- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#1314
2nd test?
aku terduduk lesu didalam bus yang membawaku kembali ke bekasi.
penyebabnya karena HP yang tertinggal di kamar hotel tadi pagi ternyata sudah hilang.
aku menanyakan kepada resepsionis, namun dia berkata jika tidak ada apa apa.
aku sempat meminjam kunci untuk mengeceknya.
namun setelah diperiksa,
kamar sudah bersih,
tidak ada hp disana.
petugas yang membersihkan juga berkata jika tidak ada barang tertinggal disana.
akupun hanya bisa menahan rasa kecewa.
hilang sudah semua kontak,
yang kuingat hanya nomor milik ibu, ,
padahal dalam kondisi ini, hp luar biasa penting bagiku.
bus membawaku kembali menuju bekasi melewati padatnya lalu lintas kota jakarta.
baru kali ini aku merasakan macet yang benar benar macet.
padahal kami berada di tol dalam kota.
bagaimana dengan diluar tol?
begitu pikirku.
matahari sudah condong diarah barat dan bersiap terbenam.
aku hanya bisa menatap sendu keluar sana.
hilang sudah semua kenanganku.
karena semua hal yang berkaitan dengan shita kusimpan disana.
mulai dari foto, nomor hp, walau sudah tidak aktif,
sampai rekaman suara dari shita ketika kami saling menelpon dulu.
ya Allah cobaan apa lagi ini. .
bus sampai di bekasi timur menjelang isya.
aku turun disana karena kata keneknya mereka tidak lewat bulak kapal.
akhirnya aku berjalan dari out bekasi timur sampai ke bulak kapal.
disana aku masih harus menanti angkutan yang akan membawaku menuju perumahan tempat mas tri berada.
suasana tidak kalah macet dengan dijakarta.
suara klakson dan mesin kendaraan bersahut sahutan didalam kesemrawutan.
suatu hal yang harus mulai kubiasakan.
setelah menanti cukup lama,
aku bisa mendapatkan angkot yang sekali lagi selama perjalanannya masih terhalang kemacetan.
aku ingin tidur agar tidak bosan,
namun pengamen yang berulang kali naik sambil menyanyi dengan suara pas pasan menggangguku.
sebenarnya bisa dibilang mereka tidak niat mengamen,
karena hanya bermodalkan badan bertato, bertepuk tangan, buka mulut sekedarnya dan bau alkohol.
lebih pas kalau disebut memalak.
aku hanya memberikan isyarat tangan ketika mereka menodongkan tangan.
beberapa ada yang menggerutu karena tidak mendapatkan apa yang dia mau.
beberapa ada yang sedikit memaksa, jika tidak ada duit receh, mereka minta rokok.
namun aku tidak mau kalah,
kujawab dengan tegas jika aku tidak merokok.
kusuruh mereka turun jika sudah cukup karena bau alkohol dan asap rokok mereka mengganggu penumpang yang mayoritas adalah wanita.
bahkan ada yang membawa anak balita.
mereka menatapku dengan tajam,
nampak ada ketidaksukaan karena sikap tegasku tadi.
namun aku tidak takut.
kutatap mereka dengan tidak kalah tajam.
akhirnya mereka memilih turun sambil menggebrak angkot tersebut.
" ANJ*NG PELIT BAT DAH JADI ORANG !!! "
umpat mereka ketika turun.
beberapa ibu ibu nampak bernafas lega setelah mereka turun.
dan suasana menjadi cair kembali.
aku bisa melanjutkan rencana tidurku yang terganggu.
==
mas tri: " piye om? "
aku: " masih nunggu mas, paling seminggu lagi baru ada info "
mas tri: " oalah, yaudah, disini aja dulu "
aku: " iya mas, oiya, kalau mbak ari rumahnya dicimahi kan? "
mas tri: " iya om, kenopo? arep dolan po? "
aku: " iyo mas, pingin liat si amel ( putri mbak ari )
mas tri: " iya, mainlah kesana, amel lucu banget lho, ni fotonya "
mas tri menunjukan foto sikecil amel yang dia ambil beberapa bulan lalu ketika mas tri main ke bandung.
dilayar nampak seorang anak kecil bermata sipit dan kulitnya putih.
pipinya tembem dan bibirnya mungil.
aku: " ih, nggemesno tenan mas "
mas tri: " iyo om, ora umum lucune "
aku: " alamate dimana mas?
mas tri mengatakan sebuah alamat dan juga cara untuk sampai kesana.
aku mengambil kertas dan mencatatnya.
mas tri: " lha kok nggak dicatet di hp aja om? "
aku: " hp q ilang mas "
mas tri: " lha kok bisa? "
aku: " teledor aku "
mas tri: " lha trus piye koe? "
aku: " nanti tak beli HP lagi aja yang murah2 mas, kan 500rb udah dapet HP "
mas tri: " duite ada? "
aku: " alhamdulillah masih aman kok "
mas tri: " yo wes, besok tak anter tempat konter yang jual hp second murah "
aku: " oke, suwun mas "
mas tri: " ya udah, sana mandi, makan trus istirahat, uni yun masak banyak "
aku: " makasih mas "
aku beranjak kedalam dan membersihkan diri.
uni yun sendiri sudah tidur.
mas tri memang masih bangun karena warungnya buka sampai jam 12 malam.
aku membersihkan diri, makan dan kemudian duduk ngobrol diwarung menemani mas tri sampai akhirnya sekitar jam 00.15 mas tri menutup warungnya.
kamipun beristirahat.
semenjak itu tinggal dirumah mas tri,
sekali waktu aku bermain ke rumah mbak ari,kakak pertama mas tri di cimahi, bandung,
juga ke rumah mbak dwi, kakak kedua dari mas tri yang juga sudah menikah dan tinggal di lemah abang cikarang.
mbak ari dan mbak dwi memiliki masing masing seorang putri yang usianya tidak terpaut jauh, masih sekitar 1.5 tahun.
jika putri mbak ari bernama amel,
maka putri mbak dwi bernama ama,
ama juga tidak kalah lucu dari amel.
bedanya jika amel gemuk dan sipit, ama kecil tinggi dan berkulit sawo matang.
sedangkan mas tri sendiri sedang menantikan kelahiran anak pertamanya.
uni yun memang sedang hamil 6 bulan.
