Setelah kejadian itu dan jatuh sakit ane jadi gabisa liat makhluk tak kasat mata lagi, setelah beberapa hari jatuh sakit dan sering tertidur lemas dikasur walau tak sampai harus dirawat. Badan rasanya sakit semua dan panas dingin, hari-hari ane cuma bisa istirahat dirumah dengan ditemani si Neng yang selalu tiduran disamping ane. Neng dikasih makan nyokap ane karena ane disuruh istirahat penuh.

Selama beberapa hari sakit itu ane sering mimpi yang gaenak, seperti melihat kejadian kecelakaan ataupun ane yang kecelakaan. Nyokap ane pun khawatir dengan kondisi ane, dia takut semenjak ane bisa melihat makhluk tak kasat mata. Dia pengen anaknya normal-normal saja, dan menyarankan ke bokap ane untuk menutup mata batin ane.

Setelah sembuh dan kembali sekolah dan pulangnya ane dikasih tau bokap kalau entar malam ane disuruh pergi ke guru spiritual ane lagi, bokap ane ditelfon guru ane katanya ada yang mau diceritain. Lalu malamnya pun ane dan bokap langsung pergi ketempat tinggal guru ane.

Setelah sampai dirumah guru ane dan dipersilahkan masuk.



Ternyata ane bisa melakukan semua pertarungan itu dibantu guru ane dari jauh, ane jadi keinget cerita kakek ane kalau orang cirebon itu dulu sakti-sakti ternyata begini. Dalam hati kecil ane bertanya "Apakah ane orang sakti dan bisa kaya leluhur orang cirebon?"pikiran ane ngelantur.

Bokap ane sebenernya masih antara percaya atau tidak dengan anaknya yang mempunyai kelebihan seperti itu, malah berpikir ane bisa mengobati orang sakit. Tapi setelah ngeliat ane jatuh sakit bokap ane malah takut kalau nantinya nyawa ane yang bisa terancam, seperti halnya bokap. Ane pun demikian, banyak pertanyaan yang masih belum terjawab.

Seperti sebelumnya jika ane gabisa melihat hal tak kasat mata, Si Neng lah sebagai pengganti mata batin ane. Karena emang Neng lagi hamil jadi dia tidak terlalu banyak bergerak seperti sebelum hamil, dia jadi kebanyakan diam dan tidur.

Sebenernya Neng itu harus bergantian dengan Caka karena temen ane Rere lebih mengerti tentang kucing, tapi ane menolak dengan alasan ane mau tau dulu bagaimana kucing hamil dan Rere pun mengerti. Setelah ane melihat Neng sering muntah-muntah akhirnya ane memutuskan untuk memberlakukan perjanjian awal dengan Rere untuk menukar dengan Caka tiap 2 hari sekali, seperti orang tua yang bercerai dan hak asuh anaknya bergantian hahaha.

Akhirnya Caka udah dirumah ane menggantikan Neng, dia itu emang udah nurut kucingnya dan memang lebih bagus dari Neng. Karena dilingkungan ane itu banyak kucing kampung liar jadi Caka sering banget bertarung, apalagi kalau malam hari ane lengah sedikit dia udah keluar rumah aja.



Bagaimana kisahku dengan Caka? Next part update tentang Neng-Caka dan kehidupan normal ane sebagai pengasuh kucing, maaf cerita ane skip-skip karena mungkin ga penting juga hehe. Update jadi agak lama ya tapi ga sampai telat satu hari kok, terima kasih bagi yang udah membaca cerita ane yang membosankan ini