- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52.1KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#1134
Sheryl 2
hari minggu:
aku berkendara menuju tempat janjianku dengan sheryl.
setelah pulang tadi, aku menyempatkan diri mandi karena tubuhku bau gara gara kipas di ruang server mati.
otomatis suasana menjadi panas dan pengap.
efeknya kinerja server melambat dan sering trouble.
terpaksa aku harus memasang kipas dari kamar mas malik ke ruang server.
ketika aku sampai didepan komplek rumah sheryl,
aku melihat seorang gadis cantik dengan rambut digerai sedang berdiri menatap jalan raya.
hmm, kok nggak asing ya?.
dan ketika jarak kami sudah dekat,
mungkin sekitar 10 meter, aku baru bisa mengenali gadis itu karena melambai lambai kepadaku.
itu sheryl!
aku berhenti didepannya.
penampilan sheryl yang berbeda dari biasanya membuatku terpana.
dia mengenakan kaos lengan panjang yang agak longgar.
kerahnya lebar dan menampakan lengan kaos yang menjadi lapisan dalam pada bagian pundak.
kemudian dia mengenakan celana berbahan jeans dengan pengait di pinggang.
panjanganya sedikit dibawah lutut.
rambutnya digerai dan dia memakai kacamata dengan frame lebar,
kontras dengan wajah sheryl yang tirus, namun cocok karena hidungnya mancung.
sheryl: " mas tiyo! heh, nglamun malahan "
aku: " dek, kamu cantik banget mau kemana? "
ketika kubilang dia cantik, sheryl langsung terdiam, wajahnya yang putih bersemu merah.
aku: " heh, kok malah giliran kamu yang nglamun, mau kemana to? "
sheryl: " hehe, beneran mas cantik ya? nggak aneh kan? "
aku: " enggak, cantik kok, bikin pangling "
dia kembali bersemu merah.
aku: " mau kemana emang? udah pamit sama mamah? "
sheryl: " udah mas, emm, yuk kita jalan dulu aja "
aku: " yo wes, naik, nih helm nya "
sheryl: " makasih mass "
sheryl memakai helm yang kuberikan dan naik kebelakang.
aku: " udah dek? "
sheryl: " udah mas "
setelah memastikan sheryl duduk dengan nyaman, aku menjalankan kendaraan.
perlahan lahan motorku berjalan menembus jalanan yang ramai dan padat.
aku: " dek, mau kemana to? "
sheryl: " emm, aku juga bingung mau kemana mas, hehe "
aku: " lha? gimana to? yang ngajakin kan kamu dek? "
sheryl: " aku ikut mas tiyo aja deh, mau kemananya "
aku bingung mendengar jawaban ini, jawaban yang tidak menjawab apapun.
beberapa menit kami jalan, barulah aku sadar sesuatu.
aku merasa jika tingkah sheryl berbeda dari biasanya.
ceritanya cewek ini mau menghabiskan waktu bareng sebelum aku pergi toh.
aku: " dek, kamu mau nonton? "
sheryl: " eh nonton apa mas? "
aku: " film di bioskop "
sheryl: " mau mas, tapi filmnya apa? "
aku: " twilight, mau? "
sheryl: " mau mas, aku melu aja wes "
aku hanya geleng geleng sambil tersenyum dengan tingkahnya.
dasar abege.
akhirnya aku mengajak sheryl nonton di salah satu mall.
setelah aku memparkirkan sepeda motor,
aku menyusul sheryl yang kusuruh turun di depan.
dari sana kami berjalan masuk kedalam mall.
sepanjang perjalanan dari parkiran menuju ke theater,
kulihat ekspresi wajahnya nampak senang.
sesekali dia tertawa lepas ketika aku melemparkan jokes.
kemudian sesekali aku juga mendengarnya bersenandung riang ketika kami tidak saling berbicara.
yap, hari itu kulihat dia nampak benar benar bahagia.
aku sendiri tidak yakin apa penyebabnya.
aku hanya mengimbangi saja agar suasananya tetap menyenangkan.
ketika kami sampai didepan toko perhiasan dimana aku dulu membelikan cincin buat shita sebelum keberangkatannya ke jakarta,
mendadak semua memori tentang shita terbuka.
aku ingat detil peristiwa tersebut.
bagaimana shita datang dengan wajah gembira.
persis seperti sheryl saat ini.
tunggu, , , ,
aku tidak salah lihat kan?
aku mengucek mataku berulangkali.
ah, enggak, pasti salah lihat.
aku kembali mengucek mataku hingga berair.
tau apa yang kulihat??
aku melihat shita berjalan didepanku sambil bersenandung riang.