==
dua minggu setelah tes kesamaptaan,
aku menerima info dari email jika hasil tes sudah bisa diakses.
aku bergegas menuju kewarnet terdekat untuk membuka email.
email mengarahkanku untuk mengakses web recruitment.
hasilnya bisa dilihat disana.
aku menuju alamat yang dimaksud,
ternyata hasilnya sudah berupa file untuk di download.
setelah berhasil didownload, aku membuka file tersebut dan menemukan namaku.
" alhamdulillaah "
kata pertama yang terucap dari mulutku.
kucetak hasil download tersebut.
setelah membayar biaya warnet dan printing,
aku pulang untuk mempersiapkan diri menghadapi tes berikutnya yang rencananya akan digelar lusa.
tes selanjutnya adalah tes psikologi disebuah universitas dikota serang.
keesokan sorenya,
aku kembali berangkat menuju serang dengan menumpang jasa bus yang sama.
perjalanan kali ini aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan jalanan ibukota.
sudah tidak ada lagi aksi norak seperti perjalananku sebelumnya.
dalam perjalanan kali ini aku lebih banyak menggunakan waktuku untuk tertidur.
seperti kebiasaanku jika naik kendaraan umum.
menjelang maghrib, aku sudah sampai di kota serang.
aku langsung menggunakan jasa seorang pengemudi ojek untuk mengantarkanku kesebuah alamat.
alamat itu merujuk kepada kost kostan satu kenalan tes tempo hari, namanya iwan, anak kebumen.
dia ngekost didaerah dekat dengan salah satu perusahaan peleburan baja di cilegon.
aku menghubunginya melalui nomor baru yang kubeli seminggu yang lalu.
aku: " halo, assalamu'alaikum? "
iwan: " wa'alaikum salam, siapa ya?
aku: " aku tiyo wan, masih inget ngga? "
iwan: " tiyo siapa ya? "
aku: " tiyo, cah purwo*** sing tes suralaya bareng kemaren "
iwan: " ooh, iya iya, ada apa yo? kamu kesini sekarang? "
aku: " iya wan, tolong ya? numpang nginep di kostmu semalem "
iwan: " nggak papa, mrene ae, aku juga lagi nganggur "
aku: " oke wan, makasih ya "
iwan: " sama sama yo "
telepon ditutup setelah aku mengucapkan salam.
dan aku kembali menikmati suasana senja di kota serang yang terasa panas ini.
sesampainya dikost iwan, ternyata disana sedang ada beberapa orang kawannya.
mereka sedang asyik adu tanding PS.
aku bersalaman kepada mereka dan minta ijin numpang sholat maghrib.
iwan menyuruhku untuk sholat didalam kamar agar tidak terganggu dengan aktivitas mereka.
aku mengiyakan.
malam itu aku sebenarnya berniat untuk tidur awal,
niatnya begitu agar bisa fit kembali ketika menghadapi tes besok.
namun ternyata teman teman iwan mengajak bergabung tanding.
awalnya aku menolak karena hendak istirahat.
namun karena iwan memaksaku turut serta,
akupun tak kuasa menolak ajakannya.
awalnya aku berniat menyelesaikan permainan dengan cepat dengan membuat musuh putus asa ketika di babak pertama aku sudah unggul 6-1.
namun ternyata permainanku tadi malah memicu rasa penasaran teman teman iwan yang lain.
mereka bergantian mengajakku.
akupun memutuskan untuk bermain biasa saja,
mungkin kalau aku kalah, mereka akan selesai.
nyatanya walau aku kalah,
teman teman iwan malah mengejekku.
mereka bilang aku tidak serius karena permainannya berbeda dengan tadi.
akhirnya permainan bergulir sampai jam dinding menunjukan pukul 00:33.
teman teman iwan pamit pulang setelah sebelumnya berkata kepadaku agar tanding lagi lain kali.
aku dan iwan hanya tertawa sambil menahan ngantuk.
iwan: " yo, mainmu oke gitu, wes nguasai tenan "
aku: " ah enggak wan, , "
iwan: " wes biasa PS an ya? "
aku: " hehe, nggak lama kok, baru sejak jaman PS 1.
iwan: " pantesaan. . . aku sama temen2 baru ps an setengah tahun ini gara gara aku beli PS buat hiburan "
aku: " yaa, aku menang jam terbang doang "
iwan: " iso ae, pake acara ngalah segala tadi "
aku: " aku ngantuk wan, kesel, kepingin turu jadi kalau aku menang malah pada penasaran, berarti kalau kalah aku bisa break "
iwan: " hahaha, , tapi seru jadinya, eh kamu tiduro dikamar, aku tak didepan tv ae "
aku: " jangan, biar aku yang didepan tv "
iwan: " hus, ojo, kamu dikamar aja, kono ndang "
iwan memaksaku tidur dikamar, sedangkan dia menarik kasur lantai dan bantal untuk digelar didepan TV.
akhirnya aku terpaksa tidur di kamar iwan tersebut.
