- Beranda
- Stories from the Heart
[TAMAT] Saat Senja Tiba
...
TS
gridseeker
[TAMAT] Saat Senja Tiba
Polling
Poll ini sudah ditutup. - 333 suara
Siapa tokoh yang menurut agan paling layak dibenci / nyebelin ?
Wulan
20%
Shela
9%
Vino (TS)
71%
Diubah oleh gridseeker 04-07-2017 19:00
afrizal7209787 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
1.4M
5.4K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.8KAnggota
Tampilkan semua post
TS
gridseeker
#5145
Part 7
Huaaahemmm… ane berkali-kali menguap sambil menutup mulut. Siang ini bener-bener kuliah yang membosankan. Materinya, dosennya juga yang terus menerocos di depan tanpa henti. Ane kemudian menatap Wulan yang duduk di barisan depan, dan seperti biasa dia memperhatikan kuliah yang diberikan dosen dengan kusyuk, sambil sesekali menulis di kertas loose leaf-nya. Well, ini hari pertama dia masuk kuliah, setelah selama beberapa hari dia absen karena sakit demam tinggi.
Biar nggak ngantuk, ane lalu membuka aplikasi gallery di HP, kemudian membuka salah satu foto, foto seorang cewek yang sangat ane sayangi. Dan foto ini adalah foto favorit ane, dimana dia sangat cantik dengan seragam Karate-nya sambil menenteng sebuah piala, saat dia menjadi juara tiga di sebuah turnamen antar provinsi.
Tiba-tiba kling… kling… sebuah notif masuk ke HP ane, oooh ? Ternyata BBM dari cewek yang ada di foto tersebut. Dengan hati berbunga-bunga ane langsung membuka pesan BBM itu tapi saat melihat isi pesannya ane langsung mengernyitkan dahi. Lho ? Sayang ? Ketemuan di cafe ***** jam satu siang ? Lho ini kan cafe di mall yang pernah ane kunjungi bersama Shela ? Maksudnya apa ini ? Tumben-tumbenan Shela ngajak ane ketemuan soalnya selama ini dia selalu minta dijemput. Dengan buru-buru ane segera membalas.
Shela: sayang kita ketemuan di café ***** jam 1 ya (emot jantung)
Ane: say maksudnya apaan nih ? (R)
Ane: ngapain ketemuan di café ? (R)
Ane: say !!!! (R)
Ane: woi (R)
Ane: ping (R)
Ane: ping (R)
Lhah, kok nggak dibalas sih cuma di-read doang ? Sebenarnya ane pengen ngebel Shela saat itu juga namun jelas nggak memungkinkan karena kuliah masih berlangsung. Sepanjang kulian ane semakin nggak konsen gara-gara memikirkan kata-kata di BBM Shela barusan dan kenapa juga dia nggak bales. Tapi ane nggak ada prasangka apapun, cuma penasaran aja.
Pas kuliah selesai dan saat dosen meninggalkan ruangan, ane buru-buru menelpon Shela.
***tuuuut... tuuutt***
"Halo. " jawab Shela.
"Halo say. Ini maksudnya apaan sih ketemuan di cafe mall ? " tanya ane.
"Oh sorry say, ...nggg... itu aku keliru ngirim ke kamu. Harusnya buat temenku. " kata Shela.
"Temenmu ?! Kok manggilnya sayang ? Yakin temenmu ?! " tanya ane dengan penasaran.
"I.. iya temenku... " jawab Shela.
"Temen cowok apa cewek ? " tanya ane lagi. Kok nada bicara Shela aneh banget sih, tanya ane dalam hati.
"Ya cewek lah... eh udah dulu ya say, aku ada urusan nih, daah... " kata Shela dengan cepat.
"Lho, say.. say... tunggu dulu !! "
***tut..tut..tut...***
Kok malah dimatikan sih, gerutu ane dalam hati. Selesai menelpon Shela, ane malah semakin penasaran, kenapa nada bicara Shela kayak orang grogi gitu, dan dia belum menjawab kenapa dia memanggil "sayang" kepada seseorang yang diakuinya sebagai temen ceweknya. Salah kirim ke ane ? Emang harusnya dia ngirim BBM itu ke siapa ?
Ane lihat jam HP, udah jam dua belas, dan Shela mengajak janjian "temennya" tadi jam satu. Kayaknya ada sesuatu yang nggak beres nih, atau setidaknya ada yang disembunyikan Shela dari ane pas telpon tadi.
Kemudian ane segera berjalan keluar ruang kuliah, dan tentu saja ane sempatkan melirik ke Wulan, dan dia tersenyum manis ke ane. Ane pun balas tersenyum kepadanya dan segera berlalu meninggalkan ruang kuliah. Saat rasa penasaran udah nggak tertahankan lagi, ane putuskan melakukan sesuatu yang rada ekstrim, yaitu datang diem-diem ke cafe tempat Shela janjian dengan "temennya" tersebut, bukan apa-apa sih, cuma memastika aja siapa sebenarnya yang dia maksud. Ane kemudian pulang untuk makan siang kemudian ganti baju, dan agar memuluskan "misi" ane, ane memakai jaket yang belum pernah ane pakai buat jalan sama Shela dan sebuah baseball caps merah NY Yankees, yang sering ane pakai pas masih SMA dulu.