" mas tiyo, ayo, keburu mulai lho "
sheryl mengajakku agar berjalan kembali karena aku sempat berhenti.
" dek, sebentar "
aku berhenti dan menundukan kepala.
kepalaku kutundukan karena aku melihat sheryl sebagai shita.
dan air mataku meleleh dengan sendirinya.
sheryl: " mas? kok nangis? "
aku terkejut karena sheryl sudah berdiri didepanku sambil menatap dengan matanya yang bulat.
aku: " e, anu, nggak papa ta, , eh dek, , , aku nggak papa, cuma barusan kelilipan "
sheryl: " mas nangis ya? ada apa mas? cerita aja mas sama aku "
aku: " aku beneran nggak papa dek "
sheryl memegang tanganku,
sheryl: " mas, biar aku masih kecil, mas tiyo bisa cerita sama aku kok, mungkin aku nggak bisa bantu ngasih pemecahannya, tapi aku bisa mendengarkan dengan baik "
aku membuka mataku dan menatap ke arah sheryl,
hatiku tersentuh.
kata kata anak ini luar biasa.
dia belum dewasa, tapi dia memiliki empati yang besar.
kini dia tersenyum, , ,
senyuman yang membuat mataku melihatnya bercampur antara shita dan sheryl.
perasaanku campur aduk.
aku: " ayuk, kita nonton "
aku menggenggam jemari tangannya dengan erat dan mengajak naik ke theater.
dia nampak terkejut dan mengikutiku, wajahnya bersemu merah.
entah kenapa, mungkin karena kugenggam tangannya.
aku menonton film dalam kondisi yang tidak stabil.
kenyataan dan bayangan bercampur aduk menjadi satu.
bayanganku berkata jika aku sedang menghabiskan waktu dengan shita,
namun kenyataannya yang berada disampingku adalah sheryl, ,
dalam pikiran waras, aku merasa bersalah karena tadi sudah memperlakukan sheryl seperti aku memperlakukan shita.
" hey tiyo! she just a kid! dia bahkan baru 16 tahun tahun ini! kamu pedofil ya?!! "
satu suara bergaung ditelingaku.
" dia kan adeknya shita, anggaplah dia shita yo, cuma dalam versi yang lebih muda "
suara lainnya menimpali.
aku menunduk dan memegangi kepalaku.
" arrgghhhh!!!! "
geramku.
sheryl: " mas? kenapa mas? mas tiyo nggk papa? "
aku tak mempedulikan pertanyaaan sheryl.
karena hatiku kacau!!!!!
aku hilang kontrol.
aku terdiam dan mencoba mengatur nafas.
kutarik perlahan, ,
kemudian kuhembuskan
kutarik lagi, , ,
kuhembuskan lagi.
begitu berulang ulang sampai kepala dan hatiku lebih dingin.
sheryl: " mas? kamu kenapa to? sakit ya? apa mau udahan ini mas? "
aku: " nggak papa dek, kita lanjut nonton aja "
aku berusaha tersenyum kepada sheryl didalam kegelapan bioskop.
dari pantulan cahaya di layar, aku bisa tau kalau sheryl bingung dan khawatir dengan keadaanku.
sheryl: " beneran mas? aku takut ni "
aku: " nggak papa dek, yuk lah nonton lagi "
aku merebahkan tubuhku di senderan kursi.
kucoba berfokus pada film saja untuk mengusir kegalauan ini.
sejenak sheryl masih melihat kepadaku.
aku mengelus kepalanya dengan tangan kiri dan memberikan kode jika aku baik baik saja.
dia kembali duduk tenang dan menonton tayangan di layar.
==
sheryl: " mas, makasih ya? "
aku: " buat apa dek? "
sheryl: " buat waktunya "
aku: " iya sama sama "
sheryl: " mas tiyo kenapa sih tadi? "
aku: " kapan? "
sheryl: " tadi pas di dalem theater "
aku: " ooh, nggak papa dek "
sheryl: " aku tau kalau mas tiyo lagi nggak baik baik aja, cerita mas, aku siap dengerin kok "
aku: " aku beneran nggak papa "
aku diam dan sheryl pun diam.
entah mengapa sheryl menjadi lebih cerewet menurutku.
padahal biasanya dia anak yang kalem dan manis,
nggak secerewet sekarang.
sheryl: " mas tiyo, aku boleh kan sayang sama mas tiyo "
" DHEGGG! "
hatiku berdegub kencang oleh pernyataan dari cewek diboncenganku.
aku tak menjawab karena pikiran tentang shita yang bercampur baur dengan sheryl kembali memenuhi pikiranku.
mendengar aku diam, sheryl malah menyenderkan kepalanya, dan tangannya memeluk perutku.
hatiku berteriak teriak didalam sana.
