Sebuah perusahaan yang sudah diakui telah banyak melahirkan karya-karya hebat dari tangan para seniman pekerjanya. Raka,pemuda yang memutuskan keluar dari pekerjaan lamanya karena persaingan ideolagi yang tak kunjung reda,akhirnya memutuskan pergi untuk melamar masuk ke Fruits.
Pemuda biasa tanpa banyak pengalaman mendesain karya seni,apa yang bisa dia lakukan?
Q :PM artinya Private Message bukan Personal Message,bro? A : mmh.. baru nyadar kemarin. Q : Fiksi aneh-aneh lagi? A: mmh.. Fiksi 99% tanpa ada riset sungguhan, jadi tingkat kesamaannya dengan dunia nyata sangat diragukan. Q : Pesan moral keseluruhan cerita aja,langsung? A : pakai helm saat berkendara motor sama stop ngeluh di saat macet (seriously!)
Ohh.. Udah pagi,
Jam berapa,nih?? Alarmku belum bunyi kan?
Hiiaahh... Dia sudah bunyi 15 menit yang lalu,
"Kamu sudah menunggu lama?" Tanyaku pada Delia.
"Nggak juga... Ayo jalan" jawabnya merangkul tanganku dari sebelah kanan.
Libur di hari minggu,yah.. Enaknya jalan kemana?
Ajak dia sarapan dulu,kah?? Apa dia sudah makan,yah?
.....
Dia baru menerimaku kemarin.. Apa ini bisa disebut kencan pertama?
Fuuu... Tapi dia bilang hanya ingin diantar beli buku di SMSnya.
"Pegangan yang kuat,okee..??"
"Mmmh"
Tapi hari ini rasanya lega sekali.. Delia bilang senin besok dia nggak jadi menaikkan kelasku ke grup senior,tapi dia akan mengusulkanku menjadi asistennya di grup junior..
aku kira itu jabatan terbaik untukku.. benar,kan?
Chapter 20 | Both of two
"gukk- guuuk guk"
.............
Maafkan aku yah,Delia..
Hari itu menakutkan sekali..
Helm di kepalaku hampir terlepas setelah menghantam beton jalan..
Aku khawatir denganmu..
Kamu yang harusnya kemari,Raka.. Kamu kan laki-laki...
Singkirkan besi itu.. Aku ingin lihat wajahmu..
Mataku berat,Delia.. Nafasku- nafasku juga cepat sekali..
Arrghhhh.... Hhhhhh...
Bukan waktunya tidur,Raka..
Raka.. Banguunn..... Bangun,Raka..
Kita janji akan ke taman setelah selesai dari toko buku..
.
.
.
.
.
.
.
.
"Yahh,kamu laki-laki lemah.. Ingat hari itu?"
"Aku tidur duluan,yah?? Hahahaa... "
"Kamu membuatku takut,tau?"
"Tapi kita berdua selamat kan?"
"Kalau kamu mau jatuh,jangan pilih jalanan ramai tau?"
"Yaa.. Mau bagaimana lagi.. Truk itu menghantam kita sampai jatuh"
"Jalanan juga sangat lancar waktu itu... Andaikan saat itu sedang macet,yah?"
"Yaa.. Mau bagaimana lagi... Hahaha... Kalau hari itu macet,mungkin semuanya baik-baik saja"
"..............."
"Kamu nggak menyesal kan,Delia? Aku akan menemanimu terus.."
"Nggak lah.. Untuk apa menyesal,aku sudah punya pria yang akan menemaniku.. Itu bagus"
"Ohh.. Baguslah..."
"Then.. Apa yang sudah kamu lakukan selama 1 bulan ini? ...menyalahkan dirimu sendiri?"
"Nggak.. Aku sudah menerimanya"
"Lalu kenapa kamu mengajakku kembali ke sana?"
"Tentu untuk bekerja lah.. Ini hari minggu,dan besok waktunya pertemuan rapat sekantor"
"Kamu bercanda kan? Memangnya apa yang bisa kita kerjakan?"
"Banyak,lah.. Kenapa? Kamu masih takut??"
"Nggak.... Bukan kah ada kamu? "
"Iya.. Ada aku... Ada teman-teman yang lainnya juga"
"Aku dengar Alia menghantikan posisiku.. Dia memang pantas"
"Ohya?? Kamu akan kehilangan tempat,Delia"
"Hish.. Kamu pikir kursimu masih kosong setelah berlibur selama 1 bulan? Kamu juga nggak punya tempat lagi di sana,Raka"
"Hmmm... Bisa jadi.. sedih juga"
"Jadi apa rencanamu? Menjalani hidup seperti biasa dan menikah dengan seseorang?"
"Yahh.. Aku berencana membuka kantorku sendiri dan merekrut beberapa lulusan baru dari sana"
"Then...soal menikah?"
"Mmmh.. Aku berniat melamar gadis dan menikah dengannya?"
"Ohyaa?? Kapan.. Kapan itu?"
"Aku akan biarkan dia yang memilih tanggalnya.."
"Kalau begitu 1 Juli saja.. Itu awal bulan yang bagus,kan??? Aku nggak sabar.."