natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
I Am (NOT) Your Sister
Dear Warga SFTH.

Sebelumnya ijinkan gue untuk menulis sepenggal kisah hidup gue di SFTH. Cerita ini bersumber dari pengalaman pribadi yang gue modifikasi sedemikian rupa sehingga membentuk cerita karangan gue sendiri. Cerita ini ditulis dengan dua sudut pandang berbeda dari kedua tokohnya.
So... langsung saja.




Big thanks to quatzlcoatlfor cover emoticon-Smilie

Quote:
Diubah oleh natashyaa 20-01-2018 16:32
tukangdjagal
makola
imamarbai
imamarbai dan 6 lainnya memberi reputasi
7
461.8K
3K
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42.1KAnggota
Tampilkan semua post
natashyaaAvatar border
TS
natashyaa
#2858
A Part 89
“Bangunnnn….”

“Bangunnn….”

Aduh siapa sih ini yang ganggu aku tidur, aku yang sedang tidur terpaksa bangun ketika seseorang dengan sengaja mengangguku dengan nyubit pipi aku, dan orang itu tak lain adalah kak Fe.

“Ih kak Fe.” Kataku kesal.

“Kalau mau tidur jangan disini, tar ada yang nyulik, mau?” Kata dia.

Loh aku baru sadar ternyata aku ngak tidur di kamar, ternyata aku tertidur di kursi depan, pantes aja leher dan pundaku sakit pas bangun, hehe baru inget rupanya aku emang tertidur di luar. Aku langsung berdiri setelah tau kalau pintu rumah sudah dibuka, aku berjalan masuk sambil terus menguap, oh kasur dimanakah engkau, I need you now.

***

“Ibu kak Fe tuh suka pergi kemana sih?” Tanyaku iseng di minggu pagi.

“Gak tau.”

“Sekarang kok ibu gak ngelarang dia?” Tanyaku lagi

“Udah gede.” Jawab ibu seadanya, ibu sedang fokus nonton tivi.

“Terus kalau aku boleh pergi gak nanti siang bu?”

“Gak boleh.”

“Kenapa?”

“Masih kecil.”

Zzzzz

“Ih ibu aku juga sudah gede, sudah kelas 1 SMA juga, pengen maen juga sama kayak lain, ibu tuh harusnya ngelarang kak Fe jangan maen mulu, kan mau UN dan masuk kuliah, ah ibu mah begitu.” Kataku curhat.

“Beda, kamu mah belum bisa ngurus diri sendiri.”

“Ih ibu kan selama ini yang suka ngurus rumah itu siapa? Kan aku bu.”

“Ngurus rumah bukan ngurus diri sendiri.” Kata ibu.

“Ah ibu mah, sekali ini aja bu, plisss..” Kataku memohon manja menyenderkan badan ke badan ibu mirip kucing imut.

“Yaudah, sekali ini aja kan.”

“Iyaaa…”

“Yauda..”

“Boleh?”

“Iya..”

Yess..yess.yesss.. aku menjerit dalam hati, senangnya bisa pergi main di hari Minggu, saking senangnya aku langsung mencium pipi ibu sampai-sampai ibu kaget sendiri dicium olehku wkwkw. Aku langsung berlari ke kamarku untuk segera mandi dan berdandan. Tau sendirilah kenapa aku ingin sekali pergi hari minggu ini, karena oh karena kak Nauval-lah yang mengajaku. Hehehe.

***

Seperti biasa, aku harus berjalan dulu agak jauh dari rumah agar tidak ketahuan dijemput kak Nauval. Hehe.

Seperti biasa lagi juga aku harus menunggu jemputanku ini, ya aku memang sudah terbiasa menunggu, heaven aja can wait, masa aku nggak. Hehe

“Ani kamu makin kesini makin cantik aja.” Kata Kak Nauval pas aku masuk ke mobilnya. Aduh baru aja ketemu langsung dibilang begitu, ya kan jadi tersipu malu jadinya, hehe.

“Kak Nauval juga ganteng.” Balasku memuji dia.

“Iya kamu cantik hari ini.”

“Kak Nauval juga ganteng max hari ini.”

“Kamu apalagi Ni, lebih cantik dari kak Fel ”

Heh?

