- Beranda
- Stories from the Heart
Nikahi aku dengan Taqwa, bukan Harta
...
TS
juand3
Nikahi aku dengan Taqwa, bukan Harta
cukup banyak suatu hal baru yang selalu ku coba dalam hidup ini, namun keadaan itu selalu berakhir dengan hal yang membuat hati ini jenuh , sampai akhirnya aku menemukan keadaan yang tak pernah berujung. keadaan dimana aku hanya bisa melihat hasil akhirnya suatu saat nanti
" Setiap insan pasti merindukan kembali "
mungkin kisah ini yg paling berbeda, untuk itu semoga akan memberi warna baru diforum ini ...... dan semua tokoh yg ada pada kisah ini saling berhubungan
Bismillah...
Puji dan syukur ku panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan. sehingga aku bisa menulis dan bercerita disini
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam serta para keluarga dan sahabat hingga akhir zaman
disini aku ingin berbagi kisah yg ku alami dengan maksud agar dapat menginspirasi para pembaca disini dalam menggapai pasangan hidup yg hakiki. dan semoga kita mampu memahami setiap keadaan yg kita lalui. aku sadar, aku hanyalah manusia yang selalu menumpuk dosa pada diri sendiri. namun insya allah semuanya bisa diperbaiki. mungkin ceritaku ini kisahnya asing ditelinga kalian. karena mungkin sebelumnya belum pernah ada. namun aku akan menulisnya dngn berhati - hati agar mudah dipahami.
A: apakah ini kisah nyata ?
Q: ini 99% kisah nyata yang aku alami
A: 1% nya ?
Q: tambahan kalimat yang gak mungkin kalau mau seperti aslinya. Alias lupa. Bisa juga scene yang ditambah tambah sedikit
kalian tidak akan pernah bisa menerkanya sebelum aku menghabiskan Episode nya. baiklah, namaku Arfin. aku akan memulai kisah yang cukup merasuk kedalam hati dan sanubari ini ,
Bismillah ....

Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
Episode 19
Episode 20
Episode 21
Episode 22
Episode 23
Episode 24
Episode 25
Episode 26
Episode 27
Episode 28
Episode 29
Episode 30
Episode 31
Episode 32
Episode 33
Episode 34
Episode 35
Episode 36
Episode 37
Episode 38
Episode 39
Episode 40
Episode 41
Episode 42
Episode 43
Episode 44
Episode 45
Episode 46
Episode 47
Episode 48
Episode 49
" Setiap insan pasti merindukan kembali "
mungkin kisah ini yg paling berbeda, untuk itu semoga akan memberi warna baru diforum ini ...... dan semua tokoh yg ada pada kisah ini saling berhubungan
Bismillah...
Puji dan syukur ku panjatkan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala yang telah memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan. sehingga aku bisa menulis dan bercerita disini
Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad Shollallahu alaihi wasallam serta para keluarga dan sahabat hingga akhir zaman
disini aku ingin berbagi kisah yg ku alami dengan maksud agar dapat menginspirasi para pembaca disini dalam menggapai pasangan hidup yg hakiki. dan semoga kita mampu memahami setiap keadaan yg kita lalui. aku sadar, aku hanyalah manusia yang selalu menumpuk dosa pada diri sendiri. namun insya allah semuanya bisa diperbaiki. mungkin ceritaku ini kisahnya asing ditelinga kalian. karena mungkin sebelumnya belum pernah ada. namun aku akan menulisnya dngn berhati - hati agar mudah dipahami.A: apakah ini kisah nyata ?
Q: ini 99% kisah nyata yang aku alami
A: 1% nya ?
Q: tambahan kalimat yang gak mungkin kalau mau seperti aslinya. Alias lupa. Bisa juga scene yang ditambah tambah sedikit
kalian tidak akan pernah bisa menerkanya sebelum aku menghabiskan Episode nya. baiklah, namaku Arfin. aku akan memulai kisah yang cukup merasuk kedalam hati dan sanubari ini ,
Bismillah .... 
