- Beranda
- Stories from the Heart
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
...
TS
prestant18
Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]
![Life story: horor, drama, kisah seorang perantau (lanjutan) [TAMAT]](https://s.kaskus.id/images/2017/10/09/7213687_20171009032458.jpg)
CREDIT PICT: AGAN CATUR SAPUTRA
assalamualaikum
selamat siang kaskusers,
ane akan melanjutkan cerita dari thread ane sebelumnya.
untuk readers yang belum membaca kisah sebelumnya, silahkan baca di kisah keluarga perantau.
untuk cerita tentang perjalanan hidup dimana ane sudah mandiri,
cerita tersebut akan ane link dibawah,
selamat menikmati.... :
1. the beggining
2. tanah pertama
3. rumah pakdhe
4. kerja
5. belajar mengendalikan diri
6. desi
7. panggilan tes
8. Training
9. nilai dari sebuah perjalanan
10. misteri baung part 1
11. misteri baung part 2
12. misteri baung part 3
13. misteri baung part 4
14. mister baung part 5
15. misteri baung last part
16. perkenalan
17 teror
18. shita
19. shita 2
20. fighting
21. rendi
22. drama[belajar dewasa]
23. finally, we are. . .
24. another side from shita
25. moments
26. crash
27. about rendi
28. perpisahan 1
29. suasana baru
30. quality time 1
31. quality time 2
32. :'(
33. last memories of shita
34. TAKDIR
35. sisi gelapku
36. misteri mimpi nyata 1
37. misteri mimpi nyata 2
38. misteri mimpi nyata 3
39. resolusi
40. arah perubahan
41. rumah mas malik 1
42. rumah mas malik 2
43. rumah mas malik 3
44. rumah mas malik 4
45. maung dan mbah
46. rumah mas malik last chapter
47. sheryi 1
48. sheryl 2
49. djakarta; first impression
50. pemberitahuan
51. samapta
52. 2nd test
53. jangan sok
54. masa peralihan
55. tes kerja lagii
56. UPDATE SPESIAL TENTANG CV
57. indonesia
58. misteri divisi siang 1
59. misteri divisi siang 2 ( the story )
60. misteri divisi siang ( last part )
61. kematian itu pasti
62. PHK
63. adikku bernama dian 1
64. adikku bernama dian 2
65. titik balik
66. terus berjuang!!
67. SEMANGAT MERDEKA SAUDARAKU!
68. OJT 1
69. OJT 2
70. adek 1
71. adek 2
72. tulungagung, wecome to the jungle
73. pengalaman misteri baru
74. traveling with shita's family, [sakit]
75. she is. . .
76. hujan sore itu
77. aku ingin memastikan
78. sheryl's stories 1
79. sheryl's stories 2
80. sheryl's stories 3
81. my choice is, ,
82. teror 1; mabuk
83. alasanku memilih
84. teror 2, santet 1
85. teror 2, santet 2
86. karena kamu berbeda
87. teror 3, gangguan semakin berat
88. teror4, akhir
89. mimpi
90. hari yang dinanti nanti??
91. pertengkaran 1, fakta
92. pertengkaran 2, itu bukan kamu yang kukenal
93. PERTENGKARAN 3, AKHIR
94. SHERYL; FINAL CHAPTER
95. EPILOG
Diubah oleh prestant18 09-10-2017 03:30
zoekyvalkrye dan 65 lainnya memberi reputasi
62
1.3M
3K
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•51.9KAnggota
Tampilkan semua post
TS
prestant18
#754
sisi buruk
jalan kehidupan memang tiada yang mengetahui kecuali sang penciptanya sendiri.
untuk pertama kalinya dalam hidupku, prinsip yang kupegang erat membohongiku.
seorang perantau yang berasal dari strata ekonomi kelas bawah, ,
yang berpedoman kepada “ usaha keras “
harus dihadapkan kepada kenyataan, ,
jika usaha keras yang dibangunnya selama dua tahun terakhir,
kini hancur lebur tak bersisa. . .
ya, untuk pertama kalinya dalam hidupku,
aku harus menghadapi kenyataan,
jika usaha keras yang kubangun dua tahun terakhir ini sirna tak berbekas.
setelah sebulan lalu shita meninggal,
kini pekerjaan yang kususun pelan pelan, tinggal menghitung hari untuk ditinggalkan.
