Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bomtwoAvatar border
TS
bomtwo
Life Always Spinning
Quote:

Quote:

Quote:


Spoiler for Rules:


PROLOG

Perkenalkan nama gw Een (umur 27 tahun sekarang) cowok tulen dan gak melambai (catat), gw berasal dan asli dari sebuah Kota yg menjadi Ibukota provinsi di Pulau Kalimantan. Gw anak ke 2 dari 3 bersaudara, kakak gw cowok dan jarak umur kami terpaut hampir 10 tahun, sedangkan adik gw cewek terpaut 3 tahun dgn gw. Kata orang gw ini anak pungut, itu di karenakan muka gw dgn kakak dan adik gw yg jauh banget bedanya karena kakak gw ganteng dan tinggi sedangkan adik gw cantik dan mungil, apalagi Mama gw juga cantik jdi semakin kentara klo gw ini terkesan anak pungut.

Gw di takdirkan sebagai cowok yg mempunyai berat badan berlebih a.k.a padat berisi (bilang aja gendut) di tambah tinggi badan gw yg cuma 167cm berasa banget gw kayak kingkong, tapi gw gak masalah karena walaupun gw gendut bagi orang gendut gw itu beda karena tubuh gw yg padat gak melar air doank seperti orang gendut kebanyakan...

Cerita ini akan berawal saat gw masuk SMA ditahun 2004, masa di mana gw mengenal cinta, konflik anak muda dan yg pasti konflik kehidupan gw sendiri.


Spoiler for Q & A:


Spoiler for Mulustrasi:


Spoiler for Side Story:


Spoiler for Index:
Polling
0 suara
Siapakah yang akan menjadi pacar Een sampai lulus SMA
Diubah oleh bomtwo 09-05-2018 20:27
sabna.tamara
tien212700
samsung66
samsung66 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
288.4K
2.3K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Tampilkan semua post
bomtwoAvatar border
TS
bomtwo
#1193
Part 32


Kaget, itulah yg gw rasakan ketika Novita secara tiba2 meminta nomor hape gw. Gak nyangka aja, cewe secakep dia yg malah duluan minta nomor hape gw, padahal kalo dia sabar, besok2 pasti gw minta juga nomor hapenya untuk menjalin hubungan pertemanan yg lebih baik lagi dan menyambung silaturahmi selain saat di sekolah, tapi, gw gak memungkiri juga kalo ada rasa bahagia ketika dia mengucapkan permintaan itu. Aneh memang, tapi itulah yg gw rasakan.


Quote:


Novita pun kembali ke kursinya setelah mendapatkan nomor hape gw dan tidak lama kemudian guru yg ngajar matpel selanjutnya pun datang. Saat gw lagi fokus dengerin penjelasan dari guru di depan kelas, Joni yg duduk di samping gw ngajakin gw untuk ngobrol perihal Novita yg meminta nomor hape gw tadi.


Quote:


¥¥-*-¥¥


Gw sudah berada di parkiran sekolah dan duduk di atas motor macan gw. Setelah menyalakan mesin motor, gw pun langsung menuju Sonya yg sedang menunggu di depan pintu masuk parkir sekolah gw. Ketika Sonya sudah duduk di jok belakang, gw pun langsung menjalankan motor untuk segera beranjak dari sekolah gw.

Ketika kami sudah hampir melewati pintu gerbang sekolah, terlihat Novita sedang berdiri tepat di samping kiri pintu luar gerbang sekolah sambil menelpon. Kayaknya doi lagi menghubungi seseorang untuk menjemputnya. Gw pun kemudian menghentikan laju motor ketika sudah berada di depan doi.


Quote:


Setelah perbincangan dengan Novita tadi, sepanjang jalan menuju ke rumahnya, Sonya diam aja, gak ada sama sekali obrolan di antara kami seperti yg biasa kami lakukan. Ada apa lagi sama pacar gw tercinta ini, jadi diam mulu dari tadi.

Ketika sudah sampai di rumahnya, Sonya pun langsung turun dari jok belakang, tapi bukannya langsung memencet bel, dia malah menatap gw dengan amat sangat tajam. Gw yg awalnya mau langsung balik ke rumah langsung mematikan mesin motor, karena gw tau Sonya saat ini sedang marah sama gw.


Quote:


Kami pun sudah berada di dalam rumahnya, gw pun memilih duduk di ruang tengah sambil menyalakan tv sedangkan Sonya langsung masuk ke kamarnya dan menutup pintunya dengan keras. Gak pernah gw sebelumnya melihat Sonya marah seperti ini, bahkan kali ini marahnya melebihi ketika dia tau gw berantem sama Bruce dan kelompoknya.