Episode 1
Episode 2
Episode 3
Episode 4
Episode 5
Episode 6
Episode 7
Episode 8
Episode 9
Episode 10
Episode 11
Episode 12
Episode 13
Episode 14
Episode 15
Episode 16
Episode 17
Episode 18
Episode 19
Episode 20
Episode 21
Episode 22
Episode 23
Episode 24
Episode 25
Episode 26
Episode 27
Episode 28
Episode 29
Episode 30
Episode 31
Episode 32
Episode 33
Episode 34
Episode 35
Episode 36
Episode 37
Episode 38
Episode 39
Episode 40
Episode 41
Episode 42
Episode 43
Episode 44
Episode 45
Episode 46
Episode 47
Episode 48
Episode 49
Diubah oleh juand3 09-03-2019 14:26
1
42.5K
289
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
juand3
#240
Episode 43
Hari itu tiba , seperti biasa dengan pagi-pagi sekali aku mempersiapkan diri.
" bu, doa in ya semoga tes nya hari ini lancar lagi "
" iya pasti, semoga sukses "
aku pun pamit untuk segera beranjak. berhubung Ferdi sedang tidak ada pekerjaan dirumah. aku pun mengajaknya agar dia tidak bosan dirumah. sekitar jam 10 pagi. aku sudah berdiam diri duduk diruang tunggu seperti pada saat sebelumnya. Ferdi pun ikut menemaniku. kali ini ada juga beberapa orang yang menunggu. hanya saja lebih sedikit dari kemarin. satu per satu mereka dipanggil namun kali ini di ruangan yang berbeda lagi. yang setelah aku memasukinya ternyata seperti ruang rapat yang letaknya tidak jauh dari tempat kami duduk. aku kaget ternyata ada ruangan cukup besar disana yang tidak ku sadari sebelumnya. seorang bapak cukup tua sudah menunggu dengan sebuah pena dan buku di depannya.
" silakan duduk " ,
ucap si bapak kepadaku
" ya , terima kasih pak "
aku pun duduk
saat perkenalan, bapak memberitahukan bahwa beliau adalah kepala penyeleksi bagian penerimaan karyawan baru. dan ini adalah tahap akhir dimana jika sesuai kriteria maka akan langsung disuguhkan penandatanganan kontrak. beberapa pertanyaan diajukan beliau. yang menurutku cukup spesifik. setelah beberapa jam obrolan selesai. dan tanpa basa basi beliau langsung memberitahukan saat itu juga bahwa aku sudah bisa diterima dan sesuai dengan kriteria. Alhamdulillah, pikirku saat itu. sebelum memberikan surat penandatanganan kontrak. beliau menjelaskan beberapa persoalan yang ternyata baru aku ketahui saat itu juga.
" kamu sudah oke, dan sekarang ada beberapa hal yang harus saya jelaskan " lanjut beliau , dan aku pun mendengarkan dengan khusuk
" sebenarnya kita membuka rekrutmen ini adalah untuk nanti ditempatkan di kantor kita yang baru di kota sebelah, karena memang disana masih baru " ujar beliau
aku pun kaget mendengarnya, namun mungkin akan ada solusinya pikirku saat itu. kemudian beliau melanjutkan pembicaraannya
" dan yang terpenting, disana nanti akan sangat fokus sekali, bahkan saya tidak bisa menjamin apakah di hari-hari libur besar nanti perusahaan akan meliburkan atau tidak. bisa jadi akan tetap bekerja seperti biasa " beliau menjelaskan dengan serius
" termasuk hari raya pak " ? tanyaku penasaran
" iya " beliau menegaskan
mendengar penjelasan ini, hatiku tersentak, bingung dan perasaan bercampur aduk menjadi satu. aku menghela nafas. mana mungkin aku terbiasa dengan hal seperti itu, sedangkan aku termasuk orang yang sangat dekat dengan keluarga dan selalu merindukan moment untuk berkumpul, pikirku saat itu. Maklum keluarga besar kami berada di berbagai kota yang jauh. Jadi biasanya hanya moment seperti hari raya saja keluarga besar dapat berkumpul lagi. terlebih lagi faktor hal yang memang aku belum berniat untuk bekerja jauh di luar kota.
