Part 80 (PENUTUP)


Dia membalas dengan sebuah senyuman, yang mana itu merupakan senyuman terakhir yang gw lihat darinya.
.
.
.
Gw sedang duduk bersila sambil memegang buku kecil surat yasin, yang halaman depannya bertuliskan nama orang yang sedang tidur terlentang dengan di tutupi kain yang biasa di sebut jarek. Okta. Bukan Almarhumah Okta, sosok perempuan yang benar-benar gw sayang pun akhirnya pergi jauh meninggalkan gw, bukan gw saja tapi meninggalkan kita semuanya.

Hari ini 1 Juni 2012 sekitar pukul 00.30 WIB. Dia menghembuskan nafas terakhirnya.

Dan sekarang jenazah almarhumah sudah berada di rumah duka yang berada di Lampung. Sejak pagi hingga siang para pelayat datang mereka tak henti-hentinya membacakan surat yasin untuk mendiang salah satu keluarganya ini.

Siang ba’da dhuhur jenazah di solatkan. Lalu hendak di kebumikan di pemakaman setempat. Gw yang sedang mengangkat keranda ini menuju ke liang lahat. Tempat terakhir dimana calon istri yang gw sayang ini beristirahat. Sesampainya di depan liang lahat, keranda mulai di turunkan perlahan. Kain penutup keranda pun mulai di buka dan jenazah ini mulai di angkat dan di turunkan perlahan. Gw, Papah berserta 2 warga lainnya turun ke bawah menyambut jenazah.

Setelah jenazah berada di tempatnya, satu persatu papan ini mulai menutupnya. Gw yang terakhir menutup papan ini, namun sebelumnya gw lihat mukanya untuk yang terakhir kalinya. Lalu mengadzaninya.

Tanah sudah menutupi semua yang berada di dalamnya, bukan hanya mengubur orangnya saja, tapi juga mengubur semua kenanangan terindah yang pernah terukir bersamanya. Okta selamat jalan, tunggu aku disana ya calon istriku..

.
.

Seminggu kemudian..

Gw menjadi sosok pribadi yang cengeng setelah kehilangannya, engga tau kenapa segala hal yang berada di hidup gw ini, pasti selalu teringat dengannya. Emang salah, seharusnya gw sudah mengikhlaskannya semuanya agar Beliau bisa tenang disana, tapi apa mau di kata setegar-tegar gw akhirnya kembali terjatuh.

Gw masih duduk termenung sendiri, sambil menatap langit-langit kamar rumah ini. Air mata yang sedari tadi malam tidak pernah mau mengering dari pipi gw ini. Hingga akhirnya ada sosok perempuan berjalan mendekati lalu memeluk gw sambil berdiri, kemudian membenamkan kepala ini di balik perutnya.

“seperti begini rasanya kehilangan orang yang kita sayang..”ucapnya.

“Okta pasti akan menoleh ke belakang untuk memperhatikan kita..”

“dia pasti akan mengkhawatirkan kamu juga..”

“karena itulah..”dia mengela nafas.”orang yang di tinggalkan harus lebih tabah dan giat lagi untuk mewujudkan semuanya..”

“kita mungkin saja akan menangis dari waktu ke waktu, tapi kita juga harus tetap banyak tersenyum dan percaya diri..”

“itulah bentuk rasa hormat atas kasih sayang yang kamu terima. Bukankah dia disana sudah tenang? kalau kamu seperti ini, dia disana pasti engga tenang, kamu mau seperti itu?”

“kamu mau minum untuk membuat semuanya menjadi baik-baik saja?”tanyanya.

Gw menjawab dengan gelengan kepala.

“aku harus bagaimana sekarang?”ucap gw.

“aku selama ini belum pernah membahagiakan Okta. kenapa dia meninggalkanku, dan membuat aku merasa bersalah seperti ini?”

“aku merasa bersalah kepada Okta, aku harus bagaimana Renn!”