resmi sudah keputusan keluar jika aku akan habis kontrak, tidak ada pengangkatan karyawan buatku.
dan itu terjadi karena kesalahan di detik detik akhir pertandingan.
untuk pertama kalinya pula dalam hidup,
aku merasa benar2 kecewa oleh takdir.
apakah gerangan yang salah ya Allah??
hingga engkau menjatuhkanku seperti ini?
padahal selama bekerja, aku sudah berusaha mengikuti peraturan sebaik mungkin.
catatan absensiku bagus.
hasil pekerjaan kelihatan, bahkan ada manfaat langsung yang dirasakan.
sebegitu kejamnya kah kenyataan??
aku hanya bisa meratap dan meratap.
semenjak hari pemanggilan dari pak manager,
aku sudah kehilangan segala semangat.
semangat kerja yang menjadi tumpuan utamaku ketika shita meninggal,
kini sudah hancur lebur. . .
membuat optimisme yang kupunyai selama ini lenyap tanpa bekas.
membuatku menjadi lebih sensitif dan mudah marah.
aku tidak memiliki tujuan apa apa lagi di tempat kerja.
sisa satu bulan masa kerjaku, lebih banyak kugunakan hanya sebagai pemenuhan absensi semata.
aku tidak terlalu mempedulikan tentang pekerjaan lagi.
terlebih beberapa hari yang lalu, pak ari datang ke warehouse sambil membawa seorang anak baru.
p. ari: “ yo, kamu kan sebentar lagi mau out, padahal pekerjaan kamu ini vital, ini tolong diajari anak baru ya “
aku yang duduk malas sambil bermain hp hanya melirik kearah pak ari.
kulihat disebelahnya,
seorang anak baru, yang masih gress, ,
kelihatan dari bajunya.
p. ari: “ saya mengerti kok kekecewaan kamu, tapi saya harap kamu profesional, ajari dia sampai bisa sebelum kamu pergi ya “
dan pak ari keluar dari warehouse meninggalkan anak tadi.
aku heran melihat tidak ada nada tinggi dan malah terdengar nada empati dari mulut orang itu.
padahal aku sengaja menunjukan gestur acuh tak acuh.
anak itu memperkenalkan dirinya, dia mengaku bernama rama.
rama: “ mas, mohon bantuannya ya, saya rama, saya harap mas tiyo berkenan mengajari saya “
aku melirik kepada anak itu.
aku: “ kamu mau menggantikan saya kan? “
rama: “ kurang tau mas, soalnya pak ari bilang, saya diberi pekerjaan disini “
aku: “ oohh, , , kamu mau saya beri tahu satu hal? “
rama: “ boleh mas, , apa ya? “
aku: “ belajarlah sendiri “
aku bangun dari bangkuku dan pergi meninggalkan anak itu.
ada perasaan tidak terima, karena aku menganggap terlalu mudah baginya jika kuajari. .
sebab dulu, aku benar benar memulai semua sistem ini dari nol, tanpa diajari karena posisi yang kutempati ini kosong sebelumnya.
dia tak akan tau betapa beratnya tekanan kerja waktu itu. .
dia juga tak akan tau betapa banyak waktuku tersita oleh pekerjaan. .
oleh sebab itu aku merasa jika dia harus memulainya sendiri, agar dia tau rasanya menjadi aku.
entah dia mau memulai darimana. . . .
terdengar jahat memang, , ,
tapi ini terjadi karena aku merasa menjadi korban ketidakadilan.
korban dari kenyataan yang keras.
membuat hatiku terbakar emosi.
membuatku marah, ,
dan juga kesal, ,
kini perasaan itu kulampiaskan kepada semua orang. . .
terutama yang tidak aku sukai. .
walau mungkin sebenarnya mereka tidak salah.
disisi lain teman2 dekatku banyak yang simpati . .
terutama anak kontrak.
karena mungkin mereka merasa senasib denganku.
namun lain cerita untuk amin dan bejo.
bejo diangkat karyawan tetap, sedangkan amin sudah habis kontrak mendahuluiku beberapa waktu yang lalu.
amin pulang ke surabaya, dan menyisakan aku sendiri di tempat kerja maupun di kost.
hinnga di hari terakhir kerja, ,
aku benar2 sudah tidak peduli dengan pekerjaan lagi.
hatiku sudah terlanjur sakit disingkirkan dengan cara seperti ini.
berulangkali telepon masuk dari pak ari ke HP ku tidak kuangkat.
dan satu sms masuk darinya menunjukan jika dia marah kepadaku. .