" HEIII TIYOO!! SURUH LEPASIN!! SADAR! ITU CUMA ADEKNYA SHITA, BUKAN SHITA!!! MEREKA CUMA MIRIP TAPI MEREKA ORANG YANG BERBEDA!! "
namun pikiranku tidak merespon.
tubuhku tidak menolak posisi ini.
satu satunya yang menrespons pemberontakan hati kecilku hanya mata.
mata ini mulai melelehkan air mata.
aku menangis.
menangis karena hati kecilku dibohongi oleh pikiran.
tak lama kamai sampai didepan rumah ayah.
sheryl turun dari boncenganku.
aku menyusul turun.
sheryl: " mas, makasih, sekali lagi makasih sudah mengijinkanku sayang sama mas tiyo "
aku diam dan menatap gadis remaja didepanku.
aku tak tau apa yang membuat dia tertarik kepadaku.
bukankah dia tahu jika aku ini adalah pacar kakaknya?
bukankah dia juga tau jika kematian kakaknya baru berlalu setahun yang lalu?
dan bukankah dia seharusnya juga tau jika hatiku sampai saat ini masih milik shita?
aku: " dek, aku minta maaf ya? "
sheryl: " maaf buat apa mas? "
aku: " aku minta maaf karena tadi aku sudah menggenggam tanganmu, aku juga minta maaf sudah memperlakukanmu dengan terlalu dekat seperti tadi "
sheryl: " nggak papa mas, aku senang kok "
aku: " tapi aku juga minta maaf satu lagi dek "
sheryl: " apa mas? "
aku: " kamu boleh sayang sama mas tiyo, tapi sebaiknya rasa sayang itu berupa rasa sayang seorang adik ke kakaknya saja ya? seperti bagaimana dian juga sayang sama mas tiyo.
sheryl terdiam, wajahnya berubah.
aku: " aku nggak bisa menganggap lebih dari itu, karena perasaanku saat ini hanya buat mbakmu yang sudah pergi "
sheryl masih diam, namun kini matanya basah. bibirnya juga bergerak gerak seperti menahan tangis.
aku: " mungkin kamu masih terlalu kecil buat mengerti dek, tapi nanti suatu saat kamu akan paham, ini cuma masalah waktu "
kulihat mata bulat sheryl semakin basah, malah air mata sudah mengalir dari mata kirinya, disusul sebelah kanan.
sheryl: " hiks, hiks, , iya mas, sheryl ngerti, sheryl masih anak anak, masih kecil, , makasih "
setelah berkata begitu, sheryl langsung membalikan badan dan berlari masuk rumah.
aku tau dia berlari sambil menangis.
dan aku tahu, hati gadis kecil yang baru pertama merasakan cinta itu sedang terluka. . .
terluka oleh cinta yang dia percaya. . .
aku: " dek, dek, , sheryl "
aku memanggil sheryl yang sudah berada didepan pintu sambil mengetuk minta dibukakan.
tak lama, mamah membuka pintu,
sheryl menunduk, mencium tangan mamah dan langsung berlari masuk.
aku: " aahh, barusan apa yang kulakukan "
aku masuk kehalaman karena mamah keheranan dengan tingkah putrinya.
mamah menanyakan kepadaku ada masalah apa.
namun aku juga bingung untuk menjelaskannya.
akhirnya aku hanya diam.
ketika ayah keluar,
aku teringat untuk berpamitan kepada beliau.
aku berpamitan dan kemudian meminta doa restu atas perjalananku kali ini.
ayah dan mamah menepuk pundakku dan memberikan semangat.
terakhir sebelum aku pergi, aku minta dipanggilkan sheryl,
namun ternyata gadis kalem dan manis itu tak mau keluar dari kamarnya.
akupun pergi meninggalkan rumah ayah.
dengan perasaan bersalah, ,
maafin mas tiyo ya dek. . .
