- Beranda
- Stories from the Heart
THE YOUNG ADVOCATE (Lembar kisah pertemuan 3 TA = Harta, Tahta dan Wanita)
...
TS
mayhard20
THE YOUNG ADVOCATE (Lembar kisah pertemuan 3 TA = Harta, Tahta dan Wanita)
THE YOUNG ADVOCATE
(Lembar kisah pertemuan 3 TA = Harta, Tahta dan Wanita)
Genre : Romance and Slice Of Life.

Assallamualaikum, Selamat Pagi, Siang ataupun malam
Akhirnya diriku kembali lagi untuk membuat beberapa cerita cinta dan juga perjalanan hidup. Setelah sebelumnya sukses dengan Harimau Penjaga, Dunia Game Universe, The Third Eye dengan genre Horor, kali ini aku akan mencoba untuk kembali menuliskan kisah romantis dari sebuah perjalanan hidup.
Buat kalian yang bertanya apakah cerita ini asli? Point-point tentang pekerjaan dan jalan hidup boleh kubilang itu asli, namun asal dan muasal dalam cerita ini sudah disamarkan sedemikian rupa agar beberapa pihak tidak merasa tersinggung, oleh karena itu diharapkan kerjasamanya dalam memaknai cerita ini nantinya, ambil sisi positif dan buang sisi negatifnya dan aku berharap cerita kali ini dapat sesukses cerita sebelumnya
Baiklah aku akan menjelaskan sedikit Rules di cerita kali ini
1. Boleh saja menanyakan bocoran spoiler cerita ke depan. Jika memang sudah ditulis oleh Penulis sendiri.
2. Cerita ini tidak nyata atau Based On True Story. Melainkan hanya fiksi semata. Semoga pembelajaran hidup dari cerita ini tersampaikan buat pembaca semua.
3. Tolong untuk tidak menggunakan kata Junk atau kasar di dalam cerita ini.
4. Tidak dianjurkan untuk menanyakan hal ini di kolom koment : "Kak, kapan update?" "Kak, kok belum update?". Hal ini dikarenakan TS sendiri berkerja di dunia nyata dan tentunya punya kesibukan hehe. Tapi diusahakan akan selalu update dalam 1 minggu 2-3 part.
5. Yang ingin kontak ke TS bisa melalui Line di : Mayhard20 atau instagram : Mayhard20
Baiklah untuk pembuka cerita ini aku kira cukup itu dahulu.
Perkara Sinopsis dan pengenalan karakter akan aku tuliskan di bagian selanjutnya.
Selamat membaca dan salam hormat.
Mayhard20
Mampir juga dicerita ane yang lain di sini :
1. The Third Eye
Genre : Horor, supranatural, dan action.
2.Dunia Game Universe (DGU)
Genre :MMORPG, Drama, misteri, and fantasy.
3.HARIMAU PENJAGA
Genre :Misteri, Romance, Horor.
Bila suka cerita ini silakan diberi
dan kalau tidak berkenan jangan diberi bata ya
Link cerita :
1.Part 1 Awal Mula
(Lembar kisah pertemuan 3 TA = Harta, Tahta dan Wanita)
Genre : Romance and Slice Of Life.

Assallamualaikum, Selamat Pagi, Siang ataupun malam
Akhirnya diriku kembali lagi untuk membuat beberapa cerita cinta dan juga perjalanan hidup. Setelah sebelumnya sukses dengan Harimau Penjaga, Dunia Game Universe, The Third Eye dengan genre Horor, kali ini aku akan mencoba untuk kembali menuliskan kisah romantis dari sebuah perjalanan hidup.
Buat kalian yang bertanya apakah cerita ini asli? Point-point tentang pekerjaan dan jalan hidup boleh kubilang itu asli, namun asal dan muasal dalam cerita ini sudah disamarkan sedemikian rupa agar beberapa pihak tidak merasa tersinggung, oleh karena itu diharapkan kerjasamanya dalam memaknai cerita ini nantinya, ambil sisi positif dan buang sisi negatifnya dan aku berharap cerita kali ini dapat sesukses cerita sebelumnya
Baiklah aku akan menjelaskan sedikit Rules di cerita kali ini
1. Boleh saja menanyakan bocoran spoiler cerita ke depan. Jika memang sudah ditulis oleh Penulis sendiri.
2. Cerita ini tidak nyata atau Based On True Story. Melainkan hanya fiksi semata. Semoga pembelajaran hidup dari cerita ini tersampaikan buat pembaca semua.
