- Beranda
- Stories from the Heart
Black Part Of Woman
...
TS
anism
Black Part Of Woman
Spoiler for Peringatan:
Spoiler for Anissa : Aku Bukan pramuria:
Spoiler for Ibu?!:
Spoiler for I Must Found a Father for You:
Wanita itu unik. Karena itu perlakuan terhadap mereka pun berbeda-beda dan spesial.
mereka selalu punya cerita menarik yang pantas disimak
Anism & (edit by) Fanzangela
Diubah oleh anism 30-05-2019 11:43
devarisma04 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
48.2K
379
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#154
Kembalinya Reni Part 2 : Belajar Dari Bima
Anissa merasa tidak nyaman dan memilih bergabung bersama Bima. Reni melingkarkan tangannya ke tangan Ario. Ario mencoba menurunkan tangan Reni dari lengannya.
“Ayo kita bicara di atas saja.”, Ario mendahului Reni dan naik ke atas.
“Bim, kamu suka Tante Reni tidak?”, Anissa merasa sangat bodoh dengan mengucapkan pertanyaan seperti itu, tapi sepertinya dia perlu menyusun sebuah siasat.
“Suka. Dia sangat seksi…”, cara bicara Bima persis seperti ibunya.
“Ck…. ck… “, Anissa mengolok Bima dan tertawa.
“Pasti semua suka donk ya sama Reni. Cantik, putih, tinggi, seksi dan menawan.”, Anissa menerawang.
Ya, Ario sudah pasti akan memilih Reni. Dia sangat jauh jika dibandingkan dengan mantan Ario itu.
Bima memandang Anissa. Bima tiba-tiba memposisikan diri berdiri di hadapan Anissa. Anissa tampak kaget.
“Menurut aku, Kak Anissa lebih cantik. Kalau aku sudah dewasa, aku bakal cari cewek kayak Kak Anissa.”
Anissa terlongo dan melihat Bima. Tapi kemudian dia tertawa. Dasar anak-anak, batin Anissa.
“Lagipula kata mama, Paman Ario cocoknya pacaran dengan orang yang benar-benar bisa terima Paman apa adanya.”, Bima merapikan mainannya.
“Benar juga katamu, Bima. Kita semua harusnya bersama dengan orang yang menerima kita apa adanya.”, Anissa tersenyum.
Dia juga merasa malu. Bima masih sangat muda, namun dengan dituntun oleh seorang Luna.
Pemikirannya menjadi sangat dewasa. Sangat berbeda jika dibandingkan dirinya yang berusia lebih tua dari Bima.
Anissa merasa tidak nyaman dan memilih bergabung bersama Bima. Reni melingkarkan tangannya ke tangan Ario. Ario mencoba menurunkan tangan Reni dari lengannya.
“Ayo kita bicara di atas saja.”, Ario mendahului Reni dan naik ke atas.
“Bim, kamu suka Tante Reni tidak?”, Anissa merasa sangat bodoh dengan mengucapkan pertanyaan seperti itu, tapi sepertinya dia perlu menyusun sebuah siasat.
“Suka. Dia sangat seksi…”, cara bicara Bima persis seperti ibunya.
“Ck…. ck… “, Anissa mengolok Bima dan tertawa.
“Pasti semua suka donk ya sama Reni. Cantik, putih, tinggi, seksi dan menawan.”, Anissa menerawang.
Ya, Ario sudah pasti akan memilih Reni. Dia sangat jauh jika dibandingkan dengan mantan Ario itu.
Bima memandang Anissa. Bima tiba-tiba memposisikan diri berdiri di hadapan Anissa. Anissa tampak kaget.
“Menurut aku, Kak Anissa lebih cantik. Kalau aku sudah dewasa, aku bakal cari cewek kayak Kak Anissa.”
Anissa terlongo dan melihat Bima. Tapi kemudian dia tertawa. Dasar anak-anak, batin Anissa.
“Lagipula kata mama, Paman Ario cocoknya pacaran dengan orang yang benar-benar bisa terima Paman apa adanya.”, Bima merapikan mainannya.
“Benar juga katamu, Bima. Kita semua harusnya bersama dengan orang yang menerima kita apa adanya.”, Anissa tersenyum.
Dia juga merasa malu. Bima masih sangat muda, namun dengan dituntun oleh seorang Luna.
Pemikirannya menjadi sangat dewasa. Sangat berbeda jika dibandingkan dirinya yang berusia lebih tua dari Bima.
Diubah oleh anism 09-06-2017 19:28
0