes, dan dia mengusap air mataku dengan jari telunjuknya.
"Kamu kenapa tadi nangis?" ucapku sembari menikmati eskrim
"Ni" ucapnya pelan
"Apa yang harus kulakukan ya?" ucapnya sayu
Aku menceritakan hubungan diantara kedua orang tuaku, ayahku seringkali membawa gadis muda kerumahku dan tidak hanya itu ayahku juga sering berjudi. Ibuku pun berselingkuh dengan banyak orang, meskipun keluargaku memang kaya akan tetapi aku tidak pernah menerima kasih sayang.
Aku menangis di pundaknya saat menceritakan keluargaku, dan aku bingung harus bagaimana menjalaninya.
"Makasih ya eskrimnya, lain kali beliin lagi ya" ucapku tersenyum
"Ah males" ketusnya
"Ni hp kamu ada notif tuh" ucapku menunjuk handphone yang menyala dan dia pun langsung membukanya
Quote:
(Dari Rian)
*Thanks ya
(Dari Sherlyn)
*Pasti sekarang lagi sama sabrina, kan?
*Lagi ngapain ya
"Dari siapa sih, Ni?" ucapku merebut handphonenya
"Heh ngrebut-ngrebut aja" ucapnya pasrah
"Ih kok ada pesan dari Sherlyn sih" ucapku kesal
0
Kutip
Balas