( bersambung )
next chapter: tantangan baru di ibu kota
aku berkendara menuju tempat janjianku dengan sheryl.
setelah pulang tadi, aku menyempatkan diri mandi karena tubuhku bau gara gara kipas di ruang server mati.
otomatis suasana menjadi panas dan pengap.
efeknya kinerja server melambat dan sering trouble.
terpaksa aku harus memasang kipas dari kamar mas malik ke ruang server.
ketika aku sampai didepan komplek rumah sheryl,
aku melihat seorang gadis cantik dengan rambut digerai sedang berdiri menatap jalan raya.
hmm, kok nggak asing ya?.
dan ketika jarak kami sudah dekat,
mungkin sekitar 10 meter, aku baru bisa mengenali gadis itu karena melambai lambai kepadaku.
itu sheryl!
aku berhenti didepannya.
penampilan sheryl yang berbeda dari biasanya membuatku terpana.
dia mengenakan kaos lengan panjang yang agak longgar.
kerahnya lebar dan menampakan lengan kaos yang menjadi lapisan dalam pada bagian pundak.
kemudian dia mengenakan celana berbahan jeans dengan pengait di pinggang.
panjanganya sedikit dibawah lutut.
rambutnya digerai dan dia memakai kacamata dengan frame lebar,
kontras dengan wajah sheryl yang tirus, namun cocok karena hidungnya mancung.
sheryl: " mas tiyo! heh, nglamun malahan "
aku: " dek, kamu cantik banget mau kemana? "
ketika kubilang dia cantik, sheryl langsung terdiam, wajahnya yang putih bersemu merah.
aku: " heh, kok malah giliran kamu yang nglamun, mau kemana to? "
sheryl: " hehe, beneran mas cantik ya? nggak aneh kan? "
aku: " enggak, cantik kok, bikin pangling "
dia kembali bersemu merah.
aku: " mau kemana emang? udah pamit sama mamah? "
sheryl: " udah mas, emm, yuk kita jalan dulu aja "
aku: " yo wes, naik, nih helm nya "
sheryl: " makasih mass "
sheryl memakai helm yang kuberikan dan naik kebelakang.
aku: " udah dek? "
sheryl: " udah mas "
setelah memastikan sheryl duduk dengan nyaman, aku menjalankan kendaraan.
perlahan lahan motorku berjalan menembus jalanan yang ramai dan padat.
aku: " dek, mau kemana to? "
sheryl: " emm, aku juga bingung mau kemana mas, hehe "
aku: " lha? gimana to? yang ngajakin kan kamu dek? "
sheryl: " aku ikut mas tiyo aja deh, mau kemananya "
aku bingung mendengar jawaban ini, jawaban yang tidak menjawab apapun.
beberapa menit kami jalan, barulah aku sadar sesuatu.
aku merasa jika tingkah sheryl berbeda dari biasanya.
ceritanya cewek ini mau menghabiskan waktu bareng sebelum aku pergi toh.
aku: " dek, kamu mau nonton? "
sheryl: " eh nonton apa mas? "
aku: " film di bioskop "
sheryl: " mau mas, tapi filmnya apa? "
aku: " twilight, mau? "
sheryl: " mau mas, aku melu aja wes "
aku hanya geleng geleng sambil tersenyum dengan tingkahnya.
dasar abege.
akhirnya aku mengajak sheryl nonton di salah satu mall.
setelah aku memparkirkan sepeda motor,
aku menyusul sheryl yang kusuruh turun di depan.
dari sana kami berjalan masuk kedalam mall.
sepanjang perjalanan dari parkiran menuju ke theater,
kulihat ekspresi wajahnya nampak senang.
sesekali dia tertawa lepas ketika aku melemparkan jokes.
kemudian sesekali aku juga mendengarnya bersenandung riang ketika kami tidak saling berbicara.
yap, hari itu kulihat dia nampak benar benar bahagia.
aku sendiri tidak yakin apa penyebabnya.
aku hanya mengimbangi saja agar suasananya tetap menyenangkan.
ketika kami sampai didepan toko perhiasan dimana aku dulu membelikan cincin buat shita sebelum keberangkatannya ke jakarta,
mendadak semua memori tentang shita terbuka.
aku ingat detil peristiwa tersebut.
bagaimana shita datang dengan wajah gembira.
persis seperti sheryl saat ini.
tunggu, , , ,
aku tidak salah lihat kan?
aku mengucek mataku berulangkali.
ah, enggak, pasti salah lihat.
aku kembali mengucek mataku hingga berair.
tau apa yang kulihat??
aku melihat shita berjalan didepanku sambil bersenandung riang.
