- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#907
arah perubahan
matahari sore itu nampaknya sudah mulai bosan menunjukan dirinya.
dia lebih banyak bersembunyi dibalik awan.
membuat suasana menjadi lebih dingin daripada tadi siang yang cukup panas.
aku yang sedang berkendara pulang dari rumah ayah menjadi cukup terbantu oleh cuaca yang bersahabat ini.
sepanjang jalan dari malang menuju ke bangil,
pikiranku berputar pada berbagai macam hal.
ada perasaan bahagia karena keluarga ayah sudah menyambutku dengan sangat baik.
membuatku merasakan kehangatan keluarga kembali setelah sekian lama sendiri.
aku juga memikirkan kembali masa depanku.
akan kubawa kearah mana saat ini?
setelah berbagai macam hal yang membuatku naik,, ,
kemudian jatuh. .
lalu juga dibanting. .
dan kini dititik inilah aku berdiri sekarang.
dimana kelak aku akan menyebut fase kehidupanku saat ini adalah titik nadir,
atau titik terendah dalam hidup.
ahhh, , , aku harus mengulang lagi dari awal. .
"semangat tiyo! ayo bangkit, , semangat!! "
suara hati kecilku yang mulai tak lelah memberikan semangat kepada diriku sendiri. .
agar bisa segera bangkit dari keterpurukan.
bersamaan dengan angin sore yang terus menerus membawa debu jalanan
==
setelah kepulangan dari malang,
aku mendapatkan kesibukan baru, ,
yaitu menghadiri majelis taklim setiap ba'da maghrib, ,
dimana kajian ini diadakan seminggu dua kali.
tepatnya hari selasa dan kamis.
semenjak menghadiri majelis taklim tersebut,
aku menjadi semakin paham mengenai agama.
dan aku juga mendapatkan obat hati melalui nasehat nasehat ustadz yang senantiasa menjadi tempatku bertanya.
ustadz pengisi majelis yang mengajari kami,
sering meluangkan waktu beliau di akhir kajian untuk mendengarkan permasalahan dan keluhan.
kemudian beliau memberikan nasehat dengan pendekatan yang hangat.
beliau selalu mengajarkan bagi kami agar mengembalikan semua permasalahan dunia kepada Allah.
dengan begtu, kita akan mendapatkan keringanan hati dalam menghadapinya kemudian.
kata beliau: " laa tahzan, ( jangan bersedih ) setiap masalah hidup yang anda terima itu sudah Allah takar dengan amat sangat presisi.
DIA maha tahu, seberapa kuat anda, seberapa hebat anda, dan seberapa mampu anda untuk menghadapinya.
pasti kita mampu melewati masalah tersebut, ,
asal kita tidak melepaskan Allah."
aku mendengarkan dengan seksama setiap nasehat beliau.
hatiku yang sebelumnya selalu diliputi kesedihan, ,
perlahan lahan mulai terasa lapang dan ikhlas.
ada kehangatan yang membuatku berpikir positif dalam menyikapi semua ini.
aku mulai bisa berdamai dengan ketetapanNYA. .
ketetapan yang sebenarnya terasa berat saat ini. .
namun aku yakin, ,
jika hikmah yang besar sedang menantiku esok.
seperti hikmah yang tidak diketahui nabi musa, ,
ketika nabi khidir merusak perahu yang mereka pinjam dari seorang nelayan tua sakit sakitan dalam sebuah perjalanan.
nabi musa amat marah dan melanggar larangan nabi khidir untuk tidak memprotes apapun yang beliau lakukan..
padahal sesungguhnya nabi khidir yg sudah diberi kelebihan berupa ilmu hikmah,
memiliki pengetahuan jika seandainya perahu tersebut tidak dirusak,
maka akan ada orang dzalim yang merampas perahu tersebut. .
dan membuat nelayan tua itu kehilangan mata pencaharian utamanya. . .
==
beberapa minggu setelahnya, ketika aku barusaja pulang dari memasang kanopi pesanan.
aku mendapat kabar dari sheryl jika dia sudah berhasil melewati ujian.
kini dia tinggal menghadapi UAS, , ,
dia juga menanyakan kapan aku akan main lagi ke malang.
aku mengucapkan selamat kepadanya, dan tak lupa mendoakan lagi agar UASnya lancar seperti UANnya.
setelah itu aku berjanji hari minggu depan, aku akan kembali datang sekaligus menengok makam shita.
beberapa saat setelah jawaban kukirim,
balasan dari sheryl sudah langsung masuk.
dia nampak gembira dan menantikanku,telihat dari kata katanya, ,
kemudian diakhiri dengan emoticon \(^o^)/. . . .
kuletakan HP yang masih membuka pesan terakhir sheryl.
kemudian aku merebahkan punggungku di lantai teras rumah pak hari
ahh, , dek dek, , kamu ini lama lama bikin keingetan sama mbakmu . .
aku tersenyum dan teringat saat pertama kali aku melihat penampilan baru sheryl.
bisa bisanya hatiku berdebar kencang gara gara kupikir itu shita yang hidup lagi.
dasar, , ,
salah siapa mirip. . .

