Kaskus

Story

prestant18Avatar border
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]

CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA

assalamualaikum

selamat siang kaskusers,

ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :emoticon-Rate 5 Star

1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
cibuyaaAvatar border
arrasyid.pd988Avatar border
zoekyvalkryeAvatar border
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32.7KThread52.1KAnggota
Tampilkan semua post
prestant18Avatar border
TS
prestant18
#1084
maung dan mbah

pagi ini adalah hari minggu,
aku sudah mandi semenjak subuh tadi dan juga sudah rapi.
aku mengenakan kemeja yang pernah dibelikan shita sebagai hadiah ulang tahunku.
sebenarnya baju ini sudah lama tidak kugunakan,
terakhir kali aku memakainya ketika kami berkunjung ke jogjakarta.
dan setelahnya aku menyimpan baju ini karena aku merasa inilah kenang2an terakhir dari shita.
terlalu sayang jika rusak dan menjadi kusam.

aku duduk di ruang server,
sambil menikmati sepotong kue dan teh hangat, kubantu retno untuk mempersiapkan pekerjaan hari ini.
sebenarnya hari ini adalah jadwalku libur,
namun karena hari ini aku sudah berjanji dengan mas malik untuk mendatangi ustadz yang diharapkan dapat membantu masalahnya,
aku jadi bersiap lebih awal dan menyempatkan diri membantu retno yang shift pagi sambil menunggu kedatangan mas malik daripada aku menganggur.

tiga hari lalu aku memang sudah mendapatkan kabar dari bondan jika dia bisa membantu kami untuk mendatangi rumah ustadz tersebut.
kemudian aku juga ceritakan kepada mas malik tentang masalah ini.
dia mengiyakan ajakanku.
dan dipilihlah hari ini sebagai hari keberangkatan dengan mempertimbangkan senggangnya waktuku dan bondan.

tak lama terdengarlah suara mobil mas malik yang masuk kehalaman.
aku pamit kepada retno dan segera turun kebawah.
kulihat mas malik sudah datang bersama mbak lilis dan anak bungsunya.

mas malik: " gimana yo? "
aku: " oke mas, siap, tinggal berangkat "
mas malik: " kamu tau tempatnya kan? "
aku: " aku nggak tau mas, tapi nanti kita diantar sama kenalanku kok "
mas malik: " kenalanmu rumahnya mana? "
aku: " katanya si kepanjen "
mas malik: " kok katanya? "
aku: " iya mas, soalnya dia saudaranya keluarga pacarku dulu "
mas malik: " trus nanti kita kesananya gimana? "
aku: " nanti katanya dianterin mas, tenang aja, "
mas malik: " ya udah, aku pasrahke sama kamu yo "
aku: " oke mas, nanti habis ini berarti kita jemput bapaknya pacarku ya "
mas malik: " rumahnya mana? "
aku: " malang kota sana "
mas malik: " ooh, berarti searah, yo wes, berangkat sekarang yuk mumpung masih pagi "
aku: " ayo "

aku masuk dan duduk didepan untuk menjadi navigator mas malik menuju rumah ayah.
rencananya ayah yang akan mengantarkanku menuju rumah bondan.
bismillah, kamipun berangkat.

==

tak sampai setengah jam, kami sudah sampai didepan rumah ayah.
diteras rumah ayah nampak rapi dan sedang duduk sambil membaca koran.
aku turun diikuti oleh mas malik dan mbak lilis.

aku: " assalamu'alaikum "
ayah: " wa'alaikumsalam, monggo silahkan masuk dulu "

aku masuk ke halaman dan menghampiri ayah.
kucium tangan beliau.

ayah: " sini mas masuk dulu silahkan "
mas malik : " baik pak maturnuwun "

mas malik dan mbak lilis berjabat tangan dengan ayah
kemudian kami dipersilahkan duduk diruang tamu.
tak lama nampak mamah keluar dan menjabat tangan kami semua.