3. Tolong untuk tidak menggunakan kata Junk atau kasar di dalam cerita ini.
4. Tidak dianjurkan untuk menanyakan hal ini di kolom koment : "Kak, kapan update?" "Kak, kok belum update?". Hal ini dikarenakan TS sendiri berkerja di dunia nyata dan tentunya punya kesibukan hehe. Tapi diusahakan akan selalu update dalam 1 minggu 2-3 part.
5. Yang ingin kontak ke TS bisa melalui Line di : Mayhard20 atau instagram : Mayhard20
Baiklah untuk pembuka cerita ini aku kira cukup itu dahulu.
Perkara Sinopsis dan pengenalan karakter akan aku tuliskan di bagian selanjutnya.
Selamat membaca dan salam hormat.
Mayhard20
Mampir juga dicerita ane yang lain di sini :
1. The Third Eye
Genre : Horor, supranatural, dan action.
2.Dunia Game Universe (DGU)
Genre :MMORPG, Drama, misteri, and fantasy.
3.HARIMAU PENJAGA
Genre :Misteri, Romance, Horor.
Bila suka cerita ini silakan diberi
dan kalau tidak berkenan jangan diberi bata ya
Link cerita :
1.Part 1 Awal Mula
Diubah oleh mayhard20 30-05-2017 17:35
anasabila memberi reputasi
1
3K
8
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
mayhard20
#2
THE YOUNG ADVOCATE
(Lembar kisah pertemuan 3 TA = Harta, Tahta dan Wanita)
(Lembar kisah pertemuan 3 TA = Harta, Tahta dan Wanita)
Part 1
Awal Mula
Pasti akan selalu ada awal sebelum adanya akhir, sudah semestinya begitu sejak zaman dahulu, sebelum Ken Arok mengenal Ken Dedes ataupun semenjak Arjuna mencintai Subadra. Begitu juga dengan kisah ini yang akan menceritakan tentang perjalanan seorang anak manusia, ia merasa bahwa dirinya adalah segalanya dan merasa bahwa dunia yang ia jalani ini akan selalu terasa lebih mudah. Sifat angkuh, tamak dan juga terlalu bangga dengan diri pribadi adalah sifat yang sudah melekat ke dalam diri manusia termasuk juga aku sang anak yang akan dituliskan kisahnya dalam cerita ini.
***
Sebelumnya perkenalkan namaku Handaka Usada yang berarti Senopati yang memberikan obat, mungkin menurut orangtuaku dahulu arti nama ini sesungguhnya adalah seorang Senopati yang bisa memberikan dampak baik kepada khalayak ramai. Aku dibesarkan oleh kedua orangtua yang menyayangiku dengan segenap jiwa dan raga mereka, terlebih aku terlahir sebagai seorang anak tunggal atau semata wayang di keluarga ini.
Apapun yang aku inginkan pasti akan diberikan oleh kedua orangtuaku, mulai dari pakaian yang bagus, kendaraan yang mewah, hingga sekolah yang terkenal untuk anaknya ini, hal ini tentu berbanding lurus dengan penghasilan orangtuaku sendiri. Ayahku berkerja sebagai salah seorang perwira kepolisian di negara ini dan ibuku sendiri berkerja di salah satu BUMN terkenal, dua hal ini sudah barang tentu mempengaruhi apa yang diberikan oleh kedua orangtuaku kepada aku, ya kalian sudah bisa menebak hal itu.
Aku besar dan tumbuh di lingkungan keluarga yang notabene pekerja keras, ayah akan pulang ketika sore hari dan begitu juga dengan ibu, mereka terbiasa berkerja hingga larut dikarenakan tugas-tugas mereka yang memang benar-benar urgent, sedangkan aku sebagai seorang anak hanya bisa berdiam diri di dalam kamar sembari membaca buku ataupun bermain beberapa video game yang terkenal di zaman ini.