Jam setengah satu kurang ane udah berada cafe mall tersebut dan ane sengaja memilih duduk di kursi pojok dekat barista agar tidak ketahuan oleh Shela. Cafe hari ini lumayan rame, ada beberapa pengunjung sehingga setidaknya bisa menyamarkan keberadaan ane. Hampir setengah jam ane menunggu tapi Shela belum nongol-nongol juga. Apa jangan-jangan dia tahu kalau ane datang kesini ?
Ah itu dia, ane lihat Shela muncul dari eskalator dan berjalan menuju ke seating area. Ane buru-buru mengangkat majalah Time yang sejak tadi ane bawa dan pura-pura sibuk membaca, namun mata tetap mengawasi kemana Shela mau duduk. Dan ternyata dia lalu duduk di dekat seorang cowok, yang sejak tadi sudah berada di café ini. Perasaan ane langsung nggak enak, Shela udah bohong, bilang kalau temennya cewek tetapi ternyata cowok.
Keduanya terlihat akrab sekali sambil ngobrol ketawa-ketiwi sambil sesekali towel-towelan. Siapa cowok itu ? Apa saudara Shela yang lain ? Tapi kenapa di chat BBM dia memanggilnya dengan kata sayang ? Sampai saat ini ane belum kepikiran ke hal yang macem-macem dan masih mencoba berpikir jernih.
Tapi tiba-tiba cowok tersebut memegang tangan kanan Shela lalu menciumnya, dan Shela langsung tersenyum malu. Melihat pemandangan tersebut, ane kaget sekali dan nyaris nggak percaya. Cowok itu jelas bukan saudaranya Shela !! Dada ane terasa sesak, jadi Shela selama ini ada main di belakang ane. Pengen ane langsung nyamperin mereka berdua, tapi ane urungkan soalnya café agak rame dan ane nggak mau ada keributan di tempat umum. Ane pun memutuskan tetap mengawasi Shela dan “cowok barunya” tersebut.
Dan adegan berikutnya bikin ane semakin naik darah, karena cowok tersebut mulai berani memegang pipi Shela serta membelai rambutnya. Ane menggenggam majalah Time erat-erat, ingin sekali ane mendatangi meja mereka dan melabraknya tapi sekali lagi niat konyol tersebut ane urungkan.
Sekitar setengah jam kemudian, keduanya beranjak berdiri dan berjalan meninggalkan café. Saat berjalan, Shela memeluk erat lengan cowok tersebut sembari tersenyum senang, begitu pula dengan cowok kepar@t tersebut, yang terlihat bahagia bersama cewek barunya. Setelah keduanya agak jauh, ane buru-buru beranjak juga, dan langsung mengikuti kemana mereka pergi, yang ternyata keduanya menuju pintu darurat. Sepertinya mereka menuju parkiran kendaraan yang ada di basement.
Dan bener dugaan ane, saat tiba di basement Shela dan cowok tersebut menghampiri sebuah mobil Honda S2000 warna merah metalik. Mau kemana kalian ? Ke rumah cowok tersebut ? Atau ke hotel ?
Ane udah nggak bisa menahan diri lagi, tepat sebelum mereka masuk ke dalam mobil ane langsung berlari menghampiri mereka.
“Shela !! “ teriak ane.
Keduanya langsung menoleh ke ane, dan Shela tampak terkejut sekali melihat ane yang udah berada di hadapannya.
“Vino ? “
“Jadi ini ya kelakuan kamu selama ini ? “ tanya ane dengan nada ketus.
Shela nggak menjawab dan cuma terdiam sembari menunduk, sedangkan cowok gebetan Shela juga kelihatan kebingungan.
“JAWAB SHEL !! “ teriak ane dengan emosi yang udah memuncak.
“Shel, ada apa ini ? Siapa dia ? “ tanya cowok itu sembari menuding ke ane, tapi Shela lagi-lagi cuma diem.
“Oooh, jadi kamu belum tahu ya ? Aku Alvino, pacarnya cewek yang lagi jalan sama kamu. “ jawab ane, dan cowok itu langsung mengernyitkan dahi.
“Lho tapi kamu bilang kalau kamu nggak punya pacar Shel ? Yang bener yang mana sih ? “ tanya cowok itu ke Shela.
“Memang nggak. Dia itu mantanku. “ jawab Shela dengan nada dingin seraya menatap ane.
Mantan ? Sebuah jawaban yang membuat ane langsung terhenyak. Ane bener-bener tidak percaya apa yang ane denger dari mulut Shela barusan.
“Mantan ?! Apa maksud kamu ?! “ tanya ane dengan nada tinggi.
