Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

genio.748Avatar border
TS
genio.748
D.M.T.H (Dari Mata Turun ke Hati)
ASSALAMUALAIKUM...


D.M.T.H (Dari Mata Turun ke Hati)


Hai agan-agan dan aganwati semua penghuni goa SFTH, baik yang aktiv maupun yang silent Rider. Akhirnya di bulan suci yang penuh berkah ini Gue berniat untuk membagi cerita hidup Gue beberapa tahun yang lalu. kulo bade permisi buat ente-ente semua untuk menceritakan cerita ini.


Quote:



Quote:




Quote:
Polling
0 suara
Siapakah tokoh perempuan favorit agan/aganwati semua?
Diubah oleh genio.748 21-07-2017 14:24
anasabila
anasabila memberi reputasi
1
14.7K
83
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.7KAnggota
Tampilkan semua post
genio.748Avatar border
TS
genio.748
#64
PART #9




Kita sedang duduk di salah satu resto makanan di daerah anjasmoro. Sebuah resto yang menu makanannya kebanyakan bergenre seafood. Perempuan di depan Gue ini sangat bersemangat memilah milah menu makanan yang akan dia pesan. Namun berbeda dengan Gue. Gue aslinya orang yang gak begitu suka dengan makanan bergenre seafood, cuman ya itu kalian tau sendiri lah kalo cowo itu emang selalu ngalah, dan itu juga berlaku untuk Gue.

Kak Nabella, “emoticon-Wink

Gue, “emoticon-Confused

Kak Nabella, “emoticon-Big Grin

Gue, “Kamu kenapa kak? Kesambet?emoticon-Bingung (S)

Kak Nabella, “Gak tuh, cuman Aku lagi seneng aja dek..”

Gue, “Ohh bagus deh kalo gitu, daripada uring-uringan kan? emoticon-Big Grin

Kak Nabella, “Yeyyy Kamu ma dek!”sambil cubit mesra lengan Gue.

Pesanan kita pun datang, lalu kita mulai menyantapnya. Tak perlu waktu lama semua menu makanan yang berada di depan kita sudah habis bersisa wadahnya saja. Kemudian kita pergi dari tempat ini, tentunya sesudah membayar makanan ini. Gue arahkan mobil civic hitam ini ke arah simpang lima. Sesampainya disana Gue parkirin mobil di mall Ciputra. Gue ajak jalan perempuan di samping Gue ini menuju simpang lima.

Simpang lima merupakan salah satu ikon dari kota ini, kebanyakan dari mereka (pendatang) bukan hanya pendatang sih tapi masyarakat asli kota ini pun sering berkumpul disini. Apalagi di kota ini banyak sekali perguruan tinggi baik negeri maupun swasta, yang cukup menarik banyak pendatang. Termasuk Gue. Ya walaupun Gue berasal dari Kendal daerah yang berbatasan langsung dengan Kota ini, tapi Gue juga harus disebut sebagai pendatang kan? Hehee

Gue ajak duduk kak Nabella di tengah lapangan ini.

Gue, “Gak papa kan duduk disini? Soalnya udah gak ada tempat duduk..”

Kak Nabella hanya membalas dengan anggukan kepala. Disini kita ngobrolin banyak hal. Dari hal yang bergenre drama, komedi, thriller, sampai romatis. Nah genre terakhir itu yang bikin Gue agak sedap-sedap ngeri gitu. Ya kalian tau lah, kalo Gue deketin ini perempuan karena ada suatu hal, Balas Dendam. Tapi entah kenapa Gue semakin kesini malah mulai lupa apa tujuan Gue deketin ini perempuan. Gue mulai terbuai dengan semua yang udah dia lakuin ke Gue. Membuat Gue kembali jatuh cinta lagi. Mungkin masih terlalu dini menyimpulkan kalau Gue jatuh cinta lagi, cuman untuk saat ini yang Gue rasain adalah kenyamanan.

Skip! Ke pagi harinya, Gue berangkat sekolah seperti biasa. Dengan ke dua sobat Gue. Karena si Dedik udah pergi duluan untuk menjemput bidadarinya. Jadi hanya tersisa tiga orang yang masih menjomblo. Tak perlu waktu lama kita sudah sampai sekolah dan kita berpisah di depan kelas Gue. Gue berjalan ke arah bangku Gue, disana udah stay aja si kampret Rissa dengan menyunggingkan senyuman tengilnya. Sepertinya hari ini akan berat seperti hari biasanya.

