- Beranda
- Stories from the Heart
Namaku Aleya (Based on true story)
...
TS
alealeya
Namaku Aleya (Based on true story)
Peringatan : Cerita ini mengandung unsur BB 18+.
Selamat datang di thread pertama ane, sambil dengerin lagu yuukks...

Selamat datang di thread pertama ane, sambil dengerin lagu yuukks...
Quote:

Quote:
Spoiler for sedikit penjelasan tentang alur cerita:
Quote:
Quote:
Spoiler for video:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 7 suara
Siapa kira-kira yg lebih pantas buat jadi pendamping Aleya?
Rian
43%
Tomy
0%
Gak keduanya
57%
Diubah oleh alealeya 25-07-2017 06:46
imamarbai dan 35 lainnya memberi reputasi
36
144.2K
869
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
alealeya
#240
Side story : Vokalis Amatir


"Siaalan tu orang gak tau di untung banget sih, udah cape-cape juga," Leo agak kesal siang ini. Kami sedang dalam jam istirahat dan menghabiskan waktu istirahat bersama di kantin sekolah.
"Paan sih Leo? Brisik aja," sahut Miza.
"Kamu gak tau Miz? Dia kan abis di tolak cewe hahaha," ucap Rian sambil tertawa dan nunjuk-nunjuk ke arah Leo.
"Ciee yg nembak cewe tapi di tolak hahaha," Miza tertawa puas.
"Aihh kasian bangeeet sih, padahal dah ganteng gini tapi masi aja ditolak, apa kabar si Rian yaa?" Ku tarik-tarik rambut Rian yg duduk di sebelah ku.
"Hahaha kalo Rian sih gak usah di bahas Ley, mana berani dia deketin cewe," sahut Miza.
"Eh bisa pada gak brisik gak?" Rian mulai kesel.
"Si Rian kan gak pernah deket sama cewe selain Leya, gini gini.. dulu pernah Rian mau balikin buku catatan nya si Nisa, sore-sore dateng ke rumah nya, terus ngasih bukunya sampe gemeteran hahahaha," sambung Miza di iringi dengan gelak tawa dari kami bertiga. Rian pasang wajah kesal tapi masih terus aja ku goda-goda, ku tarik-tarik rambutnya, ku sentil hidung nya biar gak pasang muka gitu lagi.
"Le mau cerita gak tadi gimana ditolak nya?" Rian berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Ehhemm pengalihan isu," kataku.
"Diem diem, dengerin Leo ngomong," kata Rian, masih berusaha mengalihkan pembicaraan biar dia gak di bully lagi.
"Kemaren kan aku uda deket tuh sama si Dea, pada tau kan?,"
"Ho'oh trus terus," sahut kami.
"Nah karena udah berasa deket banget jadi akhirnya aku niat mau ngajak dia jadian, udah ku kasih bunga sama boneka, eeh gak tau nya di tolak," kata Leo.
"Tapi bunga sama boneka nya diambil?" Kata ku.
"Itu dia yg bikin kesel Ley, hadiahnya diambil, tapi aku nya di tolak," Leo menepuk jidat menggambarkan kekecewaan nya.
"Hahahaha s*tan tu orang, apa coba maunya hadiah diterima, orang nya di tolak," ucap Rian.
"Huss ngomongnya, gak boleh yaa," ku cubit tangan Rian.
"Adu adu duhh iya maaf maaf," Rian kesakitan.
"Hahahaha kalo Leya yg negur pasti langsung nurut dia," ucap Miza.
"Ya iya lahh Miz, kan..." Leo gak sempat menyelesaikan perkataan nya, tapi langsung terdiam.
"Kan apa?" Aku penasaran.
"Gak papa Ley, aduhh," sahut Leo.
(Baru setelah resmi pacaran sama Rian aku tau kalau ternyata waktu itu si Leo mau bilang, "kan Rian naksir sama Leya,". Tapi langsung di injak Rian kaki nya, makanya Leo langsung diam dan bilang aduh).
"Bro jadi latihan sore ini?" Tiba-tiba beberapa anak dari kelas A datang menghampiri dan ngobrol sama Leo.
"Ohh jadi dong bro, tar aku susul ya, di tempat biasa kan?" Sahut Leo.
"Yoi bro tempat biasa, yaudah jangan telat ya,"
"Sip sip, jam 4 kan,"
Mereka kemudian berlalu. Aku tau itu temen-temen si Leo nge band. Mereka mau mempersiap kan penampilan nya di acara perpisahan nanti. Padahal ujian nasional aja belum, tapi mereka udah siap-siap duluan.
"Mau bawain lagu apa sih?" Tanya ku.
"Ada dehh, rese amat nanya-nanya," sahut Leo.