saat sedang tersenyum senyum sendiri dengan lamunanku,
pak hari memanggilku kedalam untuk berbicara serius.
pak hari: " yo, sini duduk didalam, ada yang mau saya omongin "
aku: " oh iya pak "
akupun duduk di dalam.
pak hari: " ini bayaran untuk pekerjaan yang tadi ya yo, silahkan dihitung dulu "
aku: " baik pak har "
aku menerima beberapa lembar uang dari pak hari dan menghitungnya.
aku: " lho pak? ini kebanyakan pak, nggak kaya biasanya "
( aku memisahkan beberapa lembar dua puluh ribuan dan menyerahkannya kepada pak hari.)
pak hari: " nggak papa yo, memang saya lebihin, itu buat kamu "
aku: " lho? kenapa pak? jangan ah, saya malah nggak enak "
pak hari: " beneran nggak papa yo, anggap saja itu untuk kejujuran dan integritas kamu selama bekerja, , saya suka dengan cara kerja kamu kok, udah disimpen aja "
aku: " terimakasih banyak ya pak hari "
pak hari: " iya, sama sama, , , sama saya mau menyampaikan satu hal "
aku: " apa ya pak? "
pak hari: " begini, , rencana bengkel mau saya tutup sementara waktu yo "
aku terdiam dan terkejut mendengar penuturan pak hari.
aku: " kenapa pak? "
pak hari: " ada hal lain yang harus saya urus, , urusan keluarga, , yang membuat bengkel harus tutup sementara waktu "
kali ini aku tertunduk dan mulai merasa kecewa.
nampaknya aku akan kehilangan pekerjaan lagi. . .
pak hari: " tapi kamu nggak usah kuatir, , , "
aku: " kenapa pak? "
pak hari: " kamu bisa mengoperasikan komputer kan? "
aku: " iya pak, bisa "
pak hari: " kamu umpama ikut kerja dengan adik saya mau? "
aku: " kerja apa ya pak? "
pak hari: " jadi operator server "
aku: " operator server? "
pak hari: " iya, jadi adik saya punya usaha server pulsa, , nah dia sedang mencari karyawan yang bisa komputer dan mau belajar, kamu mau belajar kan? "
aku: " mau pak, tapi saya nggak yakin, soalnya kan belum pernah "
pak hari: " nggak papa, insyaAllah kamu bisa, , "
aku: " emm, , , iya deh pak hari "
pak hari: " kalau mau, kamu nanti saya kenalkan sama adik saya, , saya udh ceritain sama dia kok tentang kamu sebelumnya "
aku: " iya pak, terimakasih ya, , , "
pak hari: " sama sama yo, , tapi umpama nggak disini nggak papa to? "
aku: " maksudnya nggak disini? "
pak hari: " iya, , usaha adik saya itu nggak di bangil "
aku: " lalu dimana? "
pak hari: " di malang "
aku: " waduh, kok jauh ya? "
pak hari: " nggak papa, nanti kamu ngobrol sendiri sama adik saya, , , "
aku: " iya deh pak har "
kami pun menutup pembicaraan kami dan pak hari menyuruhku datang lagi nanti malam untuk bertemu adik beliau.
aku mengiyakan dan kemudian berpamitan pulang.
malam harinya, aku datang kembali.
ketika aku menstandarkan sepeda motor didepan rumah,
kulihat ada mobil terparkir.
aku: " assalamu'alaikum "
pak hari: " wa'alaikumsalam , , , sini masuk yo "
aku: " baik pak, terimakasih "
aku masuk dan kemudian dipersilahkan duduk dikursi.
disana sudah ada seorang laki laki dan perempuan yang usianya mungkin sedikit di bawah pak hari.