aku: " kenalkan om, ini yang namanya mas malik, bos saya "
mas malik: " malik pak, ini istri saya, lilis "
ayah: " saya (censored), ayah asuhnya tiyo "
mas malik: " maaf nggih pak, jadi merepotkan bapak "
ayah: " nggak papa kok mas, wong saya juga pas senggang "
aku: " saya juga minta maaf ya om "
ayah: " sudah sudah, , sana kamu masuk dulu, tadi dicariin mamah "

aku bingung, dan kemudian bangkit untuk masuk kedalam rumah.
didalam ternyata mamah sedang membuat minuman.

aku: " mah, ada apa? "
mamah: " kamu sarapan dulu gih "
aku: " aduh mah, saya udah makan barusan "
mamah: " makan apa, wes ojo goroh, sarapan dulu sama adekmu, mamah masak nasi goreng "
aku: " tapi , , , "
mamah: " wes ojo tapi tapi, sana makan "

akupun tidak bisa menolak lagi karena mamah memaksaku.
aku masuk kebelakang menuju ke ruang makan.
ternyata memang disana ada sheryl,
dia baru saja mau mengambil sarapan.

sheryl: " eh, udah dateng mas, ayo sarapan dulu, temenin aku "
aku: " iya, makasih dek "

aku mengambil piring dan kemudian bergabung dengan sheryl dimeja makan.

aku: " kamu mau kemana dek? rapi bener? "
sheryl: " mau ikut "
aku: " weeeh, kok ikut? ini bukan liburan dek "
sheryl: " biarin ah, aku penasaran "
aku: " yaa, dibilangin kok ngeyel "
sheryl: " hehehe, dikit mas, "

aku cuma geleng geleng kepala melihat sheryl.
akhirnya aku tidak meneruskan berkomentar dan menikmati nasi goreng buatan mamah.
rasanya enak, tidak kalah dengan restoran mahal.
untung tadi dipaksa sama mamah, , , hihihi.

setelah semua selesai, ayah mengajak kami untuk berangkat.
pertimbangan ayah, hari minggu seperti ini jalan raya dari malang ke arah selatan pasti macet.
awalnya ayah juga melarang sheryl ikut,
namun sheryl bersikeras ingin turut serta.
akhirnya setelah mas malik menengahi,
dia mengajak sheryl ikut kedalam rombongan.
kulihat ada ekspresi kemenangan diwajah sheryl.
dia nampak mengejekku dengan memeletkan lidahnya.
aku cuma nyengir melihat tingkah sheryl.
awas ya nanti, batinku dalam hati.

==

mobil berjalan menembus jalanan malang menuju kearah selatan.
mas malik menjadi sopir dengan ayah disampingnya menjadi navigator menuju ke rumah bondan.
sedangkan dikursi tengah, sheryl duduk bersama mbak lilis dan putri bungsunya.
aku sendiri duduk dibelakang sambil memperhatikan sekitar.
suasana cair oleh percakapan ayah dan mas malik.
ternyata ayah orang yang supel, sehingga perjalanan kami menjadi tidak terasa membosankan.
sedangkan sheryl sendiri nampak bercanda dengan putri bungsu mas malik yang baru kelas 2 SD.
sesekali aku mencubit pipi sheryl dari belakang karena gemas.
ketika kucubit, sheryl pura pura tidak suka dan marah.
kutertawakan dan kukatakan itu sebagai balasan karena mengejekku sebelum berangkat tadi.
sheryl memasang wajah manyun yang membuat putri mas malik ikut tertawa.
suasana menjadi menyenangkan.
setidaknya untuk saat ini. .
karena kami semua belum tau apa yang nantinya akan terjadi.