" mas tiyo, ayo, keburu mulai lho "
sheryl mengajakku agar berjalan kembali karena aku sempat berhenti.
" dek, sebentar "
aku berhenti dan menundukan kepala.
kepalaku kutundukan karena aku melihat sheryl sebagai shita.
dan air mataku meleleh dengan sendirinya.
sheryl: " mas? kok nangis? "
aku terkejut karena sheryl sudah berdiri didepanku sambil menatap dengan matanya yang bulat.
aku: " e, anu, nggak papa ta, , eh dek, , , aku nggak papa, cuma barusan kelilipan "
sheryl: " mas nangis ya? ada apa mas? cerita aja mas sama aku "
aku: " aku beneran nggak papa dek "
sheryl memegang tanganku,
sheryl: " mas, biar aku masih kecil, mas tiyo bisa cerita sama aku kok, mungkin aku nggak bisa bantu ngasih pemecahannya, tapi aku bisa mendengarkan dengan baik "
aku membuka mataku dan menatap ke arah sheryl,
hatiku tersentuh.
kata kata anak ini luar biasa.
dia belum dewasa, tapi dia memiliki empati yang besar.
kini dia tersenyum, , ,
senyuman yang membuat mataku melihatnya bercampur antara shita dan sheryl.
perasaanku campur aduk.
aku: " ayuk, kita nonton "
aku menggenggam jemari tangannya dengan erat dan mengajak naik ke theater.
dia nampak terkejut dan mengikutiku, wajahnya bersemu merah.
entah kenapa, mungkin karena kugenggam tangannya.
aku menonton film dalam kondisi yang tidak stabil.
kenyataan dan bayangan bercampur aduk menjadi satu.
bayanganku berkata jika aku sedang menghabiskan waktu dengan shita,
namun kenyataannya yang berada disampingku adalah sheryl, ,
dalam pikiran waras, aku merasa bersalah karena tadi sudah memperlakukan sheryl seperti aku memperlakukan shita.
" hey tiyo! she just a kid! dia bahkan baru 16 tahun tahun ini! kamu pedofil ya?!! "
satu suara bergaung ditelingaku.
" dia kan adeknya shita, anggaplah dia shita yo, cuma dalam versi yang lebih muda "
suara lainnya menimpali.
aku menunduk dan memegangi kepalaku.
" arrgghhhh!!!! "
geramku.
sheryl: " mas? kenapa mas? mas tiyo nggk papa? "
aku tak mempedulikan pertanyaaan sheryl.
karena hatiku kacau!!!!!
aku hilang kontrol.
aku terdiam dan mencoba mengatur nafas.
kutarik perlahan, ,
kemudian kuhembuskan
kutarik lagi, , ,
kuhembuskan lagi.
begitu berulang ulang sampai kepala dan hatiku lebih dingin.
sheryl: " mas? kamu kenapa to? sakit ya? apa mau udahan ini mas? "
aku: " nggak papa dek, kita lanjut nonton aja "
aku berusaha tersenyum kepada sheryl didalam kegelapan bioskop.
dari pantulan cahaya di layar, aku bisa tau kalau sheryl bingung dan khawatir dengan keadaanku.
sheryl: " beneran mas? aku takut ni "
aku: " nggak papa dek, yuk lah nonton lagi "
aku merebahkan tubuhku di senderan kursi.
kucoba berfokus pada film saja untuk mengusir kegalauan ini.
sejenak sheryl masih melihat kepadaku.
aku mengelus kepalanya dengan tangan kiri dan memberikan kode jika aku baik baik saja.
dia kembali duduk tenang dan menonton tayangan di layar.
==
sheryl: " mas, makasih ya? "
aku: " buat apa dek? "
sheryl: " buat waktunya "
aku: " iya sama sama "
sheryl: " mas tiyo kenapa sih tadi? "
aku: " kapan? "
sheryl: " tadi pas di dalem theater "
aku: " ooh, nggak papa dek "
sheryl: " aku tau kalau mas tiyo lagi nggak baik baik aja, cerita mas, aku siap dengerin kok "
aku: " aku beneran nggak papa "
aku diam dan sheryl pun diam.
entah mengapa sheryl menjadi lebih cerewet menurutku.
padahal biasanya dia anak yang kalem dan manis,
nggak secerewet sekarang.
sheryl: " mas tiyo, aku boleh kan sayang sama mas tiyo "
" DHEGGG! "
hatiku berdegub kencang oleh pernyataan dari cewek diboncenganku.
aku tak menjawab karena pikiran tentang shita yang bercampur baur dengan sheryl kembali memenuhi pikiranku.
mendengar aku diam, sheryl malah menyenderkan kepalanya, dan tangannya memeluk perutku.
hatiku berteriak teriak didalam sana.
