Kaskus

Story

open.mindedAvatar border
TS
open.minded
ILLUSI
Quote:


Quote:


Quote:
Polling
0 suara
menurut penghuni kos disini.. kalian mau kisah gw kaya gimana? (bisa milih banyak!!)
Diubah oleh open.minded 08-01-2022 18:27
andristyle20Avatar border
vargubo86498Avatar border
nuryadiariAvatar border
nuryadiari dan 210 lainnya memberi reputasi
199
2M
5.2K
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread51.9KAnggota
Tampilkan semua post
open.mindedAvatar border
TS
open.minded
#3209
The Gifted Can Not Choose The Gift Part 3
Dr.Leo berjalan menghampiri gw setelah selesai membayar ongkos ke sopir taksi tadi. Ia pun menepuk pundak gw lalu berjalan mendahului gw menuju ke dalam pintu masuk rumah sakit di depan kita ini. apakah gw pernah bilang kalau salah satu tempat yang gw gak suka untuk melakukan aktivitas adalah rumah sakit? Gw sudah biasa melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain, setiap hari, setiap detik, namun itu semua berbeda kalau dirumah sakit. Jumlah “orang-orang” yang berlalu lalang disini sangat banyak. Bukan, bukan karena gw takut atau apa, itu semua membuat gw tidak bisa membedakan mana yang berada di dunia sini, dan mana yang berada di dunia sana. Kembali lagi, kami sekarang sudah berada di lantai lima dan sudah berdiri di depan sebuah ruangan yang lain dari pada yang lain. Ruangan para eksekutif rumah sakit gw taksir kala itu.

‘Tunggu sini’ ucap dr.Leo

‘Berapa lama?’ tanya gw

‘Tiga menit’

Dr.Leo pun masuk ke dalam ruangan itu. Gw memilih untuk tetap berdiri karena waktu tiga menit sangatlah singkat untuk digunakan bermalas malasan di tempat duduk yang tersedia. Gw melirik ke samping kiri gw, terlihat seorang wanita berjas putih sedang duduk cantik sambil memainkan hpnya, terlihat sangat tenang, dan tidak terganggu, sementara di mata gw, koridor ini banyak orang berlalu lalang, gw bisa tebak kalau mereka yang berlalu lalang bukanlah orang biasa. Di antara orang yang berlalu lalang itu, ada yang menarik perhatian gw, dia memakai baju aneh, baju yang ga pernah gw liat, orang itu terus berjalan melewati gw, sesaat habis itu, ia memalingkan muka dia ke arah muka gw, menatap mata gw, sambil tersenyum. Gw langsung mengusap mata gw, dan berpikir, ini sudah terlalu jauh, selama ini gw hanya bisa melihat, lama lama itu semua mulai bertambah menjadi dapat mendengar, merasakan, dan sampai saat ini, mereka bisa menyadari keberadaan gw. Satu hal yang gw takuti adalah, akan datang saatnya gw bisa berkomunikasi dengan mereka. Dan suara pintu terbuka pun terdengar di depan gw.

‘Katsu, kenalkan ini assistenku Yokhunan.’ Ucap dr.Leo ke arah gw yang bingung

‘Yokhunan?’ tanya orang yang bernama Katsu itu

‘Dia orang mongolia.’ Ucap dr.Leo menatap gw dengan senyum di ujung bibirnya

‘Aah senang bertemu dengan anda Yokhunan-san’ sapa dia lalu kami pun berjabat tangan
‘Mari ikut saya ke tempatnya’

Kami pun memulai berjalan mengikuti orang jepang berjas putih yang namanya sudah hilang di ingatan gw. dr.Leo yang berjalan sebaris sama gw dari tadi berusaha keras menahan tawanya. Melihat itu perasaan gw yang ga enak pun membuat gw merogoh tas jinjing dr.Leo untuk mencari sebuah dokumen yang gw curigai. Dan benar saja, gw mendapati passport berwarna hijau, yang pastinya milik dr.Leo, dan pasport berwarna merah maroon, bertuliskan kapital MONGOLIA di covernya, yang tidak lain punya gw.