pak hari: " yo, jadi ini adikku yang tak ceritain tadi, namanya malik, panggil saja pak malik "
pak malik: " ooh, , ini tiyo ya? jangan panggil pak ah, , mas malik aja, , aku durung kewut kok " ( kewut: tuwek: tua, bahasa malang )
aku: " iya pak, eh, mas, , saya tiyo "
pak malik: " hehe, santai ae nek sama aku , , "
aku: " iya mas, , "
pak malik: " kamu bisa komputer kan? "
aku: " alhamdulillah bisa mas "
pak malik: " kerja sama saya mau? "
aku: " jadi operator server ya? "
pak malik: " iya, paling mas hari juga sudah cerita "
aku: " tapi di malang ya mas? "
pak malik: " iya, rumahku di malang, , servernya jadi satu halaman sama rumah, cuma beda bangunan aja. "
aku: " emm, , insyaAllah mau si, tapi saya perlu belajar mas "
pak malik: " nggak masalah, nanti disana ada adik istriku yang juga jadi pengelolanya, kamu bisa belajar sama dia "
aku: " berdua ya mas? "
pak malik: " bertiga kalau kamu mau, ada satu lagi karyawanku "
aku: " iya mas, mau, , tapi saya mau nyari tempat tinggal dulu berarti ya "
pak malik: " nggak usah bingung yo, , kamu nanti tinggalnya di rumah saya aja, , ada kamar kosong kok, , "
aku: " nggak papa mas? "
pak malik: " iya nggak papa, , urusan makan juga udah ada, , nggak usah bingung, , nanti gaji kamu bersih udah "
aku: " alhamdulillaah, , oke mas, saya mau "
pak malik: " alhamdulillah, , , kalau kamu mau, kamu lusa datang lagi ya, nanti kesana sama saya "
aku: " iya mas malik, , , "
aku menundukan kepala dan bersyukur.
betapa Allah mendengarkan kegelisahanku dan memberiku jawaban atas semuanya.
semoga ini adalah jalan yang benar dan juga membawaku kearah yang baik.
begitu ucapku dalam hati.
kemudian setelah selesai, aku berpamitan untuk pulang.
rencananya aku mau menelpon bapak dan ibu untuk mengabari beliau berdua.
bu, pak, , , semoga semua ini berkah. . .
==
aku memberi kabar kepada bapak dan ibu tentang perubahan yang akan terjadi.
beliau berdua menanggapinya dengan ucapan syukur.
bapak memberikan pesan kepadaku agar terus menjaga kepercayaan yang sudah ditanamkan oleh orang orang yang mempercayaiku.
jangan sekali kali menyeleweng, begitu pesannya.
ibu juga berpesan agar aku jangan terlalu merisaukan pemasukan,
jangan lihat jumlahnya, cukup disyukuri dan terus berusaha sambil melihat peluang lainnya.
aku mengiyakan nasihat bapak dan ibu.
tak lupa kuminta doa beliau berdua sebelum aku menjalani babak baru ini.
aku juga bercerita kepada pakdhe tukul dan bude at tentang rencana kepindahanku ke malang.
awalnya bude menyuruhku utnuk mencari yang lain, yang penting masih didekat keluarga beliau.
namun aku memberikan penjelasan bahwa insyaAllah ini juga pilihan yang baik.
sayang jika ditolak.
toh mencari pekerjaan lagi belum tentu akan semudah sekarang.
akhirnya pakdhe tukul dan bude at merestui kepergianku ke malang.
aku berterimakasih kepada beliau berdua atas bantuannya, ,
insyaAllah aku akan menyempatkan untuk sering bermain lagi kebangil, begitu janjiku.
setelah berpamitan kepada beliau berdua, aku pulang untuk berkemas kemas.
==
hari itu minggu pagi,
aku berkendara dengan sepeda motorku di belakang mobil milik mas malik.
mulai hari ini aku akan pindah ke rumah mas malik untuk bekerja ditempatnya.
ada perasaan deg degan yang kurasakan,
sama seperti ketika aku datang ke tempat baru di waktu waktu sebelumnya.
pertanyaan yang berputar di kepalaku selalu sama,
apakah nantinya aku akan betah?
walau selama ini, sekalipun kondisinya tidak terlalu menyenangkanpun aku tetap membetahkan diri.
semoga saja di tempat tujuan nanti semua berjalan lancar. .
bismillah.
setelah berkendara kurang lebih satu jam,
aku sampai di rumah mas malik yang berada di area singosari.
rumahnya berada agak jauh dari jalan utama, namun lingkungannya ramai.
bangunannya bangunan lama dengan halaman yang cukup luas.
ada dua bangunan yang jelas terpisah, dimana yang satu adalah rumah utama,
nampak dari ukurannya. .
dan satunya tidak terlalu besar.
mungkin disanalah server yang mas malik maksud berada.
mas malik mengajakku masuk dan menyuruhku membawa barang barangku sekalian.
mas malik: " yo, tas kamu dibawa aja sekalian "
aku: " iya mas "
kemudian kami masuk, dimana di ruang tamu sedang duduk seorang laki laki yang kutaksir sepantaran denganku.
