Part 30.5 Kisah tentang pemuda yang tewas



Ketika ucup jatuh itu tepat kepalanya ucup itu tidak ada setengah meter dari kaki sosok penampakan tersebut gan, akhirnya ane melompati ucup yang sedang terjatuh itu kemudian disusul hendra, dan ane lari sengaja tidak menengok kebelakang gan, sampai kerumah rudi ane tidak menemukan ucup yang meyusul gan.

Karena setelah ane berdiri diatas rel kereta api malam itu, dan ane tidak menemukan ucup yang terjatuh, maka ane coba menunggu gan, tidak mungkin bagi ane untuk mencoba menyusuri tempat tersebut.



Ternyata ucup lari berbalik arah untuk menghindari sosok penampakan tersebut dan menuju kewarung untuk meminta diantarkan kerumah rudi waktu itu gan, akan tetapi nasib sial menimpa dirinya, ternyata warungnya sudah tutup gan, dan dia terpaksa jalan sendirian menuju kerumah rudi. Mungkin kalau ane bakalan berpikir dua kali gan, dikampungnya rudi itu masih musim pocong gan! katanya sih...



Akhirnya setelah ane menyuruh ucup berganti baju, ucup tidak balik lagi kerumah rudi gan, ane pikir mungkin dia sudah terlanjur takut karena kejadian yang dia alami tadi.

Dan akhirnya kita hanya berdua yang begadang diluar rumah rudi gan.

Bayangan ane selalu bersama dirinya, karena biasanya rudi selalu bersama dengan ane dan hendra sampai malam ketika sehabis memancing atau sengaja ngobrol dirumahnya, gak kerasa dirinya sudah meninggalkan ane dan hendra sudah 3 hari.

Malam semakin larut, kitapun segera masuk kedalam rumah, dan mencoba untuk tidur malam itu karena beberapa keluarga dari rudi ada yang sudah terbangun untuk menunaikan sholat tahajjud dan ane disuruh untuk beristirahat sejenak.


HANTU RUDI YANG PERGI DARI RUMAH

Sebenarnya kejadian demi kejadian yang dialami baik ane maupun orang lain disekitar ane sebagian besar hampir sama gan, perbedaanya hanya di tokoh maupun dari segi penampakan sosok hantu penunggu rel kereta api disitu gan.

Sosok hantu rudi yang pergi dari rumah ini ane alami sendiri gan, kejadian ini terjadi ketika malam ketujuh pengajian meninggalnya rudi gan, ane kebetulan mengikuti pengajian tersebut dan menyempatkan untuk lek-lekan (begadang), karena seperti banyaknya kebiasaan disini gan, ketika ada seseorang warga yang meninggal dengan cara yang naas, baik itu tertabarak, terbunuh atau yang lain selain sakit biasanya ada lek-lekan (begadang) sampai subuh.



Ane mengiyakan karena kita dibawakan kopi sama ibunya rudi dan tentunya untuk bisa sambil merokok mengusir rasa ngantuk kita. Ketika kita duduk diluar banyak mengobrol muter-muter gan, untuk sekedar mengusir rasa ngantuk kita, hingga saatnya kita mengobrol tentang kenangan bersama rudi.

Kejadian tewasnya tertabrak kereta api sebenarnya sudah biasa ane lihat dan alami gan, tapi kali ini lebih greget karena yang menjadi korban adalah sahabat ane sendiri, apalagi ane sedang berada dirumah rudi malam-malam diluar dengan ditemani oleh kedua teman ane yang bisa dibilang mentalnya belum terbiasa melihat penampakan.



Antara ucup dan hendra itu bisa dibilang sekedar tahu saja gan, jadi ketika kita berkumpul bertiga bisa dibilang garing ketika mengobrol, gansis pasti mengalami sendiri ketika kita bermain ketempat teman kita dengan membawa teman yang lain yang tidak saling kenal pasti akan sedikit garing ngobrolnya, bahkan sesekali diam sendiri-sendiri. Kejadian itu ane alami ketika itu gan.



DAN DISAAT ITU PULALAH GAN SOSOK RUDI MUNCUL!