“ TIYO! KM DMANA? DI WAREHOUSE NGGK ADA, DI RUANGAN MAINTENANCE NGGK ADA, SEKARANG KE MESIN BEND, SAYA BUTUH BARANG, RAMA NGGK TAU TMPATNYA “
tulisan berhuruf kapital itu membuat hatiku merasa puas. .
akupun melangkah pelan pelan menuju ke mesin Bend, , ,
sesampainya disana, ternyata pak ari & rama sedang bersama pak GM, ,
nampaknya mesin Bend kembali bermasalah.
pak ari yang melihatku datang dengan santai, nampak geram. .
dia datang kepadaku dan kemudian menarik lenganku dengan kasar.
p. ari: “ JAN**K, kamu kemana aja?! saya dimarahi pak GM gara2 mesinnya berhenti! “
diperlakukan dengan kasar, aku memukul tangannya yang digunakan untuk menarik lengan kiriku.
aku: “ santai ae bos, per jam 16:00 nanti kita sudah bukan lagi atasan dan bawahan. “
pak ari melepaskan tangannya dan menatap kepadaku.
aku membalas tatapannya dengan tajam.
kutunjukan sikap menantang, , hatiku sudah benar2 geram.
GM: “ hey, hey, ada apa?! “
aku: “ nggak papa pak “
GM: “ ini mesin berhenti lagi, spare partnya katanya nggak ada, apa benar? “
aku: “ ada kok pak “
GM: “ lho? ini katanya anak baru nggak ada? “
rama: “ nggak ada lho mas tiyo, aku sudah nge cek di rak spare part, di data excel juga kosong “
aku: “ ada pak GM, barangnya datang kemarin, mungkin belum dia inventarisasi, masih di incoming part “
( incoming part adalah area part2 yang baru datang, dan harus diperiksa terlebih dahulu mengenai hasil pekerjaannya, apakah sesuai, atau tidak, jika cocok, baru didata dan di masukan kedalam rak, jika tidak, maka dikembalikan ke supplier )
rama bergegas berlari menuju ke warehouse, sedangkan pak ari nampak gelisah.
GM: “ lha kamu kok diam saja sudah tau masih di incoming part? “
aku: “ mohon maaf pak, saya per hari ini sudah off, end contract, jadi urusan pekerjaan sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab anak tadi “
GM: “ lho? kamu habis kontrak? “
aku: “ iya pak, mohon maaf tidak dapat kembali berkarya di perusahaan ini “
GM: “ oh, iya, saya juga minta maaf jika ada tutur kata yang tidak menyenangkan “
aku dan pak GM berjabat tangan.
GM: “ setelah selesai disini kamu mau kemana? “
aku: “ belum tahu pak “
kemudian rama nampak kembali dari warehouse sambil berlari.
dia membawa part yang dimaksud.
rama: “ (hosh) (hosh) ini pak, barangnya ternyata ada “
p. ari: “ sini sini “
pak ari merebut part tersebut dan langsung menuju kemesin.
dia menyerahkannya kepada teknisi.
pak GM nampak memarahi rama karena keteledorannya.
sedangkan aku hanya tersenyum sinis, dan memilih untuk pergi setelah berpamitan.
==
aku berpamitan kepada semua teman2ku dari berbagai divisi.
kebanyakan mereka tidak menyangka jika aku akan habis kontrak.
karena menurut mereka aku sudah seharusnya diajukan menjadi karyawan tetap.
aku hanya tertawa dan berkata jika semua ini memang belum rezeki.
tawa klise untuk menutupi segala perasaan kecewa di dalam dada. .
jam makan siang tiba,
aku berencana pulang setelah makan.
memang ada kebebasan bagi karyawan yang bekerja di hari terakhirnya.
mereka bisa memilih untuk tidak masuk, maupun melakukan hal lain.
kebanyakan memilih datang untuk berpamitan.
