Part 31.4 Mutilasi | Anak paman ane yang melihat sosok elisa

Kejadian demi kejadian tentang arwah elisa yang menggangu warga khususnya warga yang bukan daerah kampung paman ane ini, membuat warga semakin jarang beraktifitas bahkan kata paman ane hampir satu bulan kampung sepi setiap malam, sampai kembali seperti semula seteah pelakunya tertangkap gan.

Sosok penampakan elisa itu memang berbeda dengan penampakan lainnya yang cenderung seram, berdarah, ataupun sosok wajah yang tidak utuh lagi gan. makanya dulu banyak yang mengatakan bahwa elisa hantu cantik.

Karena sepinya rel kereta itu juga pernah ada pembuangan bayi gan, untung saja bayinya masih dalam keadaan hidup ketika ditemukan, karena tangisannya didengar oleh warga, bayinya sudah banyak dihinggapi semut disekujur tubuhnya.

Bagaimana yang terjadi dengan paman ane?

Karena paman ane yang pertama kali melihat jasad elisa, dia menjadi bahan pertanyaan dan seringkali sibuk dijadikan saksi, apalagi sebelum pelakunya tertangkap. Paman ane juga sering ketemu dengan bapaknya elisa tentang sosoknya yang sering menampakkan diri setelah dirinya mati dimutilasi dan jasadnya dibuang direl. Ternyata penampakan sosok elisa tidak hanya di rel kereta api saja gan, melainkan didesanya, dan di kali tempat darahnya dibuang serta dilapangan yang bisa dibilang angker dimalam hari.

Sebenarnya paman ane tidak langsung membicarakan tentang elisa yang gentayangan setiap malam direl, tetapi dari ucapan mulut ke mulut dari warga yang akhirnya bapaknya elisa sendiri yang mengetahuinya.

Malam itu...

Paman ane ketika itu hendak menjemput anaknya yang dititipkan ke neneknya (Ibu dari istri paman ane), karena sudah malam, paman ane keluar dengan menggunakan sepeda onthel miliknya, karena sudah malam, waktu itu habis isya sekitar jam 19.30 an paman ane keluar dari rumah untuk menuju kerumah mertuanya.

Karena kejadian meninggalnya elisa ini belum lama, paman ane akhirnya memutar arah untuk menuju kerumah mertuanya ini, dirinya melewati jalan yang ramai untuk melewati rel kereta gan, padahal jika paman ane melintas menuju langsung jalan yang dulunya jasad elisa ditaruh, jaraknya tidak terlalu jauh.



Paman ane memberanikan diri untuk segera pulang, karena malam itu juga belum jam 10, tapi karena suasana kampung sudah sepi, paman ane sedikit takut, apalagi kejadian dia melihat sosok elisa itu belum ada seminggu. Bayangan ane, dikampung ketika sekarang saja ketika ada kejadian orang ketabrak, sepi banget apalagi kampung dulu yang masih banyak kebon kosong belum banyak rumah. Akan tetapi karena paman ane itu menuruti nasehat orang tuanya makanya dia memberanikan diri melewati jalan disana.



Padahal susana malam itu benar-benar sepi, tidak seperti yang dikatakan anaknya yang ramai. Jalan menuju ke rel pun gelap sedudah penerangan lampu terakhir, setelahnya tidak ada lampu lagi, jika diberikan lampu, mungkin butuh kabel yang panjang buat penerangan jalan menuju ke rel, karena saluran lampu biasanya swadaya dari rumah, karena sudah tidak ada rumah lagi jalan menuju rel maka tidak mungkin diberikan lampu gan.



Paman ane langsung merinding gan, dia hanya dia memandang kedepan tidak mau menengok apa yang dikatakan anaknya itu. bahkan saking takutnya paman ane, jajan dari anaknya yang terjatuh dibiarkan saja tidak diambil dan dirinya ketika hendak melewati rel untuk menyeberang tanpa tengok ke kanan kiri, karena gelap jadi dirinya berpikir tidak ada kereta yang mau melintas.

Paman ane melanjutkan mengayuh sepedanya lagi, dia takut dengan apa yang dikatakan anaknya waktu itu, karena suasana sedang sepi, jangankan melihat manusia yang berpapasan tapi anaknya melihat keramaian disekitar rel. paman ane tetap mengkontrol dirinya agar bisa secepatnya sampai rumah tanpa ada sosok yang menganggu dirinya dan anaknya, paman ane mulai penasaran dengan apa yang dilihat oleh anaknya, namun dirinya takut menoleh apa yang dikatakan oleh anaknya, pikirnya mungkin apa yang dilihat anaknya berbeda, bisa penampakan hantu yang wajahnya seram.

Tibalah paman ane kerumah gan,

Pintu rumah langsung dibukakan oleh istrinya, sepulang paman ane dan anaknya kerumah dirinya penasaran apa yang dilihat anaknya, apalagi ketika dia mengatakan bahwa ada mbak-mbak yang kemarin didepan rumahnya. (buset gan, mungkin jika hal ini terjadi kepada ane, ane bakalan kepo nengok apa yang dikatakan anak itu dan langsung lari meninggalkan sepeda)



Seketika gan, paman ane melihat sosok wanita yang menghadap kesamping dan wajah sosok penampakan wanita tersebut langsung menengok menghadapkan ke wajah paman ane gan. kagetnya paman ane waktu itu, langsung megunci pintu depan rumahnya.

Keringat dingin mulai keluar, dia yang tadinya penasaran dengan gambaran yang dikatakan oleh anaknya tentang bagaiamana sosok wanita yang dilihat anaknya itu, paman ane langsung melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Wajahnyanya memang sebagian tertutup oleh rambutnya gan, bajunya putih polos, bukan daster seperti kuntilanak. Dan bawahnya itu tertutup oleh beberapa tanaman yang terletak diteras depan rumah paman ane.