Pandangan ane begitu jelas gan, bahkan begitu sangat jelas sekali rudi memakai baju yang sama persis dengan apa yang dia kenakan terakhir bersama ane gan, dia berdiri diatas jalan setapak dibawah pondasi rel dengan bagian tanahnya yang banyak ditumbuhi oleh ilalang.

BAHKAN KETIKA ANE MENULIS CERITA INI, TERLINTAS WAJAH SOSOK DARI PENAMPAKAN RUDI YANG MEMAKAI BAJU PUTIH, HANYA SAMPAI PINGGANG DAN MENATAP ANE TAJAM



Malam mulai semakin larut, hendra pun mengajak untuk masuk kerumah gan, karena dirinya ane yakin merasa tidak nyaman duduk diluar, karena tempat duduk yang ane duduki ini adalah tempat dimana menjadi salah satu saksi bisu ane, rudi dan hendra seringkali ngobrol tentang seramnya rel kereta dengan beberapa penampakan yang habis kita alami.



Posisi pintu luar rumah tidak dikunci gan, sedangkan diruang tengah rumah rudi yang ada Tvnya pun dibawa kedalam, jadi rumah rudi rudi menjadi plong tanpa perabotan apapun, hanya dinding rumahnya yang tertulis dengan kertas ( RUDI BIN ... ) dan toples yang berisi air dengan beberapa kembang yang akan disiramkan besoknya dikuburan rudi, sementara diruang berikutnya hanya tertutup oleh korden, biasanya dilakukan para wanita yang kebetulan ikut mengaji, sedangkan ruang tengah rudi kira-kira besarnya 5 kali 7 meter, disitu hanya ada ane, ucup, hendra, dan kedua saudara dari rudi yang ane tidak mengenalinya yang sedang tertidur, jadi ane, ucup dan hendra saja yang berada diruang tengah yang masih melek. Ane tidak melihat didalam sisi korden karena disitu merupakan jalan untuk masuk ke kamar dan kamar mandi belakang, sedangkan kamar milik rudi bisa masuk tanpa melalui pintu depan karena rumah rudi berbentuk letter L.

SUARA BATU YANG DIKETUK-KETUK DIREL KERETA API

Malam semakin larut,

Suasana dibalik korden sudah tidak terdengar lagi gan, ane berpikir mungkin para wanita yang berada didalam korden sudah tertidur, sesekali ane, hendra dan ucup saling diam sendiri, seperti ada setan lewat gitulah perbahasanya.



Sementara ane melihat rudi yang terlihat sedikit demi sedikit rebahan miring sambil tangannya menyangga kepalanya sambil mengahadap ke ane.

Ane pun mengobrol dengan hendra dengan tema yang lain disekitar kampus, karena ucup hanya teman main jadi ucup memilih diam, tak lama kemudian ane mendapati suara ngorok ucup.



Ditempat ane ketika ada pengajian orang yang meninggal itu walaupun malam pintu rumah tidak terkunci gan, dan semua lampu nyala terus, apalagi jika yang meninggal itu karena kecelakaan, pasti diadakan begadang.



Akhirnya ane berjalan menuju ke kamar mandi dirumah rudi gan, disitu ane sambil mengamati disekeliling rumah yang ternyata dibelakang korden tidak ada seseorangpun yang melek, hanya ane dan hendra ternyata yang sedang melek.

Ane langsung membukakan pintu belakang rumah rudi yang langsung menuju ke kamar mandi, pintu rumah belakang milik rudi seperti pintu depan yang pernah ane ceritakan di jeruk nipis, bentuknya seperti kulkas dua pintu gan.



Wajar gan, dari kamar mandi belakang rudi itu bisa terlihat rel kereta api gan, jadi mungkin saja hendra takut ke kamar mandi sendirian, apalagi rudi juga pernah bercerita tentang kejadian yang dia alami kepada hendra dikamar mandi itu.

“Teng... Teng... Teng.. Tek... Tek...” Suara dari luar kamar mandi rudi gan



Ane belum menceritakan malam ke empat gan, dimalam ke empat itu ane mendengar cerita dari ceweknya rudi sendiri gan, nanti ane share ke agan, malam keempat, bagaimana rudi bisa tewas, dan pulangnya tedy teman mancing ane yang pernah pingsan dipinggir rel kereta api gara-gara kencing sembarangan, dan mengajak ane bernostalgia memancing lagi berdua.