==
keesokan harinya aku dan iwan berangkat menuju tempat tes.
kami berangkat menggunakan sepeda motor milik iwan.
sesampai diuniversitas tempat kami melaksanakan tes,
suasana sudah ramai.
kami berbaur bersama beberapa peserta lain yang kami kenal.
pukul 08:00 tes dimulai.
kami diberikan soal tertulis yang harus kami jawab dimana disana tidak ada benar dan salah.
yang ada hanya semacam soal pendalaman karakter si peserta.
kami diberikan soal tentang bagaimana kami menentukan sikap didalam sebuah keadaan.
sekilas jawabannya hampir sama,
namun akan berbeda jika kita memahaminya lebih lanjut.
pukul 10:30 siang tes diakhiri.
semua kertas dikumpulkan.
dan kami dilarang pulang karena hasil akan langsung diumumkan.
tes selanjutnya diadakan setelah jam makan siang.
==
selepas jam makan siang,
kurang lebih pukul 01:30, panitia sudah menempelkan hasilnya didinding.
kami semmua langsung berkerumun untuk menyaksikan hasilnya.
ternyata 50 persen peserta gugur.
menyisakan sekitar 40 orang, salahsatunya adalah aku.
" alhamdulillah "
panitia menerangkan jika kami yang lolos akan menghadapi sesi diskusi kelompok.
dimana dari hasil pertanyaan psikotes tadi, akan dikembalikan kepada kami untuk didiskusikan didalam kelompok yang terdiri dari 8 orang.
jujur aku masih belum paham kriteria penilaian tes ini.
jika psikotes biasa dan juga PU, aku sudah cukup sering mengikuti tes semacam itu.
namun untuk diskusi kelompok, aku buta sepenuhnya.
sekitar setengah jam setelah panitia memulai sesi diskusi,
kelompok yang pertama kali masuk sudah selesai dan berjalan keluar.
sebagai gantinya dipanggilah namaku beserta ketujuh peserta tes lain.
dengan perasaan berdebar aku melangkah masuk kedalam ruangan dimana ada satu meja bundar dengan delapan kursi kosong tersedia.
dihadapan kursi kursi tersebut sudah tersedia kertas hasil jawaban kami pada tes sebelumnya.
sedangkan disebelah meja bundar itu ada satu meja kecil tambahan dimana seorang panitia sudah duduk manis.
panitia: " silahkan duduk dikursi masing masing, sudah ada nama dilembar kertasnya "
kami: " baik pak "
kami berdelapan duduk ditempat masing masing.
suasana mendadak tegang karena kami tidak mengenal satu sama lain.
sampai kemudian panita berdiri dan memberikan clu untuk kami semua.
panitia: " dihadapan anda semua sudah ada hasil jawaban dari tes pertama tadi, dimana anda diberikan kebebasan untuk menentukan skala prioritas dari suatu masalah.
tentunya jawaban anda masing masing berbeda, karena anda semua memiliki pendapat masing masing.
pada tes kali ini, anda semua berada di satu meja untuk mendiskusikan permasalahan tersebut.
tujuan akhir dari diskusi anda semua adalah menentukan cara penyelesaian berdasarkan skala prioritas yang ada.
apakah sudah mengerti? "
kami terdiam karena antara yakin dan tidak dengan ini.
panitia: " sekali lagi saya jelaskan, jika anda semua diberikan kebebasan untuk bertukar pendapat, berdiskusi sesuai dengan skala prioritas yang sudah anda susun masing masing.
terserah nantinya output dari diskusi ini akan seperti apa, semua terserah pada anda. kalau anda semua diam, saya anggap sudah mengerti, dan akan saya berikan waktu 20 menit dimulai dari sekarang. "
mendadak kami semua diliputi rasa gugup.
tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan dan memulai dari mana.
ada sekitar 2 menit kami semua saling berdiam diri sambil melirik satu sama lain.
aku: " assalamu'alaikum, selamat siang teman teman semua "
aku berinisiatif membuka diskusi.
aku: " mohon maaf sebelumnya jika saya membuka diskusi ini, saya mengusulkan dalam diskusi kali ini perlu adanya seorang moderator.
tugasnya adalah mengarahkan dan menjaga tujuan dari diskusi kita, apakah ada yang berminat mengajukan diri? "
kembali ketujuh teman diskusiku diam.
namun tak lama karena salah satu dari mereka mengusulkan agar aku menjadi moderatornya.
keenam peserta lain mengiyakan.
aku: " terimakasih atas kepercayaan ini, saya harap kita bisa bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang ya? "
peserta: " yaa "
aku: " em, baik, mungkin kita bisa memulai membuka diskusi kita dimulai dari latar belakang permasalahan sesuai yang tercantum disini ya?
atau kita perkenalkan diri masing2 terlebih dahulu? agar lebih cair. . "
kamipun memperkenalkan diri masing masing.
dan kemudian setelah berbasa basi sejenak, kami mulai membicarakan topik utama sesuai yang tercantum diatas kertas.
awalnya diskusi terasa sangat kaku karena para peserta dari kelompokku sangat pasif.
jika tidak dipaksa mengungkapkan pendapat, mereka hanya diam.
bahkan ada yang tidak memahami sama sekali topik masalah,
orang itu hanya menyumbang " IYA " & "setuju ".
namun ketika waktu yang diberikan panitia mendekati 3 menit terakhir,
diskusi mulai berjalan menarik karena masing masing individu sudah mulai bisa ikut berpartisipasi.
sayangnya itu terlambat.
dari 12 pokok yang harusnya bisa kami selesaikan,
hanya berhasil selesai 8 buah.
panitia menghentikan diskusi kami pada menit kedua puluh.
dia menyuruh kami mengumpulkan semua berkas dan juga hasil diskusi.
setelahnya kami dipersilahkan keluar.
kami diperbolehkan pulang dan menunggu hasil tes melalui website.
perkiraan hasil akan keluar dua minggu dari sekarang.
aku berjalan keluar dengan lesu,
sebab diskusi kami tadi tidak berjalan lancar.
bahkan tugas kami sampai tidak selesai.
aroma kegagalan membayangi langkahku.
salah seorang peserta yang tadi sekelompok denganku menyalamiku.
dia berterimakasih karena sudah mau mengorbankan diri menjadi pengarah diskusi.
dia memang sengaja diam karena tidak mampu berbicara dengan baik dimuka umum.
aku hanya tersenyum tipis dan mengajaknya berdoa agar hasil kali ini sesuai dengan harapan kami.
kamipun berpisah.