Kini umurku menginjak usia yang bisa dibilang tidak muda lagi, bagaimana tidak kini umurku sudah menginjak usia 21 tahun dan baru-baru ini selesai di wisuda di salah satu PTS terkenal di kota ini. Kedua orangtuaku tentunya sangat bangga dengan anaknya ini, bagaimana tidak aku mendapatkan predikat “Summa Cumlaude” dengan Indeks Prestasi Komulatif 3,73 di angkatanku. Memang bukan yang paling tinggi diantara mereka yang juga mendapatkan gelar tersebut, tetapi cukup memuaskan dibandingkan para laki-laki lain yang memiliki IPK jauh di bawahku.
Setelah selesai dengan semua hiruk pikuk selebrasi wisudawan dan wisudawati itu aku segera beranjak ke arah mobil begitu juga dengan kedua orangtuaku, mereka segera mengajak sang anak ini yang baru saja mengikuti wisuda untuk pergi ke tempat seorang Fotografer langganan keluargaku untuk mengadakan sesi foto keluarga. Sanak family dari keluarga ibu turut hadir dalam acara ini, mereka terlihat riang dan bangga atas pencapaian yang sudah aku dapatkan selama kurang lebih 3 setengah tahun menimba ilmu di PTS tersebut.
“Selamat ya kak, atas wisudanya,” sahut salah seorang sepupuku sembari tersenyum lebar.
“Iya terima kasih, yu. Kamu kapan akan di wisuda juga dek?” tanyaku kepada Ayu sepupuku ini.
“Ah mungkin 4 semester lagi kak, KKN saja aku belum,” imbuhnya.
Aku hanya tersenyum dan berkata, “Jalani saja, asalkan ikhlas dan percaya diri kamu pasti bisa melewati itu semua, skripsi bukanlah momok yang harus ditakuti tapi harus dihadapi,” ujarku sembari memberikannya motivasi layaknya seorang motivator profesional.
Kami berdua hanya tertawa dan mengobrol hingga akhirnya sesi foto keluarga ini pun dimulai dengan berbagai macam pose, setelah dirasa cukup. Aku, ibu dan ayah memutuskan untuk segera makan malam di salah satu restoran langganan keluarga yang terletak tidak jauh dari tempat kami berfoto barusan. Namun kali ini hanya kami sekeluarga saja yang pergi, om, tante dan juga Ayu memutuskan untuk segera pulang karena masih ada agenda lain.
Sesampainya di restoran, ibu dan juga ayah segera memesan makanan yang dibutuhkan, sedangkan sang anak masih sibuk dengan ucapan-ucapan selamat yang diberikan oleh teman-teman terdekat di sosial media yang aku punya.
Ketika sedang sibuk dengan semua chat dan pesan singkat itu, tiba-tiba aku dikejutkan oleh ayah.
“Kak ... setelah lulus ini kamu mau kemana? Jadi mau ikut seleksi menjadi polisi kan?” tanya ayah sembari memindahkan nasi di dalam bakul nasi ke piring yang ada di hadapannya.
“Iya kak ... kamu kan sudah lulus, mumpung ayah masih menjabat loh jadi masuknya lebih gampang,” timpal ibu.
Aku hanya bisa terdiam, kembali teringat beberapa tahun yang lalu ketika aku memutuskan untuk kuliah dan mengambil Fakultas Hukum. Aku sempat menolak permintaan ayah untuk menjadi salah satu Bintara Kepolisian, hal ini dikarenakan aku yang sudah mengetahui rutinitas ayah dan berharap agar aku tidak menjadi seperti ayah yang terlalu larut dengan prestasi pekerjaannya dan lupa akan rumah.
Melihatku terdiam dan hanya menatap ubin marmer itu ayah berkata sekali lagi, “Itu terserah padamu, ayah tidak akan memaksamu lagi. Kamu mau jadi apa pun terserah, ayah sudah memberikan yang terbaik untuk kamu, kalau masih tidak mau mendengarkan nasihat ayah ya sudah, aku yang tua ini bisa apa?” ujar ayah dengan nada bicara yang tak enak.