sedangkan disebelahnya duduk seorang perempuan yang kupikir usianya juga sepantaran.
mereka bangun dan menyalamiku.
mas malik: " yo, ini adik istriku, namanya hendra, nanti kamu kerjanya sama dia ya "
hendra: " hendra "
aku: " tiyo mas, salam kenal "
mas malik: " kalau ini namanya retno, dia karyawanku yang juga nanti kerja sama kamu "
retno: " retno mas "
aku: " tiyo mbak "
mas malik: " ndra, tiyo diantarkan ke kamar ndra, "
hendra: " kamar belakang mas? "
mas malik: " iya, kan kamu juga kadang kadang aja tidur disitu "
hendra: " iya mas, hehe "
hendra mengajakku untuk masuk ke dalam, ,
rumah mas malik ukurannya terbilang besar dengan gaya lama.
sambil berjalan, hendra menanyakan asal usulku.
aku menjawab dengan ramah, ,
sekilas aku merasa jika hendra ini orang yang supel.
kami tiba di bagian belakang rumah, dimana ruangan paling belakang itu berukuran luas, dan ada kamar disusut belakang, berseberangaan dengan pintu keluar.
hendra: " ini mas tiyo kamarnya, "
hendra membuka pintu dan akupun masuk.
perasaan pertama yang kurasakan adalah dingin dan lembab.
ada hawa yang sedikit menggangguku.
rasanya hampir sama dengan rumah yang keluargaku tempati ketika pertama kali pindah dari kalimantan dulu.
( dimana ada sumur tua, jin wanita berwajah pucat dan lele " berkedip "/ di season satu )
hendra: " kenapa mas? "
aku: " eh, enggak mas hendra, nggak papa "
hendra menegurku ketika menyadari jika aku menatap sekeliling ruangan dengan tatapan mata menyelidik.
ya, aku mulai menyadari jika suasana kamar yang akan aku tempati ini memang terasa berbeda dengan suasana di ruanganan lain.
hendra: " nggak papa kok mas, nggak ada apa apa "
aku menoleh kepada hendra,
sebab kata katanya yang seperti berusaha menjelaskan,
malah terdengar seperti sedang menyangkal sebuah kenyataan.
aku: " iya mas, , semoga ya "
kujawab penjelasannya dengan singkat dan berusaha tersenyum.
hendra menyuruhku untuk menaruh tas dan kemudian mengikutinya.
dia mengajakku menuju ke bangunan yang terpisah dari rumah utama.
disanalah tempat kerja kami.
ketika aku masuk kedalam bangunan itu,
ternyata ruangannya lebih modern daripada rumah utama.
didalam ada 4 komputer yang sedang menyala dan ada 5 PC.
mas malik duduk di dalam bersama retno.
kulihat retno sedang berbicara melalui telepon.
gaya bahasanya menunjukan jika dia adalah seorang CS ( customer service )
mas malik memberikan penjelasan mengenai apa yang dilakukan disitu dan bisnis yang dijalankannya.
ternyata mas malik mengelola sebuah usaha server pulsa.
dimana ruangan ini adalah pusat transaksi otomatis dari para penjual pulsa retail dilapangan yang menjadi pelanggan mas malik.
mas malik juga memberikan penjelasan mengenai tanggung jawab utama dari seorang operator server.
pada intinya operator bertanggung jawab terhadap semuaa transaksi disana.
sekalipun otomatis, tetap perlu kontrol agar semua berjalan dengan baik.
setelah itu, mas malik juga tak lupa menjelaskan mengenai jam kerja dan pola shift.
server buka pukul 05:30 dan close pada pukul 22:00.
tanggung jawab untuk operasi diserahkan kepada hendra dan aku dan retno.
kami bergantian masuk dalam sistem dua shift.
dan di setiap shiftnya kami bekerja sendiri.
kemudian setiap minggunya kami mendapatkan jatah libur sehari.
aku manggut manggut mendengar penjelasan tersebut.
dan kemudian setelah itu,
mas malik mempersilahkanku untuk bebas,
jam kerjaku dimulai dari besok pagi dengan di dampingi beliau.
akupun berpamitan kepada hendra & retno.
rencananya saku mau beres beres dan kemudian berkunjung ke rumah sheryl seperti janjiku tempo hari.
sekalian mengabarkan jika aku kini tinggal di malang. . .