==
aku: " wan, maturnuwun ya atas tumpangannya semalam "
iwan: " sama sama yo, aku juga senang ada tetangga yang satu perjuangan, , smoga kita lolos ya? "
aku: " iya wan, semoga ya "
iwan: " ayo tak anter kamu ke pemberhentian bus, "
aku: " jangan wan, tak naik angkot aja "
iwan: " wes rapopo, ayo ndang "
aku: " makasih yo bro, semoga Allah membalas kebaikanmu "
iwan: " biasa aja, santai kalo sama aku yo "
aku naik keboncengan sepeda motor iwan dan kamipun meluncur kepemberhentian bus yang akan masuk tol merak jakarta.
sekali lagi disana aku berpamitan dengan iwan.
dia sampai bosan mendengar ucapan terimakasihku dan menyuruhku segera masuk bus, sebab busnya akan segera berangkat.
aku naik dan kemudian bus meluncur membawaku kembali ke bekasi.
setelah hari itu,
aku lebih banyak menggunakan waktuku untuk membantu mas tri di warung.
sebab walau hanya warung kecil,
warung itu terhitung ramai.
orang2 komplek memilih berbelanja ke tepat mas tri karena harganya murah,
dan yang lebih penting, mas tri terkadang masih memperbolehkan bon.
uni yun sendiri tidak pernah memperbolehkan pembelinya ngebon.
sebab itu akan mematikan perputaran uang.
hanya saja mas tri orangnya tidak tegaan dan menjadi sasaran ngebon bagi ibu ibu maupun opung yang tinggal disekitar rumah.
sesekali aku juga dimintai tolong kakak perempuan uni yun yang tinggalnya berbeda perumahan untuk mengantar jemput putri sulungnya yang masih smp.
kakak perempuan uni yun merasa kasihan kepadaku karena aku menganggur.
beliau sering menyuruhku main kerumahnya dan membantu menyelesaikan masalah pertukangan.
maklum, rumahnya masih baru.
aku sampai sungkan sendiri atas kebaikan kakaknya uni yun.
karena kebiasaan ini,
lama lama putri kedua beliau yang masih kelas 5 SD dan juga putra bungsunya yang masih berusia 4 tahun menjadi dekat denganku.
si putri nomor dua, sebut saja namanya rizki, sering ngobrol denganku tentang masalah pelajaran, film, ataupun komik.
rizki ini anak yang cerdas, hanya saja sedikit malas.
sedangkan sibungsu, sebut saja namanya haki,
sering mengajakku bermain.
dia sering datang kerumah uni yun hanya untuk bermain denganku.
terhadap mereka aku menganggap haki dan rizki seperti keponakanku sendiri.
sehingga walau aku belum bekerja,
aku suka mengajak mereka jajan dengan uang tabungan dan peganganku hasil dari menjual motor dulu.
sebuah kebahagian tersendiri ketika melihat mereka tertawa senang.
rizki, haki, , , semoga kalian kelak jadi anak yang baik ya. . .
dan pada suatu hari, tepat dua minggu setelah tes terakhir,
aku menerima telepon dari iwan.
iwan: " halo, assalamu'alaikum yo "
aku: " wa'alaikumsalam wan, piye kabare? "
iwan: " alhamdulillah sehat ki, piye? kapan mau kesini lagi? berangkatnya sehari lebih awal aja yo, kita PSan lagi "
aku: " berangkat kemana? "
iwan: " kesini, lha kamu belum dapat pemberitahuan? "
aku: " belum ki "
iwan: udah ada pemberitahuan di website yo, cek buruan "
aku: " oh gitu? ya ya, sek tak cek ya? "
iwan: " yo wes bro, tak tunggu ya "
aku: " oke oke wan, , , makasih yaa "
iwan: " podo podo, nek rene kabarin dulu ya, assalamu'alaikum "
aku: " oke, wa'alaikumsalam "
aku menutup telepon dan memeriksa email masuk via opera mini.
namun tidak ada email baru kecuali notifikasi fb.
kubuka halaman rekrutmen,
ternyata memang sudah ada info.
kubuka info tersebut, ,
setelah terbuka,
kuperiksa nama dan nomor pesertanya satu persatu.
di nomor 8 ada nama iwan, ,
alhamdulillah dia lolos.
di nomor 12 dan 15 ada nama temanku yang dari cimahi.
dan angka berhenti pada nomor 25, ,
yang artinya ada 15 orang gugur.
tunggu, , !
tidak ada namaku?!
aku kembali mengecek dengan lebih teliti.
mungkin aku melewatkan sesuatu.
aku menscroll layar kembali keatas.
dan kuulang melihat itu satu per satu.
" aa, , , aku tidak lolos!?? "
aku berujar antara percaya dan tidak. . . .
