- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#85
Rasa Kasihan
“Apakah itu tidak membahayakan Romeo?”, tanya Arelia.
“Dia sudah dalam bahaya sekarang. Semakin lama kita bertindak, semakin kecil kesempatannya untuk selamat.”, ujar Johnny. Brian tampak shock.
“Apa hanya aku yang berpikir bahwa Romeo tidak akan mampu bertahan?”, Brian mengepalkan tangannya.
“Romeo dan aku pernah melewati hidup yang sulit. Romeo pernah sampai harus meminum air tetesan hujan. Dia bersyukur kalau dia diikat diluar rumah. Untuk sekarang dia pasti bisa bertahan.”, ujar Johnny.
“Kenapa dia diikat diluar rumah?”, tanya Arelia tidak mengerti.
“Hidup bersama seorang ibu tiri yang jahat. Dijual sebagai budak. Penyiksaan fisik itu hal yang biasa buat Romeo sejak kecil.”, Johnny kembali menjelaskan.
“Tunggu”, Samantha menahan Johnny.
“Aku tidak tahu seberapa parah yang dialaminya. Tapi kehilangan darah karena disiksa bukan hal yang bagus. Dia bisa mati kapan saja. Kau harus berusaha memastikan kalau kau bisa melakukan negosiasi ataupun trik agar kita bisa mencari Romeo didalam rumahnya. Kau sudah tahu harus melakukan apa?”
“Aku belum tahu”, Johnny mengepalkan tangannya erat. Samantha tampak bingung.
“Johnny, kita buktikan bahwa Ru Gui adalah pelakunya. Hubungi polisi terdekat. Setelah kita membongkar kejahatan Ru Gui. Kita biarkan polisi menggeledah seluruh rumah Ru Gui dan mencari Romeo.”, ujar Arelia.
Sedangkan di suatu tempat yang gelap. Dengan lampu remang-remang, seseorang mengoleskan krim ke luka seorang pria. Pria itu hanya bisa mengerang. Seseorang itu berbicara dalam bahasa mandarin. ‘Tidurlah. Itu akan membuatmu merasa baikan’
Si Pria menatap dengan mata yang kesakitan. Seseorang hanya mengelus sisi kepala si Pria yang tidak terluka. Seseorang itu berkata dengan bahasa Inggris yang agak sulit didengar.
“Anak muda. Kelak jangan suka ikut campur dengan urusan orang lain. Kau kesakitan kan?”
Si Pria merasa sangat letih. Dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia hanya merasa lukanya tidak terlalu sakit lagi. Ataukah dia sudah terlalu lemah untuk merasakan sakit? Pelan-pelan matanya pun menutup.
“Apakah itu tidak membahayakan Romeo?”, tanya Arelia.
“Dia sudah dalam bahaya sekarang. Semakin lama kita bertindak, semakin kecil kesempatannya untuk selamat.”, ujar Johnny. Brian tampak shock.
“Apa hanya aku yang berpikir bahwa Romeo tidak akan mampu bertahan?”, Brian mengepalkan tangannya.
“Romeo dan aku pernah melewati hidup yang sulit. Romeo pernah sampai harus meminum air tetesan hujan. Dia bersyukur kalau dia diikat diluar rumah. Untuk sekarang dia pasti bisa bertahan.”, ujar Johnny.
“Kenapa dia diikat diluar rumah?”, tanya Arelia tidak mengerti.
“Hidup bersama seorang ibu tiri yang jahat. Dijual sebagai budak. Penyiksaan fisik itu hal yang biasa buat Romeo sejak kecil.”, Johnny kembali menjelaskan.
“Tunggu”, Samantha menahan Johnny.
“Aku tidak tahu seberapa parah yang dialaminya. Tapi kehilangan darah karena disiksa bukan hal yang bagus. Dia bisa mati kapan saja. Kau harus berusaha memastikan kalau kau bisa melakukan negosiasi ataupun trik agar kita bisa mencari Romeo didalam rumahnya. Kau sudah tahu harus melakukan apa?”
“Aku belum tahu”, Johnny mengepalkan tangannya erat. Samantha tampak bingung.
“Johnny, kita buktikan bahwa Ru Gui adalah pelakunya. Hubungi polisi terdekat. Setelah kita membongkar kejahatan Ru Gui. Kita biarkan polisi menggeledah seluruh rumah Ru Gui dan mencari Romeo.”, ujar Arelia.
Sedangkan di suatu tempat yang gelap. Dengan lampu remang-remang, seseorang mengoleskan krim ke luka seorang pria. Pria itu hanya bisa mengerang. Seseorang itu berbicara dalam bahasa mandarin. ‘Tidurlah. Itu akan membuatmu merasa baikan’
Si Pria menatap dengan mata yang kesakitan. Seseorang hanya mengelus sisi kepala si Pria yang tidak terluka. Seseorang itu berkata dengan bahasa Inggris yang agak sulit didengar.
“Anak muda. Kelak jangan suka ikut campur dengan urusan orang lain. Kau kesakitan kan?”
Si Pria merasa sangat letih. Dia tidak bisa melakukan apa-apa. Dia hanya merasa lukanya tidak terlalu sakit lagi. Ataukah dia sudah terlalu lemah untuk merasakan sakit? Pelan-pelan matanya pun menutup.
Diubah oleh anism 20-07-2017 12:28
0