Rissa, “Hei Yo!emoticon-Big Grin

Gue, “Hei juga Riss, pagi amat Lo datangnya!”

Rissa, “Biasanya juga gini kan?”

Gue, “Entahh!”sambil menaroh tas di atas meja dan kembali menjadikannya bantal untuk molor.

Rissa, “Kebiasaan!”

Gue gak gubris ocehan perempuan di samping ini. Sampai-sampai..

…, “Dek?”

Ini suara kaya familiar banget deh.

…, “Bangun ih, masih pagi udah molor aja!”sambil nyubit lengan atas Gue.

Gue pun mendongakkan kepala ke arah depan. Dan benar disitu tengah berdiri sosok perempuan yang entah cuman perasaan Gue aja atau gimana, perempuan yang setiap hari tambah cantik.

Gue, “Kak Nabell? Ada apa kak?emoticon-Big Grin

Kak Nabella, “Tau deh, masih pagi udah molor aja!emoticon-Mad

Gue, “Hihi biasalah kak, emoticon-Wink

Lalu dia duduk di kursi depan bangku Gue, karena kebetulan yang empunya bangku lagi keluar.

Kak Nabella, “Nih!”sambil menyodorkan tempat makan berwarna pink bergambar hello kitty di atasnya.

Kak Nabella, “Spesial tuh Aku bikinin buat kamuemoticon-Mad”wajahnya masih di tekuk.

Gue, “Ikhlas gak nih?”

Kak Nabella, “Ikhlas!emoticon-Mad

Gue, “Kok mukanya masih di tekuk aja, katanya ikhlas emoticon-Big Grin

Kak Nabella, (Senyum di paksa)

Gue, “Halah males ah, gak ikhlas kok yang ngasih!”

Kak Nabella, “Di makan gak?!! emoticon-Mad”sambil matanya melotot ke arah Gue dan tangannya mengepal.

Gue, “Alamak!emoticon-Frown

Skip! Bel istirahat berbunyi, guru di kelas pun pamit dan meninggalkan beberapa nomer PR untuk di kumpulkan esok harinya. Lalu semua murid di kelas ini mulai meninggalkan kelasnya. Begitu juga dengan Gue. Perut masih laper karena tadi pagi cuman makan sedikit dari sarapan yang di bawain sama kak Nabella, katanya buat Gue kok dia nya yang kebut makan minta di suapin pula. Hadeh

Gue berjalan bersama kedua sohib Gue, biasalah Dedik udah sama pacarnya. Sesampainya di kantin Gue memesan lontong pecel.

Daus, “Wah sekarang si Dedik jarang kumpul sama kita..”

Gue, “Iya biarin aja napa, namanya juga udah laku..”

Daus, “Bukan gitu cok, yang namanya temen ma mau punya pacar atau gak paleng gak ada waktu lah buat kita-kita..”

Icol, “Iya paleng gak, istirahat atau di kosan lah kumpul-kumpul sama kita, kan ini udah gak..”

Gue, “Sob, gini yaa. Kita emang teman bahkan kalian malah Gue anggap sebagai saudara Gue sendiri. Tapi ada hal yang harus kita ngertiin. Gini deh, kalian kan punya saudara? Di luar saudara kandung yaa. Pasti mereka juga gak setiap hari ke rumah kalian kan? Mereka pasti punya urusan masing-masing. Nah disitu lah kita di tuntut untuk dewasa, walaupun kita masih remaja..”

Daus, “Iya deh, sak bahagiamu Yo!”

Hahahaha!

Bel masuk pun berbunyi dengan nyaring, memanggil semua penghuni sekolah ini untuk buru-buru masuk ruangan. Begitu pula dengan Gue dan kedua sobat Gue. Mereka pamit ketika berada di depan kelas Gue dan menuju kelas mereka yang agak ujung letaknya. Gue duduk di bangku Gue, tak lama Guru mata pelajaran pun masuk dan siap menerima ilmu yang akan di berikan guru di depan kelas.

