Part 8. Oh ternyata dia

Setelah kejadian pengusiran itu rumahku nyaman ga ada gangguan sama sekali,aku dan orang tuaku bersyukur karna ga ada gangguan,
Skipp
Pagi itu aku berangkat sekolah bersama teman-teman sedesaku,kami berangkat naik sepeda biar cepat,sampai sekolah aku dan teman-temanku melihat ada anak kelas 4 berantem dihalaman belakang sekolah.
Disitu aku lihat ada 2 orang berbadan gemuk pendek dan kurus tinggi,aku semakin mendekat ke arah 2 orang itu tapi belum sampai ke 2 orang itu,aku dihadang oleh kakak kelas
KK: mau kemana kamu ?
Aku :lihat orang berantem kak?(berbohong) padahal aku niat untuk memisahkan mereka
KK : kalau lihat disini saja ga usah dekat-dekat?(sambil melotot)
Aku : oke kak
Aku melihat dibelakang si gemuk ada bayangan hitam entah apa itu,si kurus memukuli si gemuk hingga berkali-kali tapi sigemuk seperti tidak merasakan sakit.sampai akhirnya sikurus dibanting dan di injak” oleh sigemuk,melihat itu reflek aku lari dan menendang sigemuk hingga dia jatuh ,melihat sigemuk jatuh temannya langsung menolongnya dan beberapa orang menghampiriku
TG (Teman gemuk)
A (aku)
TG : Maksudmu apa menendang deo?
(aku baru tau kalau dia bernama deo dan anak dari guru disini jadi ya berani semena-mena mungkin)
A:aku ga tega melihat dia diinjak-injak seperti itu
TG:apa urusanmu dengan dia,mau jadi pahlawan kamu? Sambil melotot
A:maaf aku bukan mau jadi pahlawan,tapi aku ga tega lihat dia diinjak-injak
TGh gitu,mulai sekarang kamu punya masalah dengan ku,sepulang sekolah aku tunggu di tempat ini
Tiba –tiba ada kakak kelas yang berteriak “woy ono guru do mlebuo rasah do gaya gelut barang”
Mendengar guru kami langsung berlari ke kelas masing”
Smpai di kelas aku kefikiran tentang omongan tmen deo tadi,istirahat aku tetap dikelas karna takut sama teman”nya deo
Sampai pulang sekolah aku lari duluan ke gerbang depan,karna ga mau berurusan dengan teman deo.teman-temankuaku tinggal duluan,aku pulang berjalan kaki lewat kebun dan makam,entah knapa ga punya rsa takut saat itu,biasanya aku ga berani lewat makam sendiri
Tapi saat melewati makam aku ga merasakan apa-apa
Sampai dirumah aku langsung masuk tak lupa salam.diruang tamu sudah ada ibuku dan pak kyai kemarin
Ibu : udah pulang le ?
Aku: udah bu
Pak kyai : sini le duduk sebelahku ganti pakainnya nanti aja
Aku :njeh pak
Aku lngsung duduk di sebelah pak kyai,pak kyai hanya mengusap” rambutku
Pak kyai : kalau udah besar jangan sombong,jangan terpengaruh dengan oran lain,kelak besar nanti kamu banyak musuh karna sifatmu dan bicaramu.
Aku hanya mengangguk saja,sebenarnya ga tauu maksud kata kata itu apa
Pak kyai : giini bu,kemarin aku dah ketemu sama perempuan yang mengikutimu,dia ga mau pergi dari mu,dia ingin menjadi pendampingmu (khodam),kemarin aku memaksanya menjaui kamu,tapi dia ga mau,malah mau mengambil anakmu yang kecil jika dia dipisahkan denganmu
Ibu : trus bagaimana pak?
Pak kyai : gapapa bu,tenang aja dia ga akan mengganggumu dia Cuma ingin menjagamu,dia berkomunikasi denganmu lewat mimpi kalo saat ini,
Ibu : tapi ga bahaya kan untuk anak-anak ku pak?
Pak kyai : ga bu,.dia kemarin Cuma berpesan untuk memberitau namanya kepada ibu.
Dia namanya ningsih(nama samaran)
Kalo butuh bantuan tinggal panggil namanya aja bu
Ibu : njeh pak
Setelah perbincngan itu pak kyai pamit pulang aku mengantarnya smpai depan sedangkan ibu ke kamar karna adiku menangis
Pak kyai : kamu jangan aneh –aneh disekolah,jangan berantem,dan ingat jangan manggil nama yang kusebutkan tadi le
Aku : kenapa pak?
Pak kyai : belum waktunya kamu masih kecil
Aku : njeh pak
Setelah itu pak kyai pulang dan aku langsung masuk rumah.
Entah kenapa aku selau teringat kata” pak ustad yng melarang memanggil naama cewek yang mengikuti ibuku.daripada kefikiran itu lebih baik aku tidur dikamar
(saat tidur aku bermimpi bertemu cewek seumuran ibuku lah,dia hanya senyum dan melambai lambaikan tangannya)seketika aku terbangun dan berfikir siapa wanita tadi??
Aku melihat jam ternyta sudah jam 1 aku langsung berwdu dan shalat .setelah selesai shlat aku masih terbayag bayang wanita tadi,siapakah dia??