( bersambung )
next chapter: jakarta itu keras bung!
penyebabnya karena HP yang tertinggal di kamar hotel tadi pagi ternyata sudah hilang.
aku menanyakan kepada resepsionis, namun dia berkata jika tidak ada apa apa.
aku sempat meminjam kunci untuk mengeceknya.
namun setelah diperiksa,
kamar sudah bersih,
tidak ada hp disana.
petugas yang membersihkan juga berkata jika tidak ada barang tertinggal disana.
akupun hanya bisa menahan rasa kecewa.
hilang sudah semua kontak,
yang kuingat hanya nomor milik ibu, ,
padahal dalam kondisi ini, hp luar biasa penting bagiku.
bus membawaku kembali menuju bekasi melewati padatnya lalu lintas kota jakarta.
baru kali ini aku merasakan macet yang benar benar macet.
padahal kami berada di tol dalam kota.
bagaimana dengan diluar tol?
begitu pikirku.
matahari sudah condong diarah barat dan bersiap terbenam.
aku hanya bisa menatap sendu keluar sana.
hilang sudah semua kenanganku.
karena semua hal yang berkaitan dengan shita kusimpan disana.
mulai dari foto, nomor hp, walau sudah tidak aktif,
sampai rekaman suara dari shita ketika kami saling menelpon dulu.
ya Allah cobaan apa lagi ini. .
bus sampai di bekasi timur menjelang isya.
aku turun disana karena kata keneknya mereka tidak lewat bulak kapal.
akhirnya aku berjalan dari out bekasi timur sampai ke bulak kapal.
disana aku masih harus menanti angkutan yang akan membawaku menuju perumahan tempat mas tri berada.
suasana tidak kalah macet dengan dijakarta.
suara klakson dan mesin kendaraan bersahut sahutan didalam kesemrawutan.
suatu hal yang harus mulai kubiasakan.
setelah menanti cukup lama,
aku bisa mendapatkan angkot yang sekali lagi selama perjalanannya masih terhalang kemacetan.
aku ingin tidur agar tidak bosan,
namun pengamen yang berulang kali naik sambil menyanyi dengan suara pas pasan menggangguku.
sebenarnya bisa dibilang mereka tidak niat mengamen,
karena hanya bermodalkan badan bertato, bertepuk tangan, buka mulut sekedarnya dan bau alkohol.
lebih pas kalau disebut memalak.
aku hanya memberikan isyarat tangan ketika mereka menodongkan tangan.
beberapa ada yang menggerutu karena tidak mendapatkan apa yang dia mau.
beberapa ada yang sedikit memaksa, jika tidak ada duit receh, mereka minta rokok.
namun aku tidak mau kalah,
kujawab dengan tegas jika aku tidak merokok.
kusuruh mereka turun jika sudah cukup karena bau alkohol dan asap rokok mereka mengganggu penumpang yang mayoritas adalah wanita.
bahkan ada yang membawa anak balita.
mereka menatapku dengan tajam,
nampak ada ketidaksukaan karena sikap tegasku tadi.
namun aku tidak takut.
kutatap mereka dengan tidak kalah tajam.
akhirnya mereka memilih turun sambil menggebrak angkot tersebut.
" ANJ*NG PELIT BAT DAH JADI ORANG !!! "
umpat mereka ketika turun.
beberapa ibu ibu nampak bernafas lega setelah mereka turun.
dan suasana menjadi cair kembali.
aku bisa melanjutkan rencana tidurku yang terganggu.
==
mas tri: " piye om? "
aku: " masih nunggu mas, paling seminggu lagi baru ada info "
mas tri: " oalah, yaudah, disini aja dulu "
aku: " iya mas, oiya, kalau mbak ari rumahnya dicimahi kan? "
mas tri: " iya om, kenopo? arep dolan po? "
aku: " iyo mas, pingin liat si amel ( putri mbak ari )
mas tri: " iya, mainlah kesana, amel lucu banget lho, ni fotonya "
mas tri menunjukan foto sikecil amel yang dia ambil beberapa bulan lalu ketika mas tri main ke bandung.
dilayar nampak seorang anak kecil bermata sipit dan kulitnya putih.
pipinya tembem dan bibirnya mungil.
aku: " ih, nggemesno tenan mas "
mas tri: " iyo om, ora umum lucune "
aku: " alamate dimana mas?
mas tri mengatakan sebuah alamat dan juga cara untuk sampai kesana.
aku mengambil kertas dan mencatatnya.
mas tri: " lha kok nggak dicatet di hp aja om? "
aku: " hp q ilang mas "
mas tri: " lha kok bisa? "
aku: " teledor aku "
mas tri: " lha trus piye koe? "
aku: " nanti tak beli HP lagi aja yang murah2 mas, kan 500rb udah dapet HP "
mas tri: " duite ada? "
aku: " alhamdulillah masih aman kok "
mas tri: " yo wes, besok tak anter tempat konter yang jual hp second murah "
aku: " oke, suwun mas "
mas tri: " ya udah, sana mandi, makan trus istirahat, uni yun masak banyak "
aku: " makasih mas "
aku beranjak kedalam dan membersihkan diri.
uni yun sendiri sudah tidur.
mas tri memang masih bangun karena warungnya buka sampai jam 12 malam.
aku membersihkan diri, makan dan kemudian duduk ngobrol diwarung menemani mas tri sampai akhirnya sekitar jam 00.15 mas tri menutup warungnya.
kamipun beristirahat.
semenjak itu tinggal dirumah mas tri,
sekali waktu aku bermain ke rumah mbak ari,kakak pertama mas tri di cimahi, bandung,
juga ke rumah mbak dwi, kakak kedua dari mas tri yang juga sudah menikah dan tinggal di lemah abang cikarang.
mbak ari dan mbak dwi memiliki masing masing seorang putri yang usianya tidak terpaut jauh, masih sekitar 1.5 tahun.
jika putri mbak ari bernama amel,
maka putri mbak dwi bernama ama,
ama juga tidak kalah lucu dari amel.
bedanya jika amel gemuk dan sipit, ama kecil tinggi dan berkulit sawo matang.
sedangkan mas tri sendiri sedang menantikan kelahiran anak pertamanya.
uni yun memang sedang hamil 6 bulan.