“Kemaren malam kita masih jalan bareng dan sekarang kamu bilang aku mantan ?! “
“Udahlah, ayo Nik lebih baik kita pergi dari sini. “ kata Shela sembari membuka pintu mobil.
“Nggak nggak !! Kamu nggak boleh pergi sebelum kamu jelasin semua ini.. !! “ kata ane sembari berjalan menghampiri Shela. Tiba-tiba aja cowok tersebut menghalangi niat ane.
“Kamu mau apa bro ? Lebih baik kamu jauhi pacarku. “ kata cowok itu.
“Dia itu pacarku, bans*t !! “ jawab ane dengan penuh emosi.
“Kamu jangan cari gara-gara ya bro ? Shela sendiri yang bilang kalau kamu mantannya. “ kata cowok itu seraya mencengkeram kerah jaket ane.
“Lepaskan tanganmu atau kamu kuhajar !! “ jawab ane nggak mau kalah.
“Berani kamu ngancam…. “ sebelum cowok itu selesai ngomong… BUAKKK !!! Sebuah pukulan sepenuh hati ane layangkan ke rahang cowok tersebut sehingga dia terdorong ke belakang.
“Udah, udah Vin !! “ teriak Shela berusaha menahan ane yang mau mendekati cowok itu. Sedangkan cowok itu cuma terdiam sambil memegangi rahangnya seraya menatap ane.
“Kenapa kamu diem aja ?! Ayo lawan aku !! “ teriak ane ke cowok tersebut.
“Udah Vin !! Aku bilang udah !! Kamu ini apa-apaan sih ?! “ teriak Shela sembari mendorong badan ane.
“KAMU INI YANG APA-APAAN ?!! “ teriak ane seraya mengibaskan tangannya Shela.
“Aku begitu mencintai kamu, aku rela melakukan apa aja demi kamu tapi ini balasannya ?! Ternyata kamu diem-diem jalan sama DIA ?! “ teriak ane penuh emosi seraya menunjuk ke cowok itu.
“Kenapa ?! Karena dia lebih kaya hah ?! Dia punya mobil mewah ?! “ teriak ane lagi. Lagi-lagi Shela nggak menjawab, dan cuma terdiam sembari menatap ane.
“JAWAB !! Kenapa kamu diam ?! “
“Semua udah jelas kan ? Kenapa kamu masih nanya juga ? “ Shela bertanya balik.
“Aku nggak nyangka Shel, kamu serendah itu. Ternyata kamu nggak beda sama cewek-cewek matre lain yang cuma liat cowok dari hartanya. “ jawab ane dengan sinis.
“Woi bro, jaga mulut kamu ya !! “ tiba-tiba cowok itu mendekati dan memegang lengan ane.
“Kamu nggak usah ikut campur B*JINGAN !! “ teriak ane sembari mengibaskan tangan cowok tersebut dan bersiap melayangkan pukulan.
“Vin, udah Vin !! “ teriak Shela berusaha melerai kami berdua yang kembali bersitegang.
Tapi ane udah terlanjur kalap dan terus berusaha mendekati cowok itu meski dihalang-halangi Shela.
“Mending kamu pergi dari sini Vin atau aku nggak segan-segan mukul kamu !! “ bentak Shela sambil terus mendorong badan ane yang mau mendekati cowok itu.
“Ooooh mau mukul aku ?! Silahkan !! Aku nggak takut !! Dasar cewek hina !! “ ane juga nggak mau kalah.
“Tutup mulut kamu !! Kamu nggak berhak menilai aku seperti itu !! “ teriak Shela lagi.
“Kenapa nggak ?! Kamu bener-bener cewek hina !! Aku JIJIK SAMA KAMU !!! “ ane juga nggak kalah keras.
BUAAAKKKK !!!! Sebuah pukulan mendarat di pipi ane dan langsung membuat ane tersungkur mendarat di kerasnya lantai basement. Pandangan ane berkunang-kunang, dan mulut ane terasa asin seperti logam karena darah segar langsung mengucur dari sudut mulut ane. Sambil masih terbaring di lantai, samar-samar ane melihat Shela masuk pintu mobil disusul cowok pacar barunya tersebut.
Sambil menahan sakit yang amat sangat ane berusaha bangkit berdiri dan menatap mobil tersebut meninggalkan ane. Tapi ane baru sadar kalau rasa sakit ini nggak seberapa dibanding rasa sakit nan luar biasa yang mendera hati ane. Dan ane harus menerima kenyataan bahwa Shela, gadis yang selama ini sangat ane cintai, sudah mengkhianati ane dan hari ini adalah hari dimana kandasnya hubungan ane berdua.
Semua terjadi begitu cepat..
Semua berakhir begitu cepat…
Meninggalkan sebuah kejadian yang nggak akan pernah ane lupakan…
Dan sebuah rasa sakit yang masih terasa sampai kini…
“Pa… “ tiba-tiba terdengar suara seorang wanita mencolek pundak ane.
“Apa ma ? “ tanya ane sembari duduk di sofa.
