Kaskus

Story

dr.ndutsAvatar border
TS
dr.nduts
LOVE IS LIE!
Setelah sekian lama membaca dan menikmati SFTH, gua juga ingin bercerita. Semoga bisa dinikmati ya gan, yaaaaaa tapi maaf-maaf aja kalo tulisan atau ceritanya 'kurang', bukan anak sastra gua
Tapi mencoba boleh lah ya gan?

Untuk update, gak bakalan kentang ko gan. Ya, jangan ngomong kentang dulu si, kalau cerita gua aja belom ada yg baca dan suka.

Yaaa, udah ah gan, gak bsa ngomong banyak gua. Nikmatin aja. Ceritanya bisa fiktif, bisa fakta. Silahkan ditebak sendiri, biar cool, misterius dikit gan.

Bukan cerita horor, bukan bok*p juga, yaaa simak aja. Di tggu komen dan sarannya gan. emoticon-Wowcantik

Quote:


LOVE IS LIE!


Spoiler for Indeks:
Diubah oleh dr.nduts 06-01-2018 23:40
anasabilaAvatar border
anasabila memberi reputasi
1
7K
45
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52KAnggota
Tampilkan semua post
dr.ndutsAvatar border
TS
dr.nduts
#33
Part 12
“Do, gua tau, lu pengen gua cepat keluar dari mobil kan? Setidaknya kasih gua kesempatan untuk bilang terimakasih, dan lu harus liat gua!” Suara Alya begitu lembut dan merdu gua dengar saat itu. Suara yang keluar bak mantra yang bikin gugup dan grogi gua seakan berhenti sejenak untuk mengikuti permintaannya. Perlahan tapi pasti gua lihat Alya, pandangan gua focus ke matanya. Matanya coklat kehitaman, ceria, dan seperti ada sesuatu magic yang terus menarik gua memandangi matanya.

“Makasih Do” Alya tersenyum, senyumannya menambah pesona indah wajahnya yang tak bisa gua rangkai dengan kata-kata. Melihat gua yang menatapnya dan gua gak tau ekspresi muka apa yang gua perlihatkan saat itu, dia mulai membuka pintu untuk keluar dari mobil sambil berkata, “Dan jangan kapok ya, gua gak nolak ko kalau di ajak lagi. Assalammualaikum” Senyum itu lagi, pandangan itu lagi dan sosok itu yang mulai membuat hati gua sadar kalau gua Jatuh Cinta ke Alya Noviaulia.

Tidak ada cinta yang salah, karena yang memberikan rasa cinta, rasa suka, rasa sayang itu Tuhan. Tuhan gak pernah salah. Hampir 20 tahun gua bernafas di dunia ini, baru kali ini gua merasakan rasa cinta yang ingin gua miliki, baru kali ini perasaan gua menjadi egois ingin melihat lagi tatapan itu, senyuman itu, dan mendengar suara itu. Alya bukan cinta pertama gua, tapi Alyalah yang membuat gua ingin merasakan dan memiliki apa itu cinta dari seseorang perempuan untuk pertama kalinya. Dan kali ini, gua ingin memperjuangkan cinta gua. Sejelek apapun gua, gua juga manusia yang ingin dicintai. Tidak ada manusia di atas dunia yang ingin merasakan neraka kesendirian dan kesepian.

Akhirnya gua pulang menuju kosan dengan 1 resoulusi untuk mencoba memperjuangkan perasaan ini, pertama kalinya dalam hidup gua. Iya, gua harus coba. Nothing’s impossible, take a risk! Gua ambil hp gua, gua ketik sms ke Alya. Tapi, gua berfikir lebih baik gua telepon, ya now or never!

“Assalammualaikum, Do. Kenapa?” Suaranya ini yang tidak bosan dan ingin terus gua dengar.

“Walaikumsalam, Al. Gak tadi lupa bilang” Gua gak boleh gugup lagi, gua coba tutup mata sambil bicara, mencoba untuk mengurangi rasa gugup ini sambil berkata, “Sama – sama Al, tadi kan lu bilang makasih gua belum sempat jawab lu nya udah keluar aja” Perfect, gua mulai bisa bicara tanpa gagap. Progress pertama, bukan progress kedua gua rasa, karena yang pertama gua berani untuk menelepon langsung Alya. Gua bisa!

“Belum sempat atau gak bisa berkata apa-apa? He he he” Dan jahilnya Alya buat gua speechless.

“Gak sempat, lu main keluar aja.” Oke mulai awkward, kalau topic ini terus dibahas gua yang bakal diam lagi, harus gua ganti topiknya “Lagi ngapain Al?”

“Ini gua lagi mau pulang, kan sekarang jumat, Do. Mumpung besok sabtu minggu gak ada jadwal panitiaan”

“Oh iya, sekarang jumat. Ke terminal dong Al baru naik bisnya? Atau dijemput?”

“Naik bis Do. Ini gua mau jalan keluar kosan, baru ke terminal”

Gua beranikan diri, gua harus bisa, “Gua anter ya, sekalian ni gua mau ada perlu ke cibaduyut. Kan deket ke leuwi panjang” Gua ngomong dengan sekali tarikan nafas, masih gugup tapi gua mencoba untuk berubah.

“Ha ha ha” Gua bingung, Alya hanya tertawa. Gua tadi ngomong lucu apa? Oke, gua ngomong terlalu cepet. Tapi….tapi kan gua usaha, gua belum pernah ada diposisi seperti ini Al, please don’t laugh! Im trying here.

”Kenapa Al? Mau gak? Malah ketawa” Gua ngomong perlahan untuk ini.

“Bukan, ha ha. Gak apa-apa ko, Do. Gua juga udah nunggu angkot ini. Next time deh, anter guanya. Gimana?” Gua kesel, setiap gua gundah karena tingkah laku yang jahil dari Alya, gua selalu bisa lupa karena beberapa kata yang udah kayak mantra bikin gua tenang kembali.

“Oke deh, hati-hati Al. Udah mau naik angkot kan?”

“Iya, Do. Udah dulu ya, sms aja. Gua naik angkot ni, assalammualaikum” Apakah ini perasaan gua doang? Atau emang Alya pengen kita terus ngobrol, karena bahaya telponan di angkot makanya smsan aja? Iya kan? Gua gak kegeeran kan? Really?
0
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.