- Beranda
- Stories from the Heart
T University 2 (Season 2)
...
TS
anism
T University 2 (Season 2)

Cover Super Keren by Awayaye <Ane minta
> Terima banyak untuk respon positif agan dan aganwati di thread sebelumnya. T University.
Bagi yang belum membacanya. Bisa mengklik judul dibawah ini.
T University
Spoiler for Daftar Isi/Case 1 : Lost Son:
Case 1 Finish
Spoiler for Case 2 : Lativa's Twins Terror:
Case 2 Finish
Spoiler for Case 3 : Arelia And Edward:
Case 3 Finish
Spoiler for Samantha And Mom:
Finish
Spoiler for Case 4 : Johnny Comes Back To China or England:
Case 4 Finish
Spoiler for Case 5 : King Killer's Son:
Case 5 Finish
Spoiler for Case 6 : Losing In A Plane:
Diubah oleh anism 30-05-2019 17:56
anasabila memberi reputasi
1
21.6K
198
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#80
Penyerangan Terhadap Romeo 1
Romeo dan Arelia harus melewati sebuah lorong panjang untuk sampai ke losmen mereka. Namun tiba-tiba Romeo menempatkan dirinya di belakang Arelia. “Teruslah berjalan. Ada mengikuti kita.”, bisik Romeo.
Setelah masuk ke dalam losmen. Mereka menyadari bahwa orang yang membuntuti mereka juga sudah tidak mengikuti mereka.
“Kita tidak bisa terus berada disini sekarang.”, ujar Romeo setelah mereka berkumpul di kamar salah seorang.
“Iya. Kita harus pindah ke tempat yang lebih aman besok.”
Malam itu mereka kembali ke kamar mereka masing-masing. Tidak ada yang berminat untuk membahas soal itu. Mereka semua sangat letih. Beberapa dari mereka bahkan memutuskan untuk tidur.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Arelia dan Samantha tersentak sambil berpandangan. “Siapa itu?”
“Ini aku Romeo. Semuanya sudah berada dikamar bukan? Tidak ada yang masih berada diluar kan?”, tanya Romeo dengan ramah seperti biasanya.
“Iya. Kami semua sudah disini dan bersiap-siap tidur.”, Samantha menjawab.
“Baiklah. Kalau begitu. Selamat malam”, ujar Romeo.
“Selamat malam.”, balas Samantha.
“Dia pasti mencarimu sebenarnya.”, ujar Samantha pada Arelia.
“Dia selalu ramah kepada siapa saja. Aku tidak terlalu memikirkannya, Samantha.”, jawab Arelia.
“Kenapa kamu tidak mau membalas perasaannya?”, jawab Samantha.
“Aku hidup dalam dendam dan kebencian. Sekarang kita hanya berada dalam satu keadaan trans. Jadi aku tidak pernah berpikir soal romantisme dan sejenisnya.”, ujar Arelia.
“Meskipun dia mencemaskan dirimu melebihi dirinya?”, Samantha tersenyum menggoda.
“Aku dan dia adalah partner. Sama seperti yang lainnya. Aku mencemaskan kalian juga.”, elak Arelia.
“Oh, benarkah? Dalam hal apa?”, tanya Samantha.
“Dalam hal apakah kalian sejalan pikiran denganku atau tidak dan apakah kalian akan mengacaukan rencana yang aku susun atau tidak.”, Arelia bersiap untuk tidur.
“Astaga. Egois sekali”, Samantha tertawa kecil. Arelia hanya melambaikan tangan dan berkata,”Good night Samantha.”
Dalam sekejap, Arelia tertidur pulas. Samantha hanya tersenyum dan menutup matanya. “Good night Arelia”.
Romeo dan Arelia harus melewati sebuah lorong panjang untuk sampai ke losmen mereka. Namun tiba-tiba Romeo menempatkan dirinya di belakang Arelia. “Teruslah berjalan. Ada mengikuti kita.”, bisik Romeo.
Setelah masuk ke dalam losmen. Mereka menyadari bahwa orang yang membuntuti mereka juga sudah tidak mengikuti mereka.
“Kita tidak bisa terus berada disini sekarang.”, ujar Romeo setelah mereka berkumpul di kamar salah seorang.
“Iya. Kita harus pindah ke tempat yang lebih aman besok.”
Malam itu mereka kembali ke kamar mereka masing-masing. Tidak ada yang berminat untuk membahas soal itu. Mereka semua sangat letih. Beberapa dari mereka bahkan memutuskan untuk tidur.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Arelia dan Samantha tersentak sambil berpandangan. “Siapa itu?”
“Ini aku Romeo. Semuanya sudah berada dikamar bukan? Tidak ada yang masih berada diluar kan?”, tanya Romeo dengan ramah seperti biasanya.
“Iya. Kami semua sudah disini dan bersiap-siap tidur.”, Samantha menjawab.
“Baiklah. Kalau begitu. Selamat malam”, ujar Romeo.
“Selamat malam.”, balas Samantha.
“Dia pasti mencarimu sebenarnya.”, ujar Samantha pada Arelia.
“Dia selalu ramah kepada siapa saja. Aku tidak terlalu memikirkannya, Samantha.”, jawab Arelia.
“Kenapa kamu tidak mau membalas perasaannya?”, jawab Samantha.
“Aku hidup dalam dendam dan kebencian. Sekarang kita hanya berada dalam satu keadaan trans. Jadi aku tidak pernah berpikir soal romantisme dan sejenisnya.”, ujar Arelia.
“Meskipun dia mencemaskan dirimu melebihi dirinya?”, Samantha tersenyum menggoda.
“Aku dan dia adalah partner. Sama seperti yang lainnya. Aku mencemaskan kalian juga.”, elak Arelia.
“Oh, benarkah? Dalam hal apa?”, tanya Samantha.
“Dalam hal apakah kalian sejalan pikiran denganku atau tidak dan apakah kalian akan mengacaukan rencana yang aku susun atau tidak.”, Arelia bersiap untuk tidur.
“Astaga. Egois sekali”, Samantha tertawa kecil. Arelia hanya melambaikan tangan dan berkata,”Good night Samantha.”
Dalam sekejap, Arelia tertidur pulas. Samantha hanya tersenyum dan menutup matanya. “Good night Arelia”.
Diubah oleh anism 09-07-2017 10:57
0