Di sela-sela guru menjelaskan ini cewe sebangku Gue dari tadi nguap mulu.

Gue, “Riss, nguap mulu abis lembur Lo tadi malam? Kuat berapa ronde?”

Rissa, “Sembarangan kalo ngomong!”sambil mencubit lengan Gue.

Gue, “Auww!”

Guru, “Itu yang berdua kenapa berisik!”sambil melotor ke arah kita berdua.

Guru, “Kalo mau bercanda atau mengganggu yang lain mending kalian keluar dari kelas saya!”

Gue, “Enggak buk!”

Guru, “Saya suruh kalian keluar!”mengacungkan tangannya ke arah kita berdua.

Dan mau gak mau kita keluar dari kelas ini. Seumur-umur baru pertama ini Gue di suruh keluar kelas pas waktu pelajaran. Apalagi gara-garanya bukan karena gak ngerjain PR, melainkan berisik dengan ini cewe kampret satu. Nyesel sumpah Gue sebangku sama ini cewe. Bukannya nambah pinter eh malah sebaliknya. Gimana mau pinter pas pelajaran aja di suruh keluar kelas. Fak!

Skip! Bel pulang berbunyi, Guru di depan kelas pun sudah pamit keluar kelas. Lalu Gue membereskan buku paket dan buku binder di atas meja Gue. Gue masukkan semua ke dalam tas. Tak lupa pulpen, pensil dan penghapus. Gue cangklongin tas lalu berdiri. Rissa dari tadi ngajakin Gue ngobrol, cuman Gue melengos aja. Masa bodo lah sama dia mah.

Gue keluar kelas, langsung di sambut dengan permaisuri Gue dengan memberikan senyuman yang aduhai bikin klepek-klepek. Gimana ceritanya itu cewe bisa cantik dan manis gitu ya? Padahal kan seharian di sekolah kalo kita sebagai laki mah biasanya muka suka lepek atau gimana gitu? Namun ini gak. Mukanya itu loh berseri-seri kaya matahari baru terbit di ufuk timur. Oke yang ini Gue lebay.

Gue, “Udah lama?”

Kak Nabella, “Belom kok, palengan sejam yang lalu emoticon-Mad

Gue, “Ada-ada aja, bel aja barusan berbunyi kok udah sejam yang lalu aneh. Yuk..”

Kak Nabella, “Nonton yuk?”

Gue, “Nonton apa weh? Lagi males keluar..”

Kak Nabella, “Gitu banget ihh emoticon-Mad

Tiba-tiba..

Daus, “Cieee cieee!”

Icol, “Ehemmm ehemmmm!”

Sontak kita Gue melihat ke arah sumber suara yang berada di belakang Gue.

Gue, “Fak!”

Hahahah!

Icol, “Boleh dong kak di kenalin sama yang kaya kakak ginian..”

Gue, “Sembarangan, kaya gini gimana! emoticon-Mad

Icol, “Dihh, anjingnya marah Coeg! emoticon-Big Grin

Daus, “Iyo ig, anjingnya sewot banget kayaknya lagi PMS tuh! emoticon-Big Grin

Gue, “Fak!”

Kak Nabella cuman senyum-senyum gak jelas.

Kak Nabella, “Yuk ahh!”

Daus, “Mau kemana nih? Kita gak di ajakin kak?”

Icol, “Iya ih, mbok kita di ajakin kak kenalin kek sama temen-temen kakak yang kece badai emoticon-Big Grin

Gue, “(tepok jidat) Dasar joness!emoticon-Big Grin

Kak Nabella, “Kalian mau ikut? Beneran? Nanti tak calling deh temen-temen Gue..”

Icol, Daus, “(pasang mupeng)”

Langsung Gue tonyo kepala mereka berdua. Hahaha

Alhasil, awalnya Gue males mau keluar karena di paksa sama dua cecunguk Daus dan Icol akhirnya Gue pasrah. Gue di giring sama mereka bertiga ke arah mobil civic hitam yang di parkirin di luar sekolah, karena dulu sekolah Gue masih belum bawa mobil sendiri. Sesampainya di samping mobil Gue di lempari kunci mobil oleh kak Nabella. Gue jadi supir lagi Fak!