==
dua minggu setelah tes kesamaptaan,
aku menerima info dari email jika hasil tes sudah bisa diakses.
aku bergegas menuju kewarnet terdekat untuk membuka email.
email mengarahkanku untuk mengakses web recruitment.
hasilnya bisa dilihat disana.
aku menuju alamat yang dimaksud,
ternyata hasilnya sudah berupa file untuk di download.
setelah berhasil didownload, aku membuka file tersebut dan menemukan namaku.
" alhamdulillaah "
kata pertama yang terucap dari mulutku.
kucetak hasil download tersebut.
setelah membayar biaya warnet dan printing,
aku pulang untuk mempersiapkan diri menghadapi tes berikutnya yang rencananya akan digelar lusa.
tes selanjutnya adalah tes psikologi disebuah universitas dikota serang.
keesokan sorenya,
aku kembali berangkat menuju serang dengan menumpang jasa bus yang sama.
perjalanan kali ini aku sudah mulai terbiasa dengan keadaan jalanan ibukota.
sudah tidak ada lagi aksi norak seperti perjalananku sebelumnya.
dalam perjalanan kali ini aku lebih banyak menggunakan waktuku untuk tertidur.
seperti kebiasaanku jika naik kendaraan umum.
menjelang maghrib, aku sudah sampai di kota serang.
aku langsung menggunakan jasa seorang pengemudi ojek untuk mengantarkanku kesebuah alamat.
alamat itu merujuk kepada kost kostan satu kenalan tes tempo hari, namanya iwan, anak kebumen.
dia ngekost didaerah dekat dengan salah satu perusahaan peleburan baja di cilegon.
aku menghubunginya melalui nomor baru yang kubeli seminggu yang lalu.
aku: " halo, assalamu'alaikum? "
iwan: " wa'alaikum salam, siapa ya?
aku: " aku tiyo wan, masih inget ngga? "
iwan: " tiyo siapa ya? "
aku: " tiyo, cah purwo*** sing tes suralaya bareng kemaren "
iwan: " ooh, iya iya, ada apa yo? kamu kesini sekarang? "
aku: " iya wan, tolong ya? numpang nginep di kostmu semalem "
iwan: " nggak papa, mrene ae, aku juga lagi nganggur "
aku: " oke wan, makasih ya "
iwan: " sama sama yo "
telepon ditutup setelah aku mengucapkan salam.
dan aku kembali menikmati suasana senja di kota serang yang terasa panas ini.
sesampainya dikost iwan, ternyata disana sedang ada beberapa orang kawannya.
mereka sedang asyik adu tanding PS.
aku bersalaman kepada mereka dan minta ijin numpang sholat maghrib.
iwan menyuruhku untuk sholat didalam kamar agar tidak terganggu dengan aktivitas mereka.
aku mengiyakan.
malam itu aku sebenarnya berniat untuk tidur awal,
niatnya begitu agar bisa fit kembali ketika menghadapi tes besok.
namun ternyata teman teman iwan mengajak bergabung tanding.
awalnya aku menolak karena hendak istirahat.
namun karena iwan memaksaku turut serta,
akupun tak kuasa menolak ajakannya.
awalnya aku berniat menyelesaikan permainan dengan cepat dengan membuat musuh putus asa ketika di babak pertama aku sudah unggul 6-1.
namun ternyata permainanku tadi malah memicu rasa penasaran teman teman iwan yang lain.
mereka bergantian mengajakku.
akupun memutuskan untuk bermain biasa saja,
mungkin kalau aku kalah, mereka akan selesai.
nyatanya walau aku kalah,
teman teman iwan malah mengejekku.
mereka bilang aku tidak serius karena permainannya berbeda dengan tadi.
akhirnya permainan bergulir sampai jam dinding menunjukan pukul 00:33.
teman teman iwan pamit pulang setelah sebelumnya berkata kepadaku agar tanding lagi lain kali.
aku dan iwan hanya tertawa sambil menahan ngantuk.
iwan: " yo, mainmu oke gitu, wes nguasai tenan "
aku: " ah enggak wan, , "
iwan: " wes biasa PS an ya? "
aku: " hehe, nggak lama kok, baru sejak jaman PS 1.
iwan: " pantesaan. . . aku sama temen2 baru ps an setengah tahun ini gara gara aku beli PS buat hiburan "
aku: " yaa, aku menang jam terbang doang "
iwan: " iso ae, pake acara ngalah segala tadi "
aku: " aku ngantuk wan, kesel, kepingin turu jadi kalau aku menang malah pada penasaran, berarti kalau kalah aku bisa break "
iwan: " hahaha, , tapi seru jadinya, eh kamu tiduro dikamar, aku tak didepan tv ae "
aku: " jangan, biar aku yang didepan tv "
iwan: " hus, ojo, kamu dikamar aja, kono ndang "
iwan memaksaku tidur dikamar, sedangkan dia menarik kasur lantai dan bantal untuk digelar didepan TV.
akhirnya aku terpaksa tidur di kamar iwan tersebut.