“Aku lapar pa. Beli makanan di luar yuk. “ pinta Wulan sembari duduk di sebelah ane.
“Lho emang kamu siang belum makan ma ? “ tanya ane.
“Udah sih, tapi aku pengen beli siomay Kang Ujang. Bukan aku sih, tapi jabang bayi kita yang pengen. “ jawab Wulan tersenyum simpul.
“Oooh ? “ jawab ane ketawa.
“Oh ya, aku lupa, tadi bapak kamu telpon, dia minta kamu sore ini kembaliin mobil beliau soalnya nanti malam mau dipakai buat keluar kota. “ kata Wulan lagi.
“Lho kok bapak nggak telpon ke HP ku langsung ? “ tanya ane.
“Apaan ? Orang kamu tadi ditelpon berkali-kali aja nggak diangkat. “ jawab Wulan.
“Oh tadi aku lagi ketemu tamu ma. “ jawab ane.
“Atau gini aja, kita berangkatnya naik mobil terus kita kembaliin dulu itu mobil ke rumah kamu. Nah beli siomay-nya naik motor, gimana ? “ tanya Wulan.
“Bolehlah. “ jawab ane.
Kemudian kami berangkat menuju rumah ane dengan mengendarai mobil bokap ane. Nggak berapa lama kami udah sampai di rumah ane, dan seperti biasa, rumah ane juga sepi seperti rumahnya Wulan, lho tapi kok ada motor Suzuki Satria FU merah terparkir di depan pagar rumah ? Punya siapa nih ? Setelah memarkir mobil di depan garasi, kami berdua menuju ke dalam rumah.
Tapi sampai di teras ane lihat ada seorang cowok ABG duduk sambil mainan HP. Saat melihat ane dan Wulan, dia langsung tersenyum menyapa ane. Ane pun berhenti dan menatapnya sedangkan Wulan lalu masuk ke dalam rumah.
“Sore mas. “ sapa cowok itu berdiri menyalami ane.
“Kamu siapa ? “ tanya ane balas menyalami dia.
“Saya temennya Dina mas. “ jawab cowok ABG itu dengan rada grogi.
“Temen ? Temen apa pacar ? “ tanya ane penuh selidik lalu duduk di sebelah cowok itu.
“Pacar mas. “ jawabnya.
“Tadi bilang temen ?! Yang jelas dong !! “ jawab ane rada ketus.
“Eh… pa..pacar mas. “ jawab cowok itu makin grogi. Jiahh !! Dinaaa, baru kelas satu SMA aja udah berani ngajak cowok kerumah, gerutu ane dalam hati.
“Kamu suka sama Dina ? “ tanya ane lagi.
“Iya mas… “ jawab cowok ABG itu.
“Kamu sayang sama Dina ? “ tanya ane lagi.
“Iya mas, saya sayang sama Dina. “ jawabnya sambil menganggukan kepala.
“Denger ya, Dina itu adikku satu-satunya dan kalau kamu berani nyakitin atau PHP-in dia aku bakal menghajarmu sampai kamu nyesel ketemu aku !! Paham ?! “ tanya ane sembari menatap tajam ke pacarnya Dina tersebut.
“Paham mas.. paham… “ jawabnya sambil tersenyum kecut.
“Sorry Za, lama nunggu ya… “ tiba-tiba Dina muncul dari dalam ruang tamu.
“… eh ada Kak Vino rupanya.. “
Ane lalu memperhatikan Dina yang pakai jaket jeans dan celana jeans hitam. Kok rasanya dandanan Dina kali ini rada nggak asing.
“Lho jaket kamu baru ya ? “ tanya ane.
“Iya kak, tau nggak tadi Kak Shela kesini lho dan dia beliin jaket jeans ini. Gimana, sama nggak dengan punyanya Kak Shela ? “ jawab Dina dengan riang. Ah elah, salah nanya ane.
“Kakak ketemu dia juga kan ? Dia tadi bilang juga mau ke rumahnya Kak Wulan. “ kata Dina lagi.
“Iya, ketemu… “ jawab ane dengan pelan.
“Dah ya kak aku berangkat dulu. “ kata Dina kemudian.
“Emangnya kalian mau kemana ? “ tanya ane.
“Nonton, habis itu jalan-jalan ke mall. Ayo Za !! “ ajak Dina ke pacarnya itu.
“Mas, kami berangkat dulu ya. “ kata si “Za” sembari menyalami ane.
“Awas, pulangnya jangan sampai lebih jam sepuluh. “ kata ane ke mereka berdua.
“Apaan sih ? Enak aja kakak ini ngatur-ngatur !! Terserah dong aku mau pulang jam berapa. “ protes Dina.
“Eh aku ini kakak kamu, aku berhak dong ngatur kamu. “ jawab ane nggak mau kalah.
“Aaah.. bodo !! Udah yuk !! “ jawab Dina sambil ngeloyor pergi meninggalkan ane.
“Permisi mas… “ kata cowok itu ke ane lalu menyusul Dina.