“Dari kak Fe? Becanda kamu kak, cantikan dialah.”

“Seriusan Ni.”

“Bohong.”

“Beneran..”

“Hmm… pokoknya kamu cantik, dan sekarang aku mau jalan sama orang tercantik yang pernah aku kenal.” Kata dia.

“Wlee..”

“Hahaha.”

***

Acara hangout ini merupakan janji kak Nauval yang belum ia tepati katanya pas aku ultah, emang sih waktu itu aku lebih milih pergi sama Reza. Kata kak Nauval dia kepikiran terus gak bisa ngajak jalan aku sampai-sampai gak bisa tidur. Nah kalau itu memang lebay dan aku gak percaya sama omongannya. Tapi ya namanya juga orang bercanda jadi aku memaklumi dia yang sedang bercanda. Aku dan kak Nauval hanya nongkrong saja di kafe dan makan sambil ngobrol-ngobrol ringan, ngobrolin tentang masa depan juga, dia ingin mengikuti jejak ayahnya ingin masuk akpol, sementara aku yang baru kelas 1 masih belum punya masa depan yang jelas, masih bingung, hehe.

Senang rasanya bisa jalan berdua dengan kak Nauval, pembawaannya yang kalem dan tenang, serta bicaranya yang sopan, kalau ganteng mah gak usah ditanya, sudah maximal, walaupun terkadang candaanya jayus, hehe, tapi entah kenapa aku nyaman aja berada di dekat dia, rasanya senang dan bikin hatiku cenatcenut dekat dia. Mungkin inikah yang namanya cinta? Maybe I’m in love ? Oh, No, kok seneng sih rasanya ya, pengen deh punya pacar apalagi sama kak Nauval, tapi kak Nauval mau gak ya sama aku? Eh, tapi bukannya kepedean, melihat dari gelagatnya serta cara memperlakukanku, kak Nauval rasa-rasanya suka sama aku, tapi… ah belum pasti, gak boleh ngarep, lagian mana bisa aku punya pacar, bisa ditendang ibu kalau aku ketauan punya pacar, tapi eh mungkin dengan jujur minta ijin ke ibu kalau aku mau pacaranya kayaknya dibolehin deh, soalnya ibu selalu bilang lebih baik jujur ingin sesuatu daripada bohong sama ibu. Okelah, nanti boleh dicoba, aku ingin bilang ke ibu kalau aku ingin pacaran.

***

Aku pulang sore ke rumah. Niat dan tekadku sudah bulat buat bicara jujur ke ibu kalau aku ingin pacaran. Jadi pas pulang ke rumah aku langsung ke kamar ibu buat ngomong, tapi pas aku ke kamar ibu, rupanya ada kak Fe juga disana sedang ngobrol sama ibu.

“Ibu?” Kataku pas masuk ke kamar ibu. Ibu dan kak Fe langsung nengok ke arahku, duh kayaknya aku datang di waktu yang tidak tepat, soalnya mereka keliatanya sedang ngobrol serius. Pas aku masuk kak Fe langsung berjalan keluar kamar dengan tergesa-gesa dan tak lupa dia membanting pintu sehingga membuatku kaget. Astaga, kenapa dia. Wajahnya tampak marah pas aku berpapasan barusan.

“Ibu kak Fe kenapa ?” Kataku seraya menghampiri ibu yang duduk di kasur.

“Gapapa, biasa dia emang begitu. Kamu baru pulang?” Tanya ibu.

“Iyaa..”

“bu aku mau ngomong sesuatu” Kataku

“Ada apa Ani…?” Tanya dia

Tapi pas melihat raut wajah ibu yang sepertinya sedang bingung dan letih mengurungkan niatku untuk membicarakan keinginanku tadi. Ibu sepertinya lagi ada masalah sama kak Fe, aku takut kalau keinginanku ini malah membuat ibu tambah pusing dan stres.

“Gak jadi deh bu.” Kataku ke ibu.

“Aku ke kamar dulu bu.” Kataku beranjak dari kasur lalu berjalan keluar.

“Eh Ani…” Panggil ibu.

“Ya bu?”

“Bilangin ke kakakmu itu, dewasa sedikitlah!!” Kata ibu tegas kepadaku.


0
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.