setelah mimpi bertemu dengan kakek misterius yang terasa sangat nyata itu,
aku tidak terlalu mempedulikan kembali petuahnya,
sebab aku sendiri tidak terlalu mengerti arti dari pesan tersebut.
dan lagi aku tidak mengenal siapa gerangan kakek itu.
walhasil, aku seolah lupa dan menganggap tidak pernah terjadi apapun.
karena kupikir itu semua tidak terlalu berarti.

namun aku salah, ,
semenjak itu juga, entah mengapa hatiku selalu merasakan kesedihan mendalam.
terlebih ketika mengenang shita.
aku merasakan perasaan sedih yang tak kunjung reda, ,
perasaan ini sungguh menyiksa batin.
namun anehnya, aku seakan menikmati kesedihan tersebut.

setiap malam sebelum tidur,
aku selalu menangis sambil menatap foto kami ketika berlibur ke jogja dulu.
foto dimana aku berdiri sambil menggendong ardi diatas pundakku,
dan shita memeluk lenganku berlatar belakang jalan malioboro.

“ shitaaa, mengapa kamu pergi terlalu cepat “

kataku sambil terisak, ,
namun tidak ada jawaban apapun, , ,
hanya wangi bunga kamboja dan semilir angin dingin yang akhir akhir ini semakin sering berada di sekelilingku.
menemaniku hingga aku terlelap. .

imbasnya, aku menjadi kurang bersemangat dalam menjalani hidup.
pekerjaan di bengkel milik pak hari yang awalnya begitu kusyukuri, kini banyak kukeluhkan.
karena minimnya pendapatan yang kudapatkan.
aku juga menjadi mudah mengeluh atas panggilan kerja yang tak kunjung kuterima,
walaupun sudah sekian banyak surat lamaran kukirim.
aku juga menjadi malas makan, mengingat uang tabunganku semakin terkuras.
bahkan aku mulai sering menunda nunda sholatku.
karena terlalu nyaman didalam sedihnya ratapan.
entah mengapa aku bisa berpikir kondisiku yang begitu menyedihkan ini sangat sayang untuk ditinggalkan.

selain itu, aku juga semakin sering bertemu shita di dalam mimpi.
dalam mimpiku, shita muncul, namun dalam jarak yang cukup jauh.
kadangkala dia tertawa tawa di kejauhan sambil menggodaku agar menghampirinya.
kadang dia memanggil manggil namaku dan mengajakku ke suatu tempat.
hal ini seakan menjadi obat bagi kerinduan hatiku kepadanya.
aku sering berlari berusaha mengejar ataupun menyusul shita,
namun dia selalu berlari menjauh dan tidak tertangkap.

hingga suatu hari kusadari jika jarak diantara kami dalam setiap mimpinya semakin mendekat.
dari yang awalnya shita hanya nampak di kejauhan,
perlahan lahan dia semakin mendekat. .
semakin dekat. . .
semakin dekat. . .
dan pada suatu titik dia berdiri didepanku.

shita: “ tiyo, aku kangen “
aku: “ aku juga sayang “
shita: “ peluk aku yo “

aku maju perlahan dan membuka tanganku. .
namun shita mundur selangkah menjauh. .

aku: “ kenapa dear? “
shita: “ nggg, , , aku takut “
aku: “ takut apa? “

shita tak menjawab dan hanya nampak mengawasi sekeliling.
akupun maju dan memeluknya. . .
sontak semerbak bau bunga kamboja menusuk hidungku.
shitapun lantas menautkan tangannya dan memelukku juga.
ada perasaan bergidik ketika mencium bau kamboja ini.

shita menarik tanganku dan kemudian mengajakku untuk mengikutinya.
seperti kerbau yang dicocok hidungnya, aku menurut saja.
dia membawaku kearah sebuah air terjun kecil.
disana dia melepaskan tanganku, dan kemudian beranjak mendekat kearah air terjun.

shita: “ tiyo, ayo ikuti aku “
aku: “ kemana? “

shita tak menjawab dan hanya melangkah melewati air terjun itu.
nampaknya dibalik air ada ruangan.

shita: “ ayo tiyo, susul aku, kutunggu kamu “ ( suaranya dari balik air terjun )
aku: “ untuk apa dear ? “
shita: “ aku kesepian yo, , , dingiin “

mendengar itu, entah mengapa jiwa laki lakiku terdorong,
akupun masuk kedalam kolam didepan air terjun itu.
satu langkah . .
dua langkah. . .
kakiku berjalan didalam air yang dingin menusuk tulang.
cipratan air terjun membasahiku sehingga aku benar benar basah kuyup.

