Part 30.13 Kisah Pemuda Yang tewas | Tedy dihantui dan Akhirnya sakit

Jadi jika gansis, menganggap bahwa menebang pohon yang ada hantu penghuninya bakalan ikut yang menebang itu adalah mitos/tahayul, TEDY PERNAH MENGALAMINYA GAN! dan ane sekali lagi belum bercerita dengan apa yang dialami oleh tedy dan ucup mengenai ane melihat sosok penampakan yang bergelantungan diatas pohon itu gan, setahu tedy ane menaruh pancing diatas pohon. Ternyata tedy mengalami seperti apa yang ane alami gan.[/quote]

Sehari berikutnya...

Tedy langsung menemui ane, untuk menceritakan apa yang terjadi oleh dirinya semalam dirinya ternyata dihinggapi oleh sosok yang pernah ane lihat malam kemarin bersama tedy dan ucup, sosok yang diceritakan oleh tedy itu benar-benar persis dengan apa yang ane lihat, kata tedy sebelum melihat sosok tersebut dirinya pasti mendengar suara eraman wanita yang sepertinya mengajak komunikasi dengan dirinya gan. karena tedy jarang sekali dengan pengalaman melihat sosok penampakan, dirinya belum terlalu berfiikir kearah sosok penampakan gan.



Dirinya bercerita malam itu ketika dirinya hendak mengunci pintu rumah samping dan setelah itu dirinya mendengar suara eraman dari seorang wanita, “eeehhrrrmmm.... eeehhhrrrmmm...” dan akhirnya tedi mencoba mencarinya tentang sumber dari suara tersebut, tedy belum berfikir bahwa suara yang dirinya dengar adalah suara dari sosok penampakan yang sebelumnya ane lihat gan.

Karena setelah mencari tidak menemukan apapun, akhirnya dirinya merebahkan diri diruang tengah, ketika merebahkan diri secara otomatis pandangan kita menuju keatas, dan akhirnya sosok penampakan tersebut menampakan diri sedang berada diatas plafon rumahnya gan.

Tedy yang saat itu rebahan langsung lari kedalam kamar dan langsung menutup wajahnya dengan bantal dan selimut, berharap sosok tersebut tidak masuk kedalam kamar, dirinya langsung berteriak meminta tolong kepada orang tuanya waktu itu gan.



Karena dirinya masih penasaran dengan apa yang dilihatnya itu, akhirnya tedy mencoba mengamati dengan sedikit demi sedikit menurunkan selimutnya dan ternyata sosoknya berjalan tepat didepan pintu kamar tedy gan. kata tedy sosok tersebut berjalan perlahan melewati didepan pintu kamarnya dan kemudian sosoknya berhenti tepat didepan kamar tedy, dan kepala dari sosok itu langsung menghadap ke tedy yang sedang melihatnya.

Dengan sigap tedy langsung menutup wajahnya dengan selimut, badannya langsung gemetan, dan akhirnya bersembunyi dibalik selimutnya gan. bahkan tedy sampai tidak berani melangkahkan kakinya untuk menutup pintu kamarnya, karena sosoknya itu seperti mengamati dirinya walaupun hanya didepan kamar.



Tedy kembali pulang gan. dia tidak berlama-lama ditempat ane karena masih trauma dengan kejadian yang di alaminya bersama ane, karena setiap tedy main kerumah ane, pasti ane ajak jalan-jalan, dan pastilah kita bakalan melewati rel kereta karena akses untuk keluar pasti melewati rel.

Malam pun tiba...

Malam itu tedy habis pulang dari temannya sekitar jam 11 malam tedy pulang, dirumah tedy ada gerbang setinggi 1 meteran (Dikampung pagarnya gak terlalu tinggi seperti dikota besar) dan diterasnya ada pohon mangga dari pintu pagar ke pintu depan rumah tedy itu sekitar 15 meteran gan, jadi depan rumah tedy masih ada tanah lapang, sedangkan lampu penerangan hanya terletak tepat diatas pintu utama rumah. Tedy itu sudah terbiasa membuka rumahnya sendiri kalau pulang malam karena dirinya mempunyai kunci sendiri, waktu itu sedang musim mangga gan. dan pohon mangga didepan rumah tedy itu berbuah banyak sekali, pohonnya lebat, tapi suasana teras depan rumahnya itu gelap gan, kanan dari rumah tedy hanya kebon kosong, sedangkan kirinya hanya sebuah rumah yang kosong ditingglkan penghuninya karena kontrakannya baru berakhir.



SOSOK WANITA YANG BERGELANTUNGAN DENGAN WAJAH TERBALIK LANGSUNG MENAMPAKAN DIRI KE TEDY



Dan kemudian tedy berbalik arah, SEKETIKA GAN!!! Sosok wanita yang bergelantungan dengan wajah terbalik itu secara tiba-tiba menghadapkan kearah mukanya (Kalau agan membayangkan, seperti seseorang yang sedang akrobat dengan kepala terbalik dibawah dan langsung wajahnya didepan muka tedy yang belum siap melihat sosok penampakan tersebut). Pastilah kagetnya minta ampun. Tapi masih beruntung tedy, lihat sosoknya masih disekitar rumahnya tidak seperti ane yang ditempat sepi dan dekat rel kereta api.


Seketika tedy langsung terjengkang dan lari menuju kedalam rumah, dan menutup pintu rumahnya yang belum terkunci gan, dirinya langsung lari menggedor pintu kamar orang tuanya dengan teriak-teriak, karena lama tidak dibuka kan akhirnya tedy mencoba membuka kamar orang tuanya dan ternyata sepi, dirinya langsung menuju kearah dapur yang letaknya dibelakang rumahnya. Dan tetap tidak ada orang sama sekali yang dijumpainya.

