Sebuah perusahaan yang sudah diakui telah banyak melahirkan karya-karya hebat dari tangan para seniman pekerjanya. Raka,pemuda yang memutuskan keluar dari pekerjaan lamanya karena persaingan ideolagi yang tak kunjung reda,akhirnya memutuskan pergi untuk melamar masuk ke Fruits.
Pemuda biasa tanpa banyak pengalaman mendesain karya seni,apa yang bisa dia lakukan?
Q :PM artinya Private Message bukan Personal Message,bro? A : mmh.. baru nyadar kemarin. Q : Fiksi aneh-aneh lagi? A: mmh.. Fiksi 99% tanpa ada riset sungguhan, jadi tingkat kesamaannya dengan dunia nyata sangat diragukan. Q : Pesan moral keseluruhan cerita aja,langsung? A : pakai helm saat berkendara motor sama stop ngeluh di saat macet (seriously!)
"Mia pernah cerita kalau di kantor kalian ada 5 divisi.. Satu senior menejer setiap satu deivisinya... Dan satu asisten menejer pula di setiap divisinya" jelasku panjang setelah memutuskan untuk bertanya ke orang lain.
"Yah.. Kenapa,mas-etikanol?" Balas Alia mungkin tak sabar untuk segera mengahiri pembicaraan ini.
"Aku hanya kenal kalian berempat.. Siapa-"
"Sebutkan!?"
"Ehh.. Hhhh.."
"Kamu hanya tau aku seorang,kenapa bilang kalau kamu tau siapa sisanya"
Benar juga... Jangankan senior menejerku sendiri,
Kalau diingat-ingat aku bahkan belum pernah bertemu ketiga sisanya..
Haruskah aku sama penasarannya seperti aku penasaran sekali dengan seniorku?
Chapter 18 | Her invitation
Alia menyuruhku untuk menemui orang itu,orang yang kehilangan 1 tangannya..
Bukankah itu Delia? Dia kah yang dimaksudkan olehnya??
.....
Sebenarnya kenapa Delia kehilangan satu tangannya? Aku belum pernah menanyainya..
Apa di duniaku saat ini Delia dulunya adalah senior Alia?
Senior dan junior..
Menejer dan asisten menejer...
Apa dulu mereka berdua seperti itu??
"Mana ku tau.. Hei,lagi pula kenapa kamu tanya hal privasi seperti itu padaku?" Jawab Alia saat ku tanyai perihal tangan Delia.
Apa aku ada hubungannya?
Nggak... Aku bertemu dengannya untuk pertama kali waktu itu..
Dia sudah seperti itu,
......
Tapi ini aneh,kan? Bukannya semua hal di sekelilingku berubah..
Aku bahkan nggak tau seperti apa kesan awalku saat bertemu Delia di dunia ini,
Gehh!!
Apa aku sedang bermimpi,kah? Apa memang ini hidupku..
"Kamu menghindariku yah,Alia?"
"Nggak.."
"Aku datang ke tempat ini sejak terakhir kita ketemu.. Tapi kamu nggak pernah terlihat"
"Aku pindah kantor 7 hari kemarin.. Karena itu aku nggak ada di sini"
Dia pasti berbohong.. Yahh,biarkan lah.... Apa keperluanku kali ini? Bertanya soal seniorku,kah?
Bertanya soal ketiga senior lainnya,kah?
Bertanya soal tangan kanan Delia,kah?
......
Apa yang ingin aku ketahui?? Aku sangat bingung...
"Dengar,Raka!"
"..!???"
"Orang yang menjadi senior di tempatmu dulu,dia seorang laki-laki yang hebat.. Dia menguasai semuanya dengan sempurna melebihi kami berempat sisanya.." jelas Alia akhirnya mau membicarakannya.
"......"
"Dan tangan kanan Delia seperti itu sejak ia dekat dengan seseorang..."
Delia tak pernah dekat dengan seseorang.. Dan karena berada di dekatnya,ia kehilangan tangan kanannya.
Siapa dia itu... Orang yang dekat dengan Delia?
"Lalu soal 3 orang senior sisanya.. Kamu bisa ingat nama-nama ini.."
Raya Atika,Reza Indra, Daniel Wibowo.. Itu nama ketiganya?
Ehh!?? Jadi nama lengkapmu Alia Cantik? Baru tau,aku..
Tapi.. Apa aku harus percaya soal namamu? Karna aneh,kan?
.......
Hehehehh.. Biarlah,mungkin itu sebagai doa agar kamu jadi gadis cantik.
Yang terpenting aku sudah dapat jawaban yang ku cari.
.
.
.
.
.
.
.
.
"...!"
Oh,iyaa!!? Namanya!?? Siapa namanya??
Laki-laki itu siapa namanya? orang yang lebih ahli dari keempatnya sekaligus..
orang yang nggak pernah menampakkan dirinya di kantor ini,
"...."
"Delia..." Ucapku pelan bahkan tak sadar karena keluar begitu saja dari mulut.
"........?" Dia berhenti saat menyadari ada aku di dekatnya saat baru saja melewati pagar batas luar kantor.
"Kamu baru mau pulang,Delia?" tanyaku.
"....."
"Kamu naik bus kota kan? Biar ku antar,boleh?"
"Ikutlah denganku.."Jawabnya mengizinkanku ikut dengannya.