“Din !! “ teriak ane, tapi Dina nggak memperdulikan dan tetep berjalan keluar halaman.
Semoga Dina dijauhkan dari cowok tukang PHP seperti...
Biar nggak ngantuk, ane lalu membuka aplikasi gallery di HP, kemudian membuka salah satu foto, foto seorang cewek yang sangat ane sayangi. Dan foto ini adalah foto favorit ane, dimana dia sangat cantik dengan seragam Karate-nya sambil menenteng sebuah piala, saat dia menjadi juara tiga di sebuah turnamen antar provinsi.
Tiba-tiba kling… kling… sebuah notif masuk ke HP ane, oooh ? Ternyata BBM dari cewek yang ada di foto tersebut. Dengan hati berbunga-bunga ane langsung membuka pesan BBM itu tapi saat melihat isi pesannya ane langsung mengernyitkan dahi. Lho ? Sayang ? Ketemuan di cafe ***** jam satu siang ? Lho ini kan cafe di mall yang pernah ane kunjungi bersama Shela ? Maksudnya apa ini ? Tumben-tumbenan Shela ngajak ane ketemuan soalnya selama ini dia selalu minta dijemput. Dengan buru-buru ane segera membalas.
Shela: sayang kita ketemuan di café ***** jam 1 ya (emot jantung)
Ane: say maksudnya apaan nih ? (R)
Ane: ngapain ketemuan di café ? (R)
Ane: say !!!! (R)
Ane: woi (R)
Ane: ping (R)
Ane: ping (R)Lhah, kok nggak dibalas sih cuma di-read doang ? Sebenarnya ane pengen ngebel Shela saat itu juga namun jelas nggak memungkinkan karena kuliah masih berlangsung. Sepanjang kulian ane semakin nggak konsen gara-gara memikirkan kata-kata di BBM Shela barusan dan kenapa juga dia nggak bales. Tapi ane nggak ada prasangka apapun, cuma penasaran aja.
Pas kuliah selesai dan saat dosen meninggalkan ruangan, ane buru-buru menelpon Shela.
***tuuuut... tuuutt***
"Halo. " jawab Shela.
"Halo say. Ini maksudnya apaan sih ketemuan di cafe mall ? " tanya ane.
"Oh sorry say, ...nggg... itu aku keliru ngirim ke kamu. Harusnya buat temenku. " kata Shela.
"Temenmu ?! Kok manggilnya sayang ? Yakin temenmu ?! " tanya ane dengan penasaran.
"I.. iya temenku... " jawab Shela.
"Temen cowok apa cewek ? " tanya ane lagi. Kok nada bicara Shela aneh banget sih, tanya ane dalam hati.
"Ya cewek lah... eh udah dulu ya say, aku ada urusan nih, daah... " kata Shela dengan cepat.
"Lho, say.. say... tunggu dulu !! "
***tut..tut..tut...***Kok malah dimatikan sih, gerutu ane dalam hati. Selesai menelpon Shela, ane malah semakin penasaran, kenapa nada bicara Shela kayak orang grogi gitu, dan dia belum menjawab kenapa dia memanggil "sayang" kepada seseorang yang diakuinya sebagai temen ceweknya. Salah kirim ke ane ? Emang harusnya dia ngirim BBM itu ke siapa ?
Ane lihat jam HP, udah jam dua belas, dan Shela mengajak janjian "temennya" tadi jam satu. Kayaknya ada sesuatu yang nggak beres nih, atau setidaknya ada yang disembunyikan Shela dari ane pas telpon tadi.
Kemudian ane segera berjalan keluar ruang kuliah, dan tentu saja ane sempatkan melirik ke Wulan, dan dia tersenyum manis ke ane. Ane pun balas tersenyum kepadanya dan segera berlalu meninggalkan ruang kuliah. Saat rasa penasaran udah nggak tertahankan lagi, ane putuskan melakukan sesuatu yang rada ekstrim, yaitu datang diem-diem ke cafe tempat Shela janjian dengan "temennya" tersebut, bukan apa-apa sih, cuma memastika aja siapa sebenarnya yang dia maksud. Ane kemudian pulang untuk makan siang kemudian ganti baju, dan agar memuluskan "misi" ane, ane memakai jaket yang belum pernah ane pakai buat jalan sama Shela dan sebuah baseball caps merah NY Yankees, yang sering ane pakai pas masih SMA dulu.
Jam setengah satu kurang ane udah berada cafe mall tersebut dan ane sengaja memilih duduk di kursi pojok dekat barista agar tidak ketahuan oleh Shela. Cafe hari ini lumayan rame, ada beberapa pengunjung sehingga setidaknya bisa menyamarkan keberadaan ane. Hampir setengah jam ane menunggu tapi Shela belum nongol-nongol juga. Apa jangan-jangan dia tahu kalau ane datang kesini ?
