Part 31.3 Mutilasi | Tragedi meninggalnya elisa



Kejadian demi kejadian akhirnya terungkap siapa sosok elisa tersebut gan, ada pemuda yang kebetulan tahu gan, ternyata elisa itu anak penjual gemblong (Jangan ngakak gan, ini real), gemblong itu seperti jenang begituanlah gan, cuma kalau ditempat ane jualnya ditempat pasar malam gan atau ketika ada kegiatan rame-rame dimalam hari, seperti yang dilakukan dirinya ketika bersama bapaknya gan, kebetulan ibunya sudah meninggal terlebih dahulu. Jadi elisa berjualan dengan bapaknya. Dan ketika sebelum tewasnya elisa itu, dia sedang berjualan dengan bapaknya karena ada layar tancap gan, sebuah hiburan rakyat jaman dulu.

Ketika itu, bapaknya pulang duluan gan, sedangkan elisa merapikan dagangannya membantu bapaknya terlebih dahulu pulang, karena sudah hampir sepi pada pulang orang-orang yang menonton layar tancap itu, akhirnya dirinya menunggu diluar lapangan sendirian gan, dirinya menunggu bapaknya datang menjemput dengan sepeda, karena lama tidak datang akhirnya elisa memutuskan untuk pulang, hingga bertemu dengan dua orang pemuda yang sedang mabuk, hingga akhirnya elisa diseret pemuda tersebut hingga kemudian elisa dipukul dan pingsan.



Beberapa menit kemudian, kedua pemuda tersebut menjumpai bapaknya gan, bahkan bapaknya elisa bertanya kepada kedua pemuda tersebut, cuma karena kedua pemuda itu terlihat panik, salah satu pemuda tersebut langsung menjawab kesana. Kesana yang dimaksud adalah dimana tempat elisa pingsan gan.

Hingga akhirnya pemuda yang satunya lagi langsung menjawab kalau sudah berjalan menuju tempat yang berbalik arah dengan dengan tempat yang ditunjukkan elisa pingsan, karena bapaknya yang sudah berjalan hampir menuju ketempat elisa pingsan, dan akhirnya pemuda tersebut panik gan. mereka terlihat kebingungan dengan sikap yang tak wajarnya kepada bapaknya elisa, ditambah lagi wajahnya sudah dikenali oleh bapaknya elisa, dan jika kedua pemuda itu tidak segera memindahkan elisa yang saat itu sedang pingsan, maka kedua pemuda tersebut bisa tertangkap dengan mudah, makanya kedua pemuda itu seperti kesetanan hingga akhirnya membawa elisa ketempat pinggir lapangan yang dekat dengan sungai/kali gan, (dikali inilah yang sering ane gunakan untuk mancing gan). kedua pemuda itu membuang baju elisa dan memotong satu persatu badannya sengaja dilakukan dipinggir sungai agar darahnya bisa mengalir kesungai, dan akhirnya elisa dieksekusi beberapa bagian.

Desas desus kematian elisa secara naas dengan jasadnya ditaruh direl kereta membuat warga marah sekaligus ketakutan gan, karena sudah termasuk angker ditambah dengan kejadian matinya elisa, akhirnya membuat warga takut beraktifitas malam hari.

Kenapa kejadian itu begitu ane tahu walaupun sudah lama, karena paman ane bolak balik menjadi saksi, bahkan sampai ketemu pembunuhnya, jadi paman ane tahu dari awal ketika elisa bertemu dengan pemuda tersebut gan, dulu menurut paman ane, alasannya sepele, hanya ingin meminta uang, cuma karena elisa tidak memberikan uangnya maka elisa dipukul, dan elisa lari kepinggir lapangan, hingga akhirnya diseret dan pingsan. Elisa sadar kalau jualan sebagai anak penjual gemblong itu susah, dan bisa dibilang susah lakunya, tiba-tiba diminta uang, jadi wajar jika elisa mempertahankan uang hasil dagangannya.

Lapangan ditempat elisa berjualan itu juga sepi gan, kanan kiri dari lapangan itu pohon-pohon sengon, dan kebon gan. lapangan ini letaknya didua desa dari tempat paman ane tinggal gan, jadi memang agak jauh, cuma anehnya kedua pemuda tersebut, kenapa tidak dihanyutin disungai saja tak perlu repot-repot dipotong. Mungkin karena sudah panik, dan salah satu pemuda yang ikut membunuh elisa itu tahu gan, kalau elisa tinggal dirumah yang melewati rel kereta, jadi jika jasadnya diletakkan disana, warga bisa menganggap hal yang wajar, mungkin ketika melewati rel elisa ketabrak. Tentang bajunya yang sudah dilepas itu tadinya mau dikubur gan.

