Part 30.9 Kisah pemuda yang tewas | Kembali tedy dari kalimantan

Belum ada setahun dari kematian rudi gan, ane didatangi teman lama yang ikut dengan keluarnya yang berada kalimantan, dialah tedy, dirinya pernah ane ceritakan dipart mancing diawal-awal cerita (yang pingsan itu loh gan).

Tedy terlihat sumpringah bertemu dengan ane, kejadian dari pengalaman yang tak bisa ane lupakan bersama dirinya, dianggap hal sepele, padahal jika ane mengingatkan, full horor gan! berdua lagi gan, sementara dirinya pingsan, jadi ane panik banget waktu itu. dia menganggap bahwa tinggal disana lebih horor ketimbang disini,





Dia lantas mulai bercerita tentang dirinya gan, FYI.Antara tedy, rudi, dani, ucup itu memang saling mengenal, karena kita berhoby sama, jadi kalau ditempat ane itu, antara pemancing dengan pemancing lainnya itu pasti kenal gan, cuma kurang begitu akrab. Nanti ane ceritakan dipart kalau ada teman ane yang melihat sosok penampakan rudi yang sedang duduk diatas besi rel disekitar jembatan dan kemudian nyemplung, walaupun anehnya setelah nyemplung tersebut, tidak menimbulkan bunyi, “Byuuurr!!” kayak gituan lah gan. sabar!

Karena dirinya datang disore hari, dia sampai malam berada dirumah ane, dan dia juga ingin menginap dirumah ane waktu itu.

Kali ini bukan cerita mancing yah gan, karena sebelum mancing ane sudah lari duluan. Gimana ceritanya? Ini gan!



Tapi karena lama tidak ketemu dan dirinya juga sudah memberi oleh-oleh dan mentraktir ane dan ucup maka ane iyakan saja. FYI. Padahal setelah meninggalnya rudi, telapak kaki ane belum pernah menginjak ke kali untuk memancing gan, karena tidak ada yang benar-benar berani menemani ane untuk memancing.



Ucup tidak bisa berkilah lagi gan, dirinya akhirnya mengkuti kemauan kita, sebelum berangkat kita ditraktir segala macam oleh tedy, dengan jalan-jalan terlebih dahulu. Keadaan malam itu sebenarnya mendung gan, langit juga gak ada nampak sama sekali bintang maupun cahanya bulan, benar-benar gelap. Tapi ini justru membuat kita bersemangat, karena kondisi gelap bisa membuat kita semakin bernafsu untuk memancing gan, berbeda dengan padang bulan. Agak susah buat dapat.

Waktu jam 08.00

Belum terlalu malam untuk melihat sebuah penampakan gan, karena kondisi perkampungan masih rame. Tapi tidak berarti jika disekitar rel kereta api gan, yang disamping kanan kiri hanyalah yang ada perkebunan kosong, jauh dari rumah warga, apalagi disekitar kali. hampir mustahil kita menemukan manusia gan, kalaupun ada mereka para pemancing yang jauh dari tempat ane.

Kita sempatkan dulu untuk makan diwarung gan, bersantai-santai sebelum berangkat, karena memang tadinya kita tidak berniat untuk pergi ke rel gan, cuma kemauan dari tedy ini yang ngotot banget untuk kesana, padahal ane sudah lama tidak pernah kesana. Ane sebenarnya lebih mengulur-ngulur waktu untuk tidak pergi ke kali sekitar rel gan, karena memang benar-benar gak mood untuk memancing malam itu, walaupun ternyata percuma, tedy tetaplah ngotot untuk pergi kesana, apalagi kondisi malam tersebut benar-benar gelap, anginnya juga kencang gan. sore hari ane dipantai saja seperti ane naik motor gigi 3 gak pakai helm. Wuushh... Wuuusshh.. kenceng banget anginnya.



Karena tedy begitu ngotot akhirnya ane mau gak mau menuruti keinginan tedy, ucup juga terlihat seperti anak sekolah yang mau menerima hasil ujian, kelihatan tegang banget. Soalnya dulu ane pernah ninggalin ucup dipantai gan. gansis udah pernah ane kasih tau kalau ucup itu jalannya aja kayak orang turun beruk, kelihatan susah, apalagi disuruh buat lari. Jadi kalau gansis lomba lari sama ucup, ucup udah didepan 200 meter, ane yakin gansis bisa menyelip ucup.