Ah itu dia, ane lihat Shela muncul dari eskalator dan berjalan menuju ke seating area. Ane buru-buru mengangkat majalah Time yang sejak tadi ane bawa dan pura-pura sibuk membaca, namun mata tetap mengawasi kemana Shela mau duduk. Dan ternyata dia lalu duduk di dekat seorang cowok, yang sejak tadi sudah berada di café ini. Perasaan ane langsung nggak enak, Shela udah bohong, bilang kalau temennya cewek tetapi ternyata cowok.
Keduanya terlihat akrab sekali sambil ngobrol ketawa-ketiwi sambil sesekali towel-towelan. Siapa cowok itu ? Apa saudara Shela yang lain ? Tapi kenapa di chat BBM dia memanggilnya dengan kata sayang ? Sampai saat ini ane belum kepikiran ke hal yang macem-macem dan masih mencoba berpikir jernih.
Tapi tiba-tiba cowok tersebut memegang tangan kanan Shela lalu menciumnya, dan Shela langsung tersenyum malu. Melihat pemandangan tersebut, ane kaget sekali dan nyaris nggak percaya. Cowok itu jelas bukan saudaranya Shela !! Dada ane terasa sesak, jadi Shela selama ini ada main di belakang ane. Pengen ane langsung nyamperin mereka berdua, tapi ane urungkan soalnya café agak rame dan ane nggak mau ada keributan di tempat umum. Ane pun memutuskan tetap mengawasi Shela dan “cowok barunya” tersebut.
Dan adegan berikutnya bikin ane semakin naik darah, karena cowok tersebut mulai berani memegang pipi Shela serta membelai rambutnya. Ane menggenggam majalah Time erat-erat, ingin sekali ane mendatangi meja mereka dan melabraknya tapi sekali lagi niat konyol tersebut ane urungkan.
Sekitar setengah jam kemudian, keduanya beranjak berdiri dan berjalan meninggalkan café. Saat berjalan, Shela memeluk erat lengan cowok tersebut sembari tersenyum senang, begitu pula dengan cowok kepar@t tersebut, yang terlihat bahagia bersama cewek barunya. Setelah keduanya agak jauh, ane buru-buru beranjak juga, dan langsung mengikuti kemana mereka pergi, yang ternyata keduanya menuju pintu darurat. Sepertinya mereka menuju parkiran kendaraan yang ada di basement.
Dan bener dugaan ane, saat tiba di basement Shela dan cowok tersebut menghampiri sebuah mobil Honda S2000 warna merah metalik. Mau kemana kalian ? Ke rumah cowok tersebut ? Atau ke hotel ?
Ane udah nggak bisa menahan diri lagi, tepat sebelum mereka masuk ke dalam mobil ane langsung berlari menghampiri mereka.
“Shela !! “ teriak ane.
Keduanya langsung menoleh ke ane, dan Shela tampak terkejut sekali melihat ane yang udah berada di hadapannya.
“Vino ? “
“Jadi ini ya kelakuan kamu selama ini ? “ tanya ane dengan nada ketus.
Shela nggak menjawab dan cuma terdiam sembari menunduk, sedangkan cowok gebetan Shela juga kelihatan kebingungan.
“JAWAB SHEL !! “ teriak ane dengan emosi yang udah memuncak.
“Shel, ada apa ini ? Siapa dia ? “ tanya cowok itu sembari menuding ke ane, tapi Shela lagi-lagi cuma diem.
“Oooh, jadi kamu belum tahu ya ? Aku Alvino, pacarnya cewek yang lagi jalan sama kamu. “ jawab ane, dan cowok itu langsung mengernyitkan dahi.
“Lho tapi kamu bilang kalau kamu nggak punya pacar Shel ? Yang bener yang mana sih ? “ tanya cowok itu ke Shela.
“Memang nggak. Dia itu mantanku. “ jawab Shela dengan nada dingin seraya menatap ane.
Mantan ? Sebuah jawaban yang membuat ane langsung terhenyak. Ane bener-bener tidak percaya apa yang ane denger dari mulut Shela barusan.
“Mantan ?! Apa maksud kamu ?! “ tanya ane dengan nada tinggi.
“Kemaren malam kita masih jalan bareng dan sekarang kamu bilang aku mantan ?! “
“Udahlah, ayo Nik lebih baik kita pergi dari sini. “ kata Shela sembari membuka pintu mobil.
“Nggak nggak !! Kamu nggak boleh pergi sebelum kamu jelasin semua ini.. !! “ kata ane sembari berjalan menghampiri Shela. Tiba-tiba aja cowok tersebut menghalangi niat ane.
“Kamu mau apa bro ? Lebih baik kamu jauhi pacarku. “ kata cowok itu.
“Dia itu pacarku, bans*t !! “ jawab ane dengan penuh emosi.
“Kamu jangan cari gara-gara ya bro ? Shela sendiri yang bilang kalau kamu mantannya. “ kata cowok itu seraya mencengkeram kerah jaket ane.
“Lepaskan tanganmu atau kamu kuhajar !! “ jawab ane nggak mau kalah.