==

tak lama mobil sudah sampai disebuah desa diselatan kota malang.
ayah berkata jika didaerah sinilah dulu mamah sheryl berasal.
aku manggut manggut mendengar cerita ayah.
dan sekitar 5 menit setelah ayah selesai bercerita kami sampai dirumah bondan

bondan tinggal bersama ibunya, dimana ibu bondan adalah adik tiri mamah.
sedangkan ayahnya sudah meninggal.
maka jadilah bondan dan istrinya merawat ibunya yang sakit sakitan.
padahal kalau ditaksir,
usia ibu bondan masih dibawah mamah.

bondan mempersilahkan kami mampir sebentar.
kamipun turun dan masuk kerumah bondan yang sederhana.
didalam kami dijamu dengan makanan ringan dan juga teh tubruk hangat.
khas sekali daerah desa.
membuatku teringat dengan rumah.
aah, sudah berapa lama aku tidak pulang ya?
terakhir adalah lebaran lalu. . .
suasana pedesaan memang membawa kenangan tersendiri. .

setelah selesai berbasa basi, kami semua, ditambah bondan berangkat menuju ketujuan awal kami.
mas malik duduk bersama bondan didepan,
kemudian ayah pindah ketengah bersebelahan dengan mbak lilis dan putri mas malik,
sedangkan sheryl duduk dibelakang bersamaku.
awalnya ayah hendak duduk dibelakang,
namun sheryl melarangnya karena tubuh ayah yang besar.
sheryl khawatir jika ruangan belakang yang sempit membuat asam urat ayah kambuh.
akhirnya sheryl pindah kebelakang berbagi tempat duduk bersamaku.

==

perjalanan kami kali ini cukup lama,
kuhitung kurang lebih hampir 2 jam mobil melaju.
dimana kami melewati daerah pedesaan dan pegunungan yang jalannya berliku liku.
mas malik nampak sangat waspada karena jalanan yang terkadang berlubang membuat mobil bergoncang.
rupanya tujuann kami ini benar benar berada di pelosok.
kulihat mbak lilis, wajahnya nampak menghawatirkan sesuatu.
dia nampak gelisah.
eentah hal apa yang membuat hatinya gelisah. . .

ketika perjalanan kami sampai disuatu daerah yang cukup datar, ( tadi jalannya naik turun )
kami sampai disebuah tempat yang cukup ramai oleh pemukiman.
bondan mengarahkan kami untuk berbelok ke sebuah jalan kecil yang menuju kearah utara.
dan mas malik pun mengikutinya.

sekitar 30 menit kami berbelok dari jalan raya tadi,
kami sampai disebuah rumah berarsitek jawa.
bentuknya joglo.
halaman rumah itu luas dan nampak asri.
ada tanaman hias yang nampak terawat didalam pot pot besar.
kemudian ada pohon buah buahan yang tumbuh berjejer,
membuat suasana menjadi benar benar nyaman dipandang.

bondan: " sudah sampai mas, ayo turun "

kami semua turun dari mobil satu persatu.
sheryl yang tertidur kubangunkan.

aku: " dek, sampai lho "
sheryl: " mmmm, , apa mas? sampai "
aku: " melek dulu, itu ilermu dilap "

sheryl nampak bingung dan buru buru mengelap sudut bibirnya yang sebenarnya tidak ada apa apa.

sheryl: " ah, enggak kok, aku nggak ngiler, enak aja "
aku: " ha ha ha ha, , 2 -1 "

sadar jika sedang kukerjain, wajah sheryl berubah masam, dia mencubit pinggangku.
aku mengaduh, namun buru buru turun untuk menghindari serangan berikutnya.

ketika sudah sampai diluar,

" SEERRRRR "

semilir angin yang bertiup membuatku sadar,
ada sesuatu disini.
karena hatiku terasa berdesir.
aku juga melihat perubahan ekspresi pada mbak lilis.
wajahnya nampak pucat.

==

kami diterima oleh seorang wanita paruh baya.
beliau mengaku adalah istri dari pak sastro ( sebut saja begitu )
pak sastro ini adalah orang yang diceritakan bondan.
yang katanya sering membantu orang untuk permasalahan yang sifatnya spiritual.
aku hanya mengangguk angguk mendengar percakapan antara bondan, istri pak sastro dan mas malik.

aku sendiri perhatiannya tersita oleh suasana rumah ini.
rumah yang besar namun nampak sederhana. .
bangunan full terbuat dari kayu.
aku tidak yakin kayu apa,
namun perasaanku merasa rumah ini hawanya sangat unik.
aku juga melihat raut kegelisahan mbak lilis yang sedari tadi nampak jengah.