Hampir seminggu setiap malam, warga sering mendengar suara tangisan rintihan, tertawa dan suara wanita yang menyanyi tanpa jelas liriknya, tak terkecuali paman ane, karena belakang rumah paman ane ini ada kamar mandi, jadi tahu dengan kejadian tersebut gan.

Kejadian elisa membuat warga mulai penasaran dengan sosok elisa tersebut apalagi setelah menampakkan diri ke bapak tukang becak, membuat warga semakin yakin bahwa sosok wanita yang menumpang itu adalah hantu elisa yang ingin pulang kerumah.

Bapaknya yang mendengar kejadian itu juga yakin bahwa kedua pemuda itu yang membunuhnya ketika ditemukan jasad elisa, sebelum diketahui penyebab kematiannya. Karena bapaknya yakin walaupun elisa pulang sendirian kerumah, dia tidak mungkin melewati jalan tersebut apalagi sendirian.

Teror elisa berikutnya...

Kejadian dimalam hari ketika itu ada dua orang yang sedang berjalan kaki menuju kearah rel kereta api, kedua orang tersebut suami istri gan, mereka pulang sehabis turun dari bus luar kota, karena dimalam hari gan, mereka melepas lelah sejenak duduk di gang.





Sepasang suami istri tersebut adalah perantauan, sedangkan laki-lakinya itu asli orang kota ane, mereka sudah lama tinggal dijakarta dengan menggunakan bahasa indonesia dalam kesehariannya.

Baru ketika suara istrinya itu berubah tidak seperti biasanya, suaminya langsung mencari bantuan dengan teriak minta tolong sambil berlari kearah rumah paman ane, karena rumah paman ane bisa dibilang paling dekat dengan rel kereta.



Akhirnya dibawalah istrinya tersebut kerumah paman ane gan, istri paman ane langsung bangun dan menemani, karena paman ane tidak tahu cara mengatasi hal tersebut, maka paman ane meminta bantuan kepada orang pinter, tentunya diseberang desa gan, karena desa rumah paman ane ini berada diperbatasan dan lebih dekat dengan desa tetangga yang tinggal melewati rel, maka paman ane menutuskan untuk berjalan kaki melintasi jalan yang tadinya suami istri tersebut berjalan pulang gan.



Ketika paman ane mau melintas di rel kereta api, paman ane melihat sosok wanita yang sedang menunduk pas ditengah-tengah jalan rel,
nampak beberapa meter didepan paman ane sosoknya sedang menunduk seperti menghadangi paman ane untuk menyeberang rel kereta api. Jadi jalan yang dilewati paman ane lurus kedepan ada rel kereta gan, dan tepat ditengah-tengah sosoknya menampakkan diri.



Akhirnya mereka berdua memutuskan untuk lari gan, dan ketika berpapasan dengan sosok penampakan wanita tersebut, paman ane sengaja melihat secara sekilas, rambut dari sosok wanita tersebut kulitnya terkelupas gan, dan separo wajahnya penuh dengan luka, hal ini mirip seperti potongan tubuh yang ditemukan paman ane.

Karena paman ane berpapasan dengan sosok penampakan tersebut yang berjalan tanpa menapakkan kakinya berbalik arah, paman ane langsung berpikiran bahwa mungkin sosok penampakkan tersebut bakalan dirumah paman ane. paman ane mulai khawatir dengan keadaan itu gan, dia bimbang apa mau kembali pulang atau menemui pak amin orang pinter didesa tetangga.



Paman ane, langsung khawatir gan, dalam hatinya, “Tidak mengganggu bagaimana, sosoknya saja sudah menampakkan diri ke paman ane.” cuma karena paman ane ini masih fokus ke nini perempuan yang kerasukan tersebut jadi tidak terlalu memperdulikan dengan sosok yang dilihatnya ketika hendak ke pak amin.

Akhirnya pak amin memutuskan untuk pulang meninggalkan paman ane dan keluarganya serta pasangan suami istri tersebut. Paman ane menyuruh mereka untuk beristirahat, sambil menunggu pagi datang. Paman ane menceritakan semua yang terjadi sebelumnya tentang kematian elisa yang dimutilasi itu kepada sepasang suami istri itu.



Ketika sedang ngobrol, teh nini, istri dari lelaki tersebut mulai sadar dan bertanya kepada suaminya, tentang keadaan yang dialami oleh dirinya, katanya ketika ada kereta melintas dirinya melihat kereta tersebut dan pandangannya berubah ketika dia melihat sosok wanita yang sedang duduk dipinggir rel kereta api dan hingga akhirnya tidak sadarkan diri. Dari situlah paman ane tahu bahwa perempuan tersebut tidak bisa bahasa jawa gan.