Lalu Renny menepuk bahu gw dengan pelan.

“aku harus bagaimana sekarang?”

“bagaimana bisa aku hidup sendiri tanpa Okta disampingku..!!”ucap gw setengah berteriak sambil masih terisak.

“kamu tidak sendirian Yud..”balasnya dengan lembut yang kini sudah berpindah mengelus-elus pelan rambut gw.

“Renny..!”

“ada aku disini Yud..”

“aku akan selalu bersama kamu disini, selamanya, jadi jangan khawatir..”lanjutnya.

“Renny..!!”teriak gw seraya memeluknya dengan erat.

Dan tangisan gw kembali pecah, dengan diiringi hujan yang pada sore itu terlihat deras sekali. Seperti tau kalo gw pada saat itu emang berada di posisi yang paling bawah.




Terima kasih teruntuk kamu perempuan yang sudah mau berbagi kebahagian dengan gw, buat kamu yang pertama kali mau menyapa aku, untuk kamu yang pertama kali memberikan tempat tinggal, untuk kamu yang pertama kali membuat gw jengkel, dan kamu perempuan yang telah mengajari aku bagaimana rasanya mencintai dalam diam. Tak banyak kata yang terucap dari lisan hina ini, cukup dalam pikiran dan hati inilah semuanya masa lalu tentang kamu tersimpan. Thanks a lot it’s a Beautiful Life..



.
.
Sebulan setelahnya..

Gw sedang berada di bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Sedang duduk di salah satu resto yang berada di bandara ini. Duduk di depan gw perempaun berhijab yang tengah asik dengan makananya. Gw pun begitu.

“pesawat kita sebentar lagi ini, Yuk..”ajaknya.

Gw pun segera menghabiskan makanan yang berada di depan gw ini. selesai dengan makanan gw ini lalu beranjak berdiri. “Yuk..”balas gw.

Gw berjalan bersampingan dengannya, tangan kita saling mengapit. Dan kepalanya di sandarkan di bahu gw. dengan perlahan menuju pesawat kita. Setelah check in semuanya, kita pun melangkahkan kaki ini menuju ke dalam pesawat dan mencari tempat duduk kita.

Tak perlu waktu lama, pesawat mulai bergerak. Gw yang notabene baru pertama kali naik kendaraan udara ini pun sedikit takut. Karena kata teman-teman gw saat take off itu saat yang paling mendebarkan.

Perempuan di samping gw ini hanya terkekeh pelan, “hihi santai aja napa bang..”

Muka gw udah penuh dengan keringat, padahal di dalam sini ACnya jalan tapi engga tau kenapa wajah gw udah di penuhi dengan keringat.

“bismillah dulu Yud..”ucapnya lagi.

“bismillah..”ucap gw sambil memegangin pegangan kursi ini dengan erat.

“Yuhuu, Korea we’re coming..”ucap perempuan disamping gw ini dengan semangat.


.
.
.
~THE END..




Kehilangan mengajarkan kita bagaimana pentingnya kehadiran. Kehilangan juga mengajarkan kita bagaimana rasanya di tinggalkan. So, jangan pernah sia-siakan orang yang selalu ada untuk kita saat ini. Perlakukan mereka sebagaimana mereka memperlakukan kita. Dan nanti jangan menyesal ketika mereka pergi jauh meninggalkan kita, bukan sesaat namun untuk selamanya..

Terima kasih untuk semuanya, tanpa kalian mungkin cerita ini engga bakalan berlanjut hingga sekarang. Untuk semua penghuni Forum SFTH tercintah ini, baik yang aktiv reader maupun yang silent reader. Terima kasih juga untuk yang telah memberikan cendol ataupun abu gosok ke gw. dan yang udah mau share maupun rate Thread sederhana gw ini. Thanks a lot for all of You..



Salam hangat dari TS a.k.a Yuda.

Mohon Maaf Lahir dan Batin ya Semuanya..