tak beberapa lama,
datanglah seorang laki laki yang kutaksir usianya sekitar 40 an.
aku mengira seperti itu karena wajah beliau belumlah nampak terlalu tua.
beliau tersenyum dan mempersilahkan kami duduk kembali.
ketika bersalaman dengan beliau,
aku melihat tatapan mata beliau yang teduh, seakan menembus sanubariku.
hatiku berkata jika bapak ini bukanlah orang biasa.

setelah selesai berbasa basi,
bondan menyampaikan maksud dan tujuan kami datang ke rumah beliau ini.
pak sastro tersenyum dan mengangguk angguk.

pak ss: " monggo mas malik dan istri sini, duduknya mendekat. "

mas malik bangun dari duduknya dan mendekat kepada pak sastro.
saat itu kami memang duduk lesehan diatas tikar.
setelah mas malik duduk dihadapan pak sastro, mas malik menoleh kebelakang,
karena mbak lilis ternyata masih duduk ditempat semula.
dia menatap tajam kearah mas malik dan pak sastro.

mas malik: " mah, ayo sini "

namun mbak lilis hanya diam mematung.
hanya saja matanya terus menatap dengan tajam kearah mas malik dan pak sastro.
tangannya terkepal.

putri mbak lilis yang duduk sambil bersender pada ibunya nampak kaget.
dia memanggil manggil mamanya.
namun mbak lilis tidak merespons.

pak ss: " ora popo nduk, reneo "

suara pak sastro yang berwibawa menyuruh mbak lilis mendekat kesebelah suaminya.
namun anehnya dengan mbak lilis kembali diam.
matanya masih mengawasi dengan tajam.
aku merinding melihat ekspresi mbak lilis.
begitupula sheryl yang sedari tadi duduk disebelahku.

pak sastro bangun dari duduk beliau dan mendekat kepada mbak lilis.

pak ss: " ono opo nduk? rene lungguho sebelah bojomu " ( ada apa nduk? sini duduklah sebelah suamimu )

melihat pak sastro bangun dan mendekatinya,
mbak lilis langsung bereaksi dengan melompat mundur.
mulutnya menggeram dan membentak kepada pak sastro.
suaranya terdengar parau dan jelek, tidak seperti suara mbak lilis yang biasa.

" HRRRRRRGGGG, , OJO NYEDEK NYEDEK!!!!!! " ( hrrrgggg, jangan dekat dekat )

kontan semua yang ada disana kecuali pak sastro dan istri beliau terkejut.
terlebih putri mas malik yang sedang bersama ibunya.
istri pak sastro langsung bangun dan dengan sigap memeluk putri mas malik.

pak ss: " mas malik, tolong dipegangi istrimu ya, tapi hati hati, dia bukan istrimu "

mas malik bingung dengan perintah pak sastro.
dia segera bangkit dan mendekat kepada istrinya.
belum sempat dia memegang istrinya, mbak lilis yang nampaknya sudah tak sadar itu menyikut suaminya dengan keras.
membuat mas malik terjengkang kebelakang.

ayah dan sheryl terkejut dengan pemandangan itu.
kulihat ayah yang sedari tadi diam, mulai beristighfar.
sedangkan sheryl melompat kebelakang tubuhku.

ketika mas malik terjengkang dan mbak lilis perhatiannya teralihkan oleh suaminya tersebut,
pak sastro secepat kilat sudah memegang kepala mbak lilis.
dan respons yang terjadi sangat luar biasa.
sentuhan tangan pak sastro yang nampak ringan itu bisa membuat mbak lilis berteriak kesakitan.

