Kisah

Dulu, aku punya kehidupan normal dan bahagia seperti orang-orang pada umumnya. Aku punya papa, mama dan seorang adik perempuan yang bernama Siska. Aku masih SMA saat itu. Reni adalah cinta pertamaku. Aku sangat mengidolakannya. Dan singkat kata pendekatan yang aku lakukan pada Reni berhasil. Kami pun jadian.

Dia tidak romantis. Namun, aku hanya menganggap bahwa itu semua efek dari dirinya yang cukup populer di sekolah. Aku tidak mempermasalahkan hal itu. Saat itu, aku tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal lain. Aku merasa percaya diri.

Aku masih terlalu naïf. Sesekali sms dan telepon sudah membuatku sangat senang. Dan aku juga berpikir, apa yang harus aku takutkan. Semua orang tahu bahwa Reni adalah pacarku. Suatu hari seorang sahabatku berkata padaku bahwa Reni memiliki orang lain.

Aku tidak mempercayai kata-kata sahabatku dan malah bertengkar hebat dengan sahabatku. Demi menjaga persahabatan, sahabatku memilih untuk tidak memperpanjang masalah ini. Karena Ia juga tidak memiliki bukti perselingkuhan Reni.

Selama hampir dua tahun hubungan kami. Dia mulai berubah. Kami sulit untuk sekedar bertemu. Sampai pada saat bencana itu datang. Bencana banjir bandang yang menyerang kawasan tempat tinggal kami dan menewaskan kedua orang tuaku dan Siska.

Aku sangat sedih dan hancur saat itu. Aku kehilangan segalanya. Keluarga, panutan, orang tua dan saudara. Saudara yang selalu menemaniku menikmati karya-karya seni bersama. Dalam seketika hidupku berubah. Aku diselamatkan oleh seorang tim SAR. Saat aku mulai pulih dan sadar, aku meminjam hp dari seorang perawat.

Aku menelepon Reni. Tapi tidak bisa tersambung. Lama aku mencoba. Namun, tidak pernah di angkat. Aku memutuskan untuk datang ke rumah Reni secara langsung. Di sana, orang tuanya tidak memberikan aku kesempatan untuk bertemu dengan Reni.

Mereka bilang Reni sudah memiliki orang lain. Dan aku harus sadar dengan keadaanku. Jika aku mencintai Reni, aku harus meninggalkannya. Aku tidak akan mampu membahagiakannya. Karena itu aku memutuskan untuk tidak pernah mencarinya lagi.

“Reni tidak pernah sekalipun mencarimu?”, tanya Anissa.

“Tidak.”, jawab Ario.

“Kenapa?”, Anissa merasa penasaran.

“Dia telah menikah dengan orang lain.”, suara Ario terdengar sedikit parau.