- Beranda
- Stories from the Heart
Generation With No Mythologies To Follow
...
TS
konigswood
Generation With No Mythologies To Follow
Love? What is that? Seems legit, can I have some on it?
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Everybody talk about love, but what the true love mean?
Everybody sayin love more than his/her love
But I have Love for You more than words I can say
It is real? Nope maybe it is rael
Hai untuk seseorang disana, Aku sayang padamu ketika aku benar benar membencimu saat ini, maafkan aku yang terlalu angkuh untuk mengatakan aku sayang padamu, maafkan aku yang ternyata tidak berusaha saat engkau hendak meninggalkan ku terdampar disini
Just enjoy it, If there was same name, same place, same stories (Copy Paste) at this story, i just said So sorry im to terrible to hear that, cz My stories gonna using similar name similar place, if you wanna share it, please dont forgot the copyright
Moral? I dont give a fuck with it, so here we go!
Kita coba sedikit pengindexan ya, sebelumnya ga ada indexnya
Spoiler for Sop Iler:
Diubah oleh konigswood 11-01-2018 11:35
0
92K
501
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
konigswood
#200
KERUPUK!!
"Mbak, makasih ya atas semuanya, maaf aku ngutang biaya rumah sakit sama kamu, see you on the future"
"Sebentar mas duduk dulu, sebelum mas masuk terminal, aku mau ngomong jujur, aku ngeràsa kamu lebih baik disini aja mas, aku udah tahu kok permasalahan kamu sama Thia, aku mungkin aja bisa menggantikan Thia, kamu mau mas?"
"Maaf mbak, aku nggak bisa, kalau kita memang jodoh kita akan ketemu lagi kok dimasa mendatang, lagian kita juga baru 22 tahun, masih terlalu muda" ucapku sambil membuka pintu mobil dan bergegas masuk ke terminal
"Mas, last huge?" Ucapnya sambil menahanku keluar
"Oke, makasih ya, salam buat teman - teman yang lain" ucapku sambil memeluknya
Bus Akap dan bus Transjakarta wara wiri di terminal ini, aku harus kearah mana ya?, kemudian akupun bingung, sehingga memutuskan untuk shalat sejenak, setelahnya bus Arimbi ya bus kuning tujuan Bandung itu, sempat terfikir kenapa nggak coba ke Mama ya? Maka dari itu Bandung here we go!!
Selama perjalanan hanya suara ngaungan mesin bus yang terdengar nyaring, sempat terasa mual juga, mungkin biasanya aku selalu mengemudi mobilku dalam AC, bukan AC alami serta raungan mesin yang cukup keras dan... byurrrrr, ah... Semua makanan enak yang tadi pagi ku makan bersama Ghea keluar semua dalam plastik
"Maaf Pak, saya belum biasa jadi sedikit mual" ucapku pada pria setengah baya disampingku yang menatapku geli
"Ini dek, saya bawa minyak, mungkin membantu" ucapnya
"Makasih Pak"
Selama perjalanan sudah seperti ayam sayur, mungkin tinggal tunggu di kasih sedikit garam dan lada akan terasa nikmat untuk disantap
Akhirnya sampai juga di Bandung, ternyata kalau siang bandung panas juga ya!,
Kemana kaki ini harus berjalan? Ku raih kantongku dan melihat sisa uang, sangat menyedihkan sekali, tersisa uang 20 ribu rupiah, tidak mungkin ngamen lagi,nggak mungkin ketusuk lagi kan? Cukup sudah, tak jauh dari terminal ada sebuah pasar, menurut yang ku pelajari pasar merupakan poros titik putar uang, dimana banyak transaksi ekonomi disana, mungkin ada yang membutuhkan jasaku, jadi kuli panggul mungkin tak ada salahnya? Selama itu halal
Setengah jam berkeliling pasar, namun aku bingung bagaimana harus memulai jadi kuli panggul? Apa langsung ke rumah Mama? Nggak nggak, jangan langsung ke Mama, nanti Papa(tiri) malah ngomong yang aneh - aneh kan nggak enak juga
Kulihat ibu - ibu belanja cukup banyak, mungkin dia butuh bantuan karena ku lihat kantong plastik merah ada di kedua tangannya
"Bu maaf, mau saya bantu bawa belanjaannya? Kayanya ibu keberatan bawa barang belanjaan ini sendirian" ucapku sopan
"Maaf mas, saya masih kuat kok" jawab ibu tersebut
Hampir seluruh orang yang lewat kutawarkan namun aku hanya dapat 2 konsumen dengan upah 4 ribu, jadi aku hanya punya uang 24 ribu saat ini, bagaimana mau makan? Kalau uang tipis? Tempat tinggal pun belum ada
"Sebentar mas duduk dulu, sebelum mas masuk terminal, aku mau ngomong jujur, aku ngeràsa kamu lebih baik disini aja mas, aku udah tahu kok permasalahan kamu sama Thia, aku mungkin aja bisa menggantikan Thia, kamu mau mas?"
