Setelah menelfon istriku, aku pun mengambil sebatang rokok dan bersantai di teras, sambil menikmati angin malam di Guanzhao.

“kevin”. Ucap kakek yang tiba-tiba saja muncul di samping ku.

“kenapa kek”. balas ku tanpa melihat ke arah nya.

“jangan terlalu kau pusing kan tentang hal tadi”. ucap kakek.

“maksud kakek Dong Mei?” tanya ku.

“ya wanita itu, aku memiliki firasat ada hal besar yang ia sembunyikan, aku sudah mengutus Ihkras untuk mengawasi nya”. ucap kakek.

“bukankah tidak baik mencampuri urusan orang lain, ya.. walaupun aku tau dia bukan manusia”. ucap ku.

“kakek hanya penasaran, karna ini menyangkut tentang diri mu, dan seperti nya ia tertarik dengan mu” ucap kakek.

“aku sudah tidak perduli dengan hal seperti itu lagi, setelah kejadian waktu itu…. sudah tidak ada yang dapat membuat ku takut lagi, kecuali Allah”. ucap ku

Tidak lama kakek pun menghilang, setelah percakapan singkat itu pun aku memutuskan untuk masuk kembali ke kamar, untuk beristirahat. Mungkin merebahkan badan ke kasur, dapat membuat fikiran ku tenang.. Sampai tak sadar aku pun tertidur lelap.

….……………..
….……..

Ketika aku tertidur ada yang menarik kepala ku dari belakang, aku pun sontak terbanguun dan menengok kebelakang, dan betapa kaget nya aku, aku melihat sesosok bayi dengan tubuh yang kotorm bahkan hampir seluruh tubuh nya di tutupi oleh lumpur berwarna hitam, aku pun menatap nya, dan ia menatap ku dengan tatapan tajam, sampai aku sadar bahwa bayi itu tidak memiliki bola mata, namun aku tidak takut dengan tatapan yang seolah ingin mengancam ku. Sampai aku melihat ada sesosok tangan wanita yang muncul dari bawah kasur, yang mencoba menarik bayi itu untuk di bawa ke kolong kasur, aku pun reflek ikut menarik bayi itu, dan terjadi lah tarik menarik, karna kalah tenaga, ia pun berhasil menarik bayi itu dan masuk kedalam kasur, aku pun langsung turun dari kasur dan mencoba menengok ke dalam kolong kasur, namun ketika aku ingin mengintip nya tiba- tiba saja sesosok wanita betubuh sangat kurus, dengan tinggi sekitar 130 cm dan rambut hitam itu keluar dari bawah kasur dan berlari seperti se ekor kucing, sambil membawa bayi tadi, ia pun berlari keluar kamar dengan mendobrak pintu. Aku pun ikut berlari mengejar nya keluar kamar, namun….

“dimana ini”. ucap ku

Aku sedang tidak berada di apartemen ku, aku berada di sebuh gang sempit dan seperti nya ini bukan di China, melainkan di indonesia. Karna aku melihat banyak orang berlalu lalang di jalan sempit ini, aku pun bertanya kepada salah satu dari mereka, namun mereka tidak menjawab pertanya’an ku, bahkan mereka sama skali tidak merespon ku, tatapan mereka begitu kosong, walau pun di sini cukup ramai dengan lalu lalang orang, namun aku merasa begitu hening, seperti berada di sebuah tempat pemakaman.

Aku pun mencari-cari wanita tadi, dan akhir nya aku melihat nya, ia sedang menatap ku dengan tajam dari atas genting sebuah rumah, bolat mata nya berwarna putih tubuh nya hitam pekat dan tidak memakai pakaian apapun, ia menggigit bayi tadi di leher nya, seolah seperti induk kucing yang sedang membawa anak nya, ia pun turun dari genting tadi dengan melompat, dan berlari meninggalkan ku, dan tentu saja aku pun berlari mengejar nya, ia terus berlari dan masuk ke gang-gang sempit dan membuat ku cukup kesulitan untuk mengikuti nya, dan aneh nya orang-orang di sini tidak ada yang merespon atau menanggapi mahkluk itu, bahkan mahkluk itu sempat menabrak salah seorang yang sedang berjalan, namun orang itu tidak melakukan apa-apa dan seperti tidak terjadi apa- apa. Lalu cukup jauh aku mengejar nya, ia pun masuk ke dalam sebuah lubang yang cukup sempit yang mungkin hanya bisa di lewati oleh nya, aku pun akhir nya kebingungan dan tidak tau lagi harus bagaimana mengejar nya, aku pun mencoba untuk mencari jalan memutar, aku pun menemukan jalan raya dan berhasil keluar dari jalan sempit, tapi aneh aku tidak melihat ada nya motor atau pun mobil yang melintasi jalan, bahkan tidak ada seorang pun yang dapat kulihat.

Sampai dimana aku di hampiri oleh 3 wanita cantik dengan memakai baju putih terusan, dan ketiga wanita itu memiliki wajah yang kembar, hampir tidak ada perbedaan sama sekali yang dapat ku temukan kecuali sandal yang mereka pakai, wanita pertama memakai sandar berwarna merah hati, dan kedua memakai biru gelap dan yang terakhir memakai sandar berwarna hitam.

“Kalian siapa?” tanya ku.

“kami bertiga adalah juri” ucap mereka sacara kompak.

“apa maksud mu juri?” tanya ku.

“kau akan tau nanti” ucap mereka

“jangan main-main dengan ku, cepat katakan !” ucap ku yang membentak.

“hahahahahahahahahaha” mereka pun tertawa secara kompak

“hai manusia sombong, jika kau tau siapa kami sebenarnya, kau akan mati ketakutan”. ucap mereka.
“cukup tunjukan wujud aslimu, dan aku akan melawan mu”. ucap ku menantang.

“hahahahahahahahahahahahahahahaha”. mereka pun kembali tertawa secara kompak.

“tidak sekarang, karna masih ada yang ingin kami selesaikan”. ucap mereka.

“apa yang ingin kalian selesaikan?”. ucap ku

“kau akan tau nanti, tidak.. lebih baik kau tidak tau, karna kau akan menyesali nya nanti, cukup jangan ganggu jalan kami, ini adalah sebuah peringatan.” ucap mereka.

“aku akan menghalangi jalan kalian jika itu di perlukan”. ucap ku menantang.

“hahahahahahahahahahahahaaha”. tawa mereka yang juga mengiringi kepergian mereka.


….…………

“hahhhh”… teriak ku.

Aku pun terbangun dengan suara kencang, sambil menengok ke arah kiri dan kanan, dan aku pun baru menyadari bahwa aku baru saja bangun dari mimpi ku.

" apa maksud dari mimpiku?" tanya ku dalam hati

aku pun menjadi khawatir dengan mimpi ku tadi, karna baru kali ini aku bermimpi sebegitu nyata, aku pun beristighfar untuk sekedar menenangkan jiwa ku, dan berdoa agar mimpi itu hanya lah sekedar mimpi. aku pun bangkit dari tempat tidur dan mengambil sebatang rokok untuk menenangkan diri.

"jika memang itu bukan mimpi biasa, apakah yang akan terjadi nanti". ucap ku

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(BERSAMBUNG)