( bersambung )
preview next chap:
akhirnya aku mengerti alasan dibalik suasana berbeda kamarku. .
dan ternyata ada misteri juga yang menghantui karyawan karyawan sebelum aku. . .
dia lebih banyak bersembunyi dibalik awan.
membuat suasana menjadi lebih dingin daripada tadi siang yang cukup panas.
aku yang sedang berkendara pulang dari rumah ayah menjadi cukup terbantu oleh cuaca yang bersahabat ini.
sepanjang jalan dari malang menuju ke bangil,
pikiranku berputar pada berbagai macam hal.
ada perasaan bahagia karena keluarga ayah sudah menyambutku dengan sangat baik.
membuatku merasakan kehangatan keluarga kembali setelah sekian lama sendiri.
aku juga memikirkan kembali masa depanku.
akan kubawa kearah mana saat ini?
setelah berbagai macam hal yang membuatku naik,, ,
kemudian jatuh. .
lalu juga dibanting. .
dan kini dititik inilah aku berdiri sekarang.
dimana kelak aku akan menyebut fase kehidupanku saat ini adalah titik nadir,
atau titik terendah dalam hidup.
ahhh, , , aku harus mengulang lagi dari awal. .
"semangat tiyo! ayo bangkit, , semangat!! "
suara hati kecilku yang mulai tak lelah memberikan semangat kepada diriku sendiri. .
agar bisa segera bangkit dari keterpurukan.
bersamaan dengan angin sore yang terus menerus membawa debu jalanan
==
setelah kepulangan dari malang,
aku mendapatkan kesibukan baru, ,
yaitu menghadiri majelis taklim setiap ba'da maghrib, ,
dimana kajian ini diadakan seminggu dua kali.
tepatnya hari selasa dan kamis.
semenjak menghadiri majelis taklim tersebut,
aku menjadi semakin paham mengenai agama.
dan aku juga mendapatkan obat hati melalui nasehat nasehat ustadz yang senantiasa menjadi tempatku bertanya.
ustadz pengisi majelis yang mengajari kami,
sering meluangkan waktu beliau di akhir kajian untuk mendengarkan permasalahan dan keluhan.
kemudian beliau memberikan nasehat dengan pendekatan yang hangat.
beliau selalu mengajarkan bagi kami agar mengembalikan semua permasalahan dunia kepada Allah.
dengan begtu, kita akan mendapatkan keringanan hati dalam menghadapinya kemudian.
kata beliau: " laa tahzan, ( jangan bersedih ) setiap masalah hidup yang anda terima itu sudah Allah takar dengan amat sangat presisi.
DIA maha tahu, seberapa kuat anda, seberapa hebat anda, dan seberapa mampu anda untuk menghadapinya.
pasti kita mampu melewati masalah tersebut, ,
asal kita tidak melepaskan Allah."
aku mendengarkan dengan seksama setiap nasehat beliau.
hatiku yang sebelumnya selalu diliputi kesedihan, ,
perlahan lahan mulai terasa lapang dan ikhlas.
ada kehangatan yang membuatku berpikir positif dalam menyikapi semua ini.
aku mulai bisa berdamai dengan ketetapanNYA. .
ketetapan yang sebenarnya terasa berat saat ini. .
namun aku yakin, ,
jika hikmah yang besar sedang menantiku esok.
seperti hikmah yang tidak diketahui nabi musa, ,
ketika nabi khidir merusak perahu yang mereka pinjam dari seorang nelayan tua sakit sakitan dalam sebuah perjalanan.
nabi musa amat marah dan melanggar larangan nabi khidir untuk tidak memprotes apapun yang beliau lakukan..
padahal sesungguhnya nabi khidir yg sudah diberi kelebihan berupa ilmu hikmah,
memiliki pengetahuan jika seandainya perahu tersebut tidak dirusak,
maka akan ada orang dzalim yang merampas perahu tersebut. .
dan membuat nelayan tua itu kehilangan mata pencaharian utamanya. . .
==
beberapa minggu setelahnya, ketika aku barusaja pulang dari memasang kanopi pesanan.
aku mendapat kabar dari sheryl jika dia sudah berhasil melewati ujian.
kini dia tinggal menghadapi UAS, , ,
dia juga menanyakan kapan aku akan main lagi ke malang.
aku mengucapkan selamat kepadanya, dan tak lupa mendoakan lagi agar UASnya lancar seperti UANnya.
setelah itu aku berjanji hari minggu depan, aku akan kembali datang sekaligus menengok makam shita.
beberapa saat setelah jawaban kukirim,
balasan dari sheryl sudah langsung masuk.
dia nampak gembira dan menantikanku,telihat dari kata katanya, ,
kemudian diakhiri dengan emoticon \(^o^)/. . . .
kuletakan HP yang masih membuka pesan terakhir sheryl.
kemudian aku merebahkan punggungku di lantai teras rumah pak hari
ahh, , dek dek, , kamu ini lama lama bikin keingetan sama mbakmu . .
aku tersenyum dan teringat saat pertama kali aku melihat penampilan baru sheryl.
bisa bisanya hatiku berdebar kencang gara gara kupikir itu shita yang hidup lagi.
dasar, , ,
salah siapa mirip. . .