karena secara teknis, dia sudah dibebastugaskan dari pekerjaannya.
ketika sedang makan, aku dihampiri miss tina, laura, dan teman2 shita dari bagian akunting.
mereka memberikan salam perpisahan, dan juga empati bagiku.
miss tina: “ tiyo, kamu yang sabar ya? tuhan pasti punya rencana besar lain buat kamu “
laura: “ iya yo, kamu jangan patah semangat, jangan sedih, , alm shita pasti tidak mau melihatmu seperti itu disana “
dan teman2 shita yang lain juga bergantian menyalamiku.
pada intinya mereka semua memberikan dukungan moral buatku.
aku tersenyum dan berterimakasih kepada mereka.
dan mendoakan balik bagi kebaikan teman2 shita.
dan setelah itu, mereka semua pamit untuk kembali ke ruang kerjanya.
akupun kembali meneruskan antre untuk mengambil makan siang.
==
aku melahap makananku dengan malas. .
suasana kantin yang ramai terasa sepi bagiku.
seakan akan aku berada ditempat yang asing. .
rasa sesak perlahan mulai memenuhi rongga dada dan membuat nafasku tercekat.
tiba tiba terbayang sosok shita sedang duduk didepanku . .
dia nampak bertopang dagu dan memperhatikanku dengan senyumannya. .
“ shitaa, , , aku butuh kamu dear. . . “
isakku perlahan. .
air mata mulai membayang dipelupuk mata. .
“ SELAMAT YO “
tiba tiba suara seorang laki laki membuyarkan lamunanku.
aku bergegas menundukan kepala agar mataku yang berair tidak terlihat.
setelah membuat pengalihan dengan pura pura kelilipan, ,
aku melihat kearah sumber suara.
“ selamat menempuh hidup baru diluar sana haha “
ternyata sumber suara itu berasal dari rendi.
rendi: “ aku jadi kasihan sama kamu, , udah jatuh ketiban kelapa, , , “
aku tak menjawab dan membiarkan rendi bicara.
kulihat tawanya penuh dengan kepuasan.
rendi: “yaah, , , setidaknya prediksiku benar kan? “
rendi tertawa terkekeh. kemudian menatapku dengan tatapan melecehkan.
rendi: “ untung shita sudah nggak ada, , kalau masih ada, bakalan tak ejek2 dia, karena sudah menilaimu ketinggian “
kali ini aku sudah tidak sabar.
tray alumunium berisi nasi, lauk dan sayur yang bahkan belum separuh kumakan, ,
kutumpahkan kearah rendi.
membuat rendi kaget, dan bajunya bertaburan nasi.
aku: “ TA*K!! “
aku mengumpat kepadanya.
rendi nampak marah dan bangun dari duduknya.
begitu juga orang orang yang ada di kantin. .
mereka kaget dan memperhatikan kami.
rendi: “ hahaha, bener to? emang ekspektasi shita ke kamu itu berlebihan “
aku mengepalkan tanganku bersiap memukul mulut nyinyir rendi.
rendi: “ pukul aja, ini masih di lingkungan perusahaan kok “
mendengar kalimat barusan, tanpa ragu kuayunkan tanganku . . .
“ DUAKKK!!! “
bogem keras mendarat telak di mulut yang tak henti2nya menebar kebencian terhadapku.
membuat rendi terjatuh. .
dan membuat orang orang disana gaduh.
mereka menatapku dengan tatapan tidak menyenangkan. .
dan kemudian kuputuskan untuk pergi.
meninggalkan rendi yang masih berbahagia dengan “ kemenangannya “
ya, rendi telah menang. .
karena membuatku lepas kendali. .
dan membuat wajahku tercoreng oleh kelakuanku sendiri. .
dan kuyakin saat ini shitapun tak akan mau melihatku. .
aku pergi dan tak berharap kembali ketempat ini lagi. . .
karena paklaringpun sudah ada ditangan. . .