" hmmm, bagaimana ya pak, saya mengira posisinya untuk disini " , aku mencoba membela
" iya benar awalnya untuk disini, namun ternyata mendesak sangat dibutuhkan di kota itu , dan waktunya sangat bertepatan dengan rekrutmen ini , bagaimana apakah kamu bersedia ? beliau menegaskan sambil menyodorkan surat penandatanganan kontrak
saat itu aku belum bisa menjawab, cukup lama aku terdiam berpikir. dan sepertinya beliau juga mengerti akan keadaan ini. setelah cukup lama aku terdiam. beliau membuka pembicaraan lagi.
" oke , begini saja. untuk hari ini kita cukupkan sampai disini dulu. tadi juga sudah saya jelaskan prosedurnya. mungkin kamu perlu waktu berpikir lagi. nanti kalau kamu mau menerima posisi ini, datang lagi besok. namun jika kamu tidak datang. berarti saya anggap kamu tidak berminat. bagaimana ? ".
" hmm , baiklah pak. saya terima tawaran ini ". akun pun bersalaman dan memohon pamit.
saat keluar ruangan tersebut. ku dapati Ferdi sudah tidur ringan bersender didinding. dan hari pun sudah menunjukan jam 2 siang. wah nih anak pasti kelaparan nih. pikirku saat itu.
" Fer , bangun . yuk cabut " aku pun membangunkan Ferdi
" eh udah selesai aja nih " , Ferdi kaget melihatku
kami pun mulai melangkah menuju gerbang dan meninggalkan perusahaan yang cukup ternama itu.
" makan dulu ya, dimana nih " ujar Ferdi
" pasti, udah lapar banget nih soalnya. warteg lagi yak "
" woke ! " Ferdi pun dengan semangatnya
kami pun menuju warteg yang tidak begitu jauh dari perusahaan tersebut. sepertinya dibuat khusus memang untuk pekerja yang berada disekitar daerah tersebut.
Warteg adalah tempat favorit kami sejak masa kuliah dulu. bahkan bukan saja saat di kampus. saat lagi berwisata kemana-mana pun pasti warteg yang kami cari. saat di tengah kota pun begitu. jarang sekali kami singgah di restoran besar dan ternama. faktor utamanya adalah tentu saja lebih hemat. selain itu juga bagi kami warteg lebih nyaman dan bebas. ngobrol apa adanya dan dengan bebas menambah apapun saat makan.
" bu, doa in ya semoga tes nya hari ini lancar lagi "
" iya pasti, semoga sukses "
aku pun pamit untuk segera beranjak. berhubung Ferdi sedang tidak ada pekerjaan dirumah. aku pun mengajaknya agar dia tidak bosan dirumah. sekitar jam 10 pagi. aku sudah berdiam diri duduk diruang tunggu seperti pada saat sebelumnya. Ferdi pun ikut menemaniku. kali ini ada juga beberapa orang yang menunggu. hanya saja lebih sedikit dari kemarin. satu per satu mereka dipanggil namun kali ini di ruangan yang berbeda lagi. yang setelah aku memasukinya ternyata seperti ruang rapat yang letaknya tidak jauh dari tempat kami duduk. aku kaget ternyata ada ruangan cukup besar disana yang tidak ku sadari sebelumnya. seorang bapak cukup tua sudah menunggu dengan sebuah pena dan buku di depannya.
" silakan duduk " ,
ucap si bapak kepadaku
" ya , terima kasih pak "
aku pun duduk
saat perkenalan, bapak memberitahukan bahwa beliau adalah kepala penyeleksi bagian penerimaan karyawan baru. dan ini adalah tahap akhir dimana jika sesuai kriteria maka akan langsung disuguhkan penandatanganan kontrak. beberapa pertanyaan diajukan beliau. yang menurutku cukup spesifik. setelah beberapa jam obrolan selesai. dan tanpa basa basi beliau langsung memberitahukan saat itu juga bahwa aku sudah bisa diterima dan sesuai dengan kriteria. Alhamdulillah, pikirku saat itu. sebelum memberikan surat penandatanganan kontrak. beliau menjelaskan beberapa persoalan yang ternyata baru aku ketahui saat itu juga.