‘Hey dokter gila, dan siapa Yokhunan yang berasal dari Mongolia ini?’ tanya gw kesal

‘Pfftt haha punya kamu lah. Kamu bilang kamu gak mau pakai nama asli kamu disini kan? Pfft hahaha’

‘Ketika gw bilang itu, gw berpikir passport Malaysia kek, Russia kek, Turki kek, lah emang muka gw mirip kaya orang Mongol hah?’

‘Hahahahaha’

‘Dan orang jepang itu iya iya aja lagi’ protes gw

Perjalanan kita pun terhenti di depan ruang yang gw taksir adalah ruang operasi. Orang jepang berjas putih itu pun membuka pintu dan menuntun kita masuk ke sebuah ruangan lagi yang lebih luas, sebuah ruang inti, dimana di tengah situ berdiri tiga orang jepang tambahan yang akan mewarnai hidup gw hari ini. perhatian gw terhenti kepada objek yang tergeletak di tengah tengah kita, objek yang disinari lampu sorot khas, seorang manusia, tidak mati, masih hidup, namun selangkah lagi mati, begitulah. Tanpa bertanya gw sudah tau apa role gw disini, namun ada sesuatu yang mengganjal, karena apa yang gw pelajari dari dr.Leo dulu, ditutup dan dilarang untuk digunakan oleh dia sendiri, dan mau tidak mau untuk menggunakannya lagi gw harus mengingat kan dia bahwa gw sudah tidak punya akses ke apapun yang diajarkan nya dulu, kecuali dia mau membukakannya lagi. Gw langsung menepuk bahunya mengisyaratkan kalau gw ingin mengatakan sesuatu.

‘Gw udah tau role gw disini.’ Ucap gw ke dr.Leo

‘Bagus bagus, namun jangan diselesaikan langsung, tujuan kita disini bukan untuk menyembuhkan, tap-‘ ucap dr.Leo gw potong

‘Ya ya ya gw tau, tapi apa lo inget kalo lo melarang gw gunain ajaran lo, atau lebih tepatnya lo bener tutup semua memori gw tentang ajaran lo, jadi asalkan lo mau di assist sama seorang noob...’ ucap gw

‘hmm... oh ya... dulu saya melakukan itu ya... okay okay... kamu duduk di kursi itu.’ Ucap dr.Leo sambil mengisyaratkan ke orang jepang yang lain kalau dia mau ke pinggir dulu

Gw mengikuti instruksi dia untuk duduk di kursi yang ada di pinggir ruangan ini. dr.Leo menghampiri gw dan mulai meregangkan jari jarinya. Iya lalu meletakkan jempol kirinya di dahi depan gw, sebuah sentuhan yang harusnya biasa saja, namun ketika di sentuh oleh dia, seakan mengalir aliran listrik yang menyengat, membuat gw kehilangan kontrol akan tubuh gw, dan pandangan gw menjadi putih. Ia lalu meletakkan empat jari tangan kiri sisanya di empat titik kepala belakang bagian kanan gw yang tertentu, membuat efek menyegat yang sama, namun kali ini pandangan gw mulai kelap kelip, dan muncul image saru. Ia melepaskan empat jari tangan kirinya dari empat titik di kepala gw yang tadi, dan kembali menekankan ke titik yang baru, kali ini di barengi oleh sentuhan jempol tangan kanan tepat di titik yang terletak di atas kuping kiri gw, diikuti dengan peletakan empat jari tangan kanan dia lainnya yang menepuk titik di atas kepala gw, menyipatakan efek sengatan yang luar biasa membuat momen kilat yang gak bisa gw deskripsikan. Apa yang gw rasakan setelah ini, adalah sebuah perasaan aneh, seakan otak gw meluas, seperti ada bagian baru yang terbuka. Dan perlahan tapi pasti, satu persatu, apa yang terkunci, mulai terbuka kembali.

‘Sudah kebuka semua?’ tanya dr.Leo sambil meregangkan jari kedua tangannya

‘ 10 menit ‘ ucap gw yang dibalas dengan kekehan dr.Leo
fakecrash
g.gowang
sormin180
sormin180 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.