"Maaf mbak, aku nggak bisa, kalau kita memang jodoh kita akan ketemu lagi kok dimasa mendatang, lagian kita juga baru 22 tahun, masih terlalu muda" ucapku sambil membuka pintu mobil dan bergegas masuk ke terminal
"Mas, last huge?" Ucapnya sambil menahanku keluar
"Oke, makasih ya, salam buat teman - teman yang lain" ucapku sambil memeluknya
Bus Akap dan bus Transjakarta wara wiri di terminal ini, aku harus kearah mana ya?, kemudian akupun bingung, sehingga memutuskan untuk shalat sejenak, setelahnya bus Arimbi ya bus kuning tujuan Bandung itu, sempat terfikir kenapa nggak coba ke Mama ya? Maka dari itu Bandung here we go!!
Selama perjalanan hanya suara ngaungan mesin bus yang terdengar nyaring, sempat terasa mual juga, mungkin biasanya aku selalu mengemudi mobilku dalam AC, bukan AC alami serta raungan mesin yang cukup keras dan... byurrrrr, ah... Semua makanan enak yang tadi pagi ku makan bersama Ghea keluar semua dalam plastik
"Maaf Pak, saya belum biasa jadi sedikit mual" ucapku pada pria setengah baya disampingku yang menatapku geli
"Ini dek, saya bawa minyak, mungkin membantu" ucapnya
"Makasih Pak"
Selama perjalanan sudah seperti ayam sayur, mungkin tinggal tunggu di kasih sedikit garam dan lada akan terasa nikmat untuk disantap
Akhirnya sampai juga di Bandung, ternyata kalau siang bandung panas juga ya!,
Kemana kaki ini harus berjalan? Ku raih kantongku dan melihat sisa uang, sangat menyedihkan sekali, tersisa uang 20 ribu rupiah, tidak mungkin ngamen lagi,nggak mungkin ketusuk lagi kan? Cukup sudah, tak jauh dari terminal ada sebuah pasar, menurut yang ku pelajari pasar merupakan poros titik putar uang, dimana banyak transaksi ekonomi disana, mungkin ada yang membutuhkan jasaku, jadi kuli panggul mungkin tak ada salahnya? Selama itu halal
Setengah jam berkeliling pasar, namun aku bingung bagaimana harus memulai jadi kuli panggul? Apa langsung ke rumah Mama? Nggak nggak, jangan langsung ke Mama, nanti Papa(tiri) malah ngomong yang aneh - aneh kan nggak enak juga
Kulihat ibu - ibu belanja cukup banyak, mungkin dia butuh bantuan karena ku lihat kantong plastik merah ada di kedua tangannya
"Bu maaf, mau saya bantu bawa belanjaannya? Kayanya ibu keberatan bawa barang belanjaan ini sendirian" ucapku sopan
"Maaf mas, saya masih kuat kok" jawab ibu tersebut
Hampir seluruh orang yang lewat kutawarkan namun aku hanya dapat 2 konsumen dengan upah 4 ribu, jadi aku hanya punya uang 24 ribu saat ini, bagaimana mau makan? Kalau uang tipis? Tempat tinggal pun belum ada
0