( bersambung )
untuk pertama kalinya dalam hidupku, prinsip yang kupegang erat membohongiku.
seorang perantau yang berasal dari strata ekonomi kelas bawah, ,
yang berpedoman kepada “ usaha keras “
harus dihadapkan kepada kenyataan, ,
jika usaha keras yang dibangunnya selama dua tahun terakhir,
kini hancur lebur tak bersisa. . .
ya, untuk pertama kalinya dalam hidupku,
aku harus menghadapi kenyataan,
jika usaha keras yang kubangun dua tahun terakhir ini sirna tak berbekas.
setelah sebulan lalu shita meninggal,
kini pekerjaan yang kususun pelan pelan, tinggal menghitung hari untuk ditinggalkan.
resmi sudah keputusan keluar jika aku akan habis kontrak, tidak ada pengangkatan karyawan buatku.
dan itu terjadi karena kesalahan di detik detik akhir pertandingan.
untuk pertama kalinya pula dalam hidup,
aku merasa benar2 kecewa oleh takdir.
apakah gerangan yang salah ya Allah??
hingga engkau menjatuhkanku seperti ini?
padahal selama bekerja, aku sudah berusaha mengikuti peraturan sebaik mungkin.
catatan absensiku bagus.
hasil pekerjaan kelihatan, bahkan ada manfaat langsung yang dirasakan.
sebegitu kejamnya kah kenyataan??
aku hanya bisa meratap dan meratap.
semenjak hari pemanggilan dari pak manager,
aku sudah kehilangan segala semangat.
semangat kerja yang menjadi tumpuan utamaku ketika shita meninggal,
kini sudah hancur lebur. . .
membuat optimisme yang kupunyai selama ini lenyap tanpa bekas.
membuatku menjadi lebih sensitif dan mudah marah.
aku tidak memiliki tujuan apa apa lagi di tempat kerja.
sisa satu bulan masa kerjaku, lebih banyak kugunakan hanya sebagai pemenuhan absensi semata.
aku tidak terlalu mempedulikan tentang pekerjaan lagi.
terlebih beberapa hari yang lalu, pak ari datang ke warehouse sambil membawa seorang anak baru.
p. ari: “ yo, kamu kan sebentar lagi mau out, padahal pekerjaan kamu ini vital, ini tolong diajari anak baru ya “
aku yang duduk malas sambil bermain hp hanya melirik kearah pak ari.
kulihat disebelahnya,
seorang anak baru, yang masih gress, ,
kelihatan dari bajunya.
p. ari: “ saya mengerti kok kekecewaan kamu, tapi saya harap kamu profesional, ajari dia sampai bisa sebelum kamu pergi ya “
dan pak ari keluar dari warehouse meninggalkan anak tadi.
aku heran melihat tidak ada nada tinggi dan malah terdengar nada empati dari mulut orang itu.
padahal aku sengaja menunjukan gestur acuh tak acuh.
anak itu memperkenalkan dirinya, dia mengaku bernama rama.
rama: “ mas, mohon bantuannya ya, saya rama, saya harap mas tiyo berkenan mengajari saya “
aku melirik kepada anak itu.
aku: “ kamu mau menggantikan saya kan? “
rama: “ kurang tau mas, soalnya pak ari bilang, saya diberi pekerjaan disini “
aku: “ oohh, , , kamu mau saya beri tahu satu hal? “
rama: “ boleh mas, , apa ya? “
aku: “ belajarlah sendiri “
aku bangun dari bangkuku dan pergi meninggalkan anak itu.
ada perasaan tidak terima, karena aku menganggap terlalu mudah baginya jika kuajari. .
sebab dulu, aku benar benar memulai semua sistem ini dari nol, tanpa diajari karena posisi yang kutempati ini kosong sebelumnya.
dia tak akan tau betapa beratnya tekanan kerja waktu itu. .
dia juga tak akan tau betapa banyak waktuku tersita oleh pekerjaan. .
oleh sebab itu aku merasa jika dia harus memulainya sendiri, agar dia tau rasanya menjadi aku.
entah dia mau memulai darimana. . . .
terdengar jahat memang, , ,
tapi ini terjadi karena aku merasa menjadi korban ketidakadilan.
korban dari kenyataan yang keras.
membuat hatiku terbakar emosi.
membuatku marah, ,
dan juga kesal, ,
kini perasaan itu kulampiaskan kepada semua orang. . .
terutama yang tidak aku sukai. .
walau mungkin sebenarnya mereka tidak salah.
disisi lain teman2 dekatku banyak yang simpati . .
terutama anak kontrak.
karena mungkin mereka merasa senasib denganku.
namun lain cerita untuk amin dan bejo.
bejo diangkat karyawan tetap, sedangkan amin sudah habis kontrak mendahuluiku beberapa waktu yang lalu.
amin pulang ke surabaya, dan menyisakan aku sendiri di tempat kerja maupun di kost.
hinnga di hari terakhir kerja, ,
aku benar2 sudah tidak peduli dengan pekerjaan lagi.
hatiku sudah terlanjur sakit disingkirkan dengan cara seperti ini.
berulangkali telepon masuk dari pak ari ke HP ku tidak kuangkat.
dan satu sms masuk darinya menunjukan jika dia marah kepadaku. .