ketika sedikit lagi aku hampir sampai ditempat jatuhnya air, dimana dibaliknya shita nampak sudah menungguku. .
tiba tiba pundakku ditepuk . . .
aku terkejut dan sontak menoleh.
ternyata itu adalah sosok kakek misterius berambut putih.

kakek: “ tiyo, mandek “ ( tiyo, berhenti )
aku: “ njenengan siapa? kok melarang aku “

nada bicaraku meninggi karena marah,
aku merasa kakek ini menghalangi rencanaku bersenang senang dengan shita.
padahal dibalik air, shita sudah menungguku. . .

kakek: “ melek o le, bukaen mripatmu “ ( melek le, buka mata kamu )

aku mendengus kesal, dan berusaha melepaskan tangan kakek itu dari pundakku.
namun anehnya meskipun tangannya hanya menyentuh pundakku dengan ringan,
pundakku terasa seperti dicengkeram dengan amat sangat kuat.

aku: “ mbah, tolong dilepas mbah, aku mau bertemu dengan shita “

ratapku kepada kakek itu setelah berusaha meronta dan melepaskan pegangannya sekuat tenaga.
aku sadar jika kakek ini bukanlah sosok biasa.

kakek: “ kui udu shita, ayo jajal deloken meneh “ ( dia bukan shita, ayo coba dilihat lagi )

perintah kakek itu kepadaku.
suaranya santai dan berwibawa. .

akupun menengok kearah air terjun dimana dibelakangnya shita berdiri menungguku.
perlahan lahan debit air mengecil, dan tempat dibelakangnya terlihat.

“ a. . a. . . as. . . as. . .astag. . . .astaghfirullah!! “

aku terkejut melihat apa yang ada disana.
ditempat dimana aku tadi melihat sosok cantik shita sedang berdiri, kini sudah berubah.
karena disana yg berdiri adalah sesosok makhluk berwujud wanita dengan wajah rusak,
matanya melotot merah menyala, ,
giginya bertaring panjang.
rambutnya panjang dan kusut . .
serta dia tidak mengenakan pakaian kecuali semacam celana dalam kumal. . .

itu bukan shita!!

makhluk itu meringis kearahku sambil tangannya melambai lambai memberikan kode agar aku mendekatinya.

“ tiyoo sayaangg, , , ayo sinii “

suaranya yang serak dan jelek memanggil namaku. .
kulihat ada liur yang menetes dari bibirnya yang tidak bisa menutup sempurna. .

aku: “ TIDAAKKK!! SIAPA KAMUU! “
aku berteriak histeris ketakutan melihat sosok itu.

“ aku shita yoo, kamu lupa? ayo sinii, aku kangen kamu “
makhluk itu menjawab pertanyaanku.

aku: “ bukan, , , kamu bukan shita!!! “

aku melangkah mundur karena takut.
sedangkan kakek yang tadi berdiri dibelakangku sudah tidak ada.

“ kik kik kik kik kik “

tiba tiba makhluk itu tertawa mengikik, ,
seperti suara ringkikan keledai.
seketika juga bau kamboja yang tadi masih tercium, berubah menjadi bau busuk menyengat.
perutku mual mual.

“ ayoo, ikut aku saja yoo, , , kik kik kik kik “

makhluk itu maju kearahku dengan kakinya yang ternyata terbalik.
ya, kaki makhluk itu terbalik dengan jemarinya menghadap kebelakang dan tumitnya berada didepan.

aku: “ kamu setan yang nyaru jadi shita , pergi!! pergi!!! “
bentakku kepadanya. .

bulu kudukku terasa sangat tebal, ,
dan ketakutan yang luar biasa mencekamku dengan kuat.
aku ingin membaca sesuatu yang seharusnya bisa kubaca untuk mengusir makhluk ini. .
namun aku lupa apa, ,
lidahku juga terasa kaku.
bahkan untuk mengucapkan istighfar. .

“ tiyoo, , kamu nggak kangen sama aku? kik kik kik “
makhluk itu berjalan semakin maju, , mendekat kepadaku. .

aku melangkah mundur, ,
ketakutan semakin kuat, ,
bercampur dengan perasaan mual yang hebat.
mual oleh bau busuknya. .
dan mual mengingat aku pernah begitu intim dengan makhluk buruk ini. .