==
keesokan harinya aku dan iwan berangkat menuju tempat tes.
kami berangkat menggunakan sepeda motor milik iwan.
sesampai diuniversitas tempat kami melaksanakan tes,
suasana sudah ramai.
kami berbaur bersama beberapa peserta lain yang kami kenal.
pukul 08:00 tes dimulai.
kami diberikan soal tertulis yang harus kami jawab dimana disana tidak ada benar dan salah.
yang ada hanya semacam soal pendalaman karakter si peserta.
kami diberikan soal tentang bagaimana kami menentukan sikap didalam sebuah keadaan.
sekilas jawabannya hampir sama,
namun akan berbeda jika kita memahaminya lebih lanjut.
pukul 10:30 siang tes diakhiri.
semua kertas dikumpulkan.
dan kami dilarang pulang karena hasil akan langsung diumumkan.
tes selanjutnya diadakan setelah jam makan siang.
==
selepas jam makan siang,
kurang lebih pukul 01:30, panitia sudah menempelkan hasilnya didinding.
kami semmua langsung berkerumun untuk menyaksikan hasilnya.
ternyata 50 persen peserta gugur.
menyisakan sekitar 40 orang, salahsatunya adalah aku.
" alhamdulillah "
panitia menerangkan jika kami yang lolos akan menghadapi sesi diskusi kelompok.
dimana dari hasil pertanyaan psikotes tadi, akan dikembalikan kepada kami untuk didiskusikan didalam kelompok yang terdiri dari 8 orang.
jujur aku masih belum paham kriteria penilaian tes ini.
jika psikotes biasa dan juga PU, aku sudah cukup sering mengikuti tes semacam itu.
namun untuk diskusi kelompok, aku buta sepenuhnya.
sekitar setengah jam setelah panitia memulai sesi diskusi,
kelompok yang pertama kali masuk sudah selesai dan berjalan keluar.
sebagai gantinya dipanggilah namaku beserta ketujuh peserta tes lain.
dengan perasaan berdebar aku melangkah masuk kedalam ruangan dimana ada satu meja bundar dengan delapan kursi kosong tersedia.
dihadapan kursi kursi tersebut sudah tersedia kertas hasil jawaban kami pada tes sebelumnya.
sedangkan disebelah meja bundar itu ada satu meja kecil tambahan dimana seorang panitia sudah duduk manis.
panitia: " silahkan duduk dikursi masing masing, sudah ada nama dilembar kertasnya "
kami: " baik pak "
kami berdelapan duduk ditempat masing masing.
suasana mendadak tegang karena kami tidak mengenal satu sama lain.
sampai kemudian panita berdiri dan memberikan clu untuk kami semua.
panitia: " dihadapan anda semua sudah ada hasil jawaban dari tes pertama tadi, dimana anda diberikan kebebasan untuk menentukan skala prioritas dari suatu masalah.
tentunya jawaban anda masing masing berbeda, karena anda semua memiliki pendapat masing masing.
pada tes kali ini, anda semua berada di satu meja untuk mendiskusikan permasalahan tersebut.
tujuan akhir dari diskusi anda semua adalah menentukan cara penyelesaian berdasarkan skala prioritas yang ada.
apakah sudah mengerti? "
kami terdiam karena antara yakin dan tidak dengan ini.
panitia: " sekali lagi saya jelaskan, jika anda semua diberikan kebebasan untuk bertukar pendapat, berdiskusi sesuai dengan skala prioritas yang sudah anda susun masing masing.
terserah nantinya output dari diskusi ini akan seperti apa, semua terserah pada anda. kalau anda semua diam, saya anggap sudah mengerti, dan akan saya berikan waktu 20 menit dimulai dari sekarang. "
mendadak kami semua diliputi rasa gugup.
tidak ada yang tahu apa yang harus dilakukan dan memulai dari mana.
ada sekitar 2 menit kami semua saling berdiam diri sambil melirik satu sama lain.
aku: " assalamu'alaikum, selamat siang teman teman semua "
aku berinisiatif membuka diskusi.
aku: " mohon maaf sebelumnya jika saya membuka diskusi ini, saya mengusulkan dalam diskusi kali ini perlu adanya seorang moderator.
tugasnya adalah mengarahkan dan menjaga tujuan dari diskusi kita, apakah ada yang berminat mengajukan diri? "
kembali ketujuh teman diskusiku diam.
namun tak lama karena salah satu dari mereka mengusulkan agar aku menjadi moderatornya.
keenam peserta lain mengiyakan.
aku: " terimakasih atas kepercayaan ini, saya harap kita bisa bekerja sama dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang kita hadapi sekarang ya? "
peserta: " yaa "
aku: " em, baik, mungkin kita bisa memulai membuka diskusi kita dimulai dari latar belakang permasalahan sesuai yang tercantum disini ya?
atau kita perkenalkan diri masing2 terlebih dahulu? agar lebih cair. . "
kamipun memperkenalkan diri masing masing.
dan kemudian setelah berbasa basi sejenak, kami mulai membicarakan topik utama sesuai yang tercantum diatas kertas.
awalnya diskusi terasa sangat kaku karena para peserta dari kelompokku sangat pasif.
jika tidak dipaksa mengungkapkan pendapat, mereka hanya diam.
bahkan ada yang tidak memahami sama sekali topik masalah,
orang itu hanya menyumbang " IYA " & "setuju ".
namun ketika waktu yang diberikan panitia mendekati 3 menit terakhir,
diskusi mulai berjalan menarik karena masing masing individu sudah mulai bisa ikut berpartisipasi.
sayangnya itu terlambat.
dari 12 pokok yang harusnya bisa kami selesaikan,
hanya berhasil selesai 8 buah.
panitia menghentikan diskusi kami pada menit kedua puluh.
dia menyuruh kami mengumpulkan semua berkas dan juga hasil diskusi.
setelahnya kami dipersilahkan keluar.
kami diperbolehkan pulang dan menunggu hasil tes melalui website.
perkiraan hasil akan keluar dua minggu dari sekarang.
aku berjalan keluar dengan lesu,
sebab diskusi kami tadi tidak berjalan lancar.
bahkan tugas kami sampai tidak selesai.
aroma kegagalan membayangi langkahku.
salah seorang peserta yang tadi sekelompok denganku menyalamiku.
dia berterimakasih karena sudah mau mengorbankan diri menjadi pengarah diskusi.
dia memang sengaja diam karena tidak mampu berbicara dengan baik dimuka umum.
aku hanya tersenyum tipis dan mengajaknya berdoa agar hasil kali ini sesuai dengan harapan kami.
kamipun berpisah.