“ TIYO! KM DMANA? DI WAREHOUSE NGGK ADA, DI RUANGAN MAINTENANCE NGGK ADA, SEKARANG KE MESIN BEND, SAYA BUTUH BARANG, RAMA NGGK TAU TMPATNYA “
tulisan berhuruf kapital itu membuat hatiku merasa puas. .
akupun melangkah pelan pelan menuju ke mesin Bend, , ,
sesampainya disana, ternyata pak ari & rama sedang bersama pak GM, ,
nampaknya mesin Bend kembali bermasalah.
pak ari yang melihatku datang dengan santai, nampak geram. .
dia datang kepadaku dan kemudian menarik lenganku dengan kasar.
p. ari: “ JAN**K, kamu kemana aja?! saya dimarahi pak GM gara2 mesinnya berhenti! “
diperlakukan dengan kasar, aku memukul tangannya yang digunakan untuk menarik lengan kiriku.
aku: “ santai ae bos, per jam 16:00 nanti kita sudah bukan lagi atasan dan bawahan. “
pak ari melepaskan tangannya dan menatap kepadaku.
aku membalas tatapannya dengan tajam.
kutunjukan sikap menantang, , hatiku sudah benar2 geram.
GM: “ hey, hey, ada apa?! “
aku: “ nggak papa pak “
GM: “ ini mesin berhenti lagi, spare partnya katanya nggak ada, apa benar? “
aku: “ ada kok pak “
GM: “ lho? ini katanya anak baru nggak ada? “
rama: “ nggak ada lho mas tiyo, aku sudah nge cek di rak spare part, di data excel juga kosong “
aku: “ ada pak GM, barangnya datang kemarin, mungkin belum dia inventarisasi, masih di incoming part “
( incoming part adalah area part2 yang baru datang, dan harus diperiksa terlebih dahulu mengenai hasil pekerjaannya, apakah sesuai, atau tidak, jika cocok, baru didata dan di masukan kedalam rak, jika tidak, maka dikembalikan ke supplier )
rama bergegas berlari menuju ke warehouse, sedangkan pak ari nampak gelisah.
GM: “ lha kamu kok diam saja sudah tau masih di incoming part? “
aku: “ mohon maaf pak, saya per hari ini sudah off, end contract, jadi urusan pekerjaan sudah sepenuhnya menjadi tanggung jawab anak tadi “
GM: “ lho? kamu habis kontrak? “
aku: “ iya pak, mohon maaf tidak dapat kembali berkarya di perusahaan ini “
GM: “ oh, iya, saya juga minta maaf jika ada tutur kata yang tidak menyenangkan “
aku dan pak GM berjabat tangan.
GM: “ setelah selesai disini kamu mau kemana? “
aku: “ belum tahu pak “
kemudian rama nampak kembali dari warehouse sambil berlari.
dia membawa part yang dimaksud.
rama: “ (hosh) (hosh) ini pak, barangnya ternyata ada “
p. ari: “ sini sini “
pak ari merebut part tersebut dan langsung menuju kemesin.
dia menyerahkannya kepada teknisi.
pak GM nampak memarahi rama karena keteledorannya.
sedangkan aku hanya tersenyum sinis, dan memilih untuk pergi setelah berpamitan.