" kamu sudah oke, dan sekarang ada beberapa hal yang harus saya jelaskan " lanjut beliau , dan aku pun mendengarkan dengan khusuk
" sebenarnya kita membuka rekrutmen ini adalah untuk nanti ditempatkan di kantor kita yang baru di kota sebelah, karena memang disana masih baru " ujar beliau
aku pun kaget mendengarnya, namun mungkin akan ada solusinya pikirku saat itu. kemudian beliau melanjutkan pembicaraannya
" dan yang terpenting, disana nanti akan sangat fokus sekali, bahkan saya tidak bisa menjamin apakah di hari-hari libur besar nanti perusahaan akan meliburkan atau tidak. bisa jadi akan tetap bekerja seperti biasa " beliau menjelaskan dengan serius
" termasuk hari raya pak " ? tanyaku penasaran
" iya " beliau menegaskan
mendengar penjelasan ini, hatiku tersentak, bingung dan perasaan bercampur aduk menjadi satu. aku menghela nafas. mana mungkin aku terbiasa dengan hal seperti itu, sedangkan aku termasuk orang yang sangat dekat dengan keluarga dan selalu merindukan moment untuk berkumpul, pikirku saat itu. Maklum keluarga besar kami berada di berbagai kota yang jauh. Jadi biasanya hanya moment seperti hari raya saja keluarga besar dapat berkumpul lagi. terlebih lagi faktor hal yang memang aku belum berniat untuk bekerja jauh di luar kota.
" hmmm, bagaimana ya pak, saya mengira posisinya untuk disini " , aku mencoba membela
" iya benar awalnya untuk disini, namun ternyata mendesak sangat dibutuhkan di kota itu , dan waktunya sangat bertepatan dengan rekrutmen ini , bagaimana apakah kamu bersedia ? beliau menegaskan sambil menyodorkan surat penandatanganan kontrak
saat itu aku belum bisa menjawab, cukup lama aku terdiam berpikir. dan sepertinya beliau juga mengerti akan keadaan ini. setelah cukup lama aku terdiam. beliau membuka pembicaraan lagi.
" oke , begini saja. untuk hari ini kita cukupkan sampai disini dulu. tadi juga sudah saya jelaskan prosedurnya. mungkin kamu perlu waktu berpikir lagi. nanti kalau kamu mau menerima posisi ini, datang lagi besok. namun jika kamu tidak datang. berarti saya anggap kamu tidak berminat. bagaimana ? ".
" hmm , baiklah pak. saya terima tawaran ini ". akun pun bersalaman dan memohon pamit.
saat keluar ruangan tersebut. ku dapati Ferdi sudah tidur ringan bersender didinding. dan hari pun sudah menunjukan jam 2 siang. wah nih anak pasti kelaparan nih. pikirku saat itu.
" Fer , bangun . yuk cabut " aku pun membangunkan Ferdi
" eh udah selesai aja nih " , Ferdi kaget melihatku
kami pun mulai melangkah menuju gerbang dan meninggalkan perusahaan yang cukup ternama itu.
" makan dulu ya, dimana nih " ujar Ferdi
" pasti, udah lapar banget nih soalnya. warteg lagi yak "
" woke ! " Ferdi pun dengan semangatnya
kami pun menuju warteg yang tidak begitu jauh dari perusahaan tersebut. sepertinya dibuat khusus memang untuk pekerja yang berada disekitar daerah tersebut.
Warteg adalah tempat favorit kami sejak masa kuliah dulu. bahkan bukan saja saat di kampus. saat lagi berwisata kemana-mana pun pasti warteg yang kami cari. saat di tengah kota pun begitu. jarang sekali kami singgah di restoran besar dan ternama. faktor utamanya adalah tentu saja lebih hemat. selain itu juga bagi kami warteg lebih nyaman dan bebas. ngobrol apa adanya dan dengan bebas menambah apapun saat makan.
Diubah oleh juand3 27-02-2019 22:39
0