“Berani kamu ngancam…. “ sebelum cowok itu selesai ngomong… BUAKKK !!! Sebuah pukulan sepenuh hati ane layangkan ke rahang cowok tersebut sehingga dia terdorong ke belakang.
“Udah, udah Vin !! “ teriak Shela berusaha menahan ane yang mau mendekati cowok itu. Sedangkan cowok itu cuma terdiam sambil memegangi rahangnya seraya menatap ane.
“Kenapa kamu diem aja ?! Ayo lawan aku !! “ teriak ane ke cowok tersebut.
“Udah Vin !! Aku bilang udah !! Kamu ini apa-apaan sih ?! “ teriak Shela sembari mendorong badan ane.
“KAMU INI YANG APA-APAAN ?!! “ teriak ane seraya mengibaskan tangannya Shela.
“Aku begitu mencintai kamu, aku rela melakukan apa aja demi kamu tapi ini balasannya ?! Ternyata kamu diem-diem jalan sama DIA ?! “ teriak ane penuh emosi seraya menunjuk ke cowok itu.
“Kenapa ?! Karena dia lebih kaya hah ?! Dia punya mobil mewah ?! “ teriak ane lagi. Lagi-lagi Shela nggak menjawab, dan cuma terdiam sembari menatap ane.
“JAWAB !! Kenapa kamu diam ?! “
“Semua udah jelas kan ? Kenapa kamu masih nanya juga ? “ Shela bertanya balik.
“Aku nggak nyangka Shel, kamu serendah itu. Ternyata kamu nggak beda sama cewek-cewek matre lain yang cuma liat cowok dari hartanya. “ jawab ane dengan sinis.
“Woi bro, jaga mulut kamu ya !! “ tiba-tiba cowok itu mendekati dan memegang lengan ane.
“Kamu nggak usah ikut campur B*JINGAN !! “ teriak ane sembari mengibaskan tangan cowok tersebut dan bersiap melayangkan pukulan.
“Vin, udah Vin !! “ teriak Shela berusaha melerai kami berdua yang kembali bersitegang.
Tapi ane udah terlanjur kalap dan terus berusaha mendekati cowok itu meski dihalang-halangi Shela.
“Mending kamu pergi dari sini Vin atau aku nggak segan-segan mukul kamu !! “ bentak Shela sambil terus mendorong badan ane yang mau mendekati cowok itu.
“Ooooh mau mukul aku ?! Silahkan !! Aku nggak takut !! Dasar cewek hina !! “ ane juga nggak mau kalah.
“Tutup mulut kamu !! Kamu nggak berhak menilai aku seperti itu !! “ teriak Shela lagi.
“Kenapa nggak ?! Kamu bener-bener cewek hina !! Aku JIJIK SAMA KAMU !!! “ ane juga nggak kalah keras.
BUAAAKKKK !!!! Sebuah pukulan mendarat di pipi ane dan langsung membuat ane tersungkur mendarat di kerasnya lantai basement. Pandangan ane berkunang-kunang, dan mulut ane terasa asin seperti logam karena darah segar langsung mengucur dari sudut mulut ane. Sambil masih terbaring di lantai, samar-samar ane melihat Shela masuk pintu mobil disusul cowok pacar barunya tersebut.
Sambil menahan sakit yang amat sangat ane berusaha bangkit berdiri dan menatap mobil tersebut meninggalkan ane. Tapi ane baru sadar kalau rasa sakit ini nggak seberapa dibanding rasa sakit nan luar biasa yang mendera hati ane. Dan ane harus menerima kenyataan bahwa Shela, gadis yang selama ini sangat ane cintai, sudah mengkhianati ane dan hari ini adalah hari dimana kandasnya hubungan ane berdua.
Semua terjadi begitu cepat..
Semua berakhir begitu cepat…
Meninggalkan sebuah kejadian yang nggak akan pernah ane lupakan…
Dan sebuah rasa sakit yang masih terasa sampai kini…
“Pa… “ tiba-tiba terdengar suara seorang wanita mencolek pundak ane.
“Apa ma ? “ tanya ane sembari duduk di sofa.
“Aku lapar pa. Beli makanan di luar yuk. “ pinta Wulan sembari duduk di sebelah ane.
“Lho emang kamu siang belum makan ma ? “ tanya ane.
“Udah sih, tapi aku pengen beli siomay Kang Ujang. Bukan aku sih, tapi jabang bayi kita yang pengen. “ jawab Wulan tersenyum simpul.
“Oooh ? “ jawab ane ketawa.
“Oh ya, aku lupa, tadi bapak kamu telpon, dia minta kamu sore ini kembaliin mobil beliau soalnya nanti malam mau dipakai buat keluar kota. “ kata Wulan lagi.
“Lho kok bapak nggak telpon ke HP ku langsung ? “ tanya ane.
“Apaan ? Orang kamu tadi ditelpon berkali-kali aja nggak diangkat. “ jawab Wulan.
“Oh tadi aku lagi ketemu tamu ma. “ jawab ane.
