- Beranda
- Stories from the Heart
Namaku Aleya (Based on true story)
...
TS
alealeya
Namaku Aleya (Based on true story)
Peringatan : Cerita ini mengandung unsur BB 18+.
Selamat datang di thread pertama ane, sambil dengerin lagu yuukks...

Selamat datang di thread pertama ane, sambil dengerin lagu yuukks...
Quote:

Quote:
Spoiler for sedikit penjelasan tentang alur cerita:
Quote:
Quote:
Spoiler for video:
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 7 suara
Siapa kira-kira yg lebih pantas buat jadi pendamping Aleya?
Rian
43%
Tomy
0%
Gak keduanya
57%
Diubah oleh alealeya 25-07-2017 06:46
imamarbai dan 35 lainnya memberi reputasi
36
144.2K
869
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
alealeya
#96
Part 13

Pagi itu akhirnya datang juga, semua perlengkapan sudah ku siapkan dalam ransel kecil milikku, peralatan mandi, handuk kecil, 1 set bikini, lingerie dan 1 kaos buat ganti. Ku awali pagi itu dengan sarapan sepotong roti yg ku beli malam tadi di mini market dekat kost. Aku sudah siap, tinggal menunggu kedatangan Tomy menjemputku. Sekitar pukul 08.30 akhirnya Tomy tiba, padahal aku udah siap dari jam 07.40an, yaa mungkin dia telat bangun atau apa.
"Hai cantik, yuk berangkat," sapanya sesaat setelah aku keluar pagar dan menghampiri nya yg sedang menunggu ku. Kami pun segera berangkat, Tomy membawa tas kamera nya ditambah dengan sebuah tas kecil, panjang, berisi tripod. Sepanjang jalanan kota terlihat macet mulai terjadi. Wajar, ini kan weekend dan orang-orang pada mau berlibur keluar kota. Karena naik motor, kami leluasa untuk salip kanan, salip kiri, bahkan melewati celah antara 2 mobil yg sedang berhenti di tengah kemacetan. Motor yg kami tumpangi terus melaju, mengantarkan kami pada persimpangan jalan. Tomy membelokkan motornya ke arah kiri, jalanan sepi dan lenggang, sedangkan di kanan masih terlihat kemacetan dari jauh.
"Ini kemana yang?" Tanya ku sesaat setelah belok.
"Lha ini tujuan kita," jawabnya.
Aku cuma diam aja sambil menikmati perjalanan, beberapa kilometer setelah simpangan itu, mulai terlihat hamparan sawah berwarna hijau, dihiasi dengan pegunungan yg mulai terlihat walaupun masih samar-samar tertutup awan. Jauh banget ternyata perjalanan yg kami tempuh setelah simpangan itu, sekitar 2 jam perjalanan, padahal Tomy udah lumayan kenceng bawa motornya tapi tetap aja makan waktu lama buat sampai di sebuah rumah dengan desain yg beda sendiri daripada rumah-rumah lain yg daritadi kulihat sepanjang jalan menuju kesini. Dari luar pagar saja udah terlihat kalo rumah nya besar, pagarnya cukup tinggi dan sebagian terbuat dari beton, jadi gak bisa lihat kedalam rumah, cuman di bagian depan gerbang pagar saja yg berbahan besi, jadi bisa agak sedikit menengok dan melihat isi halaman nya.
Kami masuki halaman depan rumah itu, gak begitu luas sih, paling muat 2-3 mobil lah, pandangan ku sempat terfokus pada sebuah pohon cemara tepat di depan rumah.
"Wah besar banget yang rumah nya," aku takjub dibuatnya, ada rumah sebagus ini di perkampungan yg jauh dari keramaian kota.
"Hehe kamu belum liat semuanya, yuk masuk," sambil membuka kan pintu setelah ia putar kunci nya.
Woooooww!!! Dalam nya luar biasa, dominasi warna putih di dinding dan dan lantai membuat nya terlihat bersih, barang-barang yg di tata peletakan nya sedemikian rupa sehingga bisa memaksimalkan ruangan yg ada. Dari pintu depan terlihat sebuah ruang yg memiliki bolongan berbentuk kotak, setelah ku dekati ternyata itu dapur, dihiasi dengan semacam bar gitu, mirip dapur-dapur ala western gitu lah pokoknya. Ruang makan berada tepat didepan bolongan itu, jadi kalo lagi nunggu masakan nya dibuat, bisa sambil nonton yg masak hihihi kereenn. Tak cuma sampai disitu, kekaguman ku kembali muncul saat melihat apa yg ada disamping ruang makan itu. Sebuah pintu kaca besar, dengan view kolam renang dan benar kata Tomy, gunung dan juga sawahnya terlihat jelas dari situ!. Ya ampun bagus bangeeet.
"Makasih yang udah ngajak aku kesini, gila ini tempat bagus banget," ucapku sambil memeluknya dari belakang.
"Hehehe iyaa sama-sama, yaudah yuk kita santai-santai dulu istirahat, kamu pasti capek abis jalan jauh tadi kan," ucapnya sambil menuntunku pada sebuah sofa diruang tengah yg terdapat fasilitas lengkap, TV besar, sofa empuk, meja yg bagus banget, AC, juga ada meja hijau, eh meja billiard? Waduh gila ni keluarga gak main-main kaya nya, ckckck.