“B.. B.. Bukan seperti itu ayah,” ujarku terbata.
“Lalu maksudmu seperti apa, nak? Apa kamu tidak kasian dengan ayahmu? Kamu anak satu-satunya di keluarga ini loh dan ayah tentunya berharap kamu juga bisa menjadi salah seorang penegak hukum seperti ayahmu ini,” terang ibu yang mencoba untuk menasihatiku agar menjadi seperti apa yang ayah mau.
“Maaf ayah ... aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk menjadi seorang Bintara Kepolisian seperti ayah, aku tahu ini egois, aku juga tahu mungkin keputusan ini akan membuat ayah dan ibu membenci aku, tapi aku punya jalan hidup yang lain, aku ingin menjadi seorang Advocat, aku ingin sukses seperti pengacara-pengacara yang selalu muncul di berita-berita nasional itu ayah,”
“Apa untungnya menjadi Pengacara hah? Apa kamu tahu pekerjaan mereka setiap harinya hanya ketawa-ketiwi sembari menghantarkan sejumlah uang untuk kami para Polisi, Jaksa ataupun Hakim? Mereka tidak lebih sekedar penyuap di mata ayah dan kamu ingin menjadi seperti itu?” bentak ayah terlihat amarahnya mulai memuncak ketika mendengarkan aku berkata seperti itu.
“Tapi bukankah Advokat atau Pengacara itu juga salah satu penegak hukum, yah?” tanya ibu penasaran.
“Iya memang benar, mereka juga salah satu penegak hukum, tapi sudah terlalu banyak Pengacara-Pengacara nakal di Republik ini, mereka menyebut dirinya sebagai Lawyers dan muncul di media dengan berbagai macam gimmick, mereka berpikir bahwa mereka adalah segalanya dan sering kali menganggap rendah profesi kami sebagai Polisi? Apakah itu yang kamu harapkan, kak? Mau kamu taruh kotoran di wajah ayahmu ini?” bentak ayah sekali lagi.
Aku hanya bisa terdiam selama ini aku tidak pernah membantah keinginan orangtuaku, namun aku benar-benar sadar kalau menjadi seorang Bintara bukanlah hal yang aku cita-citakan. Aku masih berniat untuk menjadi seorang Pengacara Muda yang sukses. Pengacara muda yang menolong orang-orang lemah tanpa pamrih dan sukses meraih nama baik di masyarakat, aku berniat untuk mengubah wajah dunia Advokat/Pengacara ini yang sebenarnya memang sudah buruk belakangan ini dan ayah adalah salah satu orang yang begitu menentang aku untuk menjadi seorang Advokat.
Hari yang seharusnya menjadi hari yang indah selesai di wisuda, ternyata menjadi hari yang buruk bagi seorang Handaka Usada, ia harus menelan pil pahit ketika keinginannya untuk berkarir dihalangi oleh orangtuanya yang kini menentang keras pilihan yang telah ia buat.
Hal tersebut sukses, membuat aku seperti dikucilkan di keluarga ini, ayah mulai jarang memberikan uang jajan seperti dahulu, sedangkan ibu yang mungkin tidak tega dengan anaknya yang hampir tanpa fasilitas sekarang ini mencoba untuk membantu sedikit demi sedikit sang anak. Beruntung ayah tidak pernah tahu mengenai uang jajan yang kini beralih diberikan oleh ibu setiap harinya.
Aku mulai binggung dan stress harus kemana setelah tamat S1, apa yang harus aku lakukan? Apa mesti aku harus berlama-lama mengurung diriku di dalam kamar sembari berhadapan dengan laptop? Atau memikirkan mantan pacarku yang dulu berkhianat lalu pergi dengan lelaki lain? Yah hidupku memang tidak mulus, apalagi semulus paha Raisa atau Isyana. Mulai hari ini aku harus berpikir, apa yang harus aku lakukan guna menggapai cita-citaku yang ditentang oleh keluarga ini.
#Bersambung
Diubah oleh mayhard20 30-05-2017 17:34
0