saat sedang tersenyum senyum sendiri dengan lamunanku,
pak hari memanggilku kedalam untuk berbicara serius.
pak hari: " yo, sini duduk didalam, ada yang mau saya omongin "
aku: " oh iya pak "
akupun duduk di dalam.
pak hari: " ini bayaran untuk pekerjaan yang tadi ya yo, silahkan dihitung dulu "
aku: " baik pak har "
aku menerima beberapa lembar uang dari pak hari dan menghitungnya.
aku: " lho pak? ini kebanyakan pak, nggak kaya biasanya "
( aku memisahkan beberapa lembar dua puluh ribuan dan menyerahkannya kepada pak hari.)
pak hari: " nggak papa yo, memang saya lebihin, itu buat kamu "
aku: " lho? kenapa pak? jangan ah, saya malah nggak enak "
pak hari: " beneran nggak papa yo, anggap saja itu untuk kejujuran dan integritas kamu selama bekerja, , saya suka dengan cara kerja kamu kok, udah disimpen aja "
aku: " terimakasih banyak ya pak hari "
pak hari: " iya, sama sama, , , sama saya mau menyampaikan satu hal "
aku: " apa ya pak? "
pak hari: " begini, , rencana bengkel mau saya tutup sementara waktu yo "
aku terdiam dan terkejut mendengar penuturan pak hari.
aku: " kenapa pak? "
pak hari: " ada hal lain yang harus saya urus, , urusan keluarga, , yang membuat bengkel harus tutup sementara waktu "
kali ini aku tertunduk dan mulai merasa kecewa.
nampaknya aku akan kehilangan pekerjaan lagi. . .
pak hari: " tapi kamu nggak usah kuatir, , , "
aku: " kenapa pak? "
pak hari: " kamu bisa mengoperasikan komputer kan? "
aku: " iya pak, bisa "
pak hari: " kamu umpama ikut kerja dengan adik saya mau? "
aku: " kerja apa ya pak? "
pak hari: " jadi operator server "
aku: " operator server? "
pak hari: " iya, jadi adik saya punya usaha server pulsa, , nah dia sedang mencari karyawan yang bisa komputer dan mau belajar, kamu mau belajar kan? "
aku: " mau pak, tapi saya nggak yakin, soalnya kan belum pernah "
pak hari: " nggak papa, insyaAllah kamu bisa, , "
aku: " emm, , , iya deh pak hari "
pak hari: " kalau mau, kamu nanti saya kenalkan sama adik saya, , saya udh ceritain sama dia kok tentang kamu sebelumnya "
aku: " iya pak, terimakasih ya, , , "
pak hari: " sama sama yo, , tapi umpama nggak disini nggak papa to? "
aku: " maksudnya nggak disini? "
pak hari: " iya, , usaha adik saya itu nggak di bangil "
aku: " lalu dimana? "
pak hari: " di malang "
aku: " waduh, kok jauh ya? "
pak hari: " nggak papa, nanti kamu ngobrol sendiri sama adik saya, , , "
aku: " iya deh pak har "
kami pun menutup pembicaraan kami dan pak hari menyuruhku datang lagi nanti malam untuk bertemu adik beliau.
aku mengiyakan dan kemudian berpamitan pulang.
malam harinya, aku datang kembali.
ketika aku menstandarkan sepeda motor didepan rumah,
kulihat ada mobil terparkir.
aku: " assalamu'alaikum "
pak hari: " wa'alaikumsalam , , , sini masuk yo "
aku: " baik pak, terimakasih "
aku masuk dan kemudian dipersilahkan duduk dikursi.
disana sudah ada seorang laki laki dan perempuan yang usianya mungkin sedikit di bawah pak hari.