“ ayoo tiyoo, ikut aku, kita bersenang senang. . . “

makhluk ini semakin berani mendekatiku dengan semua keburukan yng dia tampakan. .
tangannya yang panjang terulur maju hendak menyentuhku. . .

dan ketika sedikit lagi dia berhasil menyentuhku, ,

“ GROARRRRRR “

seekor harimau besar berwarna putih melompat dari belakangku dan menerkam makhluk buruk itu.

seketika makhluk jelek itu jatuh ditindih oleh sang harimau. .
harimau yang sama dengan ketika baung mendekatiku. .

“ AAAAAAAAARRRGGHHHHH SAKIIIIITT !!!!!! “

jeritan makhluk buruk itu menyayat telinga ketika harimau besar yang hampir seukuran sapi menindih dan menggigit serta mencakarnya dengan brutal.
suara teriakan makhluk buruk dan juga raungan harimau berbaur menjadi satu.
dengan adegan pergumulan tidak imbang terjadi didepan mataku.

aku sendiri bergidik ngeri dengan itu semua. .
ingin aku membaca sesuatu yang kuingat dapat menenangkan, ,
namun anehnya aku lupa bacaannya. . .
keringat mengucur deras, , ,
kakiku bergetar karena takut. .

“ Allahulaaaa ilaaaaa haillaaa huwal hayyul qoyyum. . . “

aku menengok kearah sumber suara. .
ternyata sosok kakek misterius berambut putih yang tadi hilang, kini sudah ada disampingku lagi. . .

aku: “ a. . . apa mbah? “

tanyaku dengan suara bergetar, ,

kakek: “ Allahulaaaa ilaaaaa haillaaa huwal hayyul qoyyum. . . “

kakek itu mengulangi ucapannya.
membuatku mengingat apa yang dia baca.

akupun menirukan apa yang kakek itu ucapkan, dan kemudian bisa melanjutkan ayat tersebut.

ini adalah ayat kursi!!

astaghfirullaah, , , mengapa tadi aku lupa?

akupun melanjutkan bacaan itu dan mengulang ulangnya. . .
sedangkan kakek itu tersenyum kepadaku, ,
dan harimau yang tadi bergumul dengan makhluk buruk rupa kini sudah kembali berjalan kearah kami dan duduk disebelah si kakek.
makhluk jelek tadi sudah tidak ada, , dan udara disini juga sudah tidak berbau busuk lagi.
harimau itu menjilati bulu di kaki depannya dan menyapukan kewajah.
seperti seekor kucing yang sedang grooming.
aku terus melafalkan ayat kursi berulang ulang. . .
hingga akhirnya aku membuka mata. . .

“klap”


aku tergolek lemah didalam kamar. . .
tubuhku basah kuyup, hingga kasur alas tidurku juga terasa basah.

“ astaghfirullaaahh. . . . “

aku beristighfar dan berusaha beradaptasi. .
rupanya tadi aku bermimpi. .
mimpi yang terasa sangat nyata. .
hingga ketakutan dan perasaan lemasnya ikut terbawa ketika aku bangun.

setelah bisa sepenuhnya sadar, ,
aku bangun dari tidurku.
kuraih HP yang tergeletak disampingku.
ketika menyala, terpampanglah fotoku dan shita ketika kami berada di malioboro dulu.
sedangkan di sudut atas layar menunjukan pukul 04:10

rupanya aku tertidur ketika meratapi shita. .
seperti malam malam kemarin. .

“ astaghfirullaahhh “

aku menarik nafas dalam dalam dan kemudian menghembuskannya.
beban berat dan kesedihan di hatiku rupanya masih terasa. . .
walau tak seberat kemarin kemarin.

jadi bau kamboja belakangan ini berasal dari makhluk buruk itu, ,
gumamku.
namun mengapa kembali ada harimau putih itu ya?
mirip dengan ketika kejadian baung dulu.
lalu kakek itu siapa. . .

aku termenung dan berpikir.
nampaknya aku perlu mencari tahu ini semua. .
namun kepada siapa aku harus bertanya ya?. . .
hingga tak lama kumandang adzan subuh membuyarkan lamunanku.
membuatku menunda apa yang jadi beban pikiran. .
aku beranjak bangun dan menuju kamar mandi untuk bersiap siap menjalankan ibadah subuh. . .
aku memantapkan hati untuk mencari tahu tentang ini semua.
pasti ada yang bisa membantuku.

( bersambung )