Skip! Gue udah berada di salah satu mall yang lumayan besar ketimbang mall yang ada di simpang lima. Paragon mall yang lumayan baru berdiri namun isinya udah lumayan lengkap dan ramai. Sepertinya ini mall kelas atas. Gue parkirin mobil dan di ajakin kak Nabella masuk. Sebelumnya kak Nabella sempet calling-calling dengan para ciwi ciwi kece (kata kak Nabella) untuk di ajakin kongkow sambil nonton.

Sesampainya di XXI, Gue suruh dua sobat Gue beli tiket karena yang punya hajat ngebet ketemu sama cewe kan mereka. Males aja mereka yang mau seneng-seneng Gue yang akomodasiin. Bodo lah di kira temen perhitungan wkwk

Dan bener apa yang di bilang sama kak Nabella, waww satu kata yang keluar dari mulut Gue temen-temennya bener kece badai gaes. Sumpah. Cuman kayanya mereka dari sekolah yang berbeda deh. Karena Gue belum pernah liat mereka sebelumnya. Tak lama kemudian, kedua sobat Gue datang dengan membawa beberapa tiket. Lalu kita semua menuju studio karena kebetulan filmnya sebentar lagi mulai.

Gue di gandeng sama kak Nabella, setelah pengecekan tiket kita berenam menempati tempat duduk yang tertulis di tiket. Emang kedua sobat Gue ini pinter mereka milihin tempat yang mencar-mencat. Daus bersama temennya kak Nabella yang Gue tau itu namanya adalah Lidya, dan Icol pun juga duduk bersampingan dengan temen kak Nabella yang Gue tau namanya adalah Dian. Terlihat wajah yang sumringah dari kedua sobat Gue ini, sepertinya mereka mulai melancarkan serangan secara bertubi-tubi ke temen kak Nabella itu.

Film berlangsung sangat menegangkan, karena kebetulan film yang kita tonton adalah film bergenre horror. Pinter juga mereka milih film batin Gue. Cuman film horror luar negeri, karena u know lah dulu film horror buatan indonesia kaya mana bentukannya. Gak mutu blas!

Beberapa kali cewe di samping Gue ini memeluk erat lengan Gue dan juga menutupi mukanya sampai berteriak-teriak histeris. Halah cuman film kayak ginian aja alay.

Film kelar, kita berenam keluar dari studio dan berjalan ke arah salah satu resto makanan jepang dan korea. Makanan favoritnya kak Nabella. Apa enaknya ya makanan yang di masak setengah matang, atau malah biasanya mentahan. Gue aja pernah nyoba tapi belum nyampe tenggorokan udah Gue muntahin lagi. Norak ya Gue? Haha

Kak Nabella, “Mau pesen apa sayang?”

Fak! Apa-apaan ini di panggil sayang, sepertinya mau pamer sama temen-temennya. Oke Niyo sabar, ikuti aja permainannya.

Gue, “Aku sushi aja deh yang, jangan yang aneh-aneh kayak maren ya?!”

Kak Nabella, “hihi emoticon-Big Grin

Daus, “Kalo Kamu mau pesen apa Lid?”

Lidya, “Aku mau ramen aja deh..”

Daus, “Oke, minumnya?”

Lidya, “Samain aja sama Bella”

Dian, “Aku sama kayak Lidya aja deh”

Akhirnya pesenan sudah datang, setelah menunggu lumayan lama. Kita semua pun menyantap makanan. Kita ngobrolin banyak hal malam itu, saling mengakrabkan diri.

Waktu sudah semakin malam, kita pun berpisah di depan mall ini. Kali ini Gue suruh kak Nabella pulang bersama temennya karena udah malam banget takut aja kalau dia bawa mobil sendirian malam-malam balik ke rumahnya. Dan dia mengamini apa yang Gue suruh. Gue pun bawa mobilnya ke kosan.

Sesampainya di kosan Gue parkirin dengan rapi mobil ini, lalu beranjak menuju kamar. Gue buka pintu kamar dan membanting tubuh ini ke atas kasur. Ahh hari yang luar biasa capek gumam Gue dalam hati sambil melihat plapon kamar Gue ini. Dan satu hal lagi yang mengganjal sepertinya Gue mulai jatuh cinta lagi..
0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.