pak ss: " tenang, duduk saja jangan melawan "
mbk lilis: " AAARRRGGHHHHH!!! LOROOOO, LOROOOO AMPOOOOOOONNNNN!!!! " (aarghhh sakiiitt, sakiitt, ampuunn )
pak ss: " koe arep metu ra? " ( kamu mau keluar nggak? )
mbk lilis: " AAKUU GAK BAKALAN METUU!! BOJONE WES NGLANGGAAR JANJIII!!! " ( aku nggak akan keluar, suaminya sudah menyalahi janji! )
pak ss: " janji opo hah? gk enek janji janjian, sing nggawe janji kui wes mati " ( janji apa hah? nggk ada janji janjian, yang bikin janji sudah mati )
mbk lilis: " AKU GK PEDULII!! KOE OJO MELU MELUU!! " ( aku nggk peduli, kamu jangan ikut ikut )
pak ss: " nek ra gelem metu yo mati " ( kalau nggak mau keluar ya mati )

setelah berkata seperti itu, pak sastro nampak merapalkan sesuatu.
mbak lilis berteriak teriak semakin keras.
dia meracau mengumpat umpat kesakkitan.
dan tak lama pak sastro nampak menyentakkan tangan beliau yang memegang kepala mbak lilis.
mbak lilis langsung hilang kesadarannya dan terjatuh.
mas malik yang sedari tadi melihat dengan tidak percaya langsung menyambut tubuh istrinya yang lemas.

pak sastro kembali duduk tenang.
beliau nampak tersenyum dan memberikan kode jika semuanya baik baik saja.
istri pak sastro yang tadi memegangi putri mas malik meminta sheryl untuk mengambilkan minum yang ada didekat kami.
sheryl bangun dan mengambil air putih yang kemudian diserahkan kepada mas malik atas perintah pak sastro.

pak ss: " sebentar lagi siuman, dikasih minum aja mas, nggk papa kok "

mas malik hanya mengangguk.
wajahnya nampak cemas karena kondisi istrinya.

benarlah, tak lama mbak lilis nampak siuman.
namun badannya sangat lemas.
mas malik menyodorkan air minum kepada mbak lilis dan membantunya minum sedikit demi sedikit.
setelah minum, perlahan mbak lilis mulai mendapatkan kekuatan.
dia bisa duduk kembali walau masih dipegangi mas malik.

pak ss: " wes nduk? "

mbak lilis nampak bingung.
dia melihat kepada kami semua dengan tatapan penuh tanya.

mbk lilis: " enek opo mas? kok begini? "
mas malik: " kamu barusan teriak teriak mah "
mbk lilis: " teriak teriak apa mas? "
mas malik: " kamu nggak sadar? "

mbak lilis hanya menggelengkan kepala.
mas malik hendak bertanya kembali kepada istrinya, namun diurungkan karena pak sastro memberikan isyarat kepadanya.

mas malik: " jadinya gimana ini pak? "
pak ss: " nggak papa mas, nanti sampean bawa air doa aja, dipakai untuk minum sampean sekeluarga yang tinggal dirumah itu.
nanti beberapa hari lagi saya datang kesana.
kalau sekarang saya sek repot soale "

mas malik dan mbak lilis nampak mengangguk angguk mengerti.
putrinya yang sedari tadi ada bersama istri pak sastro kini berlari dan duduk dipangkuan mas malik lagi.

aku: " pak, ngapunten, saya juga tinggal disana pripun? "

pak sastro menoleh kepadaku dan tersenyum.

pak ss: " nggak papa mas kalo sampean "
aku: " nggak papa pripun pak? "
pak ss: " sini sampean mendekat "

akupun mendekat kepada pak sastro.
setelah aku duduk didepan beliau, pak sastro meminta maaf dan memegang dahiku.
kontan seketika aku merasa lemas dan semuanya menjadi gelap.

==

aku berada disebuah tempat yang sangat luas.
tepatnya sebuah ruangan, namun sangat luas.
aku menoleh kekanan dan kekiri, ,

" astaghfirullah "

ternyata dikanan dan dikiriku ada sosok lain.
mereka adalah kakek tua berambut putih yang tempo hari muncul dalam mimpiku,
dan satunya lagi adalah seekor harimau besar berwarna putih.
aku merasa kali ini bukanlah mimpi, karena aku sadar sepenuhnya.