Anepun membelokkan sebelum masuk kearah jalan yang terlihat gelap itu gan, dan mulai berjalan menuju keseberang. Untuk menuju keseberang itu membutuhkan kurang lebih waktu 15 menitan gan, kalau naik motor, karena ane harus lewat muter, bisa juga sih dengan menyeberang jembatan rel, tapi motor ane jadi jauh parkirnya. Mungkin pulang dan ngambil motornya yang gak mau.

Setelah kita muter menuju jalan kearah kali, dan melewati menuju kekuburan, pikiran ane jadi langsung terbesit ke rudi gan, karena dikuburan situlah rudi dimakamkan. Dan asal tahu saja gan ketika ane muter melintas itu angin sudah gede banget, tapi sialnya gak hujan-hujan gan. HINGGA AKHIRNYA MATI LAMPU!

Jalan menuju kearah kali ini menjadi SANGAT GELAP GAN!gelap banget waktu itu gan, itu terjadi ketika ane melihat ada satu lampu sebagai penerangan untuk masuk ke kuburan itu mati, dan ane menengok kebelakang dari kejauhan rumah-rumah warga yang tadinya bisa terlihat lampu penerangannya menjadi gelam, bahkan gentengnya rumahpun ane gak bisa melihat karna saking gelapnya, JADI KALAU AGAN MAU MERASAKAN GELAPNYA MALAM ITU, TUTUP PINTU KAMAR DIMALAM HARI DAN MATIKAN LAMPU KAMAR. Pandangan ane saja sangat susah gan, masih tertolong dengan lampu motor untuk meneragi jalan ane.



Tak lama tibalah kita tiba gan, motor ane parkiran agak jauh dari rel, sedangkan kedua teman ane yang turun dari motor sudah mulai turun duluan, terutama tedy yang berjalan terlebih dahulu dengan membawa peralatan, sementara ane sedang duduk diatas motor sambil mengunci setang.

Jalan menuju kearah ini berbeda dengan jalan yang biasa ane lewati gan, karena ane tidak menuju kearah rel, melainkan ane jalan kearah kebon kosong, (Yang biasa baca dan hafal denah pasti paham), jadi ane lebih menjauh dari rel, walapun nanti ujung-ujungnya kita disana, setidaknya kita mengawali memancing dari kejauhan dulu, sebenarnya kita berada ditempat ini diapit oleh tempat-tempat angker.

Kita bertiga saling diam, ane melihat ucup yang terlihat sepertinya dia gak mau malam itu dengan menunjukkan wajah yang malas gan, sementara untuk tedy bersemangat untuk menuju kearah sana, kita berjalan bukan dijalan setapak lagi gan, melainkan kita berjalan diantara kebon-kebon, jarak antara ane dan ucup kurang lebih 3 meter, dan didepan ane dan ucup ada tedy yang lebih dulu berjalan, jarak masing-masing kita, 1 meter tedy dan ucup, 3 meter ucup dan ane.

Diatas kaki kita itu hanya ada semak-semak gan, bahkan saking gelapnya itu kita tidak bisa mencermati langkah kita, ane berjalan menuruti langkah ucup sedangkan ucup mengikuti tedy yang lebih dulu. Keadaan pepohonan disana seperti yang pernah ane ceritakan, sangat rindang gan, banyak pepohonan liar disekitar pinggiran kali, pohon-pohonnya tidak terlalu tinggi, hanya saja karena mungkin tanahnya yang subur, banyaknya dedaunan itu membuat adem ketika kita disana siang-siang, bahkan ketika cuaca terik sekalipun, ketika disana tidak merasakan panas, yang ada hanya agan bakalan ngantuk jika kesana disiang hari, karena adem dan anginnya semilir sepoy.. sepoy. Jadi bisa dirasakan gelapnya malam itu ketika ane berjalan.

DIMULAI DARI ANE.

Karena gelapnya malam itu dan rindangnya pepohonan disekitar ane, ane hanya melihat kaos dari ucup dalam berjalan dan sesekali mengamati langkah kaki ane sambil merunduk. TIBA-TIBA GAN!

Karena lebatnya pepohonan, beberapa kali kepala ane menyerempet terkena dedaunan, karena gelap jadi ane tidak bisa menghindar, hanya menundukkan kepala saja ketika wajah ane menyerempet terkena dedaunan. Ane masih tidak merasakan apapun gan, hingga beberapa langkah berikutnya...

Jujur ane merinding ketika menceritakan disesi ini!

Tiba-tiba ane merasakan kening ane itu merasa seperti menyerempet sesuatu gan! Ane pikir waktu hanya sawang/jaring laba-laba gan, ane hanya mengusap wajah ane dengan tangan ane, dan ane merasakan lagi hal yang sama gan, tetapi ane tetap melangkah.