pak hari: " yo, jadi ini adikku yang tak ceritain tadi, namanya malik, panggil saja pak malik "
pak malik: " ooh, , ini tiyo ya? jangan panggil pak ah, , mas malik aja, , aku durung kewut kok " ( kewut: tuwek: tua, bahasa malang )
aku: " iya pak, eh, mas, , saya tiyo "
pak malik: " hehe, santai ae nek sama aku , , "
aku: " iya mas, , "
pak malik: " kamu bisa komputer kan? "
aku: " alhamdulillah bisa mas "
pak malik: " kerja sama saya mau? "
aku: " jadi operator server ya? "
pak malik: " iya, paling mas hari juga sudah cerita "
aku: " tapi di malang ya mas? "
pak malik: " iya, rumahku di malang, , servernya jadi satu halaman sama rumah, cuma beda bangunan aja. "
aku: " emm, , insyaAllah mau si, tapi saya perlu belajar mas "
pak malik: " nggak masalah, nanti disana ada adik istriku yang juga jadi pengelolanya, kamu bisa belajar sama dia "
aku: " berdua ya mas? "
pak malik: " bertiga kalau kamu mau, ada satu lagi karyawanku "
aku: " iya mas, mau, , tapi saya mau nyari tempat tinggal dulu berarti ya "
pak malik: " nggak usah bingung yo, , kamu nanti tinggalnya di rumah saya aja, , ada kamar kosong kok, , "
aku: " nggak papa mas? "
pak malik: " iya nggak papa, , urusan makan juga udah ada, , nggak usah bingung, , nanti gaji kamu bersih udah "
aku: " alhamdulillaah, , oke mas, saya mau "
pak malik: " alhamdulillah, , , kalau kamu mau, kamu lusa datang lagi ya, nanti kesana sama saya "
aku: " iya mas malik, , , "
aku menundukan kepala dan bersyukur.
betapa Allah mendengarkan kegelisahanku dan memberiku jawaban atas semuanya.
semoga ini adalah jalan yang benar dan juga membawaku kearah yang baik.
begitu ucapku dalam hati.
kemudian setelah selesai, aku berpamitan untuk pulang.
rencananya aku mau menelpon bapak dan ibu untuk mengabari beliau berdua.
bu, pak, , , semoga semua ini berkah. . .
==
aku memberi kabar kepada bapak dan ibu tentang perubahan yang akan terjadi.
beliau berdua menanggapinya dengan ucapan syukur.
bapak memberikan pesan kepadaku agar terus menjaga kepercayaan yang sudah ditanamkan oleh orang orang yang mempercayaiku.
jangan sekali kali menyeleweng, begitu pesannya.
ibu juga berpesan agar aku jangan terlalu merisaukan pemasukan,
jangan lihat jumlahnya, cukup disyukuri dan terus berusaha sambil melihat peluang lainnya.
aku mengiyakan nasihat bapak dan ibu.
tak lupa kuminta doa beliau berdua sebelum aku menjalani babak baru ini.
aku juga bercerita kepada pakdhe tukul dan bude at tentang rencana kepindahanku ke malang.
awalnya bude menyuruhku utnuk mencari yang lain, yang penting masih didekat keluarga beliau.
namun aku memberikan penjelasan bahwa insyaAllah ini juga pilihan yang baik.
sayang jika ditolak.
toh mencari pekerjaan lagi belum tentu akan semudah sekarang.
akhirnya pakdhe tukul dan bude at merestui kepergianku ke malang.
aku berterimakasih kepada beliau berdua atas bantuannya, ,
insyaAllah aku akan menyempatkan untuk sering bermain lagi kebangil, begitu janjiku.
setelah berpamitan kepada beliau berdua, aku pulang untuk berkemas kemas.
==
hari itu minggu pagi,
aku berkendara dengan sepeda motorku di belakang mobil milik mas malik.
mulai hari ini aku akan pindah ke rumah mas malik untuk bekerja ditempatnya.
ada perasaan deg degan yang kurasakan,
sama seperti ketika aku datang ke tempat baru di waktu waktu sebelumnya.
pertanyaan yang berputar di kepalaku selalu sama,
apakah nantinya aku akan betah?
walau selama ini, sekalipun kondisinya tidak terlalu menyenangkanpun aku tetap membetahkan diri.
semoga saja di tempat tujuan nanti semua berjalan lancar. .
bismillah.
setelah berkendara kurang lebih satu jam,
aku sampai di rumah mas malik yang berada di area singosari.
rumahnya berada agak jauh dari jalan utama, namun lingkungannya ramai.
bangunannya bangunan lama dengan halaman yang cukup luas.
ada dua bangunan yang jelas terpisah, dimana yang satu adalah rumah utama,
nampak dari ukurannya. .
dan satunya tidak terlalu besar.
mungkin disanalah server yang mas malik maksud berada.
mas malik mengajakku masuk dan menyuruhku membawa barang barangku sekalian.
mas malik: " yo, tas kamu dibawa aja sekalian "
aku: " iya mas "
kemudian kami masuk, dimana di ruang tamu sedang duduk seorang laki laki yang kutaksir sepantaran denganku.