==
aku: " wan, maturnuwun ya atas tumpangannya semalam "
iwan: " sama sama yo, aku juga senang ada tetangga yang satu perjuangan, , smoga kita lolos ya? "
aku: " iya wan, semoga ya "
iwan: " ayo tak anter kamu ke pemberhentian bus, "
aku: " jangan wan, tak naik angkot aja "
iwan: " wes rapopo, ayo ndang "
aku: " makasih yo bro, semoga Allah membalas kebaikanmu "
iwan: " biasa aja, santai kalo sama aku yo "
aku naik keboncengan sepeda motor iwan dan kamipun meluncur kepemberhentian bus yang akan masuk tol merak jakarta.
sekali lagi disana aku berpamitan dengan iwan.
dia sampai bosan mendengar ucapan terimakasihku dan menyuruhku segera masuk bus, sebab busnya akan segera berangkat.
aku naik dan kemudian bus meluncur membawaku kembali ke bekasi.
setelah hari itu,
aku lebih banyak menggunakan waktuku untuk membantu mas tri di warung.
sebab walau hanya warung kecil,
warung itu terhitung ramai.
orang2 komplek memilih berbelanja ke tepat mas tri karena harganya murah,
dan yang lebih penting, mas tri terkadang masih memperbolehkan bon.
uni yun sendiri tidak pernah memperbolehkan pembelinya ngebon.
sebab itu akan mematikan perputaran uang.
hanya saja mas tri orangnya tidak tegaan dan menjadi sasaran ngebon bagi ibu ibu maupun opung yang tinggal disekitar rumah.
sesekali aku juga dimintai tolong kakak perempuan uni yun yang tinggalnya berbeda perumahan untuk mengantar jemput putri sulungnya yang masih smp.
kakak perempuan uni yun merasa kasihan kepadaku karena aku menganggur.
beliau sering menyuruhku main kerumahnya dan membantu menyelesaikan masalah pertukangan.
maklum, rumahnya masih baru.
aku sampai sungkan sendiri atas kebaikan kakaknya uni yun.
karena kebiasaan ini,
lama lama putri kedua beliau yang masih kelas 5 SD dan juga putra bungsunya yang masih berusia 4 tahun menjadi dekat denganku.
si putri nomor dua, sebut saja namanya rizki, sering ngobrol denganku tentang masalah pelajaran, film, ataupun komik.
rizki ini anak yang cerdas, hanya saja sedikit malas.
sedangkan sibungsu, sebut saja namanya haki,
sering mengajakku bermain.
dia sering datang kerumah uni yun hanya untuk bermain denganku.
terhadap mereka aku menganggap haki dan rizki seperti keponakanku sendiri.
sehingga walau aku belum bekerja,
aku suka mengajak mereka jajan dengan uang tabungan dan peganganku hasil dari menjual motor dulu.
sebuah kebahagian tersendiri ketika melihat mereka tertawa senang.
rizki, haki, , , semoga kalian kelak jadi anak yang baik ya. . .
dan pada suatu hari, tepat dua minggu setelah tes terakhir,
aku menerima telepon dari iwan.
iwan: " halo, assalamu'alaikum yo "
aku: " wa'alaikumsalam wan, piye kabare? "
iwan: " alhamdulillah sehat ki, piye? kapan mau kesini lagi? berangkatnya sehari lebih awal aja yo, kita PSan lagi "
aku: " berangkat kemana? "
iwan: " kesini, lha kamu belum dapat pemberitahuan? "
aku: " belum ki "
iwan: udah ada pemberitahuan di website yo, cek buruan "
aku: " oh gitu? ya ya, sek tak cek ya? "
iwan: " yo wes bro, tak tunggu ya "
aku: " oke oke wan, , , makasih yaa "
iwan: " podo podo, nek rene kabarin dulu ya, assalamu'alaikum "
aku: " oke, wa'alaikumsalam "
aku menutup telepon dan memeriksa email masuk via opera mini.
namun tidak ada email baru kecuali notifikasi fb.
kubuka halaman rekrutmen,
ternyata memang sudah ada info.
kubuka info tersebut, ,
setelah terbuka,
kuperiksa nama dan nomor pesertanya satu persatu.
di nomor 8 ada nama iwan, ,
alhamdulillah dia lolos.
di nomor 12 dan 15 ada nama temanku yang dari cimahi.
dan angka berhenti pada nomor 25, ,
yang artinya ada 15 orang gugur.
tunggu, , !
tidak ada namaku?!
aku kembali mengecek dengan lebih teliti.
mungkin aku melewatkan sesuatu.
aku menscroll layar kembali keatas.
dan kuulang melihat itu satu per satu.
" aa, , , aku tidak lolos!?? "
aku berujar antara percaya dan tidak. . . .
( bersambung )
next chapter: jakarta itu keras bung!
symoel08 dan 9 lainnya memberi reputasi
10