Secara spontanitas tedy langsung menuju kedalam kamarnya gan. untuk menuju kedalam kamarnya itu melewati ruang tengah yang bisa melihat pintu utama, DAN TERNYATA GAN! Pintu depan rumah tedy itu sudah terbuka dengan sendirinya. Tedy kemudian langsung masuk kedalam kamar. Dirinya panas dingin gan, seperti merasakan ketakutan yang sangat hebat.



Anehnya besoknya dirinya menjumpai kalau kamarnya itu sudah terbuka gan, padahal dirinya sudah mengunci kamarnya, dirinya semakin bingung, tedy merasakan ada hal yang janggal yang dialami olehnya semenjak mancing bersama ane, ane sendiri sudah yakin betul bahwa gangguan yang dihadapi oleh tedy karena menebang pohon ditempat yang tak jauh dari rel kereta api.



Karena seperti biasa gan, ketika tedy bermain pasti mengkuti ane kemanapun, jadi ketika ada teman pasti ane ajak ke kampung untuk bermain bersama-sama, (Seperti hendra yang tadinya tidak kenal dengan rudi, sering ane ajak ke kampung akhirnya kenal dengan teman-teman dikampung).

Karena masih sekitar jam 08.00 malam, masih sore buat ane untuk beraktifitas dirumah, maka ane ajak tedy bermain dikampung, diwarung ditempat biasa dulunya ane bersama rudi, (yang pernah ane ceritakan ketika tedy mengajak temannya untuk mengambil motor). Disana sekedar kumpul bersama warga kampung sambil nunggu malam tiba. Dikampung itu sebenarnya kalau malam kalau yang punya pobhia gelap pasti bakalan takut gan, karena jalan-jalan dikampung ane itu termasuk sepi dulunya, penduduk dikampung juga tidak terlalu padat, jadi samping kanan kiri rumah itu banyak kebon kosong.

Sebenarnya ide ane untuk mengajak tedy untuk menginap dirumah ane agar tedy tidak dihantui tiga kali berturut-turut gan, tulisan ane sih kurang menunjukkan bahwa tedy begitu tertekan dengan apa yang dialaminya, padahal yang sebenarnya tedy benar-benar seperti tertekan dan sangat takut waktu itu gan. Ane juga berpikiran tedy gak mungkin dihantui, karena hantu yang mengikuti tedy ini sudah punya rumah lagi dipohon depan rumahnya tedy, walaupun itu ternyata salah.



Kitapun menunggu sambil megobrol diwarung tersebut, karena waktu masih menunjukan jam 09.00 malam setelah kita makan diwarung, namun hanya tiga orang yang ane jumpai diwarung gan, itupun ibu-ibu tetangga warung yang langsung pulang setelah membeli. Ane dan tedy berusaha santai sambil ngobrol didepan warung walaupun viewnya adalah kebon kosong, hanya samping kanan depan warung yang terdapat rumah yang masih belum di semen.

Lama kita ngobrol, kita pun memutuskan untuk pulang gan, karena sudah sepi, dan warung juga ingin menutup karena memang sudah tidak ada lagi pembeli. Tiba-tiba ada temen kampung ane gan yang datang menuju kewarung, namanya eko, dia agak diatas dari umur ane, dirinya ingin membeli nasi diwarung, karena tidak ada maka eko berniat meminjam motor ane sebentar, waktu itu dia ingin mencoba mencari nasi dikampung sebelah kali saja masih jual.







Ane langsung menuruti keinginnan eko, tentunya biar gak terlalu lama muternya, akhirnya tibalah ane ditempat tongkrongan yang berbeda gang, dan disana ternyata sudah ada tiga temannya yang menunggu, ane pun menurunkan eko, dan langsung tancap gas untuk pulang.

Seperti yang ane katakan untuk menuju kerumah ane, pasti melewati rel gan, tapi ane tidak kepikiran macam-macam, karena ane hanya melintas, dan tidak berlama-lama seperti memancing ataupun berjalan kaki diatas rel. jadi pikir ane aman waktu itu. cuma karena ane waktu itu sudah melewati berbeda gang jadi jalan yang paling dekat adalah dengan melewati trowongan dibawah rel, karena untuk memutar balik lebih lama, lagian tedy juga ingin cepat-cepat pulang.

Jengg... Jengg...

Kita pulang agak molor, tidak seperti yang ane rencanakan, karena ketika ane pulang jam 10 malam, masih banyak yang melintas gan, karena mungkin saja kita bakalan menjumpai orang-orang yang pulang kerja shift siang (Ada pabrik disekitar ane).



Ditempat ane melintas itu sangat gelap gan bahkan dikanan ane kebon tebu dan dikiri ane hanyalah tanggul/benteng kali (30 meter dari kali: jadi habis dari benteng itu ada lahan kosong biasanya kebon kosong maupun kebon yang ditanam ala kadarnya dan itu sekitar 100 meter untuk menuju ke kali), karena terakhir gang yang buat tongkrongan eko itu sudah mentok hanya beberapa rumah, (kurang lebih hanya sekitar 3 rumah, itupun yang dua rumah masih dalam proses, dan yang satu rumah belum ditinggali)

Sumpah waktu itu ane gak kepikiran sama sekali mau lihat penampakan, justru ane lebih seneng lihat tedy yang begitu cemas bercampur takut, apalagi ketika itu kalau ingat dia bonceng dibelakang ane gan, sampai-sampai perut ane dipeluk kayak leonardo sama kate sapa tuh ane gak tahu nama panjangnya yang difilm titanic. Bedanya ane diatas motor, sama nya sih, kita ke angin-anginan.