Hanya berjalan dua langkah, ane mencoba mengamati apa yang menyerempet diwajah ane dengan menengok kebelakang dan keatas, apa yang ane lihat? Sedikit demi sedikit ane mencoba mengamati apa menyerempet wajah ane. (Jujur waktu memang gak ada yang lain dalam pikiran ane, selain jaring laba-laba) DAN TERNYATA GAN! Ane melihat sosok hantu penampakan seorang wanita gan, sosoknya waktu itu bergelantungan dengan kaki berada diatas dan kepala berada dibawah mirip sekali seperti kalong/kelelawar (walaupun jujur ane tidak melihat kaki dari sosok penampakan tersebut, karena pandangan ane terbatasi oleh gelapnya malam waktu itu). Rambutnya semerbak jatuh kebawah gan, wajahnya gan! sangat serem, matanya terlihat memandang ane gan, wajahnya tidak menunjukkan ekspresi apapun, hanya diam! Kalau ane menggambarkan sosok tersebut kurang lebih malah justru seperti boneka yang kepalanya habis keinjek, jadi wajahnya agak pesok kedalam. Mungkin saja yang ane menyerempet kening wajah ane itu adalah rambut dari sosok penampakan tersebut.MUNGKIN KALAU GANSIS YANG MENGALAMINYA! TIDAK BUTUH LEBIH DARI TIGA DETIK UNTUK PINGSAN!!!



Mau lari kemana gan?

Tidak mungkin bagi ane berlari menuju kearah tedy dan ucup, karena beberapa langkah mereka itu sudah tertuju ke kali tempat dimana kita mau memancing, FYI. Disamping kanan kita itu sekitar 20 meter rel kereta api, disamping kiri kita hanya ada kebon kosong, Dan sekitar 100 meter dari tempat ane melihat sosok penampakan tersebut itu adalah kuburan dimana tempat rudi dimakamkan.

Ane yang kaget bercampur takut akhirnya memutuskan untuk lari gan! ane lari dengan dada sedikit menunduk bahkan ane sempat jatuh tersungkur, saking kagetnya melihat sosok tersebut gan. DIDALAM CERITA INI TIDAK ADA LAKON, YANG SELALU KUAT MENGHADAPI SOSOK PENAMPAKAN GAN! KARENA REAL! ANE SAMPAI GAK SADAR WAKTU ITU. Ane tidak ingat setelah itu gan, yang ane ingat ketika itu ucup yang membangunkan ane, ketika ane tertidur disemak-semak.

TERUS APA YANG DIALAMI OLEH TEDY DAN UCUP?

Hampir yang ane rasakan waktu itu seperti sulap gan! ane tidak mengambil joran apapun dari dalam tas yang dibawa oleh tedy, tapi joran paning yang mau dipakai oleh ane itu katanya sudah tidak ada, hanya ada joran yang mau dipakai oleh ucup dan tedy, dan kata mereka ane sedang memancing diatas jembatan rel gan! PADAHAL JELAS-JELAS ANE PINGSAN GAN! JADI MUSTAHIL ANE UNTUK MENGAMBILNYA


Ucup terlihat kesusahan dengan mencoba membangunkan ane, apalagi dirinya juga membawa ikan hasil pancing yang dia dapat, ane mencoba untuk berdiri dan akhirnya ane membonceng ucup. Sedikit ane mencermati gan dengan menengok kearah samping dimana tadi ane melihat sosok tersebut, dan ternyata sudah tidak ada sosok wanita yang bergelantungan tersebut. DAN TERNYATA! Mungkin sosok disitu banyak meneror ane gan, ternyata sosoknya bergelantungan diatas pohon tepat didepan ane waktu itu, berbeda dengan sebelumnya, posisi kepala dari sosok penampakan tersebut berada diatas, ane hanya memegang perut ucup sambil memejamkan mata ane, karena takutnya ane malam itu gan.



Waktu itu ane bener-bener seperti mau marah gan, panik, sekaligus khawatir dengan apa yang dihadapi tedy nantinya, ditambah lagi badan ane gatal-gatal gan, mungkin ane pingsan dikeroyok sama nyamuk, hingga sampai bentol-bentol.

Ucup langsung mengegas menuju ketempat semula gan, gimana kalau agan? Apa bakalan biarin sitedy disana sendirian, ane yakin mungkin jawabannya iya. Soalnya ane sendiri tidak mau jalan menuju kesana lagi, ane lebih melewati dijalan raya dan memarkirkan motor agak kejauhan, dan jalan kaki lebih cepat, karena ane tidak ingin teman ane ini terjadi apa-apa.