- Beranda
- Stories from the Heart
Black Part Of Woman
...
TS
anism
Black Part Of Woman
Spoiler for Peringatan:
Spoiler for Anissa : Aku Bukan pramuria:
Spoiler for Ibu?!:
Spoiler for I Must Found a Father for You:
Wanita itu unik. Karena itu perlakuan terhadap mereka pun berbeda-beda dan spesial.
mereka selalu punya cerita menarik yang pantas disimak
Anism & (edit by) Fanzangela
Diubah oleh anism 30-05-2019 11:43
devarisma04 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
48.2K
379
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
32.7KThread•52KAnggota
Tampilkan semua post
TS
anism
#116
Bersyukur
Jadi memang dia. Dia penyebabnya. Dia yang bukan anak kandung papanya. Membuat papa dan mamanya terpaksa menikah, mungkin tanpa cinta.
Menggebu-gebu yang mamanya maksud itu apa? Seks atau cinta? Dan sekarang meskipun mereka sangat tersiksa, mereka bertahan untuk dirinya didalam lembah pernikahan.
Oh, tidak. Bagi Anissa itu adalah lembah penderitaan. Mungkin, menikah tidak akan ada dalam daftar harapan Anissa sekarang.
“Nis, mama lihat Ario serius denganmu.”, ujar mamanya tiba-tiba.
“Kenapa jadi Ario ma?”, melas Anissa. Kalau mamanya membicarakan Ario dua menit sebelum dia memulai pembicaraan ‘terkutuk’ itu.
Mungkin Anissa akan sangat girang. Tapi sekarang ia sangat terpukul.
“Dengarkan dulu Nis. Kamu selalu tidak mau mendengarkan mama. Mama tidak bisa cerita apa-apa selama ini.”, mamanya tampak lebih tua. Atau dia yang jarang memperhatikan muka mamanya?
“Ario sepertinya memang serius denganmu. Mama tahu dia mungkin tidak percaya diri dengan kehilangan orang tua. Hal itu berdampak pada ekonominya, namun selama dia tidak memakai obat-obatan. Mama akan setuju nak. Mama tidak mau meminta hal yang muluk-muluk. Asal kamu bahagia saja Nis.”, mama Anissa menatap Anissa serius.
“Cuma…. “, Anissa menunduk.
“Kenapa?”, tanya mamanya. Anissa sedih sekaligus bahagia. Sedih karena dia mencintai Ario yang masih mengingat mantannya. Bahagia karena pelan-pelan dengan kehadiran Ario. Komunikasi dia dan mamanya terbuka lagi.
“Tidak apa-apa ma.”, Anissa mencoba tersenyum.
Hari ini Anissa hanya mau mencoba bersyukur dengan satu hal yang ia peroleh. Ia bisa berbicara baik dengan mamanya lagi. Atau setelah bertemu dengan Ario, dia yang telah mencoba mengubah cara pandangnya dan tidak menyerang mamanya secara offensive lagi. Entahlah. Masih banyak masalah yang harus ia jalani. Satu per satu.
Jadi memang dia. Dia penyebabnya. Dia yang bukan anak kandung papanya. Membuat papa dan mamanya terpaksa menikah, mungkin tanpa cinta.
Menggebu-gebu yang mamanya maksud itu apa? Seks atau cinta? Dan sekarang meskipun mereka sangat tersiksa, mereka bertahan untuk dirinya didalam lembah pernikahan.
Oh, tidak. Bagi Anissa itu adalah lembah penderitaan. Mungkin, menikah tidak akan ada dalam daftar harapan Anissa sekarang.
“Nis, mama lihat Ario serius denganmu.”, ujar mamanya tiba-tiba.
“Kenapa jadi Ario ma?”, melas Anissa. Kalau mamanya membicarakan Ario dua menit sebelum dia memulai pembicaraan ‘terkutuk’ itu.
Mungkin Anissa akan sangat girang. Tapi sekarang ia sangat terpukul.
“Dengarkan dulu Nis. Kamu selalu tidak mau mendengarkan mama. Mama tidak bisa cerita apa-apa selama ini.”, mamanya tampak lebih tua. Atau dia yang jarang memperhatikan muka mamanya?
“Ario sepertinya memang serius denganmu. Mama tahu dia mungkin tidak percaya diri dengan kehilangan orang tua. Hal itu berdampak pada ekonominya, namun selama dia tidak memakai obat-obatan. Mama akan setuju nak. Mama tidak mau meminta hal yang muluk-muluk. Asal kamu bahagia saja Nis.”, mama Anissa menatap Anissa serius.
“Cuma…. “, Anissa menunduk.
“Kenapa?”, tanya mamanya. Anissa sedih sekaligus bahagia. Sedih karena dia mencintai Ario yang masih mengingat mantannya. Bahagia karena pelan-pelan dengan kehadiran Ario. Komunikasi dia dan mamanya terbuka lagi.
“Tidak apa-apa ma.”, Anissa mencoba tersenyum.
Hari ini Anissa hanya mau mencoba bersyukur dengan satu hal yang ia peroleh. Ia bisa berbicara baik dengan mamanya lagi. Atau setelah bertemu dengan Ario, dia yang telah mencoba mengubah cara pandangnya dan tidak menyerang mamanya secara offensive lagi. Entahlah. Masih banyak masalah yang harus ia jalani. Satu per satu.
Diubah oleh anism 22-05-2017 19:52
mmuji1575 memberi reputasi
1