Gw pun memutuskan untuk diam dulu, sampai Sonya sendiri yg memulai pembicaraan. Setelah ±15menit, Sonya pun akhirnya keluar dari kamarnya dengan hanya menggunakan kaos hitam polos favoritnya di balut celana jeans selutut. Dia pun menuju dapur dan ±5menit kemudian balik lagi ke ruang tengah bersama Bibi yg terlihat membawa nampan berisi dua gelas es sirup warna merah.

Ketika kedua minuman itu sudah di taruh Bibi di meja kecil samping sofa yg gw duduki, beliau pun langsung pamit pulang. Gw pun hanya mengiyakan sambil memandang Sonya yg berdiri di samping Bibi. Setelah mengantarkan Bibi ke arah pintu depan dan memastikan beliau sudah keluar dari area rumah, Sonya pun langsung menutup pintu dan menguncinya lalu kemudian menuju ke arah gw. Sonya pun duduk di sofa, tepat di samping kiri gw dengan jarak yg cukup jauh dan tatapan matanya masih tajam seperti saat di luar pagar rumahnya tadi dan gw pun mulai mengerti apa penyebab yg membuat sikapnya jadi seperti ini.


Quote:


Gw pun menggeser duduk lebih dekat ke arah Sonya dan kini posisi kami berdua cuma berjarak sejengkal telapak tangan. Gw usap kedua pipinya, gw dekatkan muka gw ke arah mukanya dan akhirnya bibir kami saling bertemu, lembut sentuhan bibir di antara kami hingga fase di mana lidah kami berdua saling beradu yg membuat nafas Sonya kini mulai terengah-engah begitupun dengan gw.

Posisi Sonya kini sudah terbaring di sofa. Leher jenjang nya tak luput menjadi sasaran dari bibir gw, birahi di antara kami berdua pun sudah terbakar hebat. Renggutan, cakaran terhadap rambut dan punggung pun gw hiraukan, karena nikmat yg di timbulkan melebihi rasa sakit yg gw rasakan.


Quote:


¥¥-*-¥¥


Selesai numpang mandi 'besar' dan makan siang dirumah Sonya, gw pun pamit pulang. Selama perjalanan pulang menuju rumah pikiran gw pun terasa plong karena Sonya sudah tidak mempermasalahkan apa yg terjadi di antara gw dan Novita hari ini. Terlebih lagi si otongjuga gak di blacklist buat melakukan kunjungan ke goa favoritnya hehehehe.

Jam 5 sore akhirnya gw sampai di rumah. Setelah salim sama Mama, gw pun langsung menuju kamar untuk ganti baju. Tak ada kegiatan lagi yg gw lakukan sore itu selain rebahan di kasur empuk kesayangan gw sambil sms'n dengan Sonya. Saat sedang menunggu sms balasan dari Sonya, hape yg gw taruh di samping bantal berbunyi dan ini bukanlah bunyi sms melainkan bunyi telpon masuk. Gw pun mengambil hape kemudian melihat ke arah layar luar dan terpampang sebuah nomor yg gak gw kenal, tanpa ragu gw pun langsung menekan tombol hijau dan telpon pun tersambung.


Quote:


Ketika pembicaraan dengan Novita berakhir gw pun menyadari kenapa dengan mudahnya gw mengiyakan permintaan dia tadi. Padahal kalo sampai Sonya tau, bakalan di omelin habis2an gw dan bisa jadi gw bakalan di putusin sama dia. Tapi yaa sudahlah, nasi sudah menjadi bubur, gw sudah terlanjur menyanggupinya juga. Mungkin alangkah baiknya gw susun rencana terlebih dahulu biar Sonya gak mengetahui kalo gw bakalan menemani Novita nanti malam dan Ridho bakal menjadi kunci dari semua ini.

Gw pun beranjak dari kasur menuju ke kamar mandi yg terletak di bagian belakang rumah gw. Yaa gw mandi lagi lah, buat yg ke 3x nya hari ini. Kan mau jalan sama cewe cantik jadi harus segar dan wangi. Paling nggak menutupi sedikit dari kejelekan gw, mayan lah tingkat ketampanan gw naik 5% kan.

Kelar mandi gw pun balik lagi ke kamar kemudian mengenakan sarung dan baju kaos warna biru karena bentar lagi udah mau sholat maghrib. Selesai semuanya gw pun mengambil hape di atas kasur kemudian mengecek sms masuk. Bener aja ada sms dari Sonya dan Novita. Setelah membaca sms Sonya dan membalasnya gw pun kemudian membuka sms dari Novita.


Quote:
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.