" HEIII TIYOO!! SURUH LEPASIN!! SADAR! ITU CUMA ADEKNYA SHITA, BUKAN SHITA!!! MEREKA CUMA MIRIP TAPI MEREKA ORANG YANG BERBEDA!! "
namun pikiranku tidak merespon.
tubuhku tidak menolak posisi ini.
satu satunya yang menrespons pemberontakan hati kecilku hanya mata.
mata ini mulai melelehkan air mata.
aku menangis.
menangis karena hati kecilku dibohongi oleh pikiran.
tak lama kamai sampai didepan rumah ayah.
sheryl turun dari boncenganku.
aku menyusul turun.
sheryl: " mas, makasih, sekali lagi makasih sudah mengijinkanku sayang sama mas tiyo "
aku diam dan menatap gadis remaja didepanku.
aku tak tau apa yang membuat dia tertarik kepadaku.
bukankah dia tahu jika aku ini adalah pacar kakaknya?
bukankah dia juga tau jika kematian kakaknya baru berlalu setahun yang lalu?
dan bukankah dia seharusnya juga tau jika hatiku sampai saat ini masih milik shita?
aku: " dek, aku minta maaf ya? "
sheryl: " maaf buat apa mas? "
aku: " aku minta maaf karena tadi aku sudah menggenggam tanganmu, aku juga minta maaf sudah memperlakukanmu dengan terlalu dekat seperti tadi "
sheryl: " nggak papa mas, aku senang kok "
aku: " tapi aku juga minta maaf satu lagi dek "
sheryl: " apa mas? "
aku: " kamu boleh sayang sama mas tiyo, tapi sebaiknya rasa sayang itu berupa rasa sayang seorang adik ke kakaknya saja ya? seperti bagaimana dian juga sayang sama mas tiyo.
sheryl terdiam, wajahnya berubah.
aku: " aku nggak bisa menganggap lebih dari itu, karena perasaanku saat ini hanya buat mbakmu yang sudah pergi "
sheryl masih diam, namun kini matanya basah. bibirnya juga bergerak gerak seperti menahan tangis.
aku: " mungkin kamu masih terlalu kecil buat mengerti dek, tapi nanti suatu saat kamu akan paham, ini cuma masalah waktu "
kulihat mata bulat sheryl semakin basah, malah air mata sudah mengalir dari mata kirinya, disusul sebelah kanan.
sheryl: " hiks, hiks, , iya mas, sheryl ngerti, sheryl masih anak anak, masih kecil, , makasih "
setelah berkata begitu, sheryl langsung membalikan badan dan berlari masuk rumah.
aku tau dia berlari sambil menangis.
dan aku tahu, hati gadis kecil yang baru pertama merasakan cinta itu sedang terluka. . .
terluka oleh cinta yang dia percaya. . .
aku: " dek, dek, , sheryl "
aku memanggil sheryl yang sudah berada didepan pintu sambil mengetuk minta dibukakan.
tak lama, mamah membuka pintu,
sheryl menunduk, mencium tangan mamah dan langsung berlari masuk.
aku: " aahh, barusan apa yang kulakukan "
aku masuk kehalaman karena mamah keheranan dengan tingkah putrinya.
mamah menanyakan kepadaku ada masalah apa.
namun aku juga bingung untuk menjelaskannya.
akhirnya aku hanya diam.
ketika ayah keluar,
aku teringat untuk berpamitan kepada beliau.
aku berpamitan dan kemudian meminta doa restu atas perjalananku kali ini.
ayah dan mamah menepuk pundakku dan memberikan semangat.
terakhir sebelum aku pergi, aku minta dipanggilkan sheryl,
namun ternyata gadis kalem dan manis itu tak mau keluar dari kamarnya.
akupun pergi meninggalkan rumah ayah.
dengan perasaan bersalah, ,
maafin mas tiyo ya dek. . .
( bersambung )
next chapter: tantangan baru di ibu kota
symoel08 dan 12 lainnya memberi reputasi
13