Aku melepaskan jaket yg ku kenakan, lalu meletakkan nya di atas sofa. Tumben hari ini aku pake celana panjang. Ya iyalah pake celana panjang, jalan jauh di pagi hari ntar bikin menggigil kalo pake celana pendek.
"Toilet nya dimana yang?" Tanya ku setelah melepaskan jaket.
"Tuh di pojok kanan, ada pintu warna krem, pasti mau ganti celana," kata Tomy.
"Hahaha iya, kok kamu tau sih,"
"Apa sih yg aku gak tau tentang kamu, kamu pasti gerah kalo lama-lama pake celana panjang gitu, yaudah sana ganti dulu," ia kemudian berjalan menuju dapur. Aku juga berlalu menuju kamar mandi, risih rasanya lama-lama pake celana panjang, apa karena gak terbiasa kali ya.
Aku sudah kembali seperti Aleya yg seutuhnya, dengan celana pendek, kaos abu-abu agak gelap dengan tulisan 'you should have never gone to hollywood' (hayo lagu nya siapa?). Kini duduk di sofa tempat ku meletakan jaket tadi, diatas meja kini tersaji 2 gelas soft drink dan es batu yg terpisah diletakan dalam wadah mirip mangkuk. Tapi Tomy masih di dapur terlihat sedang asyik memperhatikan sebuah microwave.
"Ngapain yang?" Tanya ku sambil memasukan beberapa bongkah es batu kedalam minuman.
"Tunggu ya, aku mau bikin cemilan buat kita, bentar lagi kok," jawabnya masih memperhatikan microwave.
Gak lama berselang, "tingg.." microwave berbunyi, Tomy membuka nya dan aroma khas butter tercium sampai ketempat aku duduk. Wahh enak banget bau nya.
Ia lalu berjalan ke arahku membawa semangkuk besar pop corn. Wiihh
"Ya ampun kamu bikin itu? Kok gak minta aku aja sih yg bikin?"
"Gak papa lah, kamu kan tamu disini jadi harus diperlakukan spesial hehe, nih silahkan dimakan," ia meletakan mangkuk besar itu diatas meja lalu duduk disebelahku.
Kami berdua menikmati santapan sambil menonton dvd sebuah film lama. Lahap banget aku makan pop corn nya, ditambah minuman bersoda bikin kenyang di perut. Siang hari di rumah yg nyaman, ditambah udara segar yg ku hirup bikin mata jadi agak berat, apalagi sekarang perut udah kenyang rasanya dan tadi kan habis menempuh perjalanan lumayan jauh. Tak terasa mataku terpejam, dan terlelap dalam tidur, tidur siang yg nyenyak.
Aku terbangun setelah mendapat usapan lembut di pipi kanan, posisi tidurku menghadap kesamping kiri. Masih samar-samar rasanya pandangan ku yg baru membuka mata. Tomy ternyata sudah duduk disampingku dengan TV yg masih menyala, ia juga baru bangun dari tidur siangnya, mungkin kelelahan juga setelah menempuh jarak jauh kesini.
"Bangun sayang, yuk mandi terus kita siap-siap foto," bisiknya sambil masih terus meng usap pipi ku.
"Mhhhh... bentar lagi yang, baru buka mata, aku kumpulin niat buat mandi dulu," ku kucek mataku yg masih terasa berat.
Yahh akhirnya sore dateng juga, aku harus ber 'pose' dengan pakaian itu. Hmmm.
Selepas mandi, aku menuju kamar yg bakal jadi tempat tidur ku malam nanti, disini gak ada kamar yg pake kamar mandi di dalam, jadi kamar mandi utama hanya di dekat dapur.
Di kamar sudah tergeletak sebuah handuk yg berbentuk baju (yg biasa dipakai orang-orang kalo habis berenang aku gak tau namanya). Agak deg-deg an aku, hati ini seolah mau mundur, mau gak jadi aja tapi udah jauh-jauh kesini, yaudahlah aku pasrah aja, toh Tomy kan orang baik, aku percaya sama dia, dia pasti gak macem-macem kok, niat dia kan cuman mau motret aja.
Ku kenakan 1 set pakaian warna merah 'itu' lalu di lapisi lagi dengan lingerie krem, ku tutupi lagi dengan handuk baju yg taei tergeletak di atas ranjang. Berjalan menyusuri ruangan tengan, dapur, lalu ku geser pintu kaca menuju kolam renang.
Disana sudah ada Tomy yg sedang asyik menyiapkan properti untuk foto, ada pelampung berbentuk donat disitu, ia pasangkan kamera di tripod.
"Wah siapa nih? Kok ada cewe cantik banget di rumahku," ucapnya menggodaku.
Waktu itu rambut pendekku sengaja ku kunci di bagian belakang, sehingga penampilan ku agak berbeda dari biasanya. Kata Leo, Rian dan Miza sih lebih cantik kalo aku kuncir rambut gini, muka ku keliatan banget bulet nya.
"Apasih, aku malu tau," jawabku sambil mengambil posisi duduk di sebuah kursi santai pinggiran kolam.
"Semuanya udah siap nih, yuk kita mulai yang," jawabnya sambil tersenyum ke arahku.
Makin deg-deg an rasanya jantungku, duuuhh gimana nih, buka gak ya.
Diubah oleh alealeya 16-07-2017 15:52
Nikita41 dan 4 lainnya memberi reputasi
3