“Atau gini aja, kita berangkatnya naik mobil terus kita kembaliin dulu itu mobil ke rumah kamu. Nah beli siomay-nya naik motor, gimana ? “ tanya Wulan.
“Bolehlah. “ jawab ane.
Kemudian kami berangkat menuju rumah ane dengan mengendarai mobil bokap ane. Nggak berapa lama kami udah sampai di rumah ane, dan seperti biasa, rumah ane juga sepi seperti rumahnya Wulan, lho tapi kok ada motor Suzuki Satria FU merah terparkir di depan pagar rumah ? Punya siapa nih ? Setelah memarkir mobil di depan garasi, kami berdua menuju ke dalam rumah.
Tapi sampai di teras ane lihat ada seorang cowok ABG duduk sambil mainan HP. Saat melihat ane dan Wulan, dia langsung tersenyum menyapa ane. Ane pun berhenti dan menatapnya sedangkan Wulan lalu masuk ke dalam rumah.
“Sore mas. “ sapa cowok itu berdiri menyalami ane.
“Kamu siapa ? “ tanya ane balas menyalami dia.
“Saya temennya Dina mas. “ jawab cowok ABG itu dengan rada grogi.
“Temen ? Temen apa pacar ? “ tanya ane penuh selidik lalu duduk di sebelah cowok itu.
“Pacar mas. “ jawabnya.
“Tadi bilang temen ?! Yang jelas dong !! “ jawab ane rada ketus.
“Eh… pa..pacar mas. “ jawab cowok itu makin grogi. Jiahh !! Dinaaa, baru kelas satu SMA aja udah berani ngajak cowok kerumah, gerutu ane dalam hati.
“Kamu suka sama Dina ? “ tanya ane lagi.
“Iya mas… “ jawab cowok ABG itu.
“Kamu sayang sama Dina ? “ tanya ane lagi.
“Iya mas, saya sayang sama Dina. “ jawabnya sambil menganggukan kepala.
“Denger ya, Dina itu adikku satu-satunya dan kalau kamu berani nyakitin atau PHP-in dia aku bakal menghajarmu sampai kamu nyesel ketemu aku !! Paham ?! “ tanya ane sembari menatap tajam ke pacarnya Dina tersebut.
“Paham mas.. paham… “ jawabnya sambil tersenyum kecut.
“Sorry Za, lama nunggu ya… “ tiba-tiba Dina muncul dari dalam ruang tamu.
“… eh ada Kak Vino rupanya.. “
Ane lalu memperhatikan Dina yang pakai jaket jeans dan celana jeans hitam. Kok rasanya dandanan Dina kali ini rada nggak asing.
“Lho jaket kamu baru ya ? “ tanya ane.
“Iya kak, tau nggak tadi Kak Shela kesini lho dan dia beliin jaket jeans ini. Gimana, sama nggak dengan punyanya Kak Shela ? “ jawab Dina dengan riang. Ah elah, salah nanya ane.
“Kakak ketemu dia juga kan ? Dia tadi bilang juga mau ke rumahnya Kak Wulan. “ kata Dina lagi.
“Iya, ketemu… “ jawab ane dengan pelan.
“Dah ya kak aku berangkat dulu. “ kata Dina kemudian.
“Emangnya kalian mau kemana ? “ tanya ane.
“Nonton, habis itu jalan-jalan ke mall. Ayo Za !! “ ajak Dina ke pacarnya itu.
“Mas, kami berangkat dulu ya. “ kata si “Za” sembari menyalami ane.
“Awas, pulangnya jangan sampai lebih jam sepuluh. “ kata ane ke mereka berdua.
“Apaan sih ? Enak aja kakak ini ngatur-ngatur !! Terserah dong aku mau pulang jam berapa. “ protes Dina.
“Eh aku ini kakak kamu, aku berhak dong ngatur kamu. “ jawab ane nggak mau kalah.
“Aaah.. bodo !! Udah yuk !! “ jawab Dina sambil ngeloyor pergi meninggalkan ane.
“Permisi mas… “ kata cowok itu ke ane lalu menyusul Dina.
“Din !! “ teriak ane, tapi Dina nggak memperdulikan dan tetep berjalan keluar halaman.
Semoga Dina dijauhkan dari cowok tukang PHP seperti...

Diubah oleh gridseeker 31-05-2017 09:38
jenggalasunyi dan 5 lainnya memberi reputasi
6
![[TAMAT] Saat Senja Tiba](https://s.kaskus.id/images/2017/05/28/9056684_20170528125804.jpg)
Setelah sekian lama jadi SR di forum SFTH ane memberanikan menyusun cerita ini. Sebenarnya cerita ini sudah lama ane pendam bertahun-tahun, meski begitu cerita ini sempat ane posting disini pake ID lain tapi dalam format plesetan komedi karena ane nggak PD kalau membikin versi real/sesungguhnya.
Pokoknya just enjoy the story hehe biar sama-sama enak
Dan karena ane masih nubi disini mohon maaf jika terjadi banyak kesalahan ya gan