==
aku berpamitan kepada semua teman2ku dari berbagai divisi.
kebanyakan mereka tidak menyangka jika aku akan habis kontrak.
karena menurut mereka aku sudah seharusnya diajukan menjadi karyawan tetap.
aku hanya tertawa dan berkata jika semua ini memang belum rezeki.
tawa klise untuk menutupi segala perasaan kecewa di dalam dada. .
jam makan siang tiba,
aku berencana pulang setelah makan.
memang ada kebebasan bagi karyawan yang bekerja di hari terakhirnya.
mereka bisa memilih untuk tidak masuk, maupun melakukan hal lain.
kebanyakan memilih datang untuk berpamitan.
karena secara teknis, dia sudah dibebastugaskan dari pekerjaannya.
ketika sedang makan, aku dihampiri miss tina, laura, dan teman2 shita dari bagian akunting.
mereka memberikan salam perpisahan, dan juga empati bagiku.
miss tina: “ tiyo, kamu yang sabar ya? tuhan pasti punya rencana besar lain buat kamu “
laura: “ iya yo, kamu jangan patah semangat, jangan sedih, , alm shita pasti tidak mau melihatmu seperti itu disana “
dan teman2 shita yang lain juga bergantian menyalamiku.
pada intinya mereka semua memberikan dukungan moral buatku.
aku tersenyum dan berterimakasih kepada mereka.
dan mendoakan balik bagi kebaikan teman2 shita.
dan setelah itu, mereka semua pamit untuk kembali ke ruang kerjanya.
akupun kembali meneruskan antre untuk mengambil makan siang.
==
aku melahap makananku dengan malas. .
suasana kantin yang ramai terasa sepi bagiku.
seakan akan aku berada ditempat yang asing. .
rasa sesak perlahan mulai memenuhi rongga dada dan membuat nafasku tercekat.
tiba tiba terbayang sosok shita sedang duduk didepanku . .
dia nampak bertopang dagu dan memperhatikanku dengan senyumannya. .
“ shitaa, , , aku butuh kamu dear. . . “
isakku perlahan. .
air mata mulai membayang dipelupuk mata. .
“ SELAMAT YO “
tiba tiba suara seorang laki laki membuyarkan lamunanku.
aku bergegas menundukan kepala agar mataku yang berair tidak terlihat.
setelah membuat pengalihan dengan pura pura kelilipan, ,
aku melihat kearah sumber suara.
“ selamat menempuh hidup baru diluar sana haha “
ternyata sumber suara itu berasal dari rendi.
rendi: “ aku jadi kasihan sama kamu, , udah jatuh ketiban kelapa, , , “
aku tak menjawab dan membiarkan rendi bicara.
kulihat tawanya penuh dengan kepuasan.
rendi: “yaah, , , setidaknya prediksiku benar kan? “
rendi tertawa terkekeh. kemudian menatapku dengan tatapan melecehkan.
rendi: “ untung shita sudah nggak ada, , kalau masih ada, bakalan tak ejek2 dia, karena sudah menilaimu ketinggian “
kali ini aku sudah tidak sabar.
tray alumunium berisi nasi, lauk dan sayur yang bahkan belum separuh kumakan, ,
kutumpahkan kearah rendi.
membuat rendi kaget, dan bajunya bertaburan nasi.
aku: “ TA*K!! “
aku mengumpat kepadanya.
rendi nampak marah dan bangun dari duduknya.
begitu juga orang orang yang ada di kantin. .
mereka kaget dan memperhatikan kami.
rendi: “ hahaha, bener to? emang ekspektasi shita ke kamu itu berlebihan “
aku mengepalkan tanganku bersiap memukul mulut nyinyir rendi.
rendi: “ pukul aja, ini masih di lingkungan perusahaan kok “
mendengar kalimat barusan, tanpa ragu kuayunkan tanganku . . .
“ DUAKKK!!! “
bogem keras mendarat telak di mulut yang tak henti2nya menebar kebencian terhadapku.
membuat rendi terjatuh. .
dan membuat orang orang disana gaduh.
mereka menatapku dengan tatapan tidak menyenangkan. .
dan kemudian kuputuskan untuk pergi.
meninggalkan rendi yang masih berbahagia dengan “ kemenangannya “
ya, rendi telah menang. .
karena membuatku lepas kendali. .
dan membuat wajahku tercoreng oleh kelakuanku sendiri. .
dan kuyakin saat ini shitapun tak akan mau melihatku. .
aku pergi dan tak berharap kembali ketempat ini lagi. . .
karena paklaringpun sudah ada ditangan. . .
( bersambung )
symoel08 dan 15 lainnya memberi reputasi
16