sedangkan disebelahnya duduk seorang perempuan yang kupikir usianya juga sepantaran.
mereka bangun dan menyalamiku.
mas malik: " yo, ini adik istriku, namanya hendra, nanti kamu kerjanya sama dia ya "
hendra: " hendra "
aku: " tiyo mas, salam kenal "
mas malik: " kalau ini namanya retno, dia karyawanku yang juga nanti kerja sama kamu "
retno: " retno mas "
aku: " tiyo mbak "
mas malik: " ndra, tiyo diantarkan ke kamar ndra, "
hendra: " kamar belakang mas? "
mas malik: " iya, kan kamu juga kadang kadang aja tidur disitu "
hendra: " iya mas, hehe "
hendra mengajakku untuk masuk ke dalam, ,
rumah mas malik ukurannya terbilang besar dengan gaya lama.
sambil berjalan, hendra menanyakan asal usulku.
aku menjawab dengan ramah, ,
sekilas aku merasa jika hendra ini orang yang supel.
kami tiba di bagian belakang rumah, dimana ruangan paling belakang itu berukuran luas, dan ada kamar disusut belakang, berseberangaan dengan pintu keluar.
hendra: " ini mas tiyo kamarnya, "
hendra membuka pintu dan akupun masuk.
perasaan pertama yang kurasakan adalah dingin dan lembab.
ada hawa yang sedikit menggangguku.
rasanya hampir sama dengan rumah yang keluargaku tempati ketika pertama kali pindah dari kalimantan dulu.
( dimana ada sumur tua, jin wanita berwajah pucat dan lele " berkedip "/ di season satu )
hendra: " kenapa mas? "
aku: " eh, enggak mas hendra, nggak papa "
hendra menegurku ketika menyadari jika aku menatap sekeliling ruangan dengan tatapan mata menyelidik.
ya, aku mulai menyadari jika suasana kamar yang akan aku tempati ini memang terasa berbeda dengan suasana di ruanganan lain.
hendra: " nggak papa kok mas, nggak ada apa apa "
aku menoleh kepada hendra,
sebab kata katanya yang seperti berusaha menjelaskan,
malah terdengar seperti sedang menyangkal sebuah kenyataan.
aku: " iya mas, , semoga ya "
kujawab penjelasannya dengan singkat dan berusaha tersenyum.
hendra menyuruhku untuk menaruh tas dan kemudian mengikutinya.
dia mengajakku menuju ke bangunan yang terpisah dari rumah utama.
disanalah tempat kerja kami.
ketika aku masuk kedalam bangunan itu,
ternyata ruangannya lebih modern daripada rumah utama.
didalam ada 4 komputer yang sedang menyala dan ada 5 PC.
mas malik duduk di dalam bersama retno.
kulihat retno sedang berbicara melalui telepon.
gaya bahasanya menunjukan jika dia adalah seorang CS ( customer service )
mas malik memberikan penjelasan mengenai apa yang dilakukan disitu dan bisnis yang dijalankannya.
ternyata mas malik mengelola sebuah usaha server pulsa.
dimana ruangan ini adalah pusat transaksi otomatis dari para penjual pulsa retail dilapangan yang menjadi pelanggan mas malik.
mas malik juga memberikan penjelasan mengenai tanggung jawab utama dari seorang operator server.
pada intinya operator bertanggung jawab terhadap semuaa transaksi disana.
sekalipun otomatis, tetap perlu kontrol agar semua berjalan dengan baik.
setelah itu, mas malik juga tak lupa menjelaskan mengenai jam kerja dan pola shift.
server buka pukul 05:30 dan close pada pukul 22:00.
tanggung jawab untuk operasi diserahkan kepada hendra dan aku dan retno.
kami bergantian masuk dalam sistem dua shift.
dan di setiap shiftnya kami bekerja sendiri.
kemudian setiap minggunya kami mendapatkan jatah libur sehari.
aku manggut manggut mendengar penjelasan tersebut.
dan kemudian setelah itu,
mas malik mempersilahkanku untuk bebas,
jam kerjaku dimulai dari besok pagi dengan di dampingi beliau.
akupun berpamitan kepada hendra & retno.
rencananya saku mau beres beres dan kemudian berkunjung ke rumah sheryl seperti janjiku tempo hari.
sekalian mengabarkan jika aku kini tinggal di malang. . .
( bersambung )
preview next chap:
akhirnya aku mengerti alasan dibalik suasana berbeda kamarku. .
dan ternyata ada misteri juga yang menghantui karyawan karyawan sebelum aku. . .
symoel08 dan 14 lainnya memberi reputasi
15