aku: " njenengan sinten nggih mbah? " ( anda siapa ya mbah? )
kakek: " aku hamba Allah le, seko bangsa jin muslim "
aku: " eh, maksude njenengan itu kok sering aku temui dalam mimpi ya? "

kakek itu hanya tersenyum.
sedangkan sang harimau yang tadi tiduran disisiku kini bangkit dan "ndusel" kepadaku.
berulangkali aku hampir jatuh karena harimau ini ndusel dengan ukuran tubuhnya yang sebesar sapi muda.
anehnya aku tidak merasa takut dengan binatang buas ini.

aku: " lalu siapa macan ini mbah? "
kakek: " ayo jajal sopo? " ( hayo coba siapa? )

mendengar pertanyaanku yang dijawab seenaknya oleh kakek itu, aku jadi rada bingung.
ketika aku hendak bertanya lagi, si harimau ini sudah mendorongku hingga aku terjatuh.
dan ketika aku jatuh telentang, dengan seenaknya harimau ini meletakan kepalanya diatas perutku dan memejamkan mata.

aku: " hei hei, sek, bangun, ojo tidur, berat tau "

kataku kepada harimau itu.
harimau itu acuh tak acuh dan tetap memejamkan mata.
aku berusaha bangun dengan menarik separuh tubuhku yang ditindih.
namun harimau itu malah merangkulkan kaki depannya yang besar kebadanku.
sehingga membuatku terkunci.
setelah itu dia menjilatiku.
rasanya kasap dan basah. .
seperti dijilat kucing, tapi dengan lidah seukuran telapak tangan.

aku: " mbah, tolongin mbah, ini gimana "

kakek itu tersenyum dan kemudian mencetokkan mulutnya.

" ctok ctok "

si harimau merespon.
dia bangun dan langsung duduk sambil lidahnya menjilat jilat mulutnya.
akupun berusaha bangkit.

aku: " mbah, siapapun njenengan, aku tidak merasa jika aku pernah membuat perjanjian apapun "

aku berkata seperti itu setelah teringat cerita jika jin bisa menjadi pendamping manusia dengan membuat perjanjian.
aku bergidik jika tau apa yang harus digadaikan ketika membuat janji itu.
yaitu keimanan.
yang membuat manusia itu akan menjadi budak bagi jin di alam baka.
mereka bersama sama masuk kedalam neraka.

kakek: " ojo kuatir le, aku ora nggawe perjanjian apapun, aku ikhlas mergo mbahmu wes ngajak aku dadi hamba Allah "

aku semakin bingung dengan kata kata tersebut.
apa maksudnya??
namun ketika aku hendak bertanya kembali,
tiba tiba aku seperti tersedot dan. . . .

" klap "

mataku terbuka.
aku menoleh kekanan dan kekiri.
ternyata aku sedang rebahan diatas tikar.
disamping kananku ada ayah, wajah beliau nampak cemas.
sedangkan disebelah kiri ada sheryl,
wajahnya tak kalah cemas.

aku bangun perlahan lahan.

pak ss: " gimana mas tiyo? "
aku: " eeh, , anu pak, tadi saya mimpi "
pak ss: " sudah bertemu tapi kan sebelum sebelumnya? "

pak sastro nampak tersenyum ketika berkata seperti itu.

aku: " iya pak, sudah, tapi ketika tak tanya, jawabannya membuat saya bingung "
pak ss: " ya sudah, pada intinya mereka itu mengikuti karena suka dengan sampean, saya juga tidak melihat mereka punya niat buruk kepada mas tiyo "
aku: " tapi asalnya dari mana ya pak? "
pak ss: " dari mbahe sampean mungkin "
aku: " oo, tapi kenapa ya pak? "
pak ss: " wallahu'alam mas, itu rahasia Allah, saya juga tidak tau "

aku mengangguk angguk sambi berusaha mencerna.
ternyata memang benar kita hidup didunia ini berdampingan dengan makhluk ghaib.
ada yang baik, namun lebih banyak yang buruk.
mereka juga memiliki nafsu seperti manusia.
sebuah pelajaran berharga bagiku yang semakin menambah keimanan akan kuasa Allah.

( bersambung )

( pembersihan rumah! )
BALI999
jenggalasunyi
symoel08
symoel08 dan 15 lainnya memberi reputasi
12
Ikuti KASKUS di
© 2025 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.