"Eeeh minta di cubit juga," sambil ku cubit lagi tangan Rian.
"Aduh duh duhhh kok aku lagi yg kena sih," kata Rian sambil meringis kesakitan.
"Hahahaha mampus kau Rian, makan aja sekalian Ley, Rian nya," Ucap Leo.
"Abisnya Leo jauh sih di sebrang situ, jadi yg deket aja deh sebagai pelampiasan, lagian muka mu ngeselin hahaha," aku tertawa puas, dan kemudian di ikuti oleh teman-teman lainnya. Hari ini Rian jadi bahan bully an hahaha.
Berbulan kemudian akhirnya acara perpisahan itu tiba, di adakan disebuah aula yg terpisah gak begitu jauh dari sekolah. Syukurlah tahun ini 100% dari SMP kami lulus dengan nilai yg bagus-bagus. Karena SMP kami ini cukup favorit disini, dan udah terkenal kalo murid nya pinter-pinter. (Gak termasuk Leo, Miza dan aku. Kalo Rian okelah dia pintar hahaha).
"Yakkk berikutnya, ini ada penampilan dari anak kelas 3 yg baru lulus, kita panggilkan amatir band!!" Kata sang pembawa acara, kemudian gerombolan Leo dan kawan-kawan nya menaiki panggung.
"Ehhem.. tes tes," Kata Leo didepan mikrofon.
"Turuunn jelek huuuuu!!!" Seru Miza yg duduk diantara aku dan Rian.
"Pletaakkk," jitakan mendarat dikepala Miza.
"Sakit woyy!" Ucapnya.
"Hahaha itu dari Leo, katanya kalo Miza ngomong gitu, nitip jitakin ya Yan, nah ini udah ku jitakin haha," Rian tertawa puas.
Kembali keatas panggung.
"Cek.. cekkk... ehhemm... pertama aku mau ucapkan terimakasih buat waktu dan tempat yg sudah diberikan, selama disekolah ini... bla bla bla...".
Semua pengisi acara diwajibkan buat memberikan pesan dan kesan sebelum memulai persembahan mereka, jadi Leo agak sedikit basa-basi di depan.
"Okee langsung aja ya, ini lagu spesial buat seseorang yg udah nolak aku beberapa bulan lalu, dan spesial buat sahabat ku, Leya, Rian, Miza,"
Musik mulai menghentak, aku senyum bangga melihat aksi panggung Leo yg baru dimulai. Musik memenuhi ruangan, murid-murid mulai berdiri lalu jejingkrakan mendengarkan musik agak nge-beat yg dibawakan band mereka.
"Yann Yaann, NFG Yaann," ucapku kegirangan. Rian tersenyum lalu mulai jingkrak-jingkrak, ngangguk-ngangguk juga menikmati musik. Aku gak mau kalah doong, jadi buru-buru ikutan hahaha. Kayaknya waktu itu cuma aku sendiri cewe yg menikmati lagu itu.
Quote:
"Terimakasih!! Kami amatir band," ucap Leo sesaat sebelum menuruni panggung.
Ternyata disamping panggung si Dea udah nungguin Leo, dari kejauhan ku liat mereka ngobrol-ngobrol bentar. Karena jauh banget jaraknya jadi gak bisa denger apa yg mereka omongkan.
"Plaakkk," tiba-tiba sebuah tamparan mendarat di wajah Leo, lalu Dea berlalu pergi.
"Ehh ehh Yan, Miz, itu kenapa si Leo?" Sambil ku tunjuk arah samping panggung tempat Leo berdiri, sementara Dea sudah lumayan jauh meninggalkan nya.
"Biarin Ley, lagian jauh juga mau kesana," jawab Miza.
"Nah pinter," kata Rian.
Lalu gak lama kemudian Leo datang ke tempat kami duduk.
"B*engsek tu cewe," ucapnya kesal.
"Kenapa sih tadi? Aku liat kok," kata ku sambil memperhatikan pipinya yg tadi di tampar.
"Tau tuh dia bilang malu gara-gara aku," jawabnya.
"Lho kok bisa? Kenapa malu?" Rian ikut nyahut.
Aneh emang tu cewe, lah si Leo kan gak ada bilang kalo "lagu ini buat Dea,". Tapi kok dia malu? Aneh banget emang.
"Udah udahh sabar ya Leo, yg penting kita udah lulus dan segera ninggalin SMP ini," sambil ku rangkul Leo yg duduk disebelahku. Lalu teman-teman yg lain berdiri dan menghampiri kami, kami berpelukan bersama, saling menguatkan, saling support satu sama lain. Karena itu lah arti sahabat, sahabat yg sejati tak pernah rela melihat sahabat nya yg lain bersedih.
That's why he picks his friends over her...
Hehehe.
Diubah oleh alealeya 19-07-2017 15:05
Nikita41 dan 2 lainnya memberi reputasi
3





